Anda di halaman 1dari 27

Keputusan Pimpinan Cabang LP.

Maarif NU
Kabupaten Gresik

Peraturan Pengurus Madrasah Al


Khoiriyah
Dalegan Panceng

LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU

MADRASAH AL KHOIRIYAH
Dalegan Panceng Gresik

PENGURUS MADRASAH AL KHOIRIYAH


DALEGAN PANCENG GRESIK
Kata Pengantar

Ketika pendidikan mulai mendapat tempat di hati para pejabat


pemerintah. Ketika eksekutif dan legislatif mulai ada kata sepakat bahwa
pendidikan perlu mendapat perhatian lebih dibanding sektor lain. Maka
terbitlah kebijakan 20 % anggaran pendidikan dalam APBN. Perjuangan
pun terus berlanjut dengan dikeluarkannya undang-undang guru dan

PERATURAN-PERATURAN
PENGURUS MADRASAH AL KHOIRIYAH

dosen.
Kebijakan-kebijakan

tersebut

secara

langsung

atau

tidak

berimplikasi terhadap lembaga pendidikan sebagai ujung tombak. Ada

banyak sorotan publik terhadap kinerja para praktisi pendidikan. Mereka

Membuka jalur hubungan dengan


pemerintah dan masyarakat.

mempertanyakan perimbangan antara dana yang telah di kucurkan


pemerintah atau pemerintah daerah dengan etos kerja para pendidik

15

dan tenaga kependidikan.


Terkait hal di atas, merupakan sebuah keharusan jika lembaga Al
Khoiriyah Dalegan perlu berbenah. Alasan klasik tentang ilmu ikhlas

16

dan kesejahteraan guru sebagai penghalang untuk maju mulai harus


ditinggalkan. Konsentrasi para pendidik sekarang harus fokus pada
upaya peningkatan kualitas dan profesionalitas.

Penggalangan dana pemerintah, melalui: Kondisional


- APBN dan APBD
Penggalangan dana masyarakat, melalui: Rutin
- Infaq, shodaqoh
- Amplop hari raya
- Jumat wage, dan
- Donatur tetap
Penggalangan dana luar negeri, melalui: Tahunan
(3) sukarelawan pekerja di malaysia.

Program Pengurus
Madrasah Al Khoiriyah Dalegan
Masa Bakti 2009-2013

Pemeliharan fisik: pengecatan,


perbaikan bangku kelas dll.

Tahunan

Melanjutkan pembangunan fisik lantai 2


gedung Timur.

Program jangka
pendek

10

Melanjutkan pembangunan fisik lantai


dasar gedung Barat (TPQ)

Program jangka
pendek

11

Membuat Tempat permainan RAM.

Program jangka
menengah

12

Membuat pagar gedung Barat


(TPQ/RAM).

Program jangka
menengah

13

Membuat pagar gedung Timur

Program jangka
menengah

14

Program jangka
pendek

(46)

i
1

Menjalin hubungan dengan DU/DI

Rutin

NO

PROGRAM

RENCANA
PELAKSANAAN
3

Menyusun dan mengadakan revisi


Peraturan Pelaksanaan Pendidikan di
Madrasah Al Khoiriyah Dalegan

Tahunan

Mengadakan sosialisasi dan bekerja


sama dengan Perguruan Tinggi (wali
murid PAUD/RA).

Tahunan

Sharing tiga bulanan ( pengurus, guru,


karyawan, kepala sekolah)

Triwulan

Akhirnya, semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat,


Pemberian penghargaan bagi
guru/tenaga kependidikan berpretasi
Bentuk terserah pengurus

Tahunan

Work shop / pelatihan / study


komperatif

Tahunan

Kegiatan ekskul life skill

Program jangka
pendek

Pesantren

Program jangka
panjang

amiin.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thooriq.
Wassalamualaikum....wr.....wb.
Wassalam
Dalegan, 18 Oktober 2009
Pengurus Madrasah Al Khoiriyah
Ketua

MUSTHOFA HUSNAN

ii

(45)
Pengurus Madrasah Al Khoiriyah berusaha mengajak seluruh
komponen para pemangku kepentingan di lembaga ini untuk bisa
berbuat

lebih

baik

dibanding

kemarin.

Dengan

memberlakukan

peraturan-peraturan sebagai kerangka dasar diharapkan kebijakan


lembaga akan sesuai dengan tujuan mulia pendidikan.
Terlepas dari segala kekurangan, pengurus berharap seluruh
komponen para pemangku pendidikan di Al Khoiriyah secara bersamasama bisa mendukung peraturan ini. Dukungan dapat dibuktikan dengan
menempatkan Pedoman Penyelenggaran dan Pengelolaan Sekolah/
Madrasah LP. Maarif Cabang dan Peraturan pengurus Madrasah Al
Khoiriyah Dalegan ini sebagai bahan rujukan dalam setiap interaksi,
kegiatan dan kebijakan lembaga.

KEPUTUSAN PIMPINAN CABANG


LP. MAARIF NU KABUPATEN GRESIK
Tentang
PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN
SEKOLAH/MADRASAH

DI LINGKUNGAN LP. MAARIF NU


CABANG KABUPATEN GRESIK

Peraturan ini berlaku mulai semester genap 2009/2010. Agar semua


pemangku kepentingan mengetahui isi peraturan ini maka kepada
semua pihak untuk menyebarluaskan.

Disahkan di Dalegan

Ketua

Pada tanggal 18 Oktober 2009


Pengurus Madrasah Al Khoiriyah
Sekretaris

MUSTHOFA HUSNAN

MOH. KHOIRUL, S.Pd.

iii

(3)

(44)

Hal-hal lain terkait pelaksanaan pendidikan yang belum termuat


dalam peraturan ini akan ditentukan kemudian melalui surat
keputusan Pengurus Madrasah.
Pasal 24

(1)

Perubahan
atas
peraturan
ini
dimungkinkan
terjadi
menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan pendidikan.
(2)
Perubahan yang dimaksud pada ayat (1) harus melalui rapat
pengurus madrasah pada awal tahun pelajaran.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25

BAB XIII
EVALUASI PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Pasal 22
(1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan di
madrasah Al Khoiriyah sebagai bentuk akuntabilitas, kontinuitas
penyelenggara
pendidikan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan.
(2) Evaluasi dilakukan oleh instansi terkait,
madrasah, dan orang tua/wali murid.
(3)

masyarakat, pengurus

Hal hal yang dievaluasi meliputi program madrasah dan


pelaksanaannya, kemampuan managerial pimpinan, transparansi,
prestasi akademik/non akademik, dan kebijakan-kebijakan lain.

(4)

Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan pertimbangan kebijakan


pengurus dan kemajuan lembaga di masa depan.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN DAN PERUBAHAN
Pasal 23

(1)

Peraturan Pelaksanaan Pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah


Dalegan ini dibuat sebagai pelengkap Pedoman Penyelenggaran
dan Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Lingkungan lembaga
pendidikan Maarif NU yang dikeluarkan oleh LP. Maarif NU
Cabang Kabupaten Gresik.

