Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

NOMOR: SK.1321/AJ.401/DRJD/2005

TENTANG
UJI-COBA RAMBU NOMOR RUTE
PADA JARINGAN JALAN NASIONAL / ARTERI PRIMER DI PULAU JAWA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Menimbang :

a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993


tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan telah diatur ketentuan
mengenai Buku jalan yang memuat antara lain tentang kode
ruas jalan.
b. bahwa kode ruas jalan dimaksud untuk memberikan panduan
rute bagi pemakai jalan dalam menentukan/memilih
perjalanannya
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu diatur uji coba rambu nomor
rute pada jaringan jalan nasional/arteri primer di Pulau Jawa
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);
2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437);
3. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3186);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan
(Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3293);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana


dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor
63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3952);
7. Keputusan Presiden R.I. Nomor 102 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005;
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.61 Tahun 1993
tentang Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan jo Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 63 Tahun 2004 tentang Perubahan
Kepmenhub Nomor 61 Tahun 1993 tentang Rambu Rambu
Lalu Lintas Jalan;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 43 Tahun 2005
tentang Struktur Organisasi Departemen Perhubungan

MEMUTUSKAN
Menetapkan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN


DARAT TENTANG UJI-COBA RAMBU NOMOR RUTE PADA
JARINGAN JALAN NASIONAL / ARTERI PRIMER DI PULAU
JAWA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Yang dimaksud dengan pengertian dalam peraturan ini :


1. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan
tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel;
2. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua
wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan;

3. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna;
4. Jalan Nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan
strategis nasional, serta jalan tol.
5. Kode ruas jalan yang selanjutnya disebut nomor rute adalah kode dalam
bentuk angka yang digunakan sebagai identitas dari suatu ruas jalan;
6. Rute adalah kumpulan ruas jalan yang menghubungkan satu tempat dengan
tempat lain secara menerus.

BAB II
SISTEM PENOMORAN RUTE JALAN
Pasal 2
(1) Nomor rute untuk ruas jalan Nasional dan/atau arteri primer menggunakan
angka.
(2) Pemberian nomor rute sebagaimana dimaksud ayat (1), mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
a. ruas jalan yang sejajar/paralel dengan Pulau Jawa diberikan nomor
ganjil dengan urutan ruas jalan utama dan selanjutnya menyesuaikan
mulai dari atas ke bawah (Utara ke Selatan);
b. ruas jalan yang melintang pulau diberikan nomor genap dengan urutan
mulai dari kiri ke kanan (Barat ke Timur);
(3) Nomor rute dan ruas jalan dimaksud ayat (2) sebagaimana lampiran I dan
digambarkan dalam lampiran II Keputusan ini;
BAB III
BENTUK DAN PEMASANGAN RAMBU
Bagian Pertama
Bentuk, Warna dan Ukuran
Pasal 3
(1) Nomor rute sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, untuk jalan Arteri non-tol
divisualisasikan dalam bentuk rambu persegi enam (hexagonal) dengan
garis tepi hitam, warna dasar putih serta tulisan hitam, sedangkan untuk jalan
tol bentuk rambu persegi enam (hexagonal) dengan garis tepi putih, warna
dasar hijau serta tulisan putih;

(2) Rambu Nomor Rute sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa
rambu yang terpasang tersendiri atau rambu yang ditempelkan pada Rambu
Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ);
(3) Bentuk, warna dan ukuran rambu nomor rute sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) adalah sebagaimana lampiran III Keputusan ini;
(4) Penempatan rambu nomor rute pada Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan
(RPPJ) sebagaimana lampiran IV keputusan ini.

Bagian Kedua
Pemasangan dan Pemeliharaan
Pasal 4
(1) Pemasangan nomor rute jalan dan penetapan rute jalan sebagai uji coba
meliputi ruas ruas jalan nasional atau ruas jalan arteri primer di Pulau Jawa
khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah;
(2) Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memasang dan memelihara rambu
nomor rute jalan yang digunakan untuk uji coba sebagaimana dimaksud ayat
(1);
BAB IV
SOSIALISASI DAN PUBLIKASI
Pasal 5
Rambu nomor rute jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dituangkan dalam
Peta Angkutan Lebaran Tahun 2005/1426 H sebagai media sosialisasi dan publikasi.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS
Pasal 6
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melaksanakan pembinaan teknis dan
pengawasan teknis pemberlakuan ketentuan ini.

