Anda di halaman 1dari 12

MENU

INDIKATOR
INDIKATOR
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
KOMPETENSI
GAMBAR
GAMBAR
PETA KONSEP
PETA KONSEP
VIDEO
VIDEO
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
DISKUSI
DISKUSI
KELOMPOK
KELOMPOK
MATERI
MATERI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
TUGAS
TUGAS

MENGANALISIS
KEMAHARAJAAN VOC

Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.

Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam


perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esaterhadap bangsa dan negara Indonesia.

2.3. Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri


bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam
melawan penjajah.Meneladani perilakukerjasama, tanggung jawab,
cinta damaipara pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan
negara dan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2.4 Meneladani perilakukerjasama, tanggung jawab, cinta damaipara pejuang
untuk meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.6. Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah
3.2.1. Menganalisis tentangTujuan dan perkembangan awal VOC
3.2.2. Mengidentifikasiproses kebangkrutan VOC.
4.2.1Merumuskan dalam bentuk tulisan informasi tentanglatar belakangBerbagai
kebijakan dan kezaliman VOC di Indonesia

Sumber: Kemdikbud, 2014

Gambar 1.9

Lahirnya VOC

Persaingan antarkongsi Belanda


20
Maret
1602
Lahirnya
Vereenigde
Oost
Indische
Compagnie (VOC)
Dewan Tujuh Belas (de Heeren
XVII)
berkedudukan
di
Amsterdam

WEWENANG DAN HAK ISTIMEWA VOC


1.
melakukan monopoli perdagangan di wilayah
antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat
Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,
2.
membentuk angkatan perang sendiri,
3.
melakukan peperangan,
4.
mengadakan
perjanjian
dengan
raja-raja
setempat,
5.
mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,
6.
mengangkat pegawai sendiri, dan
7.
memerintah di negeri jajahan.

VOC semakin merajalela

Menganalisis
Kemaharajaan
VOC

Gubernur Jendral :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pieter Both (1610-1614).


Gerard Reynst (1614-1615)
Laurens Reael (1615-1619).
Jan Pieterzoon Coen (16191623)
Pieter de Carpentier
Jan Pieterzoon Coen 1627

Ekploitasi Kekayaan Alam


1.
Merebut pasaran produksi pertanian, seperti monopoli rempah-rempah di
Maluku.
2.
Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian.
Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaum
Pribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasil pertanian
itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.
3.
VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.
4.
VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara,
terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan
monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawar yang kuat, sehingga
dapat menentukan harga.
5.
Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetap
dipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat, kalau
tidak mau baru diperangi.

VOC menuju
kebangkrutan

Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan VOC semakin luas. Ternyata


hal ini menimbulkan masalah dalam hal manajemen pemerintahan.
Pengawasan tidak dapat berjalan secara baik. Berbagai penyelewengan
mulai terjadi. Pegawai atau pengurus VOC mulai hidup mewah dan
berfoya-foya. Penyakit korupsi semakin merebak. Utang VOC meningkat,
dan kas habis untuk membiayai perang. VOC berada pada posisi

DISKUSI
KELOMPOK
Mengasosiasi
Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi dan
mengasosiasi
melalui diskusi kelompok, sehingga menemukan rumusan jawaban dari
masingmasing tugas yang diberikan:
1. Kelompok 1 bertugas mendiskusikan tentang tujuan dan perkembangan
awal
VOC
2. Kelompok 2 berdiskusi dan merumuskan tentang berbagai kebijakan dan
kekejaman VOC
3. Kelompok 3 mendiskusikan dan merumuskan proses kebangkrutan VOC
Mengomunikasikan
Presentasi hasil masing-masing kelompok dalam rangka mengomunikasikan
hasil karya kelompok. Pada saat kelompok tertentu presentasi kelompok yang

TUGAS MEMBUAT KARYA TULIS

Merumuskan dalam bentuk tulisan


informasi tentanglatar belakangberbagai
kebijakan dan kezaliman VOC di Indonesia

Bagaimana bisa VOC yang didirikan


pada tanggal 20 Maret 1602 pada
masanya bisa menguasai wilayah
Indonesia yang luas? Bagaimana pula
Indonesia yang luas itu bisa dikuasai
perusahaan kongsi dagang dari
Belanda, negara kecil di Eropa?