(2)

Semua peraturan Pengurus Madrasah Al Khoiriyah yang berlaku


sebelum peraturan ini,
dinyatakan tidak berlaku setelah
Peraturan Pelaksanaan Pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah ini di
sahkan.

iv

(43)

KEPUTUSAN

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................
Daftar Isi ...............................................................
KEPUTUSAN PIMPINAN CABANG LP. MAARIF NU
GRESIK
BAB I : KETENTUAN UMUM .........................................
BAB II : PENGURUS ..................................................
BAB III : PENDIRIAN SEKOLAH/MADRASAH ........................
BAB IV : PIMPINAN SEKOLAH / MADRASAH .......................
BAB V : PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .................
BAB VI : YAYASAN LOKAL ...........................................
BAB VII : KOMITE SEKOLAH / MADRASAH ..........................
BAB VIII : SARANA PRASARANA ......................................
BAB IX : DANA PENDIDIKAN .........................................
BAB X : KETENTUAN PENUTUP ....................................

PERATURAN PENGURUS MADRASAH AL KHOIRIYAH DALEGAN


PANCENG GRESIK
BAB I : KETENTUAN UMUM ........................................
BAB II : DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN ............................
BAB III : HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT ....................
BAB IV : HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA/WALI MURID ......
BAB V : PESERTA DIDIK ............................................
BAB VI : SATUAN, JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN ...........
BAB VII : CIRI KHAS LEMBAGA ......................................
BAB VIII : STANDAR PENDIDIKAN ...................................
BAB IX : PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ................
BAB X : PIMPINAN MADRASAH.....................................
BAB XI : PENGHARGAAN DAN SANKSI ............................
BAB XII : PENGELOLAAN MADRASAH ..............................
BAB XIII : EVALUASI PENGELOLAAN PENDIDIKAN ................
BAB XIV : KETENTUAN PERALIHAN DAN PERUBAHAN ...........
BAB XV : KETENTUAN PENUTUP ...................................
Program Kerja pengurus

i
iv
2
4
8
10
14
20
21
25
27
28

PIMPINAN CABANG LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU


KABUPATEN GRESIK
No. PC/1601/A-8/C/VI/2008
Tentang
PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN
SEKOLAH/MADRASAH
DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
CABANG KABUPATENB GRESIK
PIMPINAN CABANG LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
KABUPATEN GRESIK

31
33
33
34
35
36
36
37
37
39
41
42
43
43
43

Menimbang : a. Bahwa penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan


di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU perlu
ditata dan ditingkatkan agar mampu mewujudkan
pendidikan yang bermutu.
b. Bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu
perlu adanya sistem pengelolaan yang berdasarkan
tata cara administrasi dan manajemn pendidikan
yang baik.
c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas
dipandang
perlu
diterbitkan
Pedoman
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sekolah/Madrasah
di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU
Cabang Kabupaten Gresik.
Mengingat

(1)

Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan,


efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

(2) Rencana pendapatan dan penggunaan dana disusun oleh setiap


satuan pendidikan di bawah koordinasi kepala sekolah pada tiap
awal tahun pelajaran.
(3) Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap penggunaan dana dan
melaporkannya pada akhir tahun pelajaran maksimal per 31
Agustus pada
musyawarah pengurus.

: 1. Undang Undang No. 20


Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Surat Keputusan PBNU No. 216.A.11.04.d.4.2001
tentang Tata Kerja Lembaga Pendidikan Maarif NU.

( 1 )

(42)

BAB XII
PENGELOLAAN MADRASAH

BAB XI
PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 20

Pasal 18
Penghargaan

(1) Pengelolaan satuan pendidikan merupakan tanggung jawab kepala


sekolah.
(2)

Pasal 21
Dana pendidikan

Kepala
sekolah membuat
program kerja
dan program
pengembangan sekolah pada awal tahun pelajaran dan
melaporkannya pada akhir tahun pelajaran pada
pengurus
maksimal per 31 Agustus.

(3) Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan prinsip


akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan

(1) Penghargaan bagi pendidik, tenaga kependidikan dan Pimpinan


Madrasah diberikan atas dasar latar belakang pendidikan,
pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja dalam bidang
pendidikan.
(2) Penghargaan bisa berasal dari pemerintah, organisasi, lembaga
pendidikan, atasan, atau teman sejawat.
(3) Ketentuan mengenai bentuk penghargaan bergantung pada instansi
atau individu pemberi penghargaan.

Pasal 19
Sanksi
(1)

Pendidik, tenaga kependidikan dan pimpinan madrasah yang


dinyatakan
melanggar
peraturan
bisa
dikenakan
sanksi
administratif.
(2)
Bentuk-bentuk sanksi berupa :

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

a.

Teguran lesan

Dalam Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sekolah/Madrasah


ini, yang dimaksud dengan :
1. Lembaga adalah Lembaga Pendidikan Maarif NU di singkat LP.
Maarif NU yang merupakan perangkat Jamiyah NU berbentuk
yayasan berbadan hukum yang menangani bidang pendidikan.

b.

Teguran tertulis

2. Cabang adalah Pimpinan Cabang LP. Maarif NU Kabupaten Gresik.

c.

Di nonaktifkan sementara (skorsing)

3. MWC adalah Pimpinan Majelis Wakil Cabang LP. Maarif NU di tingkat


kecamatan.

d.

Diberhentian dengan hormat

(3) Keputusan pemberian sanksi dilakukan melalui rapat pengurus


madrasah

4. Pengurus dalah Penyelenggara Sekolah/Madrasah Maarif NU


5. Yayasan Lokal dalah pengurus sekolah/madrasah yang berbentuk
yayasan atau yang memiliki badan hukum sendiri
6. Komite Sekolah / Madrasah dalah lembaga independen yang
membantu sekolah/madrasah dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan

(41)
3. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 18 tahun
2006 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan
4. Surat Keputusan PCNU Gresik No. 015/PC/A.II/L09/II/2006 tentang Pengesahan Pimpinan Cabang LP.
Maarif NU Kabupaten Gresik.
MEMUTUSKAN
Menetapkan

: PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN


SEKOLAH/MADRASAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA
PENDIDIKAN MAARIF NU CABANG KABUPATENB GRESIK

( 2 )
7. Sekolah / Madrasah dalah pendidikan formal maupun non formal
tingkat MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA, SMK/MAK atau yang sederajat,
TPQ dan Madrasah Diniyah di lingkungan LP. Maarif NU Cabang
Kabupaten Gresik
8. Pimpinan Sekolah / Madrasah dalah pengelola yang terdiri dari
kepala sekolah / madrasah dan wakil-wakilnya
9. Pendidik dalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam meyelenggarakan pendidikan.

10.Tenaga Kependidikan dalah anggota masyarakat yang mengabdikan


diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan

(2)

Panitia pemilihan kepala madrasah


tertib pemilihan kepala madrasah.

membuat rancangan tata

(3)

Pada saat yang ditentukan kepala madrasah dipilih secara


demokratis dalam sebuah rapat pleno pengurus madrasah.

(4)

Rapat pleno dihadiri oleh pengurus madrasah, dewan penasehat,


pengamat, semua pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Al
Khoiriyah.
Pasal 17
Pencalonan

(1)

Penjaringan calon akan dilakukan oleh panitia pemilihan 1 bulan


sebelum pelaksanaan pemilihan.

(2)

Penetapan calon dilakukan dalam rapat pengurus.

