Modul Bab 1 4 Ips Kls 10
Modul Bab 1 4 Ips Kls 10
BAB I
INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL
BAB II
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SOSIAL
A. Sosialisasi
1. Pengertian sosialisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat disekitarnya.
Menurut Charlotte Buhler :
Sosialisasi adalah proses pembentukan individu untuk belajar dan
menyesuaikan diri bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya
agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompok tersebut.
Menurut Peter L. Burger :
Sosialisasi adalah proses belajar seorang anak menjadi seorang
anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Menurut Bruce J. Cohen :
Sosialisasi adalah proses manusia mempelajari tata cara kehidupan
masyarakat
untuk
memperoleh
kepribadiandan
membangun
kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun
sebagai anggota kelompok.
Jadi sosialisasi adalah : proses mempelajarai, menghayati, dan
menanamkan suatu nilai, norma, peran, pola perilaku yang diperlukan
individu-individu untuk dapat berpartisipasi yang efektif dalam
kehidupan masyarakat.
2. Peran nilai dan norma
Nilai adalah sifat-sifat yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Sedangkan Nilai Sosial adalah : nilai-niali yang dianut oleh sebagian
warga masyarakat.
Secara umum Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat
warga masyarakat. Selain itu norma juga merupakan ukuran yang
digunakan oleh masyarakat apakah tindakan yang dilakukan seseorang
atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat
diterima karena sesuai dengan sebagian warga masyarakat atauka
tindakan yang menyimpang.
norma
B. Kepribadian
1. Pengertian kepribadian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Kepribadian merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap
seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang lain
atau bangsa lain.
Menurut M.A.W. Brower :
Kepribadian merupakan corak tingkah laku sosial yang meliputi corak
kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap seseorang.
e. Pengalaman unik
BAB III
PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI
INDONESIA
Dan pada akhir masa kejayaannya VOC masih memiliki hutang sebesar
136juta Gulden, sehingga tepatnya tanggal 31 Desember 1799, VOC
dibubarkan oleh Kerajaan Belanda.
6. Kekuasaan Perancis di Indonesia
Mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur tahun 1808.
Tugas utama mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Langkahlangkah pertahanan Daendels :
a. Membangun jalan raya Anyer-Panarukan 1.100km
b. Melaksnakan system kerja rodi
c. Membangun angkatan perang
d. Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan di Indonesia
e. Menjalankan system pemerintahan secara dictator
f. Perdagangan budak
Karena menyengsarakan rakyat dan banyak perlawanan dari masyarakat
daerah, tahun 1811 Daendels digantikan oleh Jansens sebagai gubernur.
Dan pada masa pemerintahan Jansens, Inggris menyerang Batavia, dan
tanggal 18 September 1811, Belanda menyerah dengan ditandai
penandatanganan Kapitulasi Tuntang yang berisi penyerahan kekuasaan
Batavia dari Belanda kepada Inggris.
7. Kekuasaan Inggris di Indonesia
Sir Thomas Stamford Raffles menjadi gubernur jendral, kemudian
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
b. Mengurangi kekuasaan bupati dan mengangkat bupati sebagai pegawai
pemerintahan
c. Menghilangkan bentuk kerja paksa/rodi
d. Menghapus pelayaran hongi
e. Melarang perbudakan, karena tidak sesuai dengan semangat
liberalisme
f. Menghapus segala bentuk upeti
g. Memungut sewa tanah
h. Melaksanakan penjurian dalam system peradilan
Jasa-jasa Raffles :
a. Meneliti tumbuhan-tumbuhan, salah satunya Rafflesia Arnoldi
b. Membangun Kebun Raya Bogor
c. Menulis buku History of Java
Namun, dikarenakan perancis kalah perang, Napolen Bonaparte harus
menandatangi Konvensi London (1814), yang isinya Perancis harus
menyerahkan status Negara-negara jajahannya ke kedudukan semula
sebelum penyerangan Napoleon. Dan akhirnya Indonesia harus diserahkan
kepada Belanda. Penyerahan itu terjadi pada tahun 1816.
8. Kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda
Adanya perlawanan dari berbagai daerah menyebabkan keuangan Belanda
kosong. Kemudian Pemerintahan Kolonial mendatangkan pakar ekonomi
Belanda yang bernama Van den Bosch. Dan atas persetujuan parlemen
b.
c.
d.
e.
BAB IV
TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN
PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
6.
7.
8.
9.
Budi Utomo dan Persatuan Bangsa melaui kongres di Solo tanggal 24-26
Desember 1935, berfusi menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya), dan
Dr. Soetomo sebagai ketua.
n. Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI)
Dibentuk pada tanggal 25 September 1937 di Surabaya. Dicetuskan oleh
K.H. mas Mansur dari Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan dari
Muhammadiyah, dan K.H. Abdul Wahab dari NU.
o. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Didirikan tanggal 21 Mei 1939 dibawah pimpinan Muh. Husni Tamrin.
