Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga tugas kelompok mata kuliah Kewirausahaan ini dapat selesai tepat pada waktunya .
Tugas ini berisikan tentang pembuatan proposal kewirausahaan mengenai usaha Empal
Gentong khas Cirebon, Jawa Barat.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
membantu khususnya dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Bapak Ir. Rian
Trikomara, MT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar hasil yang lebih
baik di masa yang akan datang. Harapan kami agar tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Juni 2016

PENULIS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB. II......................................................................................................................................6
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA......................................................................6
2.1 Lokasi Usaha...............................................................................................................6
2.2 Desain Outlet..............................................................................................................7
2.3 Pengembangan Usaha................................................................................................8
2.4 Strategi Pemasaran....................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................17
RENCANA BIAYA.............................................................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................26
PENUTUP...........................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................26
4.2 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27

BAB I
PENDAHULUAN
USAHA EMPAL GENTONG
KHAS CIREBON, JAWA BARAT
Status Usaha: Usaha Empal gentong ini merupakan usaha kuliner yang baru dirilis di
Pekanbaru.
Rasional Kegiatan:
1. Di Kota Pekanbaru belum ada yang memulai bisnis kuliner ini
2. Melestarikan salah satu masakan khas Indonesia
3. Memberikan variasi makanan baru pada dunia kuliner di Pekanbaru

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan pangan sangatlah menjadi prioritas setiap orang. Dari tahun ke
tahun peningkatan dari produk ini sangatlah pesat. Untuk memenuhi kebutuhan akan
pangan saat ini diperlukannya unit usaha yang dapat menyediakan produk yang baru dan
supaya bisa menyegarkan lidah para penikmat kuliner. Tetapi penyediaan jenis makanan
yang unik dan bervariasi hanya sedikit yang kita jumpai di lingkungan kampus dan di
sekitar masyarakat, karena jenis makanan yang biasa. Disini kami akan menjual jenis
makanan yang unik dan bervariasi yang berbahan dasar daging yang di olah menjadi
makanan yang mewah.
Perkembangan akan wirausaha di indonesia sangatlah sedikit. Hal tersebut
disebabkan karena masyarakat takut untuk mencoba hal yang baru dan masyarakat hanya
memfokuskan kepada menjadi seorang pegawai negeri. Oleh karena itu, agar supaya
negara kita bisa menjadi negara yang maju di butuhkan beberapa persen wirausahawan di
sebuah negara.
Daging sapi adalah daging yang diperoleh dari sapi yang biasa dan umum
digunakan untuk keperluan konsumsi makanan karena daging sapi mengandung protein.
Di setiap daerah, penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara
pengolahannya. Sebagai contoh , empal gentong.
Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari
Cirebon Jawa Barat. makanan ini mirip dengan gulai (gule) akan tetapi cara dimasaknya
dengan menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat).

Isi dari dari makanan khas Cirebon Empal Gentong yaitu terdiri dari, Daging Sapi, Usus,
Babat, Ati, Limpa, Paruh, kepala sapi dan jeroan-jeroan Sapi, selain menggunakan kayu
bakar dan gentong dalam memasak, makanan ini disajikan menggunakan kucai
(Chlorella sorokiniana) dan sambal berupa cabai kering giling. Sesuai dengan namanya,
empal gentong, daging dimasak di dalam gentong dari tanah liat selama lebih dari 10
jam, yang dimasak tidak terbatas hanya daging.
Penyajian santapan makanan ini Empal gentong dapat disajikan dengan nasi atau
juga lontong serta krupuk lambak atau kerupuk kulit, ( lontong menurut orang cirebon
hanyalah beras yang dimasukan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk silinder, tidak
ada campuran lainnya, kemudian direbus selama 4 jam ).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuka suatu suatu usaha baru
di bidang kuliner yaitu Empal Gentong.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan mempertimbangkan latar belakang dan realita yang ada, yang menjadi
persoalan utama adalah bagaimana menciptakan suatu alternatif makanan yang
diproduksi dengan cara modern namun tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi, terutama
untuk generasi muda. Generasi muda merupakan cerminan masa depan bangsa, oleh
karena itu, alangkah baiknya jika kita tetap menjaga kualitas generasi muda melalui
asupan gizinya. Target pasar dari produk ini adalah generasi muda secara khusus, dan
masyarakat secara umum. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas agar dapat menciptakan
produk berupa makanan yang dapat menarik minat generasi muda dan harus tetap
mencukupi kebutuhan gizi generasi muda serta harganya harus terjangkau sebisa
mungkin.
Seperti apa strategi marketing yang harus dilakukan menjadi sebuah kunci dari
keberhasilan dalam menciptakan produk yang sesuai tujuan. Dimulai dari bagaimana
mengolah bahan mentahnya, apa saja bahan tambahanya serta bahan pelengkap agar
menyempurnakan produk, bagaimana memberikan harga yang sesuai dengan
kemampuan generasi muda secara umum, bagaimana memilih lokasi dengan
kecenderungan minat generasi muda untuk datang, serta bagaimana bentuk promosi yang
dapat ditawarkan agar sesuai dengan target pasar. Keunggulan produk menjadi kekuatan
4