(3)

Daftar calon kepala madrasah yang sudah ditetapkan tidak


diperbolehkan mengundurkan diri.

(4)

Daftar nama calon diumumkan 1 minggu sebelum hari


pelaksanaan pemilihan

( 3 )

(1)

Kepala madrasah diangkat setelah melalui proses pemilihan.

(2)

Pemberhentian kepala sekolah dapat dilakukan setelah melalui


tahapan-tahapan dan merupakan keputusan rapat pleno pengurus
madrasah.
Pasal 16
Mekanisme Pemilihan

(1)

Pengurus
mengadakan
rapat harian untuk menentukan
waktu pemilihan dan membentuk panitia pemilihan kepala
madrasah.

(40)
Pasal 14
Loyalitas
(1) Tenaga pendidik dan kependidikan harus menunjukkan loyalitas
pada lembaga.
(2) Bentuk-bentuk loyalitas bisa ditunjukan antara lain
a. Tidak mengeluarkanstatemen yang mengarah pada perpecahan
dan ketidak harmonisan Internal lembaga.
b. Tidak memberikan pernyataan di forum apapun terkait sesuatu
yang harus dirahasiakan oleh lembaga atau tidak boleh diketahui
umum.

c. Tidak melakukan suatu tindakan yang dapat merugikan atau


menjatuhkan nama baik lembaga Al Khoiriyah.
d. Senantiasa melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan
kemajuan lembaga baik di bidang akademik maupun non
akademik.
e. Selalu menghadiri undangan rapat dan undangan kegiatankegiatan lain yang diselenggarakan oleh lembaga.
BAB X
PIMPINAN MADRASAH
Pasal 15
(3)

Pimpinan satuan pendidikan adalah kepala madrasah dan


dibantu wakil kepala madrasah sesuai kebutuhan.

(4)

Kepala Madrasah harus hadir di sekolah sekurang-kurangnya 4


hari kerja dan mengajar maksimal 12 jam pelajaran

(5)

Kepala madrasah diangkat dan diberhentikan oleh pengurus


madrasah.

(39)

BAB II
PENGURUS
Bagian Kesatu
Pembentukan, syarat, susunan, pengesahan
dan masa bakti
Pasal 2
Pengurus dibentuk oleh Pengurus Jamiyah NU melalui rapat yang
dihadiri oleh :
1. Pengurus Jamiyah NU di tingkatannya
2. MWC

Pasal 3
Syarat-syarat menjadi pengurus :
1. Warga negara Republik Indonesia yang setia kepada Pancasila
dan UUD 1945
2. Beragama Islam dan menganut faham Ahlussunnah wal jamaah
3. Warga Nahdlatul Ulama
4. Berakhlaqul karimah
5. Berwibawa dan mempunyai kemampuan memimpin
6. Memiliki kemauan dan pengabdian yang tinggi terhadap
pendidikan di lingkungan NU.
7. Berdedikasi dan loyal kepada ketentuan lembaga
8. Mempunyai kemampuan mengelola pendidikan
Pasal 4
(1) Pelindung terdiri dari pengurus Jamiyah NU sesuai dengan
tingkatannya
(2) Penasehat terdiri dari tokoh NU yang memiliki keahlian,
pengalaman dan kepedulian terhadap pendidikan.
(3) Pengurus harian terdiri dari seorang ketua, dan satu atau lebih
wakil ketua, seorang sekretaris, dan satu atau lebih wakil
sekretaris, dan seorang bendahara dan satu atau lebih wakil
bendahara.

( 4 )

(4) Seksi-seksi/ bidang-bidang dibentuk sesuai dengan kebutuhan


dan dipimpin oleh seorang koordintor.
(5) Ketua pengurus tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan
sekolah/madrasah di lembaga tersebut.
Pasal 5
(1) Susunan pengurus disahkan oleh cabang
(2) Masa bakti pengurus adalah 4 (empat) tahun terhitung sejak
tanggal ditetapkan.
Bagian kedua
Tugas, fungsi, hak dan kewajiban

Pasal 6

(3)

Tugas dan fungsi pengurus sekolah/madrasah :


1. Mengangkat dan memberhentikan kepala sekolah/madrasah
2. Mengangkat dan memberhentikan wakil kepala
sekolah/madrasah, guru, dan karyawan atas usulan kepala
sekolah/madrasah.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kinerja kepala
sekolah/madrasah.
4. Menyediakan sarana/prasarana dan kebutuhan
sekolah/madrasah
5. Mengesahkan / menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah/Madrasah (RAPBS/M).
6. Menyusun dan melaksanakan program kerja pengurus
7. Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Pengurus (APBP)
8. Melakukan pembinaan dan memfasilitasi peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
9. Menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar dan instansiinstansi lain demi memajukan sekolah/madrasah.
10.Menginventarisir dan memelihara kekayaan pengurus.
11.Membuat laporan perkembangan pendidikan di lembaga secara
periodik.

(1)

Pencabutan hak dan pemberhentian dilakukan setelah melalui


tahapan dan berdasarkan keputusan rapat pengurus.
Pasal 13
Tugas tambahan

(1) Pendidik selain menjalankan tugas utama sebagai guru juga


berhak mendapat tambahan jabatan struktural.
(2) Jabatan struktural yang dimaksud yaitu wakil kepala sekolah, tata
usaha administrasi, keuangan, wali kelas, pembina ekstra, penjaga
sekolah, petugas kebersihan, kepala laboratorium, perpustakaan
dan tugas lain sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
(3) Guru yang mendapat tugas tambahan memiliki masa kerja minimal
4 tahun dan atau berkompeten.
(4) Pemberian tugas tambahan merupakan wewenang kepala sekolah
dan yang bersangkutan tidak ada alasan untuk menolak.
(5) Surat tugas tambahan diberikan oleh kepala sekolah berlaku satu
tahun pelajaran dan sesudahnya bergantung pada keputusan kepala
sekolah.

(38)

( 5 )

Calon yang dinyatakan lulus seleksi akan diberi Surat Keputusan


pengangkatan dari pengurus madrasah dan Surat Tugas dari kepala
sekolah/madrasah berlaku 1 tahun pelajaran.

(2) Madrasah Al Khoiriyah mempunyai ciri khas kelembagaan sesuai


dengan tradisi yang dikembangkan di Nahdlatul Ulama (NU).
(3) Ciri khas lembaga bisa di masukkan ke dalam mata pelajaran
muatan lokal atau program-program ekstrakurikuler.

Pasal 12
SK Pengangkatan dan Pemberhentian
(1)

SK Pengangkatan
Pendidik dan tenaga
diberikan setiap tahun pelajaran per 30 Juni.

kependidikan

(2)

SK Pemberhentian akan diberikan kepada pendidik dan tenaga


kependidikan yang dicabut haknya karena melanggar peraturan.

BAB VIII
STANDAR PENDIDIKAN
Pasal 10

(1)

Pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah mengacu pada Standar


Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan pemerintah, terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.

(2)

Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan


pengembangan kurikulum dan tujuan pendidikan di Madrasah Al
Khoiriyah Dalegan.
BAB IX
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 11
Rekrutmen

(2)

Satuan pendidikan berhak mengadakan rekrutmen calon tenaga


pendidik dan kependidikan sesuai dengan kebutuhan lembaga.

