Sebelum masuk Beastudi Etos, terakhir saya menghafalkan al Quran adalah saat saya masih sekolah dasar. Itu pun hanya suratan pendek di
juz 30 dan belum semua surat di juz 30 saya hapalkan. Ingatan saya atas surat-surat yang saya hafalkan saat SD insyaAllah masih
tertancap kuat hingga sekarang. Terkadang saya menyesal kenapa saya tidak menghafalkan surat sebanyak mungkin saat saya masih SD.
Kenyataannya "Aku tak bisa memilih masa kecilku, tapi masa depan itu kita sendiri yang bisa melukiskan" (Mengutip kata-kata mas Iwan
Setyawan). Karena itu, aku masih punya kesempatan.
Awalnya menghafal al Quran seolah hanya kewajiban sebagai penerima Beastudi Etos. Selang berjalannya waktu saya mulai
menikmatinya. Sampai akhirnya saya ingin menjadikannya cita-cita. Meskipun hafalan saya tidak bisa dibandingkan dengan teman saya,
Farih Najah Rosyadiyyah, saya akan tetap berusaha. Bismillah...
Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong kita untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang
individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang
yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)
Berikut adalah 25 Keutamaan menghafal Qur'an yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam
berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.
3. Seorang penghafal Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)
Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada
para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.
"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih
banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan
mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya,
beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat
Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. AtTurmudzi dan An-Nasa'i)
Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku
tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)
13. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar
Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)
14. Pikiran yang jernih; 15. Kekuatan memori; 16. Menurunkan Depresi;
17. Senang dan bahagia; 18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas;
19. Terbebas dari penyakit akut; 20. Dapat meningkatkan IQ, EQ, dan SQ;
21. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap AlQuran Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani, guru
besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok
responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170
responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.
Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis
individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk
mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis nya Sulaiman Duwairiat,
yang terdiri dari 60 unit.
Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan
tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Quran itu memiliki
tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.
Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi
agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya.
Sebagaimana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran AlQuran Al-Karim dalam meningkatkan ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan
pengaruh yang positif dari hafalan Al-Quran untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.
Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan antara keberagamaan
dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Quran Al-Karim, dan pengaruhpengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan kepribadiannya, dibanding dengan
individu-individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal AlQuran, sedikit atau seluruhnya.
22. Mampu berbicara di depan publik.
23. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan
dari orang lain.
tugas berat bagi Orang Tua dan Guru untuk membiasakan anak didiknya ini untuk menghafal Al
Quran.
Banyak yang bisa digali dari proses menghafal Al Quran itu sendiri, mulai dari proses atau cara
menghafal Al Quran yang kini bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan, hingga ke
manfaat dari belajar dan menghafal Al Quran itu sendiri. Adapun manfaat menghafal Al Quran
antara lain adalah:
Menumbuhkan kedisiplinan
Mahkota Kemuliaan
Meningkatkan derajat
Konsentrasi yang tinggi ini dihubungkan dengan kinerja otak. Menurut M. Ngalim Poerwanto,
dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992 hal.
52) Jika sel-sel otak bekerja atau difungsikan terus dengan hal-hal positif dan aktif, maka akan
menjadi lebih kuat.
Jika kita melihat contoh ulama zaman dahulu, seperti Imam Syafii, beliau telah menghafal Al
Quran sejak usianya belum baligh, yakni 10 tahun. Jadi kekuatan otak dalam menghafal Al
Quran sebaiknya dimulai sejak usia dini. Ini diperkuat juga dengan pendapat dari Dr.
Abdurrahman Abdul Kholik yang menyatakan bahwa usia anak-anak dari 5 tahun hingga 23
tahun adalah usia manusia dengan kekuatan hafalan yang sangat bagus.
Fakta-fakta di atas diperkuat lagi dengan studi yang dilakukan oleh DR. Shaleh Bin Ibrahim
Ashani, dosen dari Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh. Dalam penelitiannya beliau
melibatkan dua kelompok siswa-siswi Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah. Dalam studinya
ini disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kuantitas hafalan AL Quran dan tingkat
kesehatan mental dan psikologis siswa. Makin banyak hafalan Al Quran, maka siswa tersebut
cenderung memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih baik dibanding mereka yang memiliki
hafalan yang rendah. Kesehatan mental inilah yang berpengaruh pada pengembangan
keterampilan siswa dan prestasi akademik di sekolah.
Allah SWT berfirman: Sebenarnya, Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orangorang yang zalim. [Al-Ankabuut Ayat : 49]
Jadi masihkah Anda ragu tentang manfaat menghafal Al Quran ini? Yuk, mari kita menghafal Al
Quran!