PENDAHULUAN
Gangguan ekstremitas atas merupakan masalah besar pada masyarakat diseluruh
dunia. Selain berdampak pada diri sendiri, gangguan ektremitas atas berdampak pada
besarnya pembiayaan kesehatan yang harus dikeluarkan.1 Angka kunjungan karena
keluhan muskuloskeletal mencapai 9,3 -18% dari seluruh kunjungan pada tingkat
layanan kesehatan primer.2
Nyeri bahu merupakan keluhan muskuloskeletal terbanyak ketiga setelah
keluhan nyeri tulang belakang dan nyeri leher. Nyeri bahu menyumbang 5% dari semua
kunjungan pasien pada layanan primer. Dalam sebuah penelitian angka kunjungan
pasien dengan nyeri bahu di Inggris didapatkan prevalensi sebesar 2,36%, dengan
puncak kejadian pada usia 50 tahun dan angka kunjungan semakin meningkat dengan
bertambahnya usia.3
Ketepatan diagnosis nyeri bahu sulit untuk ditegakkan karena keunikan anatomi
dan posisi bahu yang merupakan penghubung antara ektremitas atas dan thorak. Sendi
bahu merupakan salah satu sendi yang paling kompleks dan paling mobile. Pemeriksaan
fisik yang lengkap dan sistematik adalah sangat penting untuk membuat diagnosis yang
akurat. Diagnosis akhir mungkin dibuat melalui pemeriksaan fisik berulang dan
menghubungkan antara hasil pemeriksaan penunjang dengan gejala pasien, dan dengan
respon pemberian terapi injeksi.4
Menentukan sumber nyeri bahu merupakan hal yang sangat mendasar karena
akan menentukan rekomendasi pengobatan. Gangguan bahu umumnya menunjukkan
gejala klinis yang sama. Terbatasnya konsensus mengenai kriteria diagnosis dan indeks
klinik nyeri bahu mempersulit pilihan terapi. Penatalaksanaan nyeri bahu sangat
bergantung kepada ketepatan diagnosis. Tinjaun pustaka ini akan membahas
penatalaksanaan nyeri bahu yang berfokus pada kasus-kasus nyeri bahu yang sering
terjadi.3,4
BAB II
NYERI BAHU
2.1 Definisi nyeri bahu
Menurut The International association for the study of pain (IASP) nyeri
didefinisikan sebagai pengalaman sensoris dan emosional tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan
kerusakan jaringan. Nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas.
Impairment adalah abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomik,
fisiologik maupun psikologik. Disabilitas adalah hasil dari impairment, yaitu
keterbatasan atau gangguan kemapuan aktivitas yang normal. Nyeri bahu adalah
pengalaman sensoris dan emosioanal tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan di
daerah bahu. Kerusakan jaringan didaerah bahu dihubungkan dengan nyeri,
keterbatasan lingkup gerak sendi dan disabilitas sendi yang pada beberapa kasus
dapat berlangsung selama bertahun-tahun 5,12
2.2 Penyebab Nyeri Bahu
Nyeri bahu memiliki beragam penyebab. Selain faktor lokal bahu (intrinsik),
nyeri juga dapat bersal dari luar bahu (ekstrinsik). Nyeri bahu dapat merupakan
nyeri penjalaran dari tempat atau organ lain. Secara klinis sulit untuk membedakan
nyeri berasal dari faktor intrinsik bahu atau merupakan nyeri penjalaran atau faktor
ektrinsik bahu. Faktor ekstrinsik nyeri bahu dapat berasal dari kelainan didaerah
abdomen, yang mempengaruhi dinding diafragma salah satu contohnya adalah
kelainan liver atau splen. Penyakit arteri koroner juga merupakan salah satu
penyebab nyeri bahu ekstrinsik. Nyeri bahu juga dapat muncul sehubungan dengan
eksposure pekerjaan tertentu. Differensial diagnosis nyeri bahu akan dibahas pada
tabel 1.4,7
Tabel 1. Differensial diagnosis nyeri bahu1
Nyeri berasal dari intrinsik bahu
Gangguan periartrikuler
Rotator cuff tendinitis atau sindrom impingement
Tendinitis kalsifik
Robekan Rotator cuff
Tendinitis bisipital
Arthritis akromioklavikular
Gangguan glenohumeral
Arthritis inflamasi
Osteoarthritis
Osteonekrosis
Cuff artropathy
Arthritis septic
Robekan labrum gleniod
Kapsulitis adhesive (frozen shoulder)
Ketidakstabilan glenohumeral
Nyeri baru berasal dari tempat lain (ekstrinsik bahu)
Gangguan regional
Radikulopati servikal
Neuritis brachial
Nerve entrapment syndrome
Arthritis sternoklavikular
Distrofi reflek simpatis
Fibrosis
Neoplasma
Misseleneous
Penyekakit pada kantung empedu
Trauma spleen
Abses subphrenik
Infark miokard
Penyakit tiroid
Diabetes mellitus
Osteodistrofi renal
Sebuah penelitian pada tingkat layanan primer dengan menggunakan
pemeriksaan terstandar untuk nyeri bahu didapatkan 85% nyeri bahu disebabkan
karena tendinopati rotator cuff, namun 77% pasien dengan keluhan nyeri bahu
memiliki lebih dari satu kelainan, misalnya tendinitis yang disertai dengan sindrom
impingement yang terjadi pada 57% kasus atau dengan tendinosis, impingement,
gangguan akromioklavicular dan kapsulitis adhesive yang ditemukan pada 6%
kasus.9
2.3 Lokasi Anatomi Nyeri Bahu4
9,12
Riwayat kanker, gejala dan tanda kanker, adanya deformitas yang tidak dapat
sendi? dislokasi
Trauma, disabilitas akut karena nyeri, dan kelemahan yang signiifkan, drop arm
Nyeri leher, bahu atau nyeri yang timbul dari tempat lain
Gejala/tanda lokal pada leher dan bahu? Gejala dan tanda red flag
YA
Nyeri dari
tempat lain
Leher
umumnya
usia 35
tahun
Bahu
Gejala yang
mengindikasikan
ketidakstabilan?
ketidakstabilan
YA
NO
Nyeri terlokalisir pada sendi akromioklavikular?
Mungkin terdapat bengkak
YA
Gangguan sendi
akromioklavikular
Usia puluhan-50 tahun
NO
Nyeri global dan keterbatasan gerakan
aktif dan pasif ?
Eksternal rotasi pasif < 50% dibandingkan
dengan sisi yang sehat
NO
Nyeri saat abduksi dengan ibu jari kebawah,
memberat dengan diberikan tahanan?
Sumbu nyeri pada 70-120o saat abduksi aktif