(3)

Rekrutmen harus melalui proses


administrasi/kualifikasi, dan penetapan.

(4)

Semua proses rekrutmen berdasarkan hasil rapat pengurus


madrasah dengan satuan pendidikan yang bersangkutan.

pengumuman,

seleksi

(37)
Pasal 7
(1) Anggota pengurus memiliki hak dipilih dan memilih serta hak
mengeluarkan pendapat/saran baik lisan maupun tulisan.
(2) Kewajiban pengurus adalah melaksanakan segala ketentuan
sesuai dengan AD/ART dan atau keputusan rapat pengurus serta
hasil rapat kerja.
Bagian Ketiga
Rapat, kekayaan, pemberhentian dan pergantian
Pasal 8

(1) Rapat pleno pengurus diikuti oleh pengurus harian dan


seksi/bidang
(2) Rapat pengurus harian, diikuti oleh ketua, wakil ketua,
sekretaris, wakil-wakil sekretaris, bendahara, dan wakil-wakil
bendahara.
(3) Rapat koordinasi, diikuti oleh pengurus harian, seksi bidang, dan
pimpinan sekolah/madrasah.
(4) Rapat-rapat tertentu dapat dihadiri oleh pihak lain atas
undangan pengurus.
Pasal 9
(1) Bentuk dan sumber kekayaan
a. Kekayaan pengurus adalah akumulasi aset-aset material yang
dimiliki sekolah/madrasah.
b. Kekayaan pengurus dapat berbentuk tanah, sarana fisik,
lahan, dana yang terkumpul, dan bentuk lain yang produktif.
c. Kekayaan tersebut diperoleh dari sumber yang halal melalui
hasil usaha, waqaf, hibah, infaq, shodaqoh, hasil pembelian,
sumbangan instansi pemerintah, dan sumbangan institusi
lain.
(2) Pengelolaan kekayaan
a.
kekayaan yang dimiliki oleh pengurus agar digunakan
sebaik-baiknya untuk kepentingan pendidikan tersebut.
b.
Ketentuan-ketentuan tentang perimbangan pemanfaatan
oleh pengurus diatur oleh pengurus.

( 6 )
Pasal 10
(1) Pengurus dapat diberhentikan sebelum masa baktinya habis
apabila :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya
d. Melanggar norma-norma agama, negara, masyarakat yang
dapat menjatuhkan kewibawaannya
e. Merusak nama baik lembaga dan Nahdlatul Ulama
(2) Pergantian pengurus diadakan oleh pengurus lama dengan cara :

a. Tingkat MI/SD memberitahukan dan mengundang Pengurus


Ranting NU serta MWC.
b. Tingkat MTs/SMP/MA/SMA/SMK/MAK dan yang sederajat,
memberitahukan dan mengundang Pengurus NU, pengurus
MWC NU, MWC dan cabang.
c. Tingkat TPQ dan Madrasah Diniyah memberitahukan dan
mengundang pengurus ranting NU dan MWC.
d. Pengurus yang memiliki beberapa tingkat pendidikan
memberitahukan dan mengundang pengurus ranting NU,
pengurus MWC NU, MWC dan cabang.

c. Pendidikan Sekolah Dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al


Khoiriyah 1 (MI.1), Madrasah Ibtidaiyah Al Khoiriyah 3
(MI.3), dan Madrasah Tsanawiyah Al Khoiriyah 1 (MTs).
d. Pendidikan Sekolah Menengah yaitu Madrasah Aliyah Al
Khoiriyah (MA.)
e. Pendidikan Keagamaan formal yaitu Taman Pendidikan Al
Quran (TPQ).
f. Pendidikan Keagamaan formal yaitu Madrasah Diniyah.
2. Jenis pendidikan yang dilaksanakan di Madrasah Al Khoiriyah adalah
pendidikan umum bukan kejuruan.
BAB VII
CIRI KHAS LEMBAGA
Pasal 9
(1) Madrasah Al Khoiriyah adalah lembaga pendidikan di bawah
naungan LP Maarif NU.

( 36 )
(4) Orang tua / wali dari anak usia wajib belajar, berkewajiban
menjalin hubungan baik dengan pihak lembaga pendidikan.

( 7 )

BAB VI
SATUAN, JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN
Pasal 8
5. Satuan pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah terdiri atas:
a. Pendidikan Anak Usia Dini non formal yaitu Kelompok
Bermain (KB)
b. Pendidikan Anak Usia Dini formal yaitu Roudlotul Athfal
Muslimat (RAM).

(5)

Orang tua / wali berhak mendapat penghargaan atas


putra/putrinya.

(6)

Orang tua / wali berkewajiban memberi


pengawasan terhadap belajar anak di rumah.

prestasi

bimbingan

BAB V
PESERTA DIDIK
Pasal 7
(1) Setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak:

dan

a. Memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama di bidang


pendidikan.
b. Memperoleh penghargaan atas prestasi baik internal atau
eksternal lembaga.
(2) Setiap peserta didik berkewajiban:
a. Menjaga norma-norma pendidikan dan nama baik lembaga baik
semasa aktif menjadi siswa atau sudah berstatus alumni.
b. Mengikuti proses pembelajaran dan menaati semua aturan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(3)

Peserta didik yang tidak terpenuhi haknya dan tidak memenuhi


kewajibannya
menjadi
tanggungjawab
madrasah
untuk
menyelesaikannya

(35)

BAB III
PENDIRIAN SEKOLAH/MADRASAH
Bagian Kesatu
Tata cara, Syarat dan Pengelolaan
Pasal 11
(1) Didirikan oleh pengurus yang telah disahkan oleh cabang.
(2) Tingkat TPQ, Madrasah Diniyah, SD/MI mendapat
rekomendasi/persetujuan dari Pengurus Ranting NU, Pengurus
MWC NU, MWC.
(3) Tingkat MTs/SMP/MA/SMA/SMK/MAK dan yang sederajat
mendapat rekomendasi dari Pengurus Ranting NU, Pengurus
MWC NU, MWC, dan cabang.

Pasal 12
(1) Sekolah/madrasah yang akan didirikan berdasarkan kebutuhan
masyarakat.
(2) Sekolah/madrasah yang didirikan harus mencantumkan nama
MAARIF NU.
(3) Mampu memenuhi persyaratan pendirian sekolah/madrasah yang
ditentukan oleh Dinas Pendidikan atau Departemen Agama.
Pasal 13
Dalam pengelolaan sekolah / madrasah harus :
a. Berpedoman pada petunjuk / panduan yang dikeluarkan oleh
cabang.
b. Menerapkan manajemen terbuka

( 8 )
Bagian Kedua
Penutupan / Pembubaran
Pasal 14
(1) Sekolah/madrasah ditutup atau dibubarkan apabila :
a.
Sekolah/madrasah tidak ada siswa
b.
Pengurus/pimpinan sekolah/madrasah tidak mampu
mengelola
c.
Jenis sekolah/madrasah tersebut telah dicabut izin
operasionalnya oleh pemerintah.
(2) Penetapan penutupan dilakukan oleh cabang atas usulan MWC.

