PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Dasar Legalitas
1.3.
Falsafah Perusahaan
A. Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
B. Misi Perusahaan
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha
penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi
yang baik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi
stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
Gambar 1.1.
Alur Pikir Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Gambar 1.2.
Penggunaan Matriks dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan
BAB II
EVALUASI KINERJA
2.1.
4000
M
I
L
Y
A
R
3000
2000
R
U
P
I
A
H
1000
-1000
2.2.
300.00
250.00
200.00
Juta Penumpang 150.00
100.00
50.00
-
20.00
15.00
Pnp-km (Milyar)
10.00
5.00
2004
2005
2006
2007
2008
10
2,500
2,000
1,500
Pendapatan (Rp Milyar)
1,000
500
-
2004
2005
2006
2007
2008
Gambar 2.6
Perkembangan Volume Penjualan (Ton-Km) Jasa Angkutan Barang, Th.
2004 2008
11
8.00
7.00
6.00
5.00
Ton - km ( Milyar) 4.00
3.00
2.00
1.00
-
2004
2005
2006
2007
2008
Gambar 2.7
Perkembangan Pendapatan Jasa Angkutan Barang, Tahun 2004
s.d. 2008
1,600
1,400
1,200
1,000
Pendapatan (Rp Milyar)
800
600
400
200
-
12
13
150
Frekuensi kejadian
PLH
100
50
2004
2005
2006
2007
Tabrakan KA vs KA
2008
2
Tabrakan KA vs Ranm or
30
10
22
14
13
Anjlok/Terguling
92
99
52
114
84
Banjir/Longsor
Lain-lain
38
32
31
10
Series6
174
153
117
147
105
14
Jumlah
korban PLH
200
100
0
2004
2005
2006
2007
2008
Korban Meninggal
78
35
48
29
30
87
85
63
102
36
33
109
56
155
49
198
229
167
286
115
2004
2005
2006
2007
2008
32
22
22
22
16
FAK TO R ALAM
10
LAIN -LAIN
31
59
40
P IH AK LU AR
K E LALAIAN P E G AW AI
FAK T O R TE K N IS
12
12
10
127
110
52
44
36
Gambar 2. 11
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
15
Tahun
2008
2007
2006
5
5
14
SARANA
22
19
23
32
20
PRASARANA
EKTERNAL
16
9
20
ALAM
17
7
40
53
60
80
Frekuensi Kejadian[kali]
100
120
16
100
80
Kelambatan KA (menit)
60
60
40
30
20
0
Th 2003
Th 2004
Th 2005
Th 2006
Th 2007
Th 2008
85
34
36
42
40
34
101
41
40
46
46
40
85
34
36
42
40
34
78
81
70
82
77
80
18
21
22
23
24
30
Gambar 2.13
Statistik Kelambatan / Ketepatan Operasi KA Barang, Th 2003-2008
17
120
2.3.
Pengembangan
2.3.1 Pengembangan Bisnis
Pada tahun 2003, 2004 dan 2006 realisasi pendapatan non
angkutan lebih besar daripada target pendapatan RKAP pada
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
18
2002
RKAP
RJPP
Realisasi
2007
2003
Pertumbuhan
2004
2005
2006
2007
55.6
67.5
64.4
124.7
126.8
370.4
21.4%
-4.5%
93.5%
1.7%
192.2%
129.8
150.5
175.2
124.7
126.8
370.4
16.0%
16.4%
-28.8%
1.7%
192.2%
46.5
83.9
92.7
88.3
151.3
462.5
80.4%
10.5%
-4.8%
71.3%
205.7%
2002 - 2007
Gambar 2.14
Perkembangan Pendapatan Bisnis Non Core, Tahun 2002 - 2007
500
400
300
[Rp. Milyar]
200
100
0
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RKAP
55.6
67.5
64.4
124.7
126.8
370.4
RJPP
129.8
150.5
175.2
124.7
126.8
370.4
REALISASI
46.5
83.9
92.7
88.3
151.3
462.5
19
2.4.
2.4.1 Prasarana
Jalan Rel dan Jembatan
Antara tahun 2002 - 2006 terjadi peningkatan panjang jalan rel.