saing dari produk ini, dimulai dari pengemasan produk serta bagaimana cara memberikan
mindset kepada konsumen bahwa produk ini bermanfaat dan perlu untuk dibeli.
Karena target pasarnya adalah masyarakat umum yang khususna generasi muda,
terutama mahasiswa, maka kesesuaian produk harus diangkat dari persoalan dan
kebutuhan yang ada di generasi muda. Karena generasi muda mayoritas masih tegantung
kepada orangtuanya, kalaupun ada sebagian yang sudah bekerja tentu saja pendapatanya
belum seberapa, maka harga yang diberikan harus relatif murah. Keaktifan generasi
muda cenderung lebih banyak dibandingkan yang tua, oleh karena itu dibutuhkan
ketahanan fisik, maka dibutuhkan protein yang baik bagi tubuh untuk tumbuh kembang.
Karena masih dalam masa pertumbuhan, maka kalsium juga sangat dibutuhkan bagi
generasi muda. Tidak semua kebutuhan ada di bahan utamanya melainkan butuh bahanbahan tambahan lainnya agar semuanya tercukupi.
Adapun cakupan dari permasalahan kewirausahaan ini adalah :
1. Terbatasnya makanan khas daerah Indonesia yang bisa ditemui hanya di daerah
asalnya.
2. Melatih jiwa Enterpreneur .
3. Melestarikan makanan khas Indonesia khususnya Cirebon.

1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari program kami antara lain:
1. Mendapatkan keuntungan agar usaha berkelanjutan.
2. Memberikan variasi makanan baru pada dunia kuliner di Pekanbaru
3. Mengenalkan salah satu makanan khas indonesia ke masyarakat Pekanbaru

BAB. II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari
Cirebon Jawa Barat. makanan ini mirip dengan gulai (gule) akan tetapi sara dimasaknya
dengan menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat).

2.1 Lokasi Usaha


Tempat atau lokasi kami ambil di Jalan Kereta Api No.46 berupa halaman yang
mempunyai lahan dan parkir cukup luas memerlukan dana untuk menyewa tempat yang
harga penyewaanya per tahun yaitu Rp. 8.000.000 dan tempat akan kami buat unik
dengan gaya khas jawa. Usaha ini merupakan usaha keluarga atau mandiri. Karena kami
tidak membuka ataupun bekerjasama dengan pihak frenceshing dalam pembuatan nama,
standar makanan yang diatur, kesesuaian restoran dsb.

2.2 Desain Outlet

Desain Outlet dibuat menarik, praktis dan sesuai penggunaan, baik untuk
penjual maupun pembeli. Kami membuat desan dengan merujuk pada bentuk dasar
gerobak yang mirip dengan gerobak angkringan, dimana pada gerobak dilengkapi
dengan roda, dengan ukuran panjang 1,8 m ; lebar 0,7 m ; dan tinggi 2,00 m.
Detail desain gerobak :

DENAH GEROBAK
NON FOOD CASSESORIES
SKALA 1 : 10

TAMPAK DEPAN GEROBAK


SKALA 1 : 10

TAMPAK SAMPING GEROBAK


SKALA 1 : 10

2.3 Pengembangan Usaha


TAHAP 1
Mendirikan outlet dengan menjalin kerjasama dengan gerai outlet-outlet yang telah
maju disekitar Jl. Kereta Api .
TAHAP 2
Memiliki Gerai dengan bangunan tetap dan menu yang lebih bervariasi.
Mengembangkan produk lain selain makanan yaitu handicraft yang terbuat dari bahan
kayu unik seperti kapal yang akan dipajang di dinding-dinding gerai.
TAHAP 3
Membuka cabang baru dilokasi lain untuk memperluas pasar.
TAHAP 4
Memiliki Peternakan Sapi atau Kerbau sendiri sebagai pemasok bahan baku sehingga
menjadi usaha yang berintegrasi.

