Anda di halaman 1dari 30

Tugas Rekayasa Gempa 2016

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Sebelas Maret Surakarta

1. Pemodelan Struktur dan Konfigurasi Bangunan


Data Perencanaan:
Wilayah

: Semarang

Tanah Dasar

: Tanah Keras

Fungsi Bangunan

: Perhotelan

Tipe Struktur

: Struktur Beton dan Shear Wall

Kuat Tekan Beton

: 35 MPa

Berat Jenis Beton

: 2,4 ton/m3

Dimensi Struktur:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pelat Lantai
Pelat Atap
Balok Induk
Balok Anak
Kolom
Dinding Geser

: 120 mm
: 100 mm
: 400 x 600
: 250 x 500
: 50 x 50
: 300 mm

Struktur bangunan yang akan ditinjau dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Denah (Bidang x-y)

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Gambar 2. Potongan (Bidang x-z)

Gambar 3. Potongan (Bidang y-z)

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Parameter Seismik Bangunan


a.

Respon Spektra Desain

Menurut Peta Zonasi Gempa Indonesia Tahun 2010


Respon Spektra Percepatan 0,2 detik (Ss)

Respon Spektra percepatan 0,2 detik di batuan dasar SBuntuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50
tahun (redaman 5%) (Ss) adalah 1,0 1,2 g. Diambil 1,1 g

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Respon Spektra Percepatan 1 detik (S1)

Respon Spektra percepatan 1 detik di batuan dasar SBuntuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50
tahun (redaman 5%) (S1) adalah 0,3 - 0,4g. Diambil 0,35 g

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

1) Menentukan Kategori Desain Seismik (KDS)/Seismic Design Category


(SDC)
Nilai Ss dan S1 menurut Peta Zonasi Gempa Indonesia Tahun 2010 untuk wilayah Denpasar yaitu
Nilai Ss

: 1,1 g

Nilai S1

: 0,35 g

2) Menentukan Kategori Risiko Bangunan (Risk Category) dan Faktor


Keutamaan
Fungsi Bangunan gedung untuk perhotelan, maka termasuk dalam kategori risiko II dengan
faktor keutamaan gempa, IE = 1,0

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

3) Menentukan Koefisien Situs (Site Coefficient), Fa dan Fv untuk


wilayah Denpasar

Untuk tanah Lunak koefisien diperoleh,


V2

: 350 s.d 750 (m/detik)

Nck

: > 50

Su

: > 100 kPa

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dari nilai Ss = 1,1 g didapatkan nilai Fa hasil interpolasi sebesar 1,0 g.

1,00

Dari nilai S1 = 0, 35 g didapatkan nilai Fv hasil interpolasi sebesar 1,45 g.

1,45

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

4) Menentukan Spektral Respons Percepatan (Spectral Response


Acceleration) SDS dan SD1 untuk wilayah Denpasar
Diperoleh nilai koefisien situs Fa dan Fv sebagai berikut:

Perhitungan nilai SDS dan SD1 :


2
SDS= ( Fa Ss )

3
2
SDS= (1,00 1,1)
3
SDS=0,7333 g

2
SD 1= ( Fv S 1 )
3
2
SD 1= (1,45 0,35)
3
SD 1=0,3383 g

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

5) Menentukan Kategori Desain Seismik/Seismic Design Category (SDC)


Tabel 6.

Kategori Disain Seismik Untuk Tanah Lunak (SE): SDS = 0,7333 g


Berdasarkan Nilai SDSdan S1SNI 03-1726-2012

Tabel 7.

Kategori Disain Seismik Untuk Tanah Lunak (SE): SD1 = 0,3383g


Berdasarkan Nilai SDSdan S1SNI 03-1726-2012

Jadi Kota Semarang berdasarkan tabel 6 dan tabel 7 masuk dalam KDS kategori
D, bangunan ini memiliki risiko kegempaan yang tinggi.