Pada tahun 2002, total panjang jalan rel mencapai 4.564 km,
pada tahun 2004 panjang jalan rel menjadi 4.644 km sedangkan
tahun 2005 - 2006 panjang jalan rel menjadi 4.675 km.
Dari segi kualitas, tahun 2002 merupakan tahun yang terburuk di
mana panjang jalan rel dengan kualitas baik Q 35 hanya
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
20
2500
2000
1500
1000
500
0
2002
2003
2004
2005
2006
21
2.4.2 Sarana
Realisasi Siap Operasi Lokomotif Diesel dan KRL pada umumnya
di bawah program, kecuali tahun 2002. Sedangkan realisasi Siap
Operasi KRD tidak pernah mencapai program yang telah
ditetapkan pada RKAP.
Untuk realisasi Siap Operasi Kereta Raya selalu di atas program
RKAP kecuali tahun 2006, tetapi untuk Kereta Lokal program
hanya tercapai pada tahun 2002. Sedangkan realisasi Siap
Operasi Gerbong hanya mencapai 75% 95% dari program yang
ditetapkan. Secara terperinci dapat dilihat pada Gambar 2.16
berikut :
22
Gambar 2.16
Perkembangan Jumlah Sarana Siap Operasi (SO), Tahun 2000 - 2007
350
7000
300
6000
250
5000
200
4000
150
3000
100
2000
50
1000
23
2.5.
24
Gambar 2.18:
Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan Formalnya, Th. 2002 -2007
[dalam %]
25
Dengan sedikit perkecualian, tingkat produktivitas pegawai ratarata dalam satuan angkutan (SA) per pegawai umumnya masih di
bawah target RKAP maupun RJPP dan cenderung menurun,
meskipun realisasi jumlah pegawainya lebih rendah dari target
masing-masing. Pada periode 2002 2004 realisasinya selalu di
bawah RKAP dan tidak ada yang melebihi target RJPP, sedangkan
prestasi terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu hanya mencapai
611.000 SA per pegawai (85,02% dari target RKAP atau 90,5%
dari target RJPP). Perbaikan mulai tampak sejak periode 2005
Angka produktivitas pegawai rata-rata dalam nilai nominal
pendapatan operasi per pegawai pada umumnya telah melebihi
RKAP maupun RJPP, kecuali pada tahun 2003 (hanya mencapai
98,2% dari target RKAP atau 101,3% dari target RJPP). Secara
terperinci, angka-angka tersebut dapat dilihat pada Gambar
2.19 dan Gambar 2.20 berikut ini.
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Produktivitas SDM Rata-2 dalam Nilai Nominal Pendapatan Operasi
per Pegawai
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
26
120
100
80
60
40
20
0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
27
28
29
30
31
32
b. Accountability : kejelasan peran, kewenangan dan tanggungjawab serta penilaian kinerja pada semua tingkatan
c. Responsibility : menjamin bahwa Perusahaan dikelola dengan
penuh kehati-hatian dan sesuai dengan ketentuan / tatanan
hukum yang berlaku
d. Independency : kemerdekaan / kemandirian dalam bertindak,
sejalan dengan kepentingan Perusahaan, serta bebas dari
adanya konflik kepentingan
e. Fairness : perlakuan yang adil dalam menjamin adanya
proteksi atas hak-hak dari para pemegang saham, manajemen
dan karyawan Perusahaan, pengguna jasa serta stakeholder
lainnya, termasuk masyarakat umum.
BAB III
ANALISIS POSISI PERUSAHAAN
3.1
Analisis Eksternal
33
34
35
Gambar 3.3
Kredit dan Persentase NPL Bank Umum Berdasarkan Sektor
Ekonomi
36
37
38
39
40
lain terhadap pesaing dan sumber daya yang dimiliki. Semua itu
diperlukan agar dapat melihat faktor faktor dalam lingkungan
industri yang mempengaruhi kapabilitas perusahaan dalam
melihat posisi keunggulan ataupun kelemahan perusahaan dalam
industri.
