JUDUL PROGRAM
HYTER (Hygienic Water): Pengolahan Air Minum Higienis Berbasis
nano-Tio2:N yang Ramah Lingkungan sebagai Solusi dalam
Krisis Air Bersih
Bidang Kegiatan:
PKM-KC
Diusulkan oleh :
Rina Nurianingsih
Farida Zulfah
Lailiyatin Nuriyah
(24030112140083/Angkatan 2012)
(24030112140127/Angkatan 2012)
(24030112130106/Angkatan 2012)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
mengandung logam berat diberi zeolit maka logam beratnya akan terasorbsi
dalam zeolit dan zeolit akan melepaskan logam alkali seperti Na dan K yang
aman bagi tubuh.
Untuk mendukung program pemerintah dalam akses air minum dan
sanitasi. Maka perlu adanya sebuah inovasi yang dapat mengatasi
permasalahan penyediaan air minum yang higienis bagi masyarakat
sehingga kapasitas dari air minum dapat terpenuhi. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan yaitu dengan menciptakan alat yang dapat mengubah air
kotor menjadi air siap minum dengan teknologi nano-TiO 2 yang
digabungkan dengan zeolit dan karbon aktif. Alat ini berlabel HYTER
yang dapat digunakan pada setiap rumah, instansi serta sekolah sehingga
kebutuhan air minum yang higienis dapat terpenuhi oleh setiap warga.
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu
1. Bagaimana cara mengatasi ketersediaan air minum bagi masyarakat
yang tidak mendapat akses air minum yang higienis?
2. Bagaimana cara menyediakan air minum higienis yang dapat dijangkau
oleh seluruh kalangan masyarakat?
3. Bagaimana cara memasyarakatkan HYTER yang murah kepada seluruh
kalangan masyarakat?
I.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini yaitu
1. Memberikan solusi bagi pemerintah untuk mensukseskan program
dalam akses air minum dan sanitasi
2. Menciptakan prototipe yang dapat mengubah air kotor menjadi air siap
minum yang higienis dengan teknologi nano
3. Memberikan akses air minum higienis ke setiap warga
I.4. Luaran Yang Diharapkan
kedua produk tersebut secara kimia tidak stabil maka ketika senyawa
organik/ kotoran zat warna menempel pada permukaan fotokatalis, senyawa
tersebut akan bergabung dengan O2- dan OH- dan menjadi karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) (Samal et al, 2010). Proses tersebut dapat dijelaskan
melalui gambar 1.
Conduction
Band
Valence
Band
Gambar 1. Mekanisme Fotokatalis Titanium Dioksida (Samal
et al, 2010)
TiO2
yang
digunakan
sebagai
fotokatalis
lingkungan
dapat
Zeolit mudah untuk mengikat logam berat yang terdapat pada cairan.
Logam ini akan menggantikan logam alkali yang terikat pada zeolit selain
itu logam tersebut akan berikatan kompleks dengan zeolit (Hamdan,1992).
II.3. Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya
adsorpsinya dengan melakukan proses karbonisasi dan aktifasi. Karbon aktif
terdiri dari 87-97% karbon dan sisanya berupa hidrogen, oksigen, sulfur, dan
nitrogen serta senyawa-senyawa lain yang terbentuk dari proses pembuatan.
Volume pori-pori karbon aktif biasanya lebih besar dari 0,2 cm 3/gram,
sedangkan luas permukaan internal karbon aktif yang telah diteliti umumnya
lebih besar dari 400 m2/gram dan bahkan bisa mencapai diatas 1000
m2/gram (Sudibandriyo, 2003). Aplikasi karbon aktif baru dikembangkan
pada tahun 1974 yaitu pada industri gula sebagai adsorben gas, dan menjadi