2.4 Strategi Pemasaran


2.4.1 Jenis Produk Yang Ditawarkan
Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari
Cirebon Jawa Barat. makanan ini mirip dengan gulai (gule) akan tetapi cara dimasaknya
dengan menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat).
Disini empal gentong merupakan menu yang paling utama.

Empal Gentong
Isi dari dari makanan khas Cirebon Empal Gentong yaitu terdiri dari, Daging
Sapi, Usus, Babat, Ati, Limpa, Paruh, kepala sapi dan jeroan-jeroan Sapi, selain
menggunakan kayu bakar dan gentong dalam memasak, makanan ini disajikan
menggunakan kucai (Chlorella sorokiniana) dan sambal berupa cabai kering giling.
Sesuai dengan namanya, empal gentong, daging dimasak di dalam gentong dari tanah liat
selama lebih dari 10 jam, yang dimasak tidak terbatas hanya daging. Bahan baku sendiri
dari daging dimana ketersediaan bahan baku daging ini bisa kita jumpai sehari-hari, dan
jumlahnya pun banyak. Disini daging yang dipilih tentu saja daging yang segar kami
disini membeli daging di daerah kampar. Karena selain murah, kualitas dagingnya pun
bagus. Tidak menggunakan bahan-bahan pengawet.
Penyajian santapan makanan ini Empal gentong dapat disajikan dengan nasi atau
juga lontong serta krupuk lambak atau kerupuk kulit, ( lontong menurut orang cirebon
hanyalah beras yang dimasukan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk silinder, tidak
ada campuran lainnya, kemudian direbus selama 4 jam ). Disini kami menyajikan nya
disebuah piring/mangkok. Dan lontong yang digunakan pun merupakan lontong dari daun
pisang. Agar rasa lontong lebih terasa.

Terdapat satu koki yang membuat masakan ini dan pelayanan pun akan
diperhatikan sebaik mungkin dalam melayani konsumen yang ingin mencoba makanan
kami ini. Diperlukan setidaknya pelayan sekitar 2 orang, karena diperkirakan tempat
penjualan pun tidak begitu besar.
Disini kami lebih memasarkan makanan ini untuk khalayak umum di Pekanbaru
dari dewasa, remaja dan anak-anak. Cakupan yang kami ingin capai dalam pemasaran
mungkin hanya sebatas lokal. Karena kami ingin mencari minat pasar akan makanan ini
dahulu.
Selain empal gentong, kami menyediakan alternatif menu lainnya seperti aneka
nasi goreng, bihun goreng dll serta tidak lupa pula kami menyediakan aneka minuman
segar yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan restoran.

Bihun Goreng

Nasi Goreng

Es Buah

Jus Jeruk

Teh Es
10

2.4.2 Harga
Harga Menu Per Porsi Penyajian
No

Menu

Jumlah

Modal

Harga Jual

Empal gentong

1 porsi

Rp 7.000

Rp 11.000,00

Bihun Goreng

1 porsi

Rp 5.000

Rp 10.000,00

Nasi Goreng seafood

1 porsi

Rp 5.500

Rp 11.000,00

Nasi Goreng ayam

1 porsi

Rp 5.000

Rp 11.000,00

Nasi Goreng daging

1 porsi

Rp 8.500

Rp 11.000,00

Nasi Goreng biasa

1 porsi

Rp 4.000

Rp 10.000,00

Es buah

1 gelas

Rp 2.000

Rp

5.000,00

Es teh

1 gelas

Rp 1.500

Rp

3.000,00

Es jeruk

1 gelas

Rp 2.000

Rp

5.000,00

10

Kerupuk Palembang

1 buah

Rp

Rp

1.500,00

700

Harga jual kami tetapkan dengan berbagai pertimbangan yaitu harga jual
termasuk dengan keuntungan baik bagi profit sharing untuk tempat maupun
keberlanjutan usaha; harga yang sesuai dan dapat dijangkau konsumen, dengan target
pasar mahasiswa disesuaikan pula agar tercapai kepuasan setelah menkonsumsi produk
kami setara dengan harga yang ditawarkan; dan untuk mencapai keuntungan setelah
usaha berada pada kondisi stabil.