6) Menentukan Kategori Desain Seismik/Seismic Design Category (SDC)

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

10

Menghitung Respon Spektra Desain:

SDS = 0,7333 g
0,4 SDS = 0,29332 g
SD1 = 0,3383 g

T0

0,2 x

SD 1
SDS
0,3383
0,7333

T0

= 0,2 x

T0

= 0,0923 s

Ts

SD 1
SDS

Ts

0,3383
0,7333

Ts

= 0,4614 s

Respon spectrum Kota Semarang dengan SNI 03-1726-2010 untuk Tanah Keras
0.80
0.70
0.60
0.50

Spectral Accelaretion, Sa (g)

0.40 Data Grafik Tanah Keras


0.30
0.20
0.10
0.00

0.5

1.5

Perioda, T (detik)

7) Respon Spektra Desain Berdasarkan PUSKIM PU

2.5

3.5

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

11

Berikut merupakan Respon Spektra Desain berdasarkan PUSKIM PU

Ss

= 0,977 g

S1

= 0,36 g

Fa

= 0,928

Fv

= 2,561

SDS = 0,604 g
SD1

= 0,614 g

T0

= 0,203 detik

TS

= 1,017 detik

Nilai komponen respon spektra desain hasil perhitungan dengan respon spektra desain
berdasarkan PUSKIM PU berbeda sedikit. Untuk perhitungan selanjutnya digunakan respon
spektra desain hasil perhitungan.

b. Base Shear

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

12

1) Penghitungan Pembebanan Beban Gravitasi dan Beban Gempa


Data perencanaan Pembebanan Beban Gravitasi:
Beban Mati Finishing Pelat Lantai (PPIUG 1983)

: 150

kg/m2

Beban Mati Finishing Pelat Atap (PPIUG 1983)

: 100

kg/m2

Beban Hidup pada Lantai (PPIUG 1983)

: 250

kg/m2

Beban Hidup pada Atap (PPIUG 1983)

: 100

kg/m2

Pemakaian Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus :


Sistem struktur baja untuk kategori desain seismik (KDS) D, E, dan F menurut SNI-03-1726-2012,
ASCE 7-10 dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dengan R = 7, 0 = 2,5, dan Cd = 5,5
untuk arah sb.x dan sb.y.

Tabel 8.R, Cd, dan 0 (Berdasarkan Tabel 9 RSNI 1726-2012)


1.1 Penghitungan Berat Sendiri Struktur

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

13

Jumlah Kolom per-lantai

= 20

Luas penampang kolom

= 360,7

cm2

= 0,03607

m2 (WF 400x400x20x35)

Berat jenis baja

= 7850 kg/m3

Luas penampang balok induk = 84,12 cm2 (WF 400x200x8x13)


Luas penampang balok anak

= 46,78 cm2 (WF 300x150x9x13)

a. Berat Struktur Lantai 1

Berat Kolom Lantai 1

Berat Balok Induk

Berat Balok Anak

Berat Pelat Lantai

= (luas profil . n. (H1 + 0,5 . H) . baja)/100


= (0,03607 . 20 . (4,5 + 0,5 . 4) . 7850/100
= 368,094 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,0084 . 16 . 7,5) + (0,0084 . 15 . 6,5)] . 7850/100
= 143,6243 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,00467 . 108 . 2,5) + (0,00467 . 15 . 1,625)] . 7850/100
= 156,436 kN
= [(lx. ly . n) . tebal pelat . beton]/100
= [(2,5 . 1,625 . 144) 0,12 . 2400]/100
= 1684,8 kN

b. Berat Struktur Lantai 2-11

Berat Kolom Lantai

Berat Balok Induk

Berat Balok Anak

Berat Pelat Lantai

= (luas profil . n. H . baja)/100


= (0,03607 . 20 . 4 . 7850)/100
= 226,5196 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,0084 . 16 . 7,5) + (0,0084 . 15 . 6,5)] . 7850/100
= 143,6243 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,00467 . 108 . 2,5) + (0,00467 . 15 . 1,625)] . 7850/100
= 156,436 kN
= [(lx. ly . n) . tebal pelat . beton]/100
= [(2,5 . 1,625 . 144) . 0,12 . 2400]/100
= 1684,8 kN

