Kita bukan sekedar mengusir Pemerintahan Belanda dari
Indonesia. Revolusi kita menuju lebih jauh lagi daripada itu.
Revolusi Indonesia menuju tiga kerangka yang sudah terkenal, Revolusi Indonesia menuju Sosialisme, Revolusi Indonesia menuju kepada dunia baru tanpa lexploitation de lhomme par lhomme dan lexploitation de nation par nation. Bagaimana Revolusi ini dimandekkan dengan kata Revolusi sudah selesai ... Lewat pidatonya pada 17 Agustus 1964, dengan nada menggelegar dan berapi-api, Soekarno menggelorakan semangat kepada rakyat Indonesia bahwa Revolusi Indonesia terus berjalan. Sang Proklamator ini sejak awal Proklmasi Kemerdekaan Republik Indonesia sudah memiliki rencana besar terhadap keberlangsungan Revolusi Indonesia. Ia sadar betul bahwa Revolusi butuh waktu dan proses yang sangat panjang. Menurutnya, Revolusi adalah proses dinamis dan dialektika, proses menjebol dan terus membangun. Arah Revolusi Indonesia yang didengung-dengungkan Soekarno adalah membasmi Feodalisme dan Neokolonialisme serta mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan Nasional. Memang tidak mudah bagi Soekarno untuk membentangkan Bendera Revolusi Indonesia. Banyak tangan yang ingin memotong bentangan itu atas nama kepentingan. Pekik semangat Soekarno berubah menjadi rona kekecewaan pada saat bangsa ini sudah tak sejalan lagi dengan Rel Revolusi yang sudah dibangunnya. Apakah itu artinya Revolusi Indonesia berakhir dengan anti klimaks?. Memang, Soekarno belum bisa mengantar dan mengawal Revolusi Indonesia hingga menemukan wujudnya. Meski demikian, pemikirannya tetap menjadi kiblat anak-anak bangsa untuk menjadikan negeri ini bisa berdaulat. Ibarat seorang Panglima, Soekarno sudah membangun strategi untuk membangun kekuatan bangsa sekaligus membendung ancaman yang ingin merebut Kedaulatan Rakyat. Revolusi Indonesia benar benar Revolusi Rakyat. Tujuan kita, masyarakat Adil dan Makmur, masyarakat rakyat untuk rakyat .