2.4.3 Promosi
Target utama konsumen kami adalah mahasiswa, karena makanan dijual dengan
harga terjangkau dan dengan konsep yang menarik.
a.

Word of mouth
Mempromosikan secara personal kepada kerabat terdekat, dengan menunjukkan berbagai
keunggulan produk, seperti kualitas makanan, kualitas pelayanan, packaging yg menarik,
harga yang murah dan promo-promo per-event tertentu. Menurut penelitian yang
dilakukan Onbee Marketing Research, 89% konsumen Indonesia lebih mempercayai
rekomendasi dari teman dan keluarga pada saat memutuskan untuk membeli sebuah
11

produk.
b.

Packaging
Menggunakan pengemasan yang menarik dengan desain khusus dan detail sehingga lebih
menarik pembeli. Kemasan akan menggunakan bahan dasar kertas.

c.

Bonus pelanggan
Setiap pelanggan yang melakukan transaksi seharga Rp50.000,00 berhak mendapatkan
kupon. Jika terkumpul kupon sebanyak 5 buah, dapat ditukarkan satu buah kaos
bergambar Empal Gentong. Yang juga dapat dijadikan alat promosi.

d.

Branding Image
Mengajak mahasiswa yang menjadi salah satu tokoh di dunia kampus, seperti mahasiswa
berprestasi, band terkemuka dikampus dan pemimpin organisasi kampus untuk
menggunakan kaos promosi yang berlogo produk kami.

e.

Paket Murah
Menyediakan paket makanan, disertai dengan minumannya, sehingga konsumen akan
menganggp harga menjadi lebih murah jika membeli paket tersebut.

f.

Bekerjasama dengan event


Membuka stand pada berbagai event dimanapun dan acara besar di Kota Pekanbaru.
Tujuan utamanya adalah dengan mengenalkan produk ke berbagai kalangan.

g.

Media Publikasi
Menggunakan berbagai media untuk mengenalkan produk baik dari media elektronik
maupun media cetak. Langkah pertama lebih melalui media elektronik yang berupa
jejaring sosial agarmembuat konsumen merasa lebih mengenal produk.

2.4.4 Segmentasi Pasar


12

Pekerja
Kantoran

Mahasiswa

Tinggal di
sekitar jalan
garuda
Generasi Muda

Secara umum, segmen pasar kami adalah generasi muda, yaitu penduduk usia
muda yang masih produktif dan kegiatannya banyak. Secara khusus target pasar kami
adalah mahasiswa dan pelajar yang tinggal di sekitar jalan garuda dalam masa
pertumbuhan yaitu dengan rentang usia dibawah 22 tahun (diasumsikan usia tertua lakilaki yang sedang dalam masa pertumbuhan/ dapat dilihat di arsiran diatas). Dan tidak
menutup kemungkinan juga kami membidik para pekerja kantoran.

2.4.5 Aspek Manajemen Organisasi


a.

Struktur Organisasi Perusahaan


Dalam mengerjakan suatu proyek kewirausahaan yang professional tentunya
memiliki program pengembangan yang terperinci. Program pengembangan yang
dimaksud termasuk rancangan organisasi yang efektif. Pembagian tanggung jawab
dalam organisasi dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota.
Tujuannya agar pencapaian target serta visi perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan
lebih efektif.

General Manager
(M. Lucky Fadillah)

13

Marketing Manager

Production
Manager

Finance Manager

(M Murtadho)

(Koko)

(Rangga)

General Manager
Tugas dan Wewenang:
1. Menjaga koordinasi antara Marketing manager, production manager, Finance manager
serta R&D manager agar tetap berjalan dengan lancar
2. Pengambil Keputusan tertinggi di perusahaan

