Skdirjen1321tahun2005 PDF
Skdirjen1321tahun2005 PDF
NOMOR: SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
TENTANG
UJI-COBA RAMBU NOMOR RUTE
PADA JARINGAN JALAN NASIONAL / ARTERI PRIMER DI PULAU JAWA
Menimbang :
Mengingat
MEMUTUSKAN
Menetapkan
3. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna;
4. Jalan Nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan
strategis nasional, serta jalan tol.
5. Kode ruas jalan yang selanjutnya disebut nomor rute adalah kode dalam
bentuk angka yang digunakan sebagai identitas dari suatu ruas jalan;
6. Rute adalah kumpulan ruas jalan yang menghubungkan satu tempat dengan
tempat lain secara menerus.
BAB II
SISTEM PENOMORAN RUTE JALAN
Pasal 2
(1) Nomor rute untuk ruas jalan Nasional dan/atau arteri primer menggunakan
angka.
(2) Pemberian nomor rute sebagaimana dimaksud ayat (1), mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
a. ruas jalan yang sejajar/paralel dengan Pulau Jawa diberikan nomor
ganjil dengan urutan ruas jalan utama dan selanjutnya menyesuaikan
mulai dari atas ke bawah (Utara ke Selatan);
b. ruas jalan yang melintang pulau diberikan nomor genap dengan urutan
mulai dari kiri ke kanan (Barat ke Timur);
(3) Nomor rute dan ruas jalan dimaksud ayat (2) sebagaimana lampiran I dan
digambarkan dalam lampiran II Keputusan ini;
BAB III
BENTUK DAN PEMASANGAN RAMBU
Bagian Pertama
Bentuk, Warna dan Ukuran
Pasal 3
(1) Nomor rute sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, untuk jalan Arteri non-tol
divisualisasikan dalam bentuk rambu persegi enam (hexagonal) dengan
garis tepi hitam, warna dasar putih serta tulisan hitam, sedangkan untuk jalan
tol bentuk rambu persegi enam (hexagonal) dengan garis tepi putih, warna
dasar hijau serta tulisan putih;
(2) Rambu Nomor Rute sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa
rambu yang terpasang tersendiri atau rambu yang ditempelkan pada Rambu
Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ);
(3) Bentuk, warna dan ukuran rambu nomor rute sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) adalah sebagaimana lampiran III Keputusan ini;
(4) Penempatan rambu nomor rute pada Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan
(RPPJ) sebagaimana lampiran IV keputusan ini.
Bagian Kedua
Pemasangan dan Pemeliharaan
Pasal 4
(1) Pemasangan nomor rute jalan dan penetapan rute jalan sebagai uji coba
meliputi ruas ruas jalan nasional atau ruas jalan arteri primer di Pulau Jawa
khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah;
(2) Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memasang dan memelihara rambu
nomor rute jalan yang digunakan untuk uji coba sebagaimana dimaksud ayat
(1);
BAB IV
SOSIALISASI DAN PUBLIKASI
Pasal 5
Rambu nomor rute jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dituangkan dalam
Peta Angkutan Lebaran Tahun 2005/1426 H sebagai media sosialisasi dan publikasi.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS
Pasal 6
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melaksanakan pembinaan teknis dan
pengawasan teknis pemberlakuan ketentuan ini.
Pasal 7
Uji coba rambu nomor rute berdasarkan peraturan ini berlaku selama 6 bulan mulai
tanggal 1 bulan Oktober tahun 2005 sampai dengan tanggal 31 bulan Maret tahun
2006.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
(1) Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan analisis dan evaluasi
penetapan dan pemberlakuan sistem penomoran rute jalan Nasional/Arteri
Primer;
(2) Pelanggaran terhadap Peraturan ini tidak dapat dikenakan sanksi
berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
Lampiran I
Nomor :
Tanggal :
Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005
Jenderal
Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005
Jenderal
Ruas jalan
15
Ruas jalan
Cilegon Anyer Sp. Labuan
Cikampek Purwakarta Plered Padalarang
Tegal Slawi Prupuk Bumiayu Ajibarang Wangon Cilacap
Purwokerto Rawalo Maos Gumir
Banyumas Buntu
Semarang Ungaran Bawen Ambarawa Secang Magelang Muntilan
Sleman Yogyakarta
Bawen Salatiga Boyolali Kartosuro
Lampiran I
Nomor :
Tanggal :
Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005
25
CONTOH 1
CONTOH 2
250 mm
B
E
C
150 mm
D
G
250 mm
UKURAN HURUF :
A = 50 mm
B = 60 mm
C = 60 mm
D = 80 mm
E = 200 mm
F = 25 mm
G = 300 mm
H = 150 mm
Jenderal
25
A
D
G
F
UKURAN HURUF :
A = 60 mm
B = 65 mm
C = 20 mm
D = 60 mm
E = 20 mm
F = 200 mm
G = 250 mm
H = 300 mm
Lampiran I
Nomor :
Tanggal :
Peraturan
Direktur
Perhubungan Darat
SK.1321/AJ.401/DRJD/2005
26 September 2005
Jenderal
Ttd
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc.
NIP. 120 092 889