Pasal 7
Uji coba rambu nomor rute berdasarkan peraturan ini berlaku selama 6 bulan mulai
tanggal 1 bulan Oktober tahun 2005 sampai dengan tanggal 31 bulan Maret tahun
2006.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
(1) Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan analisis dan evaluasi
penetapan dan pemberlakuan sistem penomoran rute jalan Nasional/Arteri
Primer;
(2) Pelanggaran terhadap Peraturan ini tidak dapat dikenakan sanksi
berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.


Ditetapkan di
: JAKARTA
Pada tanggal
: 26 September 2005
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Ttd
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.
NIP. 120 092 889
Tembusan Yth. :
1. Menteri Perhubungan (sebagai laporan);
2. Menteri Pekerjaan Umum (PU);
3. Sekjen Departemen Perhubungan;
4. Dirjen Bina Marga, Departemen PU;
5. Dirlantas Babinkam Polri;
6. Direksi PT. Jasa Marga (Persero).

Lampiran I
Nomor :
Tanggal :

Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005

Jenderal

PETA NOMOR RUTE JALAN NASIONAL (ARTERI PRIMER) PULAU JAWA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


Ttd
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.
NIP. 120 092 889
Lampiran I
Nomor :
Tanggal :

Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005

Jenderal

TABEL NOMOR RUTE JALAN NASIONAL (ARTERI PRIMER) PULAU JAWA


Jaringan jalan dengan nomor rute ganjil
Nomor
rute

Ruas jalan

Merak Cilegon Serang Tangerang Jakarta - Bekasi Karawang


Cikampek Pamanukan Lohbener Palimanan Cirebon Tegal
Pekalongan Semarang Kudus Rembang Tuban Babat Lamongan
Gresik Surabaya Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Situbondo Ketapang

Jakarta Depok Bogor Sukabumi Cianjur Padalarang Bandung


Cileunyi Nagrek Malangbong Rajapolah Ancol Ciawi Cikoneng
Ciamis Majenang Wangon Buntu Kebumen Purworejo Wates
Yogyakarta Wonosari Pacitan Jetis Tenggalek Tulungagung Blitar
Kepanjen Pronojiwo Lumajang Jatiroto Rambipuji Jember Banyuwangi
Ketapang
Cileunyi Sumedang Kadipaten Palimanan

Lohbener Indramayu Karangampel Cirebon

Ajibarang Purwokerto Banyumas Klampok Banjarnegara Wonosobo


Temanggung Secang

15

Yogjakarta Klaten Kartosuro - Solo Sragen Ngawi Caruban - Nganjuk


Kertosono - Jombang Mojokerto Surabaya

Jaringan jalan dengan nomor rute genap


Nomor
rute
2
4
6
8
10
14
16

Ruas jalan
Cilegon Anyer Sp. Labuan
Cikampek Purwakarta Plered Padalarang
Tegal Slawi Prupuk Bumiayu Ajibarang Wangon Cilacap
Purwokerto Rawalo Maos Gumir
Banyumas Buntu
Semarang Ungaran Bawen Ambarawa Secang Magelang Muntilan
Sleman Yogyakarta
Bawen Salatiga Boyolali Kartosuro

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


Ttd
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.
NIP. 120 092 889

Lampiran I
Nomor :
Tanggal :

Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005

BENTUK, UKURAN DAN WARNA RAMBU NOMOR RUTE

1. UNTUK JALAN NASIONAL/ARTERI PRIMER :

25

CONTOH 1

CONTOH 2

250 mm

2. UKURAN DETAIL RAMBU DENGAN 1 (SATU) ANGKA


H
A

B
E

C
150 mm

D
G

250 mm

UKURAN HURUF :
A = 50 mm
B = 60 mm
C = 60 mm
D = 80 mm
E = 200 mm
F = 25 mm
G = 300 mm
H = 150 mm

Jenderal

3. UKURAN DETAIL RAMBU DENGAN 2 (DUA) ANGKA

25
A

D
G
F

UKURAN HURUF :
A = 60 mm
B = 65 mm
C = 20 mm
D = 60 mm
E = 20 mm
F = 200 mm
G = 250 mm
H = 300 mm

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


Ttd

Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.


NIP. 120 092 889

Lampiran I
Nomor :
Tanggal :

Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005

Jenderal

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Ttd
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.
NIP. 120 092 889

Anda mungkin juga menyukai