Untuk itu digunakan analisis Five Forces Porter, faktor-faktor
yang akan dilihat meliputi ancaman pendatang baru, intensitas
persaingan, ancaman produk pengganti, daya tawar pemasok
dan daya tawar pembeli. Analisis lingkungan industri transportasi
dengan menggunakan analisis Porter secara keseluruhan
dijabarkan dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 3.4
Pemetaan 5 Forces Porter
41
42
Propinsi
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Jogjakarta
Jawa Timur
TOTAL
1990
2000
2005*
43
PDB Transportasi
2002
2005
2006
2010*
2015*
% Kenaikan
Per Tahun
1
2
3
4
5
6
Angkutan Rel
Angkutan Jalan Raya
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Angkutan Udara
Jasa Penunjang Angkutan
TOTAL
959.1
1,238.3
1,345.0
2,401.9
4,958.4
36,175.4 58,215.8 81,449.5 176,332.2 463,058.3
10,624.9 13,974.4 16,120.7 40,760.9 129,963.0
4,844.2
3,869.9
4,510.7
9,605.3
24,708.5
5,923.1 11,979.2 14,685.2 27,896.7
62,214.7
13,707.8 20,966.6 24,868.9 38,992.1
68,411.2
72,234.5 110,244.2 142,980.0 295,989.1 753,314.0
(milyar rupiah)
44
15.6%
21.3%
26.1%
20.8%
17.4%
11.9%
19.2%
45
46
Growth
2007
KAI
Komposisi
2006
2007
2007
Operating Revenues
-3.66%
100.00%
100.00%
1.61%
4.57%
100.00%
100.00%
100.00%
3.98%
104.73%
113.03%
2.34%
3.33%
75.32%
73.01%
72.14%
Operating Income
165.19%
-4.73%
-13.03%
-0.31%
7.94%
24.68%
26.99%
27.86%
112.56%
4.92%
10.85%
-12.76%
0.00%
0.67%
0.56%
0.00%
0.00%
-5.06%
0.00%
11.79%
10.70%
-1232.02%
0.19%
-2.18%
16.73%
24.68%
15.87%
17.71%
Extraordinary Gain
-100.00%
0.01%
0.00%
79.96%
0.00%
1.29%
2.21%
0.00%
0.00%
72.38%
0.00%
1.53%
2.52%
Extraordinary Loss
Income before income taxes
Dari tabel
and minority
interestsdiatas tampak
-1167.30%
bahwa
Central
Japan
Railways
0.20%
-2.18%
12.82%
16.49%
11.31% berhasil
15.63%
17.41%
menjalankan usahanya secara efisien dengan margin laba
operasi rata-rata di kisaran 30%. Hal ini dapat menjadi
benchmark bagi PT. KA dalam menentukan target efisiensi dan
pencapaian margin. Dimana jika seluruh program dalam rencana
jangka panjang ini dapat dilaksanakan dengan baik diharapkan
rasio total biaya operasi terhadap pendapatan dalam 5 tahun
mendatang bisa ditekan.
Selain itu pengembangan bisnis pendukung jasa transportasi
kereta api juga dilakukan oleh Central Japan Railways seperti
yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.7
Komposisi Bisnis Central Japan Railway
47
operasi. Hal ini juga dapat menjadi benchmark bagi PT. KA dalam
menentukan target pencapaian pendapatan maupun margin
keuntungan dari bisnis pendukung. Dimana jika seluruh program
dalam rencana jangka panjang ini dapat dilaksanakan dengan
baik diharapkan rasio kontribusi bisnis pendukung terhadap
pendapatan maupun keuntungan dapat meningkat.
