PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), masalah gangguan jiwa di
dunia ini sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu
dari empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO
memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami
gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik, angka pasien gangguan jiwa
memang sangat mengkhawatirkan (Yosep, 2007).
Menurut UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966, Kesehatan Jiwa adalah suatu
keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional
secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan dengan
orang lain. Sedangkan menurut American Nurses Associations (ANA)
keperawatan jiwa merupakan suatu bidang khusus dalam praktek
keperawatan yang menggunakan ilmu perilaku manusia sebagai ilmu dan
penggunaan
diri
sendiri
secara
terapeutik
sebagai
caranya
untuk
1.3Manfaat Penulisan
1.3.1 Akademis
Dapat memberikan pengetahuan yang berharga dalam mata kuliah
keperawatan jiwa sehingga dapat diterapkan dimasa mendatang dan
dapat digunakan sebagai informasi awal bagi peneliti yang tertarik
meneliti permasalahan tentang halusinasi.
1.3.2 Teoritis
Diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan
ilmu keperawatan khususnya keperawatan jiwa.
1.3.3 Praktik
Secara praktik diharapkan dapat jadi acuan dalam menangani pasien
dengan diagnosa halusinasi.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Masalah Utama
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
2.2 Proses Terjadinya Masalah
2.2.1 Pengertian
Respon Maladaptif
Logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
Perilaku sesuai
Hubungan sosial baik
Ilusi
Emosional berlebih
Perilaku ganjil
Menarik diri
Halusinasi
Ketidakteraturan
Isolasi sosial
maladaptif
adalah
respon
indikasi
dalam
jarak dirinya
dengan sumber
yang
10
11
a.
b.
c.
d.
12
kontak
mata,
mau
berjabat
tangan,
mau
dan
nama
dan
13
untuk
menghindari
faktor
timbulnya
halusinasi.
d) Diskusikan dengan pasien tentang :
Situasi yang menimbulkan/tidak
menimbulkan
halusinasi.
Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore dan malam atau jika sendiri, jengkel,
sedih)
Rasional : Dengan mengetahui waktu, isi dan
frekuensi
munculnya
halusinasi
mempermudah
1. Kriteria evaluasi :
pengaruh
14
a) Pasien
biasanya
dapat
menyebutkan
dilakukan
tindakan
untuk
yang
mengendalikan
halusinasinya.
b) Pasien dapat menyebutkan cara baru.
c) Pasien dapat memilih cara mengatasi halusinasi
seperti yang telah didiskusikan dengan pasien.
d) Pasien dapat melakukan cara yang telah dipilih untuk
mengendalikan halusinasi.
e) Pasien dapat mengetahui aktivitas kelompok.
2. Intervensi
a) Identifikasi bersama pasien tindakan yang
dilakukan
keluarga/teman/perawat,
tampak
sendiri.Rasional:
bicara
jika
Memberikan
15
Mengikuti
keanggotaan
sosial
di
masyarakat
hubungan
menyebutkan
saling
percaya
dengan
bantuan
keluarga
dalam
mengontrol halusinasinya.
c) Diskusikan halusinasinya pada saat berkunjung
tenang :
16
prinsip
benar
penggunaan obat.
2. Intervensi
a) Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang
dosis
dan
obat.Rasional
frekuensi
:
serta
Dengan
manfaat
menyebutkan
minum
dosis,
17
dan
efek
dirasakan.Rasional
samping
:Dengan
obat
yang
mengetahui
efek
dengan
dokter.Rasional
Program
prinsip
penggunaan
obat,
maka
kemandirian
pasien
untuk
pengobatan
dapat
Keluarga
SP I
Mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala serta
proses
terjadinya
halusinasi
(gunakan
booklet)
Menjelaskan
cara
18
cakap.
merawat pasien dengan
Melatih cara mengontrol
halusinasi.
halusinasi
dengan Melatih cara merawat
menghardik.
halusinasi : hardik
Masukan pada jadwal Menganjurkan
kegiatan untuk latihan
membantu pasien sesuai
menghardik.
jadwal dan beri pujian.
SP II
Mengevaluasi
kegiatan
menghardik. Beri pujian
Melatih cara mengontrol
halusinasi dengan obat
(jelaskan 6 benar obat,
jenis,
guna,
dosis,
frekuensi,
koninuitas
minum obat)
Menjelaskan pentingnya
penggunaan obat pada
gangguan jiwa
Menjelaskan akibat jika
obat tidak diminum sesuai
program
Menjelaskan akibat putus
obat
Menjelaskan cara berobat
Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik
dan beri
pujian.
SP II
Mengevaluasi kegiatan
keluarga
dalam
merawat / melatih pasien
menghardik. Beri pujian
Menjelaskan 6 benar
cara memberikan obat
Melatih
cara
memberikan/mebimbing
minum obat
Menganjurkan
membantu pasien sesuai
jadwal dan beri pujian
SP III
SP III
Mengevaluasi
kegiatan Mengevaluasi kegiatan
keluarga
dalam
latihan menghardik dan
merawat
/
melatih
pasien
obat. Beri pujian
dalam menghardik dan
Melatih cara mengontrol
memberikan obat. Beri
halusinasi
dengan
pujian
bercakap-cakap
ketika
Menjelaskan
cara
halusinasi muncul
bercakap-cakap
dan
Memasukan pada jadwal
melakukan
kegiatan
kegiatan untuk latihan
untuk
mengontrol
menghardik, minum obat,
halusinasi
dan bercakap-cakap.
Melatih dan sediakan
waktu untuk bercakap-
19
SP V
Mengevaluasi
kegitan
keluarga
dalam
merawat/melatih pasien
menghardik,
minum
obat,
bercakap-cakap,
kegiatan harian dan
follow up. Beri pujian
Menilai
kemampuan
keluarga merawat pasien
Menilai
kemampuan
keluarga
melakuakan
kontrol ke RSJ?PKM