Asas kegiatan GAPI, yaitu :
1. Hak menentukan nasibnya sendiri;
2. Persatuan nasional diseluruh bangsa Indonesia berdasarkan
demokrasi dalam bidang social, politik, dan ekonomi;
3. Mengadakan kesatuan aksi seluruh pergerakan nasional.
Identitas Nasional berasal dari kata Indentitas dan Nasional. Identitas berarti
cirri khas yang menandai tentang suatu hal. Sedangkan Nasional berarti
memiliki sifat kebangsaan. Dari kedua pengertian tersebut, Identitas
Nasional adalah ciri khas yang menandai suatu bangsa.
Indentitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai
masyarakat yang memunculkan perasaan solidaritas nasional.
Factor yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi primordial, sacral, tokoh, bhineka tunggal ika, konsep
sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Ramlan S., 1992).
Symbol-simbol yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah :
Bahasa Indonesia, Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
dan Lambing Negara Garuda Pancasila.
SEMESTER II
BAB III
3.1. KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN BARANG DAN JASA
1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk dapat
bertahan hidup dan mencapai kemakmuran. Kebutuhan manusia
jumlahnya tak terbatas (keinginan, harapan, impian) dan dapat muncul
kapan saja, dimana saja.
2. Jenis kebutuhan berdasarkan:
a. Intesitas:
i. Primer (sandang, pangan, papan: rumah, makanan, pakaian)
ii. Sekunder (pelengkap saja, contoh: HP, komputer)
iii. Tersier (untuk meningkatkan status sosial: mobil)
b. Sifat:
i. Jasmani (berkaitan dengan badan)
ii. Rohani (untuk kepuasan sendiri)
c. Subyek:
i. Individual (kebutuhan tiap-tiap orang)
ii. Umum (kebutuhan banyak orang)
d. Waktu:
i. Sekarang (harus dipenuhi segera)
ii. Akan Datang (tidak mendesak dan masih dapat ditunda)
3. Faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan:
a. Peradaban/ Perkembangan jaman, karena adanya perkembangan
dan kemajuan dalam berbagai bidang membuat taraf kebutuhan
manusia pun semakin meningkat.
b. Lingkungan, karena perbedaan alam membuat penduduk di daerah
dengan kekayaan alam, iklim, dan lokasi yang berbeda memiliki
kebutuhan yang berbeda pula.
c. Adat/ Budaya, karena tiap kelompok individu atau masyarakat
memiliki tradisinya sendiri yang berbeda-beda.
d. Agama, karena kebutuhan untuk upacara keagamaan yang
diperlukan juga berbeda.
4. Benda / Alat pemuas kebutuhan
a. Menurut cara memperolehnya :
i. Benda ekonomi (terbatas, ada pengorbanan)
ii. Benda bebas (tanpa harus mengeluarkan pengorbanan)
b. Menurut tujuan pengunaannya :
i. Barang konsumsi (langsung digunakan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan)
ii. Barang produksi (barang yang digunakan untuk menunjang
kelamcaran proses produksi)
c. Menurut ketahanannya :
i. Barang tidak tahan lama / undurable goods
ii. Barang tahan lama / durable goods
iii. Barang tidak habis pakai / permanent goods
BAB IV
4.1. PERMASALAHAN UTAMA EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
A. Masalah Ekonomi Menurut Ekonomi Modern
Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa masalah pokok ekonomi yaitu:
produksi, distribusi, dan konsumsi.
Menurut ekonomi modern pmasalah pokok ekonomi ada prinsipnya sama
dengan ekonomi klasik, hanya penekanannya yang berbeda. Menurut
ekonomi modern, masalah pokok ekonomi terkait dengan :
1. Jenis dan jumlah barang yang akan di produksi [Apa dan berapa yang
di produksi?]
Berkaitan dengan jenis dan jumlah barang serta jasa yang akan
diproduksi. Oleh karenannya, produsen harus berorientasi pada pasar,
yaitu didasarkan pada keinginan konsumen dan daya belinya.
2. Cara produksi [Bagaimana cara memproduksi?]
Berkaitan dengan masalah penggunaan berbagai sumber daya dan
teknik yang akan digunakan dalam produksi. Baik itu teknologinya
maupun metode produksi yang digunakan dalam proses produksi.
3. Pendistribusian [Untuk siapa diproduksi?]
Berkaitan dengan masalah penyaluran atau membagi habis hasil
produksi kepada para konsumen. Selain itu juga terkait dengan siapa
yang memerlukan barang tersebut dan siapa yang menikmati hasilnya.