3.2
Analisis Internal
48
49
50
51
SDM &
52
11
12
10
10
0%
12
90%
100%
17
10%
20%
30%
40%
50%
Tdk Setuju
60%
Setuju
70%
80%
Sgt Setuju
53
10%
11
30%
Ya
40%
Cenderung Ya
20%
0%
11
50%
60%
Cenderung Tdk
70%
80%
90%
100%
Tidak
Tabel 3.4
Keunggulan Kompetitif dan CSF dalam RJPP 2009 -2013
3.3
54
55
D
A
Y
A
T
A
R
I
K
I
N
D
U
S
T
R
I
3.0
1.5
0.0
1.5
3.0
4.5
Eksekutif
Brg Nego
Bisnis
Brg Non Nego
Ekonomi
Non Core
Lokal
Jabotabek
Bbr Suralaya
Pemetaan Produk
3.4
56
57
BAB IV
RENCANA PERUSAHAAN 2009 - 2013
4.1
Tantangan Strategik
Berdasarkan analisis diidentifikasi beberapa tantangan (isu) yang
bersifat strategik dan harus diprioritaskan penanganannya
seperti berikut ini dengan tujuan akhir untuk membantu
perolehan laba bersih yang lebih baik:
Aspek Operasi: Baik untuk kegiatan bisnis angkutan
penumpang maupun angkutan barang, PT KA perlu untuk
melakukan penyempurnaan dalam proses perencanaan
kegiatan operasional (dimana output konkritnya adalah Grafik
Perjalanan Kereta Api/GAPEKA). Kegiatan ini harus mampu
dilakukan secara cepat, terstruktur dan memanfaatkan
perkembangan teknologi software dan hardware yang sudah
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
58
59
4.2
60
61
62
Tabel 4.2
Roadmap Strategi Pengembangan Bisnis Properti
Sasaran Strategis
Optimalisasi Aset
Mempromosikan
potensi aset yang
dikelola
Membangun
jaringan dengan
investor/pelaku
industri properti
Melakukan
kerjasama dengan
investor dalam
mengelola aset
Meningkatkan
Kompetensi SDM
Inisiatif Strategi
1. Menentukan prioritas aset yang akan dikelola
berdasarkan potenisnya, penjajakan kerja sama dengan
investor, pembangunan dan pemanfatan aset.
2. Memanfaatkan aset lahan , bangunan , Rumah Dinas
dan lahan lainnya yang belum dimanfaatkan seoptimal
mungkin
1. Menyusun buku tentang aset potensial
2. Menyelenggarakan Road Show Properti
3. Melaksanakan bina mitra/debitur
4. Memasang iklan melalui media cetak atau elektronik.
5. Web site Aset
Mengikuti asosiasi, even-even industri properti, temu usaha
63
4.3
Implementasi Strategi
Untuk implementasi grand strategy yang telah dirumuskan pada
Road Map Strategi Perusahaan maka telah diidentifikasi berbagai
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
64
Gambar 4.4
Strategi Implementasi Perusahaan Berbasis BSC
65
Tabel 4.3
KPI Perusahaan Berbasis BSC
Perspek
No
1
Target
tif
Strategi
Indikator Kinerja Utama
Finansial
Revenue
Meningkatkan
Growth
Pendapatan
Productivit
Efisiensi Biaya
Optimalisasi
Aset
Optimalisasi
Arus Kas
Akuisisi
Pelanggan
Pelanggan
Meningkatkan
Market Share
Meningkatkan
Kepuasan &
Loyalitas
Pelanggan
Proses
Bisnis
Proses
Mgt.
Operasi
Tahunan
Min 20%
Jawa
Pertumbuhan Pendapatan Barang di
Min 10%
Jawa
Pertumbuhan
Sumut (%)
Pertumbuhan
Sumbar (%)
Pertumbuhan
Sumsel (%)
Pertumbuhan
Angkutan
Min. 20%
Pendapatan Barang di
Min 10%
Pendapatan Barang di
Min, 10%
Pendapatan Barang di
Pendapatan Usaha Non
Perencanaan
Operasional
dgn Efektif
Min. 45%
Min 16%, Avg
67%
Max 103%
Avg 8%
Min 8%
Min 85%
Min 4%
Jawa
Pertumbuhan Vol angkutan barang di
Min 15%
Sumut
Pertumbuhan Vol angkutan barang di
Min 5%
Sumbar
Pertumbuhan Vol angkutan barang di
Min 5%
Sumsel
Rasio Pertumbuhan Pendapatan thd
Pertumbuhan Sektor Transportasi (%)*
Index Tingkat kepuasan pelanggan (skor
index)
Ketepatan waktu kedatangan KA (%)
MIn 35%
Min 100%
Min 3
Min 40%
Max 30
Max 1028
Max 123
Kehandalan Prasarana
* Jumlah gangguan telekomunikasi
Meningkatkan
Safety
(kejadian)
* Jumlah gangguan LAA (kejadian)
Max 350
Max 822
Proses
Mgt.
