INDIKATOR
INDIKATOR
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
KOMPETENSI
GAMBAR
GAMBAR
PETA KONSEP
PETA KONSEP
VIDEO
VIDEO
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
DISKUSI
DISKUSI
KELOMPOK
KELOMPOK
MATERI
MATERI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
TUGAS
TUGAS
MENGANALISIS
KEMAHARAJAAN VOC
Gambar 1.9
Lahirnya VOC
Menganalisis
Kemaharajaan
VOC
Gubernur Jendral :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VOC menuju
kebangkrutan
DISKUSI
KELOMPOK
Mengasosiasi
Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi dan
mengasosiasi
melalui diskusi kelompok, sehingga menemukan rumusan jawaban dari
masingmasing tugas yang diberikan:
1. Kelompok 1 bertugas mendiskusikan tentang tujuan dan perkembangan
awal
VOC
2. Kelompok 2 berdiskusi dan merumuskan tentang berbagai kebijakan dan
kekejaman VOC
3. Kelompok 3 mendiskusikan dan merumuskan proses kebangkrutan VOC
Mengomunikasikan
Presentasi hasil masing-masing kelompok dalam rangka mengomunikasikan
hasil karya kelompok. Pada saat kelompok tertentu presentasi kelompok yang
TUJUAN VOC
menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang
Belanda yang telah ada,
memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para
pedagang negara lain
PERKEMBANGAN AWAL VOC
pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda di
Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda ini
diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC
secara resmi didirikan di Amsterdam.
VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut
Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII). Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota
pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
Dalam menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak
antara lain:
1. melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai
dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,
2. membentuk angkatan perang sendiri,
3. melakukan peperangan,
4. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat,
5. mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,
6. mengangkat pegawai sendiri, dan
7. memerintah di negeri jajahan.
KEBIJAKAN VOC
Cara-cara VOC untuk meningkatkan eksploitasi kekayaan alam dilakukan
antara lain dengan:
1. Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan
monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku.
2. Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian.
3. Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaum
Pribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasil
pertanian
itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.
4. VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.
5. VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di
Nusantara,
terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan
monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawar yang kuat,
sehingga
dapat menentukan harga.
6. Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetap
dipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat, kalau
tidak mau baru diperangi.
1. VOC mula-mula dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII) yang
berkedudukan di Amsterdam, kemudian agar lebih efektif dan produktif
diangkat jabatan gubernur jenderal yang berkedudukan di Hindia.
KESIMPULA
N