PEMBUATAN FLAVOUR
Disusun Oleh :
Kelompok 12
Fitriani Indah Lestari
(130405032)
(130405052)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Senyawa citarasa biasa juga disebutsenyawa flavor. Penggunaan senyawa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Flavour
Flavour adalah keseluruhan kesan atau sensasi yang diterima oleh indra
manusia oleh rasa dan bau pada saat makanan dan minuman dikonsumsi (Fardiaz,
2006). Dimana penambahan flavour bertujuan untuk meningkatkan daya tarik
pangan, menstandarisasi flavour akhir, menguatkan citarasa awal yang lemah,
menggantikan citarasa yang hilang selama pengolahan, menutupi karakter karakter
yang tidak diinginkan dan meningkatkan nilai ekonomis produk.
2.2
Klasifikasi Flavour
Flavour dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan baku dan fungsinya.
snack.
Sweet flavour : yaitu flavor yang bersifat manis dan umumnya
diaplikasikan untuk produk-produk minuman (beverages), confectinary,
terdapat di alam, contoh vanili, pisang, jeruk, pandan dan lain lain.
Natural Identical : senyawa-senyawa yang dapat diekstrak atauterdapat di
alam tetapi pada proses pembuatannya dibuatsecara kimia (sintetis) dan
sedikitnya 99% memilikikesamaan dengan bahan aslinya, contohnya
permintaan
yang
besar
terhadap
flavour
coklat.
Oleh
karena
itu
termasuk kedalam 15 %
pengisi gum arab, laktosa monohidrat, dekstrin, CMC, serta bahan-bahan kimia
penunjang lainnya. Dalam penelitian pendahuluan dilakukan pengujian terhadap
aroma dari ekstrak pandan yang dihasilkan dengan cara destilasi vakum, perkolasi,
perebusan serta maserasi. Sedangkan jenis pelarut yang digunakan secara
organoleptik dilakuna dengan uji rangking.
Pengamatan terhada aroma, penampakan, serta kelarutan dalam air terhadap
eskrtak flavour dalam bentuk bubuk yang telah dikeringkan dengan spray drier juga
dilakukan dalam penelitian pendahuluan. Bahan-bahan pengsisi yang dipakai yaitu
CMC, gum arab, laktosa, serta dekstrin.
Pada penelitian utama dilakukan terhadap cara ekstraksi jenis pelarut serta
bahan pengisi yang digunakan pada penelitian terdahulu. Analisa sifat fisik, kimia,
serta organoleptik dilakukan terhadap bubuk flavour yang dihasilkan.
Pembuatan bubuk flavour melalui tahapan pencucian, pengirisan sebesar 1-1,5
cm, penumbukan, eksraksi, penambahan bahan pengisi serta penegringandengan
pengering semprot.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan penggunaan pelarut non-polar seperti
heksan kurang dapat melarutkan komponen- komponen citarasa dari daun pandan
wangi
menggunakan pengering semprot, pelarut alkohol memberikan hasil yang lebih baik
dibandingakan pelarut air.
Untuk pembuatan flavour bubuk dengan pengering semprot cara eksraksi
maserasi atau perendaman biasanya dalam pelarut memberikan hasil yang lebih baik
dibanding cara ekstraksi yang lain menggunakan panas seperti destilasi, perkolasi
maupun perebusan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa flavour alami
lebih aman dikonsumsi bagi kesehatan tubuh dibandingkan jenis flavour lainnya.
Namun jika ditinjau dari segi ekonomi dan kepraktisannya flavour natural indentical
dan arificial lebih baik. Jika ditinjau dari banyaknya permintaan terhadap flavour,
maka jenis flavour artificial lah yang lebih banyak diminati.
Flavour alami yang dihasilkan bahan baku pandan memiliki keunggulan :
1. Bahan baku yang mudah didapat dengan jumlah yang melimpah di Indonesia
2. Produk akhir yang dihasilkan berupa flavour dalam bentuk bubuk yang
mudah dalam penyimpanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anindi dan Wijaya, 2002. Pembuatan Flavor dan Pandan Wanggi (Pandanus
lyfolius)