(4)

Masyarakat berkewajiban
penyelenggaraan pendidikan.

memberikan

dukungan

dalam

(5) Dukungan bisa berupa moral dan material yang bermanfaat bagi
lembaga.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA/ WALI MURID
Pasal 6
(1) Orang tua / wali murid berhak berperan serta dalam memilih
satuan pendidikan yang ada dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya.

( 9 )
(5)

Masyarakat yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,


intelektual, dan/atau sosial tetap mempunyai hak layanan
pendidikan dengan perhatian khusus.
Pasal 5
Kewajiban

(1) Masyarakat wajib berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,


pengawasan, dan evaluasi program pendidikan di madrasah Al
Khoiriyah Dalegan.
(2) Setiap masyarakat bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan

(2)

Orang tua/wali berhak mengajukan usul, pendapat, gagasan


bahkan kritik kepada lembaga demi kemajuan pendidikan.

(3)

Orang tua/wali berkewajiban menanggung biaya penyelenggaraan


pendidikan, kecuali bagi orang tua/wali tidak mampu yang
mengajukan keringanan biaya pendidikan.

(34)
BAB II
DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 2
Pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah Dalegan berdasarkan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3
Pendidikan di Madrasah Al Khoiriyah Dalegan berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban masyarakat yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi masyarakat yang
demokratis serta bertanggung jawab.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
Pasal 4
hak
(1) Setiap masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan di
madrasah Al Khoiriyah.
(2) Setiap masyarakat yang berusia empat sampai dengan enam tahun
wajib mengikuti pendidikan pra sekolah
(3) Setiap masyarakat yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
(4) Setiap masyarakat yang berusia enam belas sampai dengan delatan
belas tahun wajib mengikuti pendidikan menengah.

(33)
BAB IV
PIMPINAN SEKOLAH/MADRASAH
Bagian Kesatu
Pengangkatan, Syarat dan Masa Jabatan
Pasal 15
(1) Pimpinan sekolah/madrasah diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus dan disahkan oleh cabang.
(2) Pengangkatan kepala sekolah/madrasah dari instansi pemerintah
harus mendapat persetujuan dari cabang.

(3) Dalam keadaan luar biasa, cabang dapat memberhentikan


kepala sekolah/madrasahsetelah konsultasi dengan pengurus.
Pasal 16
Syarat-syarat Pimpinan Sekolah/Madrasah :
1. Warga NU dan berhakhlaqul karimah
2. Memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma IV (D IV) atau
sarjana (S 1)
3. Memiliki kompetensi akademik, paedagogik, profesional, dan
sosial.
4. Memiliki keterampilan manajerial
5. Memiliki kompetensi sebagai pemimpin
6. Memiliki kompetensi di bidang administrasi
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Menyatakan kesanggupan secara tertulis untuk memajukan
pendidikan NU.
9. Untuk kepala sekolah/madrasah :
a.
Diutamakan dari wakil kepala sekolah/madrasah yang
berprestasi
b.
Guru yang memiliki pengalaman mengajar minimal 5
(lima) tahun dan mempunyai prestasi.
10.Untuk wakil kepala sekolah/madrasah adalah guru yang memiliki
pengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai
prestasi baik.

(10)
Pasal 17
(1) Masa kerja pimpinan sekolah/madrasah adalah 4 (empat) tahun
terhitung sejak tanggal ditetapkan
(2) Masa jabatan kepala sekolah/madrasah maksimal 2 (dua)
periode berturut-turut
(3) Dalam keadaan luar biasa, kepala sekolah/madrasah dapat
diangkat kembali menjadi kepala sekolah/madrasah
(4) Sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum masa jabatan
berakhir, kepala sekolah/madrasah menyampaikan
pemberitahuan kepada pengurus tentang berakhirnya masa
jabatan.

(5) Apabila kepala sekolah/madrasah berhalangan tetap, maka


jabatan sementara dipegang oleh salah satu wakil kepala
sekolah/madrasah atas keputusan pengurus sampai terbentuk
kepala sekolah/madrasah yang baru.
(6) Apabila wakil kepala sekolah berhalangan tetap, maka kepala
sekolah /madrasah mengusulkan kepada pengurus untuk
mengangkat wakil kepala sekolah/madrasah baru.
Bagian Kedua
Tugas, Tanggungjawab, Hak dan Kewajiban
Pasal 18
Tugas-tugas Pimpinan Sekolah/Madrasah
1. Mengelola semua potensi untuk mewujudkan visi, misi, dan
tujuan sekolah/madrasah
2. Memimpin dan mengendalikan kelancaran proses belajar
mengajar dengan pedoman pendidikan sesuai peraturan yang
berlaku
3. Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh pengurus
dan atau cabang.
4. Mengusulkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
/ Madrasah kepada pengurus.
5. Mengusulkan pengangkatan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan kepada pengurus.

11. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
12. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
13. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan
dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga
kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.
14. Pengurus madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan
orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan.
15. Masyarakat adalah masyarakat Indonesia yang
perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

mempunyai

(32)

(11)
7.

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan


kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.

pada

8.

Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

9.

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan


berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.

10. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan


formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PENGURUS MADRASAH AL KHOIRIYAH
TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH AL
KHOIRIYAH DALEGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

3.

Pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan,


melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan di Madrasah Al Khoiriyah
Dalegan.

4.

Tenaga kependidikan adalah petugas yang melaksanakan


administrasi, pengelolaan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan di Lembaga Pendidikan Al Khoiriyah.

5.

Pimpinan madrasah adalah pengelola yang terdiri dari kepala


madrasah dan wakil-wakilnya.

6.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan


berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

(31)

6. Membuat dan melaksanakan program kerja sekolah/madrasah


7. Membuat laporan berkala dan insidental kepada pengurus,
cabang, dan instansi terkait
8. Berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan pengurus dan cabang
9. Memberikan pembinaan dan menfasilitasi peningkatan mutu
pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Pasal 19
Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab kepada :

1. Pengurus
2. Cabang
3. Instansi terkait
Pasal 20
Hak dan Kewajiban Pimpinan Sekolah/Madrasah
1. Mendapatkan gaji, tunjangan jabatan, dan maslahat tambahan
dari pengurus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari pengurus, cabang,
dan instansi terkait.
3. Mendapat fasilitas dari pengurus untuk meningkatkan
kompetensinya.
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
5. Mengelola keuangan sekolah/madrasah berdasarkan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPBS/M)
yang telah disahkan
6. Memberikan saran dan usulan kepada pengurus
7. Mendapat penghargaan dan promosi jabatan dari pengurus atau
cabang atas prestasi yang diraih
8. Menaati segala aturan yang ditetapkan oleh pengurus
9. Melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya.

