Di sebuah hutan hidup dua raja hutan yaitu Macan dan Singa. Singa
menganggap kalau hutan itu adalah wilayahnya. Dia tidak mau Macan mencari
makan di daerah kekuasaannya itu.
Singa sering mengancam agar Macan pergi dari hutan itu. Tidak segansegan Singa menyerang Macan hingga terjadi perkelahian.
Suatu hari Singa bertemu Macan lagi di wilayah yang diakui sebagai
kekuasaannya. Kemudian Singa menantang Macan.
Hai Macan pengecut, mengapa kau berkeliaran di daerah kekuasaanku lagi, cari
mati ya! gertak singa.
Siapa yang ada di daerah kekuasaanmu, hutan ini kan tiada yang
memiliki. Jadi semua bebas di sini. Sahut Macan.
Tak usah banyak omong kau, ayo kalau kau jantan hadapi aku. Yang menang
akan menguasai seluruh hutan ini. Dan yang kalah harus pergi serta tidak lagi
kembali ke hutan ini. Tantang Singa.
Kemudian Singa langsung menyerang Macan dengan ganasnya. Macan
pun tidak tinggal diam, dia membalas serangan dari Singa. Keduanya berkelahi
dengan imbang. Walaupun Macan sudah terluka sampai mengeluarkan darah,
pertarungan mereka tetap seru.
Tanpa sepengetahuan Macan dan Singa ternyata ada seorang pemburu
yang mengintip pertarungan mereka. Dia menunggu sampai salah satunya
kalah. Dan dia akan menembak yang menang. Sehingga akan mendapatkan
kedua-duanya.
Pertarungan terus berjalan. Macan tampak lemas dan ingin minta ampun
pada Singa. Tapi Singa tetap menyerangnya. Malah Singa menyeruduk Macan
sampai tubuh Macan terlempar lemas.
Dan tiba-tiba terdengar suara mengejutkan Door! Door! Door! pemburu
itu menembak Singa. Sebuah peluru mengenai kaki Singa. Darah pun langsung
mengucur dari Kakinya. Dia jatuh dan meraung kesakitan.
Melihat itu Macan langsung menyeret Singa untuk lari. Terus bersembunyi di
dalam gua yang tersembunyi. Pemburu pun tidak bisa menemukan mereka.
Macan langsung menutup luka Singa dengan daun. Itu supaya darah yang
keluar lekas mampet. Dan Singa tidak kehabisan darah.