Meningkatkan
Pelayanan
Max 31
TBD
Min 5%
Max 3
Min 75%
66
Perspek
No
tif
Target
Strategi
Pelanggan
Meningkatkan
Efektivitas
Penjualan
Meningkatkan
Efektivitas
Penagihan
Proses
Mengembang
Inovasi
kan Produk &
Jasa
Proses
Meningkatkan
Mgt.
Dukungan
Regulasi &
Stakeholder &
Sosial
Brand Image
Tahunan
TBD
TBD
TBD
Min 32%
Min 70
Pembelajaran dan
Meningkatkan
Kompetensi
SDM
tumbuh
Mengembangk
an IT
Menciptakan
Budaya
Kondusif
publisitas (%)*
Rasio Kecukupan Kompetensi Pegawai
(%)
Jumlah Pendapatan per pegawai (juta
rupiah)*
Satuan angkutan per pegawai (skor)
Max 20%
Min 70%
Min 185
Min 720
Min 60%
4.4
Inisiatif Strategi
Financial
Maksimalisasi Kesejahteraan
Stakeholder
1
2
Meningkatkan Pendapatan
1
2
4
Efisiensi Biaya
Optimalisasi Arus kas
1
2
Penanggung Jawab
KA
KA
CB
KP, CG
CG, CB
KA
CB, CT, KP
MS
Business Process
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
67
Sasaran Strategis
Inisiatif Strategi
Perencanaan Operasional
secara Efektif
Meningkatkan Safety
1
2
3
4
5
6
8
9
Meningkatkan Pelayanan
1
2
Meningkatkan Efektivitas
Penjualan
1
2
Meningkatkan Efektivitas
Penagihan
Mengembangkan produk dan
jasa
1
2
Meningkatkan dukungan
stakeholder
1
2
1
2
3
4
Mengembangkan IT untuk
mendukung bisnis
1
2
Menciptakan Budaya
Perusahaan yg kondusif
1
2
Penanggung Jawab
OR
TT, TK
TJ
TJ
TJ
TJ
TS
TS
TS
TS
OP
OP
CP
CB
CB, CT
CG, CB, US
US
SVS
EA
MP
MP
MP
MP
IVE
IVI
MG
Managing Director
68
Sasaran Strategis
Inisiatif Strategi
3
5
6
7
8
Penanggung Jawab
Managing Director
Managing Director
Managing Director
MP
Managing Director
US
Tabel 4.5
Program Kerja Tahap Peningkatan Kapabilitas
Sasaran Strategis
Financial
Maksimalisasi
Kesejahteraan
Stakeholder
Optimalisasi Aset
Inisiatif Strategi
1
2
1
2
Customer
Meningkatkan Market
Share
Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
Meningkatkan Brand
Image
Business Process
Perencanaan
Operasional secara
Efektif
Meningkatkan Safety
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penanggung
Jawab
UI
UI
CP, CG, TJ, TS, TT, TK
CT
CP, TT, TK
CG, CB
SVH
OR
TT, TK
TT, TK, TS
TT, TK
EP
EP, MP
CB
EP, EK
TJ
TT, TK, TS
69
Sasaran Strategis
Inisiatif Strategi
10
11
12
13
14
15
16
Meningkatkan
Pelayanan
2
3
Mengembangkan
produk dan jasa
2
3
Learning & Growth
Meningkatkan
Kompetensi SDM
2
3
Mengembangkan IT
untuk mendukung
bisnis
Menciptakan Budaya
Perusahaan yg
kondusif
1
2
Penanggung
Jawab
TJ
TJ
TJ
TJ
OM
TS
TS
OP
TT
CP
UI, CB, US
TT, TK
US
MP
MP
MP
MP, EP
IVI
Managing Director
Managing Director
Tabel 4.6
Program Kerja Tahap Inovasi-World Class
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
70
Sasaran Strategis
Financial
Meningkatkan
Pendapatan
Inisiatif Strategi
1
2
Optimalisasi Aset
Customer
Meningkatkan Market
Share
CG
TS
MP
Managing Director
1
2
EN