(12)
Bagian Ketiga
Larangan dan Sanksi
Pasal 21
Larangan Pimpinan Sekolah/Madrasah
1. Menyalahgunakan jabatan dan wewenang untuk kepentingan
pribadi atau golongan
2. Memberi izin kegiatan anak di luar sekolah/madrasah tanpa guru
pendamping
3. Memasukkan faham/ajaran yang bertentangan dengan Nahdlatul
Ulama

4. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan AD/ART pengurus


dan atau keputusan rapat pengurus
Pasal 22
Sanski Pimpinan Sekolah/Madrasah
1. Teguran baik lisan atau tertulis
2. Skorsing, setelah mendapat teguran sebanyak 2 (dua) kali
3. Pemberhentian
Bagian Keempat
Pemberhentian dan Penggantian
Pasal 23
(1) Pimpinan sekolah/madrasah dapat diberhentikan sebelum masa
baktinya habis apabila :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Tidak dapat melaksanakan tugasnya
d. Melanggar norma agama, negara, masyarakat yang dapat
menjatuhkan kewibawaannya
(2) Pergantian Pimpinan sekolah/madrasah dilakukan apabila masa
baktinya habis
(3) Pengurus mengusulkan nama pimpinan sekolah/madrasah ke
cabang untuk mendapat surat keputusan.

(13)

b. Bahwa pengurus
madrasah,
sebagai lembaga
mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu
pelayanan
dengan
memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga,
sarana
dan
prasarana,
serta
pengawasan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
c. Bahwa untuk merealisasikan program-program
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama.
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, b, dan c perlu membentuk
Peraturan Pelaksanaan Pendidikan di Madrasah Al
Khoiriyah Dalegan.
Mengingat : a. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
b. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sekolah/
Madrasah di Lingkungan Lembaga Pendidikan di
lingkungan LP Maarif NU Cabang Gresik.
c. Surat Keputusan Pengurus Cabang LP. Maarif Nu
Gresik
d. Surat Keputusan Pengurus Ranting NU Dalegan Nomor:
030/PR/A.I/L.09.07.08/X/2009

(30)

PERATURAN PENGURUS MADRASAH


NOMOR 01 TAHUN 2009
TENTANG
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH AL KHOIRIYAH
Menimbang

: a. Undang-Undang
Sistim
Pendidikan
Nasional
mengamanatkan peran serta masyarakat dalam
peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang
meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi
program pendidikan.

PERATURAN

PENGURUS MADRASAH AL KHOIRIYAH


DALEGAN PANCENG GRESIK

(1)
(2)

Nomor 1 Tahun 2009

(3)
(4)
(5)

Pendidik dan tenaga kependidikan diangkat dan


diberhentikan oleh pengurus dengan memperhatikan pertimbangan
pertimbangan usulan kepala sekolah/madrasah.
Pembagian
tugas
pendidik
dan
tenaga
kependidikan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
Pembina
ekstrakurikuler
diangkat
dan
diberhentikan oleh kepala sekolah/madrasah setelah mendapat
persetujuan dari pengurus.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang telah
diangkat oleh pemerintah dapat diusulkan untuk menjadi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus DPB/DPK.
Jika kinerja DPB/DPK tidak baik, maka pengurus
dapat mengembalikan kepada pemerintah
Pasal 25

(29)
BAB V
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Pengangkatan, syarat, status dan masa jabatan
Pasal 24

Pendidik dan tenaga kependidikan dinyatakan sah syarat-syaratnya


pendidik dan tenaga kependidikan.
1. Warga NU yang berakhlaqul karimah.
2. Loyal dan memiliki rasa pengabdian terhadap pengembangan
pendidikan NU.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Menyatakan kesanggupan melaksanakan tugas secara tertulis
5. Guru tingkat dasar dan menengah harus mempunyai kualifikasi
pendidikan minimal Diploma empat (DIV) atau Sarhjana (S1)
6. Guru Diniyah mempunyai kualifikasi pendidikan minimal MA atau
yang sederajat.
7. Guru TPQ / TPA mempunyai kualifikasi pendidikan minimal MA atau
yang sederajat dan bersyahadah.

(14)
8. Setiap guru harus memiliki kompetensi akademik, paedagogik,
profesional, dan sosial.
9. Tenaga kependidikan minimal berpendidikan SMA atau yang
sederajat
Pasal 26
(1)

a.

Status pendidik di lingkungan LP Maarif NU terdiri atas :


Guru Tetap (GT)

b.
c.

Guru Tidak Tetap (GTT)


Guru Diperbantukan (DPB/DPK)

(2)

Guru Tetap adalah guru yang diangkat oleh pengurus dengan


pertimbangan :
a.
Masa kerja minimal 5 tahun
b.
Menunjukkan prestasi, loyalitas, dedikasi yang tinggi
c.
Bersedia hadir di sekolah sekurang-kurangnya 5 hari
d.
Bersedia mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dalam satu
minggu.

(3)

Guru Tidak Tetap adalah guru yang diangkat oleh pengurus


dengan pertimbangan :
a.
Masih dibutuhkan untuk memenuhi formasi guru tiap
tahun
b.
Memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan.
c.
Bersedia loyal terhadap sekolah/madrasah dan lembaga

(4)

Guru Diperbantukan adalah guru PNS yang ditugaskan oleh


pemerintah di sekolah/madrasah swasta.
Pasal 27

(1) Status tenaga kependidikan pada sekolah/madrasah di lingkungan


LP. Maarif NU cabang terdiri dari :
a.
Pegawai Tetap (PT)
b.
Pegawai Tidak Tetap (PTT)
(2) Pegawai Tetap adalah pegawai yang diangkat oleh pengurus dengan
pertimbangan :

(1) Ketentuan ketentuan lain yang belum diatur diatas maupun


ketentuan yang bersifat teknis yang merupakan pelaksanaan
pedoman ini ditetapkan lenbih lanjut oleh cabang
(2) Cabang berkewajiban menyebarluaskan pedoman ini kepada
semua sekolah/madrasah di lingkungan LP. Maarif Cabang
Gresik berikut mengevaluasi pelaksanaan pedoman ini.
(3) Dengan berlakunya pedoman penyelengaraan dan pengelolaan
ini, maka pedoman pengelolaan sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.
(4) Segala peraturan yang dibuat oleh pengurus, kepala
sekolah/madrasah wajib menyesuaikan dengan pedoman
penyelenggaraan dan pengelolaan ini.
(5) Pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan ini mulai berlaku
sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di: Gresik
Pada tanggal : 16 Jumadil Akhir 1429 H
20
Juni
2008 M
Pimpinan Cabang
Lembaga Pendidikan Maarif NU
Kabupaten Gresik
Ketua

Disalin sesuai
dengan aslinya
Pengurus Madrasah
Al Khoiriyah Dalegan

Ttd
ISMAIL SYARIF, S.Pd. MM.
MOH. KHOIRUL, S.Pd.
Sekretaris I

(15)

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53

(28)
BAB IX
DANA PENDIDIKAN
Pasal 50

Macam-macam sumber dana pendidikan di sekolah/madrasah


didapatkan dari:
1. Uang SPP/ uang pangkal / daftar ulang
2. Hasil kekayaan sekolah/madrasah
3. Zakat, amal jariyah, infaq, shodaqoh, ghorim.
4. Sumbangan dermawan/donator
5. Membuka badan usaha/koperasi
6. Hasil pasar amal/ bazaar
7. Sumbangan dari sisa kegiatan warga NU, yasinan, tahlilan,
istighotsah dll.
8. Bantuan pemerintah baik rutin maupun insidental.
9. Usaha lain yang halal dan sah
Pasal 51
Pendanaan pendidikan, menjadi tanggungjawab bersama antara
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Pasal 52
(1)

Setiap awal tahun pelajaran sekolah/madrasah harus membuat


RAPBS/M yang diputuskan dalam rapat pleno gabungan pengurus,
komite, dewan guru
(2)
Pembagian tugas pengelolaan dana diatur :
a.
Dana pembangunan, pemeliharaan, pengadaan sarana dan
prasarana, uang SPP, honor dan kesejahteraan guru dikelola
oleh pengurus dan dipertanggungjawabkan pada akhir masa
jabatan pengurus
b.
Dana kegiatan edukatif, ujian, dan kegiatan lain
ditetapkan oleh pengurus dan dikelola oleh kepala
sekolah/madrasah yang dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada pengurus.

a.
b.
c.

