REKAYASA PONDASI II
RESUME KUNJUNGAN LAPANGAN RSUD KOTA
PEKANBARU
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II B
M. LUCKY FADILLAH
(1207154444)
M. GEVIN ARDI
(1207121334)
GUSPI
(1207121208)
ADETIA SAPUTRA
(1107136521)
ANGGOTA KELOMPOK 11 B
NO
NAMA
NIM
M. LUCKY FADILLAH
1207154444
M. GEVIN ARDI
1207121334
GUSPI
1207121208
ADETIA SAPUTRA
1107136521
PARAF
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Rekayasa
Pondasi 2.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Diharapkan makalah yang penulis buat dapat memberikan
informasi atau manfaat kepada kita semua tentang Pengerjaan Tiang
Pancang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DATA PROYEK
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Pemilik Proyek
Pagu Dana
Rp. 90.000.000.000
Sumber Dana
: Rp 90.000.000.000
HPS
Rp 89.827.000.000
Nilai Kontrak
Lingkup Pekerjaan
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Kontraktor Pelaksana
Masa Pelaksanaan
Masa Pemeliharaan
Jenis Kontrak
01/MY/-RS/DINKES/XII/2014
DESEMBER
2014
TGL
23
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
b. Bendahara
2. Konsultan Perencana
e. Bagian Logistik
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dalam pemilihan hammer haruslah dari berat yang memadai agar tidak
merusak tiang."Hammer" harus mempunyai persyaratan minimum :
berat ram 3500 kg (Kobe - 35 type).
Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman yang
ditunjukkan didalam gambar struktur atau dengan final set yang
disetujui dimana tidak lebih dari 20 mm untuk 10 pukulan terakhir.
Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat;
pada garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal seperti
ditunjukkan pada gambar.
Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak
kelurusan adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan selama
pemancangan dan bila perlu harus dibantu/diganjal untuk dapat
menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang berubah bentuk
atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali
kecuali dengan persetujuan tertulis dari pengawas yang ditunjuk.
Tiang dipancang sampai mencapai kedalaman tertentu, yaitu sampai
mencapai lapisan tanah keras.
Proses penyambungan tiang pancang dilakukan dengan proses
pengelasan.
Apabila tiang berlebih, maka dilakukan pemotongan pada tiang
pancang tersebut.
BAB IV
DOKUMENTASI
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://slideplayer.info/slide/2763376/#
ITS-NonDegree-14837-3107030023
ITS-Undergraduate-19155-3109106048