Business Process
Meningkatkan Safety
Mengembangkan
produk dan jasa
EN
Meningkatkan
Pelayanan
Meningkatkan
Efektivitas Penjualan
Penanggung Jawab
1
2
CP, CB, CT
CP
CP
CB
CP, CB, US
US
IVI
BAB V
PROYEKSI KEUANGAN PERUSAHAAN 2009 - 2013
5.1
Asumsi Makro
Berdasarkan analisis selama 3 periode kondisi Indonesia (yaitu
masa pertumbuhan ekonomi 1992 1996, masa krisis 1998
2000, hingga masa pemulihan 2001 2007) diidentifikasi bahwa
bisnis PT KA yang bergerak di bidang transportasi sangatlah
sensitif terhadap perkembangan kondisi perekonomian. Dengan
perkiraan kondisi ekonomi global dan nasional pada 5 tahun
kedepan yang akan mengalami periode krisis pada tahun
pertama (2009) yang diikuti periode pemulihan selama 3 tahun
berikutnya (2010 2012) untuk kemudian stabil dan bertumbuh
di tahun kelima (2013).
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 2009 - 2013
PT KERETA API INDONESIA (Persero)
71
Deskripsi
2008
Periode Pemulihan
2009
Periode Pertumbuhan
2010
2011
2012
Periode
Pertumbuhan Tinggi
2013
+
13
10
10
12,000
9191
12,060
12
15
15
10
20
20
25
10
25
15
30
15
30
15
30
15
20
10
20
15
25
15
25
15
25
BI Rate
9.5
9.0
12
20
10
20
15
30
20
30
20
30
20
30
15
25
15
30
20
30
20
30
25
35
25
35
50
60
40
65
40
70
40
70
40
70
40
1 Harga/Inflasi
Indeks Harga Konsumen (%)
2 Nilai Tukar
Kurs IDR/USD 1 rata2 thn.
9,237
12,120
9,283
12,181
9,330
12,242
9,376
12,303
9,423
5 Suku Bunga
6 Harga Komoditas
> Crude Oil
Sumber: Lembaga Management FEUI (2008)
72
5.2
Asumsi Mikro
Disamping asumsi makro tersebut, proyeksi keuangan
didasarkan juga pada asumsi-asumsi internal yang terkait
langsung dengan kinerja keuangan perusahaan.
Untuk angkutan penumpang, ditargetkan kenaikan volume
penumpang yang diangkut maupun jarak angkut rata-rata
sebesar 4% setiap tahunnya serta kenaikan nilai pendapatan
ditargetkan rata-rata sebesar 10% setiap tahunnya. Untuk lebih
lengkap, proyeksi besaran angkutan penumpang untuk kelas
eksekutif, bisnis, maupun ekonomi digambarkan pada grafik di
halaman berikut ini:
Gambar 5.1
Proyeksi Volume Angkutan Penumpang 2009 - 2013
73
74
a.
KETERANGAN :
Pengembangan angkutan difokuskan untuk angkutan Batubara
75
b.
Sumsel
Investasi (Gerbong dan Lokomotif) angkutan Batubara (Lt - Kpt) dan Tigagajah -
c.
Gambar 5.3
Proyeksi Pendapatan Usaha Non Angkutan
76
Gambar 5.5
Proyeksi Jumlah Pegawai
77
Tabel 5.2
Proyeksi Kebutuhan Investasi termasuk Prasarana
78
Tabel 5.3
Proyeksi Kebutuhan Nilai Investasi termasuk Prasarana
79
5.3
80
5.4
Proyeksi Neraca
Dengan menggunakan asumsi-asumsi ekonomi makro maupun
mikro tersebut di atas dan berdasarkan rencana pendanaan /
investasi serta target strategik yang relevan, maka proyeksi
neraca masing-masing untuk posisi akhir tahun 2009 s.d. 2013
81
5.5
82
5.6
83