Marketing Manager
Tugas dan Wewenang:
1. Melakukan segmentasi pasar
2. Melakukan riset pasar
3. Membuat grand strategi pemasaran
4. Penetuan harga jual produk
5. Melakukan koordinasi dalam memproduksi Produk
6. Melakukan promosi produk
7. Melakukan distribusi produk
Production Manager
Tugas dan Wewenang:
1. Mengatur proses produksi
2. Mempersiapkan ketersediaan bahan baku untuk melakukan produksi
3. Memastikan kondisi peralatan yang akan dogunakan dalam proses produksi
4. Menentukan porsi penjualan pada setiap produksi
5. Melakukan sortasi setiap produk
Finance Manager
Tugas dan Wewenang
1. Mengatur cashflow (pengeluaran dan pemasukan) perusahaan.
2. Membuat laporan keuangan perbulan
3. Melakukan audit keuangan perusahaan
Mengapa tim kami menggunakan manager dalam pengorganisasiannya? Karena tim
kami yakin bahwa ke depannya, rencana usaha kami ini akan terealisasikan, berkembang dan
14

kemudian semakin besar menjadi perusahaan. Keinginan kami lebih lanjut adalah menjadikan
perusahaan franchise (pewaralaba), sehingga empal gentong menjadi semakin dikenal
masyarakat luas khusus nya pekanbaru.
Rapat

Koordinasi

akan

dilaksanakan

setiap

hari

Minggu

malam,

guna

menyamaratakan informasi terbaru, melaporkan hasil kerja dan setiap kegiatan yang telah
dilakukan atas nama perusahaan, masalah, kendala, maupun membahas inovasi yang akan
dikembangkan kedepannya. Rapat koordinasi juga diharapkan semakin menjalin keakraban
sesama anggota tim, agar dapat sejalan dalam mencapai program kerja.
b. Perhitungan Insentif
Penetapan insentif berdasarkan system bagi hasil. Besarnya pembagian penghasilan
yang diperoleh setiap anggota (pelaku usaha) dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang telah
dilakukan, yang dapat dilihat dari lamanya waktu ang dikorbankan untuk melakukan tugas,
penyelesaian tugas tepat waktu, pemenuhan target pencapaian per-periode. Penambahan
insentif juga akan diberikan bagi anggota yang menyumbangkan inovasi baru bagi
perusahaan dan mampu melakukan perubahan positif bagi perusahaan.
2.4.6 Aspek Keuangan (FINANSIAL) :
Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
BIAYA INVESTASI
1. TEMPAT USAHA
No Uraian
1
Bangunan (sewa)
2.
a.

Satuan
1 tahun

Jumlah Rp.
Rp 8.000.000

PERALATAN
Peralatan Gerai
Satua

No
1
2
3
5
6
7
8

Uraian
Meja makan
Kursi
Gerobak
Kerai
Gedeg
Cat
Tempat Masak

Vol
8
32
1
2
16
2
1

n
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh

Harga/Sat
Rp
260.000
Rp
125.000
Rp 2.300.000
Rp
140.000
Rp
50.000
Rp
50.000
Rp 1.200.000

Jumlah Rp.
Rp
2.080.000
Rp
4.000.000
Rp
2.300.000
Rp
280.000
Rp
800.000
Rp
100.000
Rp
1.200.000
Rp 10.760.000
15

b.
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Peralatan kerja
Uraian

Vol

Satua

1
1
1
1
30
30
60
8
8
8
8
8
8

n
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh

Kompor gas
Tabung gas 12 kg
Pengaduk kayu
Gentong
Piring
Gelas
Sendok/Garpu
Botol Saus
Botol Kecap
Teko Air (1,5 L)
Tempat Cabe
Tisu
Tempat Tusuk

Harga/Sat

Jumlah Rp.

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

150.000
550.000
15.000
80.000
20.000
15.000
10.000
3.500
3.400
29.000
4.000
6.000
5.000

150.000
550.000
15.000
80.000
600.000
450.000
600.000
28.000
27.200
232.000
32.000
48.000
40.000

gigi
JUMLAH BIAYA INVESTASI (Peralatan)

Rp

13.612.200

BAB III
RENCANA BIAYA
Kapasitas produksi per-hari

50 mangkok

Hari kerja per-bulan

30 hari

Biaya habis pakai berikut dapat membuat 50 mangkok setiap hari, 350 mangkuk
per-minggu, 1400 per-bulan
Tabel Biaya Habis Pakai Harian
Pak
et