(27)

Masa kerja minimal 3 tahun


Menunjukkan prestasi, loyal, dan dedikasi yang tinggi
Bersedia hadir di sekolah/madrasah selama 6 hari dalam 1
(satu) minggu

(3) Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang diangkat oleh pengurus
dengan pertimbangan :
a.
Masih dibutuhkan oleh institusi/ lembaga
b.
Memiliki kompetensi yang sesuai dengan formasi yang
dibutuhkan
c.
Bersedia loyal terhadap institusi/lembaga
d.
Bersedia hadir di sekolah/madrasah selama 6 hari dalam 1
(satu) minggu.
Pasal 28
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan dinyatakan sah terhitung sejak
SK ditetapkan
(2) Masa jabatan pendidik dan tenaga kependidikan berkahir apabila :
a.
Telah berusia 60 tahun
b.
Meninggal dunia
c.
Mengundurkan diri
d.
Melanggar ketentuan agama, pengurus, dan cabang
(3) Jika telah berusia 60 tahun dan masih dibutuhkan dapat diangkat
kembali sampai usia 65 tahun.
Bagian Kedua
Tugas, kewajiban, Hak dan tanggungjawan
Pasal 29
Tugas dan kewajiban Pendidik
1.
Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta Islami.
2.
Menyusun Rencana Pekan Efektif (RPE), Prota,
Promes, Silabus, RPP, LKS, Media Pembelajaran dan Alat
evaluasi.
3.
Melatif, membimbing, dan membina siswa untuk
mencapai kompetensinya

4.

(16)

Memperlakukan siswa secara adil dan tidak


diskriminatif.

5.

Membantu kepala sekolah/madrasah dalam


meningkatkan mutu sekolah/madrasah
6.
Mematuhi tata tertib yang berlaku di tempat
tugasnya.
7.
Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik
sekolah/madrasah
8.
Menciptakan suasana yang kondusif, harmonis dan
kekeluargaan di lingkungan sekolah/madrasah
9.
Mampu melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
10.
Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik secara terus menerus sejalan dengan perkembangan
IPTEK dan Kultur budaya masyarakat.
11.
Mampu menjadi teladan baik bagi peserta didik
12.
Berperan aktif dalam kegiatan sekolah/madrasah,
lembaga dan Nahdlatul Ulama
13.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala
sekolah /madrasah, pengurus, dan atau lembaga
Pasal 30
Tugas dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
1. Membantu kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu
sekolah/madrasah
2. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala sekolah
/madrasah sesuai dengan TUPOKSI nya
3. Mematuhi tata tertib yang berlaku di tempat tugasnya
4. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik sekolah/madrasah
5. Menciptakan suasana yang kondusif, harmonis, dan kekeluargaan
di lingkungan sekolah/madrasah.
6. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik secara
terus menerus sejalan dengan perkembangan IPTEK dan kultur
budaya masyarakat.
7. Mampu menjadi teladan baik bagi peserta didik
8. Berperan aktif dalam kegiatan sekolah/madrasah, lembaga dan
Nahdlatul Ulama

(17)
Pasal 49
1. Tanah dan semua kekayaan sekolah/madrasah tidak boleh
dipindahkan hak/status pemiliknya kepada siapa pun kecuali
kepada jamiyah NU.
2. Pemindahan lokasi kekayaan, menukar, menjual demi
perkembangan pendidikan dan menurut hukum Agama Islam
diperbolehkan, harus didasarkan keputusan rapat pleno
pengurus dan mendapat persetujuan LP. Maarif NU.

(1)

(2)

(3)
(4)

(26)

(25)

BAB VIII
SARANA PRASARANA

Pasal 31

Pasal 47
Sarana prasarana pendidikan meliputi : gedung, ruang belajar,
ruang keterampilan, kamar kecil/WC/toilet, musholla, ruang
perpustakaan, laboratorium, (IPA,IPS, komputer, dll), UKS, bangku,
meubeler dst. diusahakan oleh pengurus sesuai perkembangan
pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan yang menyangkut administrasi
sekolah/ madrasah, alat pelajaran/peraga dalam proses belajar
mengajar diusahakan oleh kepala sekolah/madrasah dengan
persetujuan pengurus.
Pengurus bersama kepala sekolah/madrasah, guru berkewajiban
menginventarisir, menjaga keutuhan dan memelihara sarana
prasarana pendidikan yang sudah ada dengan tertib dan kontinyu.
Kepala sekolah/madrasah, guru dan tenaga kependidikan yang lain
berkewajiban memanfaatkan sarana prasarana pendidikan demi
kemajuan dan hasil pendidikan secara maksinal.
Pasal 48
(1).Tanah sekolah/madrasah dapat dibedakan menjadi :
c.
Tanah milik sendiri (beli, hibah)
d.
Tanah wakaf
e.
Tanah hak pakai/sewa (tanah desa/pemerintah)
(2) Status kepemilikan tanah: wakaf, hak pakai harus
diatasnamakan Jamiyah Nahdlatul Ulama
(3) Proses pemilikan tanah sekolah/madrasah dilaksanakan oleh
pengurus NU bersama LP. Maarif NU
(4) Setiap sekolah/madrasah harus memiliki tanda bukti
kepemilikan tanah berupa surat-surat yang sah dari instansi
berwenang.

Hak Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Mendapatkan gaji, tunjangan, dan penghasilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesinya
3. Berhak mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik
dan kompetensi dengan tidak meninggalkan tugas pokok dan
atau setelah mendapatkan persetujuan dari sekolah/madrasah
4. Menyampaikan saran-saran atau usul kepada pimpinan sekolah/
madrasah atau pengurus demi kemajuan pendidikan.
5. Menjadi anggota atau pengurus perkumpulan organisasi yang ada
di lingkungan pendidikan.
6. Mendapatkan cuti di antaranya: cuti hamil, cuti menikah, cuti
haji, cuti lain yang disetujui oleh kepala sekolah/madrasah dan
atau pengurus.
7. Menggunakan sarana dan prasarana untuk kepentingan
pendidikan dengan penuh tanggungjawab.
8. Memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih
Pasal 32
Pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan LP. Maarif NU
bertanggungjawab kepada :
a. Kepala sekolah/madrasah
b. Pengurus
c. Lembaga
d. Instansi terkait (berwenang)
Bagian Ketiga
Larangan dan Pencabutan Hak
Pasal 33
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilarang:
1. Menggunakan fasilitas sekolah/madrasah untuk kepentingan
pribadi/golongan tanpa seizin pimpinan sekolah/madrasah