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

14

c. Berat Struktur Atap

Berat Kolom Atap

Berat Balok Induk

Berat Balok Anak

Berat Pelat Atap

= (luas profil . n. 0,5 . H . baja)/100


= (0,03607 . 20 . 0,5 . 4 . 7850)/100
= 113,2598 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,0084 . 16 . 7,5) + (0,0084 . 15 . 6,5)] . 7850/100
= 143,624 kN
= [(luas profil . n . lx) + (luas profil . n . ly)] . baja/100
= [(0,00467 . 108 . 2,5) + (0,00467 . 15 . 1,625)] . 7850/100
= 156,436 kN
= [(lx. ly . n) . tebal pelat . beton]/100
= [(2,5 . 1,625 . 144) 0,1 . 2400]/100
= 1404kN

d. Beban Mati Tambahan Setiap Lantai

Berat finishing pelat lantai = 150 kg/m2


Beban mati tambahan = (150 kg/m2 . luas pelat)/100
= (150 kg/m2 . 585 m2)/100
= 877,5 kN

e. Beban Hidup Tambahan Setiap Lantai

(250 kg/m2 . 585 m2)/100

= 1462,5 kN

Beban hidup dapat direduksi sehingga beban hidup yang bekerja pada struktur hanya 30% saja,
yaitu =438,75 kN
f. Beban Mati Tambahan untuk Atap

Berat finishing pelat lantai = 100 kg/m2


Beban mati tambahan = (100 kg/m2 . luas pelat)/100
= (100 kg/m2 . 5850 m2)/100
= 585 kN

g. Beban Hidup Tambahan Setiap Lantai

(100 kg/m2 . 585 m2)/100

= 585 kN

Beban hidup dapat direduksi sehingga beban hidup yang bekerja pada struktur hanya 30% saja,
yaitu = 175,5 kN

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

15

1.2 Penghitungan Pembebanan Struktur


Diperoleh berat keseluruhan struktur seperti pada Tabel 9.
Tabel 9. Berat Struktur per lantai (kN)
Lantai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kolom
368,09
44
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
226,51
96
113,25
98

Balok
Induk
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43
143,62
43

Balok
Anak
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37
156,4
37

Pelat
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1684,
8
1404

Beban
Mati
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
877,5
585

2) Perhitungan Perioda Fundamental Pendekatan


Karena nilai SD1 sebesar 0,60667 maka didapatkan nilai Cu sebesar 1,4.
Tabel 10 Koefisien untuk batas atas padaperiode yang dihitung

Beban
Hidup
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
438,7
5
175,5

Total
3669,2
05
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
3527,6
31
2577,8
21
41523,
33

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

16

Tabel 11 Nilai paramater perioda pendekatan Ct dan x

Untuk struktur bangunan ini parameter pendekatan Ct dan x untuk setiap arahnya sama,

Untuk arah sumbu x dan sumbu y dengan tipe struktur rangka baja pemikul momen khusus,
maka nilai Ct = 0,0724 dan nilai x = 0,8

Perhitungan Ta dan Tmax (h = 48,5 m)

Arah x dan y sama :


x

Ta = Ct . hn

Ta = 0,0724 . (48,5)0,8
Ta = 1,6156 s

Tmax
Tmax
Tmax

= Cu . Ta
= 1,4. 1,07
= 2,2618 s

Dari hasil SAP2000 ver.14 didapat:


Gempa arah sb. x
Tc

= 1,57119

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Untuk arah sb. x, karena Tc< Ta maka dipakai Ta = 1,6156

Gempa arah sb. y


Tc

=1,84865

17

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

18

Untuk arah sb. y, karena Tc> Ta maka dipakai Tc = 1,84865

Menghitung nilai Sa (untuk arah sb. x)


T0 = 0,1995

T1 = 0,9978

Tc = 1,6155

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

19

Nilai Sa

Karena Tc> T1> T0, maka Sa = SD1/Tc = 0,375

Menghitung nilai Sa (untuk arah sb. y)


T0 = 0,1995

T1 = 0,9978

Tc = 1,84865

Nilai Sa

Karena Tc> T1> T0, maka Sa = SD1/Tc = 0,328

3) Perhitungan Base Shear

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Perhitungan base shear dihitung menggunakan rumus :

Cs=

Sa. I
R

Csmin 0,044 . S DS . I E
Untuk arah sb. x,

Cs=

0,3755 .1
8

Cs=0,04693
Vs=Cs . Wt

Vs=0,04693. 41523,33
Vs=1949,0385 kN

Untuk arah sb. y,

Cs=

0,3281 .1
8

Cs=0,041021
Vs=Cs . Wt

Vs=0,041021. 41523,33
Vs=1703,326 kN

Perhitungan Koefisien Base Shear Minimum,

20

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

21

Csmin 0,044 . 0,608 . 1


Csmin 0,02675

4) Gaya Lateral Equivalen


Menghitung gaya lateral equivalent dengan rumus berikut:

Fx/y

( V b ) .W x . H xk

W i . H ik

Eksponen distribusi
k = 1.0 untuk T 0.5 sec.
k = 2.0 untuk T 2.5 sec.
k = interpolasi linear untuk 0.50 T 2.5

Karena Tc untuk x = 1,61559 maka nilai eksponen distribusi hasil interpolasi (k) = 1,5577dan Tc
untuk y = 1,84865 maka nilai eksponen distribusi hasil interpolasi (k) = 1,6743. Sehingga :
a. Gaya lateral yang bekerja pada lantai atap pada sumbu x:

Fx=

1949,0385 .1760,69 . 48,51,55


=308,7338 kN
4698528,976

b. Gaya lateral yang bekerja pada lantai atap pada sumbu y:

Fy=

1949,0385 . 1760,69. 48,5 1,67


=424,1295 kN
4698528,976

Perbandingan tinggi dengan panjang denah dalam arah pembebanan gempa untuk dua arah, yaitu :
48,5/30 = 1,67< 3 dan 48,5/19,5 = 2,487 < 3. Sehingga tidak memerlukan pembeban terpusat 0,1 Vb
pada lantai atap.
Gaya lateral untuk setiap lantai dalam pemberian beban gempa arah utara selatan dan timur barat
dapat dilihat pada Tabel 12 Tabel 13. Nilai dari pembebanan gempa arah timur barat mengalami
pereduksian 30% dari nilai sebenarnya pada setiap lantai

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

22

Tabel 12. Gaya lateral equivalent arah utara-selatan (arah sb.x)


Lantai

Hx

Hx^k

12

48,5

11

44,5

10

40,5

36,5

32,5

28,5

24,5

20,5

16,5

12,5

8,5

4,5

422,71
369,66
59
319,21
83
271,47
78
226,57
22
184,65
12
145,89
42
110,52
12
78,811
98
51,140
22
28,044
36
10,412
91

Wx
1760,6
91
2154,7
51
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2466,2
16
26284,
09

Hx^k .
Wx
744261,
9
796538,
1
705913,
3
600340,
9
501037,
4
408334,
2
322627,
7
244404,
5
174283,
3
113090,
5
62016,7
7
25680,4
8
469852
9

Cvx

Fx

0,158403
169
0,169529
248
0,150241
342
0,127772
091
0,106637
082
0,086906
823
0,068665
678
0,052017
23
0,037093
164
0,024069
343
0,013199
188
0,005465
643

308,7338
875
330,4190
446
292,8261
702
249,0327
333
207,8397
865
169,3847
514
133,8320
545
101,3835
876
72,29600
674
46,91207
717
25,72572
573
10,65274
95
1949,038
575

Tabel 13. Gaya lateral equivalent arah barat-timur (arah sb.y)


Lantai

Hx

Hx^k

Wx

Hx^k .
Wx

Cvx

Fy

12

48,5

664,476
4

1760,6
91

1169938

0,165162

281,324
5

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

11

44,5

10

40,5

36,5

32,5

28,5

24,5

20,5

16,5

12,5

8,5

4,5

575,294
7
491,362
6
412,844
339,925
8
272,824
3
211,794
9
157,145
6
109,260
7
68,6410
4
35,9873
1
12,4076
6

23

2154,7
51
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2211,3
81
2466,2
16
26284,
09

1239617

0,174999

1086590

0,153396

912955,
4
751705,
4
603318,
6
468359,
2
347508,
8
241616,
9
151791,
5
79581,6
5
30599,9
7
7083582

0,128883
0,106119
0,085171
0,066119
0,049058
0,034109
0,021429
0,011235
0,00432
1

3. Analisis Struktur dengan SAP 2000


Kombinasi Pembebanan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1,4D
1,2D + 1,6L
1,2D + 1,0L + 0,3EX + 1,0EY
1,2D + 1,0L + 1,0EX + 0,3EY
Untuk hasil analisis struktur dengan SAP 2000 ver. 14 adalah sebagai berikut:
1. Axial Force (COMBO 2)
Mmax = 107880,432ton

298,079
6
261,282
6
219,530
2
180,755
9
145,074
6
112,622
2
83,5623
4
58,0994
7
36,4999
4
19,1362
9
7,35810
3
1703,32
6

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Gaya Geser Maksimum (COMBO 2)


Shear 2-2 = 1629,0336 ton

24

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Momen Maksimum (COMBO 2)