Satua
n

air

galon

daging
beras

2
1

Kg
Kg

Uraian

Harga (Rp)
Rp
6,000.00
Rp
200,000.00
Rp

Harga/satuan
(Rp)
Rp
3,000.00
Rp
100,000.00
Rp

16

bawang putih,
merah

Kunyit

Jahe

Garam

bungk
us

Gula

1/4

Kg

Cabe Rawit

1/2

Kg

Bumbu

Lontong

10

bh

Teh Celup

Kotak

Jeruk

kg

Nanas

buah

Pepaya

kg

Bengkoang

kg

Total

11,000.00
Rp
10,000.00
Rp
1,000.00
Rp
2,000.00
Rp
1,000.00
Rp
3,000.00
Rp
15,000.00
Rp
5,000.00
Rp
10,000.00
Rp
28,000.00
Rp
5,000.00
Rp
12,000.00
Rp
5,000.00
Rp
10,000.00
Rp
324,000.00

11,000.00
Rp
10,000.00
Rp
1,000.00
Rp
2,000.00
Rp
1,000.00
Rp
3,000.00
Rp
15,000.00
Rp
5,000.00
Rp
1,000.00
Rp
28,000.00
Rp
5,000.00
Rp
12,000.00
Rp
5,000.00
Rp
10,000.00

Tabel Biaya Mingguan dan Bulanan

Prediksi penjualan, pendapatan, dan keuntungan mingguan dan bulanan


Diambil harga makanan rata-rata yaitu senilai Rp.11000,- dan harga minum senilai
Rp.3000, untuk menjadi patokan harga. Perhitungan dimulai pada tahun ke-2 karena restoran

17

yang baru buka biasanya mendapatkan penghasilan yang sangat tinggi pada 4 bulan pertama,
sehingga prediksi pendapatan pada tahun pertama tidak dapat diandalkan.
Setiap akhir minggu terdapat sisa makanan bakso dengan jumlah mangkuk tertentu.
Diasumsikan 75% dari sisa tersebut dimasukkan ke dalam minggu berikutnya, sedangkan
25% lainnya dibuang. Hal ini cukup logis karena sisa merupakan akumulasi dari hari pertama
hingga ke tujuh hari dari minggu tersebut, sehingga diasumsi 25% darinya basi pada saat
memasuki minggu depan.
Setiap akhir minggu terdapat sisa minuman dengan jumlah gelas tertentu.
Diasumsikan 80% dari sisa tersebut dimasukkan ke dalam minggu berikutnya, sedangkan
20% lainnya dibuang. Hal ini cukup logis karena sisa merupakan akumulasi dari hari pertama
hingga ke tujuh hari dari minggu tersebut, sehingga diasumsi 20% darinya sudah tidak bagus
pada saat memasuki minggu depan.

18

19

20

Pendapatan ( kotor )
Untuk mendapatkan angka pendapatan diambil ontoh hitungan pada bulan Januari
minggu ke 1:
Makanan
a. Mingguan (Januari Minggu ke 1)
Pendapatan
=jumlah mangkuk terjual dalam 1 minggu x harga per mangkuk
Pendapatan = 300 x Rp. 11.000,- = Rp 3.300.000,b. Bulanan ( Januari )
Pendapatan
=jumlah mangkuk terjual dalam 1 bulan x harga per mangkuk
Pendapatan = 1156 x Rp. 11.000,- = Rp 12.716.000,c. Tahunan
= jumlah mangkuk terjual dalam 1 tahun x harga per mangkuk
Pendapatan = 12792 x Rp. 11.000,- = Rp. 140.712.000, Minuman
a. Mingguan (Januari Minggu ke 2)
Pendapatan
= jumlah gelas terjual dalam 1 minggu x harga per gelas
Pendapatan = 312 x Rp. 4000,- = Rp. 1.248.000,b. Bulanan (Januari)
Pendapatan
=jumlah gelas terjual dalam 1 bulan x harga per gelas
Pendapatan = 1269 x Rp. 4000,- = Rp. 5.076.000,c. Tahunan
Pendapatan
= jumlah gelas yang terjual dalam 1 tahun x harga per gelas
Pendapatan = 13031 x Rp. 4000,- = Rp. 52.124.000,-