Seperti Amangkurat I yang terguling oleh pemberontakan Trunojoyo dari


Madura. Amangkurat I saat itu harus beralih ke barat, ke Tegal hingga
kemudian meninggal di Tegal. Penerus Amangkurat, kemudian meminta
bantuan VOC. Adipati Anom, penerus Raja Amangkurat itu adalah raja
pertama yang dipilih dan dilantik Belanda.
Permintaan tolong pada VOC itu tentulah tak gratis, ada sejumlah
imbalan yang ditawarkan pada VOC bila berhasil mengembalikan
kerajaan. Akhirnya, Trunojoyo berhasil ditangkap, dan raja penerus
Amangkurat memberikan konsesi dagang hingga memberikan wilayah
pesisir Jawa.

Demikian pula dengan Raja Pakubuwono II minta bantuan VOC, harus


lari ke Jawa Timur dan minta tahtanya di Jawa Tengah dikembalikan. Bila
berhasil, maka wilayah Jawa Timur akan diberikan pada VOC. Begitu
juga di Makassar, ada Aru Palaka versus Raja Bugis. Di Ternate dan
Tidore. Di Blambangan Banyuwangi, yang pernah dijajah Bali. Jadi
keterlibatan VOC pada politik lokal itu diundang. (Sri Margana)

TUJUAN VOC
menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang
Belanda yang telah ada,
memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para
pedagang negara lain
PERKEMBANGAN AWAL VOC
pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda di
Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda ini
diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC
secara resmi didirikan di Amsterdam.
VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut
Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII). Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota
pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
Dalam menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak
antara lain:
1. melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai
dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,
2. membentuk angkatan perang sendiri,
3. melakukan peperangan,
4. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat,
5. mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,
6. mengangkat pegawai sendiri, dan
7. memerintah di negeri jajahan.

KEBIJAKAN VOC
Cara-cara VOC untuk meningkatkan eksploitasi kekayaan alam dilakukan
antara lain dengan:
1. Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan
monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku.
2. Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian.
3. Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaum
Pribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasil
pertanian
itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.
4. VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.
5. VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di
Nusantara,
terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan
monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawar yang kuat,
sehingga
dapat menentukan harga.
6. Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetap
dipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat, kalau
tidak mau baru diperangi.

VOC dibubarkan dengan alasan :


1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
2. Kesulitan keuangan karena korupsi, banyaknya biaya
untuk menggaji pegawai, membayar deviden dan
menghadapi peperangan di berbagai daerah
3. Menghadapi persaingan perusahaan dagang asing
4. Berdirinya Republik Bataaf yang menghendaki
perdagangan bebas bukan monopoli
VOC kepanjangan dari Vergaan Onder Corruptie
(tenggelam karena korupsi) (Taufik Abdullah dan A.B
Lapian (ed), 2012)

1. VOC mula-mula dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII) yang
berkedudukan di Amsterdam, kemudian agar lebih efektif dan produktif
diangkat jabatan gubernur jenderal yang berkedudukan di Hindia.

KESIMPULA
N

2. VOC sebagai kongsi dagang yang ingin mencari untung


sebanyakbanyaknya, kemudian semakin bernafsu untuk mengusai
daerahdaerah di Nusantara dengan memerangi beberapa kerajaan yang
ada. VOC akhirnya menjadi kongsi penjajah. Mulailah bercokol kolonialisme
dan imperialisme di Indonesia.
3. Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan VOC semakin luas. Ternyata
hal ini menimbulkan masalah dalam hal manajemen pemerintahan.
Pengawasan tidak dapat berjalan secara baik. Berbagai penyelewengan
mulai terjadi.
4. Pegawai atau pengurus VOC mulai hidup mewah dan berfoya-foya.
Penyakit korupsi semakin merebak. Utang VOC meningkat, dan kas habis
untuk membiayai perang. VOC berada pada posisi bangkrut.
5. Tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan.

Anda mungkin juga menyukai