(18)
2. Menciptakan suasana yang kondusif dan atau mengintimidasi
warga sekolah/madrasah
3. Bertindak di atas batas norma, baik dari ucapan atau tindakan
kepada warga sekolah/madrasah.
4. Melakukan transaksi jual beli dengan siswa tanpa sepengetahuan
kepala sekolah/madrasah.
5. Mengkoordinasikan siswa siswi untuk melaksanakan kegiatan di
luar sekolah/madrasah tanpa seizin kapala sekolah/madrasah
6. Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan
pribadi/golongan
7. Menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan Nahdlatul Ulama

(19)
Pasal 44
Larangan Komite
1. Melanggar ajaran Nahdlatul Ulama
2. Komite sekolah/madrasah tidak diperkenankan melakukan atau
menjalankan tugas di luar ketentuan AD/ART
3. Indisipliner yang mengakibatkan terhambatnya program komite
sekolah/madrasah
Bagian Ketiga
Hubungan dan Pembubaran

Pasal 34
Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan LP. Maarif NU dapat
dicabut haknya, karena :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri
3. Melanggar ketentuan agama, tata tertib guru, ketentuan
pengurus dan cabang.
4. Mengembangkan ajaran di luar Nahdlatul Ulama
5. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Pasal 45
Tata hubungan antara komite sekolah/madrasah dengan
sekolah/madrasah, dewan pendidikan dan institusi lain yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dan dengan komitekomite sekolah/madrasah lain bersifat koordinatif.
Pasal 46
(1)

Pembubaran pengurus komite berarti menon-aktifkan


seluruh kepengurusan dan mencabut seluruh hak-haknya untuk
mengadakan kegiatan atas nama komite sekolah/madrasah
(2)
Pembubaran dilakukan jika seluruh pengurus komite
secara bersama-sama melanggar AD/ART serta tidak lagi
memperhatikan kehidupan organisasi.
(3)
Pembubaran dapat juga terjadi jika seluruh anggota
pengurus komite menarik mandatnya dari anggota komite.
(4)
Jika terjadi pembubaran pengurus komite, kepala
sekolah/madrasah bersama pengurus membentuk pengurus komite
yang baru.

(24)
a. Kebijakan program pendidikan
b. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
c. Kriteria kinerja satuan pendidikan
d. Kriteria tenaga pendidikan
e. Kriteria fasilitas pendidikan, dan
f. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
1. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam
pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan
pendidikan
2. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaran pendidikan di satuan pendidikan
3. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,
program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan.
Pasal 42
Tugas tugas komite
2. Membuat dan menetapkan AD/ART komite sekolah/madrasah
3. Menentukan kebijakan organisasi dalam pelaksanaan keputusan
rapat sesuai ketentuan AD/ART.
4. Koordinasi dan membina aktifitas anggota
5. Menegakkan disiplin dan mengatur kelancaran organisasi
6. Menampung aspirasi, ide, dan tuntutan anggota maupun
sekolah /madrasah demi kemajuan sekolah/madrasah
Pasal 43
(1) Anggota komite memiliki hak dipilih dan memilih serta hak
mengeluarkan pendapat/saran baik lisan maupun tulisan.
(2) Kewajiban komite adalah melaksanakan segala ketentuan sesuai
dengan AD/ART dan keputusan rapat anggota serta hasil rapat
kerja.

(23)
BAB VI
YAYASAN LOKAL
Pasal 35
(1) Yayasan lokal adalah yayasan yang mempunyai badan hukum
sendiri dan pembinaannya di bawah naungan cabang
(2) Yayasan lokal diharuskan memenuhi ketentuan-ketentuan
cabang sebagai berikut :
a.
Menyesuaikan isi AD/ART Yayasan dengan AD/ART LP.
Maarif NU.
b.
Menerima dan melaksanakan Pedoman Pengelolaan
Pendidikan Cabang sebagai pedoman di sekolah/madrasah
c.
Membuat pernyataan tertulis menjadi anggota LP. Maarif
NU dengan melampirkan foto kopi Akta Yayasan
d.
Mempunyai komitmen untuk memajukan pendidikan di
lingkungan LP. Maarif NU dan mengembangkan ajaran
ASWAJA di sekolah /madrasah
(3) Pengurus Yayasan Lokal harus menjalin hubungan baik dengan
Pengurus Cabang dan bersedia bekerja sama dalam pembinaan
dan pengembangan sekolah/madrasah
(4) Pengurus Yayasan lokal bersedia mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh Cabang
(5) Bersedia memenuhi kewajiban yang ditentukan cabang

(20)

(21)

BAB VII
KOMITE SEKOLAH / MADRASAH

Pasal 38

Bagian Kesatu
Pembentukan, keanggotaan, susunan,
Masa bakti dan pengesahan
Pasal 36
(1) Prinsip pembentukan komite : transparan, akuntabel,
demokratis, dan mitra sekolah/madrasah
(2) Mekanisme pembentukan : kepala sekolah/madrasah dan
pengurus membentuk panitia kecil yang berjumlah 5 orang atau
lebih (ganjil) terdiri dari : kepala sekolah/madrasah, guru,
pengurus, pemerhati pendidikan, LSM, tokoh
masyarakat/agama, dunia usaha dan industri, dan orang tua
murid.
(3) Panitia mensosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah,
menyusun kriteria atau identifikasi calon komite dan
mengumumkan nama-nama yang terpilih pada warga
sekolah/madrasah
(4) Menyusun nama-nama anggota terpilih yang difasilitasi oleh
panitia dan menyampaikan nama komite sekolah/madrasah
kepada kepala sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah
memberi surat keputusan pada komite sekolah/madrasah.
Pasal 37
Keanggotaan Komite sekolah/madrasah terdiri atas :
1. Unsur masyarakat : orang tua / wali murid, tokoh masyarakat,
tokoh pendidikan, dunia usaha/industri, organisasi profesi, wakil
alumni, wakil siswa.
2. Unsur dewan guru dan pengurus
3. Anggota komite sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan)
orang dan jumlahnya ganjil

Kepengurusan komite sekolah/madrasah terdiri atas :


1. Ketua, sekretaris dan bendahara
2. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota
3. Ketua bukan berasal dari kepala sekolah/madrasah
Pasal 39
Masa kepengurusan komite sesuai dengan AD/ART komite
sekolah/madrasah.
Pasal 40
(1) Pembentukan komite sesuai dengan pasal 36 ayat 4 untuk
pertama kalinya disahkan oleh kepala sekolah/madrasah dengan
menerbitkan surat keputusan yang tembusannya disampaikan
kepada cabang, pengurus, dan instansi terkait.
(2) Pengesahan pengurus komite pada periode selanjutnya sesuai
dengan AD/ART komite sekolah/madrasah.
Bagian Kedua
Fungsi, tugas, hak dan kewajiban dan
Larangan
Pasal 41
Fungsi komite :
4. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
5. Melakukan kerja sama dengan masyarakat, perseorangan,
organisasi/dunia usaha/ dunia industri dan pemerintah
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
6. Menampung dan menganalisa aspirasi, ide, tuntutan dan
berbagai masalah bidang pendidikan yang diajukan oleh
masyarakat.
7. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada
satuan pendidikan mengenai :

(22)

Anda mungkin juga menyukai