Keuntungan ( pendapatan bersih )


a. Mingguan ( Januari Minggu ke -1 )
21

Keuntungan = Pendapatan minum dan makan biaya 1 minggu


Keuntungan = (Rp 3.300.000 + Rp. 1.248.000 ) Rp. 3.280.000
= Rp. 1.268.000,b. Bulanan ( Januari )
Keuntungan = Pendapatan minum dan makan biaya dalam 1 bulan
Keuntungan = (Rp 12.716.000 + Rp. 5.076.000) Rp. 13.120.000
= Rp. 4.672.000,c. Tahunan
Keuntungan = Pendapatan minum dan makan biaya dalam
Keuntungan = (Rp. 140.712.000 + Rp. 52.124.000 ) Rp. 131.200.000
= Rp. 61.636.000,-

22

23

24

Break Event Point (BEP)


Rp .15.000,=8.747 paket
Rp .131.200 .000,
Total biaya per tahun
Jumlah pokok penjualan=
=
Harga jual per buah
Dengan demikian, semua biaya dikeluarkan akan tertutupi (impas) setelah
terjual produk sebanyak 8.747 paket makanan + minuman.
Net Benefit Cost (net B/C)
Adalah perbandingan antara pendapatan kotor dan biaya. Jika net B/C lebih
besar
dari 1 maka usaha tersebut dinyatakan layak untuk dijalankan. Net B/C dihitung
dengan
Rumus berikut ini :
Rp. 131.200 .000,=1,47
Rp. 192.836 .000,
Total pendapatan
Net B /C=
=
Total biaya
Berdasarkan perhitungan diatas adalah 1,47 (net B/C > 1 ). Dengan demikian,
usaha restoran ini layak dijalankan.
Pay Back Period ( PBP )
Adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan semua investasi yang
telah
dikeluarkan merupakan perbandingan nilai investasi dengan jumlah keuntungan usaha
yang dijalankan.Dengan rumus sebagai berikut :
Rp.61 .636 .000,=0,35 tahun=3.5 bulan
Rp .21.612 .200,
Nilai investasi
PBP =
=
Keuntungan per tahun
Nilai PBP tersebut menyatakan bahwa biaya investasi akan kembali 4 bulan.

25

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari
Cirebon, Jawa Barat. makanan ini mirip dengan gulai (gule) akan tetapi cara dimasaknya
dengan menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat). Isi
dari dari makanan khas Cirebon Empal Gentong yaitu terdiri dari, Daging Sapi, Usus,
Babat, Ati, Limpa, Paruh, kepala sapi dan jeroan-jeroan Sapi. Tempat atau lokasi usaha di
Jalan Kereta Api No.46.
Dari rencana biaya yang telah diperhitungkan dapat dsimpulkan :
1. Kapasitas produksi per-hari
2. Hari kerja per-bulan
3. Total biaya per minggu
4. Total biaya per bulan
5. Total biaya per tahun
6. Prediksi penjualan makanan pertahun
7. Prediksi penjualan minuman pertahun
8. Pendapatan (kotor) makanan pertahun
9. Pendapatan (kotor) minuman pertahun
10. Keuntungan (bersih) tahunan makanan dan minuman

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

50 mangkok
30 hari
Rp 3.280.000,00
Rp 13.120.000,00
Rp 131.200.000,00
12792
13031
Rp 140.712.000,00
Rp 52.124.000,00
Rp 61.636.000,00

11. Break Event Point (BEP)

: 8.747 paket

12. Net Benefit Cost (net B/C)

: 1,47

13. Pay Back Period ( PBP )

: 4 bulan

4.2 Saran
Dengan dibuatnya proposal kewirausahaan inI diharapkan mahasiswa mempunyai
jiwa entrepreneurship, tekun, jujur, kreatif dan mau berusaha. Selain itu diperlukan juga
skill dan relasi untuk membangun kerja sama dengan orang lain.

26

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, R. (2014, mei senin). /Proposal-Kelompok-Kewirausahaan-Teknik-Sipi. Retrieved


from Scribd.com: www.scribd.com
detik.com. (2016, Mei rabu). http://food.detik.com/yuk-bikin-empal-gentong-khas-haji-apuddari-cirebon. Retrieved from detikfood.com.
Idraq, M. (2014). Empal gentong titik 3.
Kartamtam. (2016, April). tugas-kewirausahaan-observasi-empal. Retrieved from
kartamtam.blogspot.co.id.
maksindo. (2016, juni). http://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-empal-gentong-dananalisa-usahanya.html. Retrieved from www.tokomesin.com.

27

28

Anda mungkin juga menyukai