B. System Ekonomi Sebagai Solusi Masalah Ekonomi
System ekonomi atau system perekonomian adalah suatu system social
kemasyarakatan atau perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang
merupakan satu kesatuan yang digunakan dalam rangka mencapai
kemakmuran serta mencapai tujuan dalam perekonomian.
Factor-faktor yang memepengaruhi perbedaan system perekonmian antar
Negara :
1. Falsafah dan dasar ideology yang dianut;
2. Situasi dan kondisi masyarakat, pemerintah, dan Negara yang
bersangkutan;
3. System dan struktur social kemasyarakatan;
4. Mata pencaharian masyarakat pada umumnya dinegara yang
bersangkutan.
Macam-macam Sistem Perekonomian
1. System ekonomi tradisional
Ciri-ciri :
a. Teknik produksi dipelajarai secara turun-temurun dan bersifat
sedehana;
b. Hanya sedikit menggunakan modal;
c. Pertukaran dilakukan system barter (barang dengan barang);
d. Belum mengenal pembagian kerja;
e. Masih terikat dengan tradisi;
f.
4.2.
RANGKUMAN BAB IV
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
QDQ 1
Q 2Q 1
PDP 1
P 2P 1
Dimana:
P1 dan Q1 = harga dan kuantitas awal
P2 dan Q2 = harga dan kuantitas akhir
PD dan QD= harga dan kuantitas permintaan
7. Penawaran (supply) adalah kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan
dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat
harga selama periode waktu tertentu.
QsQ1
Q 2Q 1
PsP1
P 2P 1
Dimana:
P1 dan Q1 = harga dan kuantitas awal
P2 dan Q2 = harga dan kuantitas akhir
PS dan QS= harga dan kuantitas penawaran
4.3.
RANGKUMAN BAB IV
HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
Q
P
P
Q
Keterangan :
ED = koefisien elastisitas permintaan
P = harga awal
Q = kuantitas awal yang diminta
P = perubahan harga
6. Jenis elastisitas permintaan :
a. Permintaan elastis; ED > 1
b. Permintaan inelastis; ED < 1
c. Permintaan elastis uniter; ED = 1
d. Permintaan elastis sempurna; ED = 0
7. Factor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan :
a. Ketersediaan barang subtistusi
b. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang
c. Kategori barang, kebutuhan pokok, atau kebutuhan mewah
d. Keragaman pengunaan barang
8. Elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajaan
kepekaan penawaran terhadap perubahan harga.
ES =
Q
P
P
Q
Keterangan :
ED = koefisien elastisitas penawaran
P = harga awal
Q = kuantitas awal yang ditawarkan
P = perubahan harga
9. Jenis elastisitas penawaran:
a. Penawaran elastis; ES > 1
b. Penawaran inelastis; ES < 1
c. Penawaran elastis uniter; ES = 1
d. Penawaran elastis sempurna; ES =
e. Penawaran inelastis sempurna; ES = 0
10.Factor-faktor yang mempengaruhi elatisitas penawaran :
a. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi
b. Daya tahan barang
c. Mobilitas factor produksi
d. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar
11.Elastisitas busur adalah elastisitas yang di peroleh dengan menghitung
titik tengah atau rata-rata harga dan kuantitas.
ED =
Q
P
1
( P1+ P 2)
2
1
(Q1+Q 2)
2
Keterangan :
ED = koefisien elastisitas permintaan
P1 = harga awal
P2 = harga setelah berubah
Q = kuantitas awal yang diminta
4.4.
RANGKUMAN BAB IV
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR PERSAINGAN
TIDAK SEMPURNA
1. Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku
dan kinerja perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam
pasar, skala produksi, dan jenis produksi.
2. Pasar persaingan sempurna
adalah pasar dengan ciri-ciri : banyak
terdapat pembeli dan penjual; barang yang diperdagangkan bersifat
homogeny; informasi pasar lengkap; dan harga ditentukan oleh
mekanisme permintaan dan penawaran.
3. Pada pasar persaingan sempurna, kurva permintaan untuk satu
perusahaan berbentuk garis lurus horizontal, yang berarti bahwa
perusahaan tidak dapat mengubah harga pasar, berapapun jumlah
produksinya yang dijual kepasar.
4. Manfaat dari pasar persaingan sempurna adalah untuk mendidik
masyarakat melakukan proses produksi secara efisien, sehingga produk
yang sampai ke masyarakat adalah produk dengan mutu terbaik, namun
dengan harga murah.
5. Monopoli adalah suatu pasar dimana penawaran satu jenis barang atau
berjenis-jenis barang di kuasai oleh satu perusahaan.
6. Peran pemerintah dalam mencegah terjadinya monopoli adalah membuat
peraturan dan kebijakan untuk perusahaan yang berpotensi untuk
memonopoli pasar.
7. Oligopoly adalah pasar dimana penawaran suatu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan.
8. Pasar persaingan monopolistic adalah suatu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang dengan jenis yang berbeda.