Momen 3-3 = 2969,78499ton

4. Pengecekan Hasil Pra-Desain


Cek defleksi
Tabel 14.Displacement hasil output SAP (m)

25

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Displacement
Arah X
12
-0,00287
11
-0,00280
10
-0,00271
9
-0,00256
8
-0,00238
7
-0,00216
6
-0,00190
5
-0,00161
4
-0,0013
3
-0,000969
2
-0,000623
1
-0,000283
Cek simpangan antar tingkat
Lantai

Displacement
Arah Y
-0,00284
-0,00279
-0,00269
-0,00255
-0,00237
-0,00216
-0,00191
-0,00163
-0,00134
-0,00102
-0,000691
-0,000353

Cd . e
Ie

Keterangan:
Cd

: faktor amplifikasi defleksi

Cdx

: faktor amplifikasi arah X = 5,5 (SRPMK)

Cdy

: faktor amplifikasi arah Y= 5,5 (SRPMK)

: lendutan elastic

Ie

:1,0

:lendutan inelastic

Tabel 15. Simpangan antar lantai ijina

Contoh perhitungan

26

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lantai 1

a. Cek Simpangan antar tingkat ()


Arah X
Cd
= 5,5 (untuk tipe struktur SPRMK)

= 0,000283 (dari hasil SAP 2000)


Ie
= 1,0 (Berdasarkan Tabel 2 Faktor Keutamaan Gempa kategori risiko)

x=

Cd . ex 5,5.0,000283
=
=0,00287
Ie
1,0

Arah Y
Cd

Ie

x=

= 5,5 (untuk tipe struktur SPRMK)


= 0,000353 (dari hasil SAP 2000)
= 1,0 (Berdasarkan Tabel 2 Faktor Keutamaan Gempa kategori risiko)

Cd . ey 5,5.0,000353
=
=0,00284
Ie
1,0

b. Cek Simpangan antar tingkat ijin (a)


Berdasarkan Tabel 15, nilai a untuk struktur SRPMK dan kategori risiko II adalah sebesar
0,020 hsx. Nilai a pada lantai 1:

27

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

28

a = 0,020 hsx
a = 0,020 . 4,5
a = 0,09
Perhitungan selanjutnya ditampilkan dalam tabel dibawah
Tabel 16. Drift arah pusat massa arah X
Lantai
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

Hx (m)
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4,5

xe (m)
0,00287
0,00280
0,00271
0,00256
0,00238
0,00216
0,00190
0,00161
0,00130
0,00097
0,00062
0,00028

x (m)
0,01579
0,01540
0,01491
0,01408
0,01309
0,01188
0,01045
0,00886
0,00715
0,00533
0,00343
0,00156

(m)
0,00039
0,00049
0,00083
0,00099
0,00121
0,00143
0,00160
0,00171
0,00182
0,00190
0,00187
0,00156

a (m)
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09

Keterangan
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi

(m)
0,00028
0,00055
0,00077
0,00099
0,00116
0,00138
0,00154
0,00160
0,00176
0,00181
0,00186
0,00194

a (m)
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09

Keterangan
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi

a (m)
0,08
0,08

Keterangan
Memenuhi
Memenuhi

Tabel 17. Drift arah pusat massa arah Y


Lantai
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

Hx (m)
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4,5

ye (m)
0,00284
0,00279
0,00269
0,00255
0,00237
0,00216
0,00191
0,00163
0,00134
0,00102
0,00069
0,00035

y (m)
0,01562
0,01535
0,01480
0,01403
0,01304
0,01188
0,01051
0,00897
0,00737
0,00561
0,00380
0,00194

Tabel 18. Drift pada lokasi simpangan maksimum arah X


Lantai
12
11

Hx (m)
4
4

xe (m)
0,00287
0,00280

x (m)
0,01579
0,01540

(m)
0,00039
0,00049

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4,5

0,00271
0,00256
0,00238
0,00216
0,00190
0,00161
0,00130
0,00097
0,00062
0,00028

29

0,01491
0,01408
0,01309
0,01188
0,01045
0,00886
0,00715
0,00533
0,00343
0,00156

0,00083
0,00099
0,00121
0,00143
0,00160
0,00171
0,00182
0,00190
0,00187
0,00156

0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09

Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi

a (m)
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09

Keterangan
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi

Tabel 19. Drift pada lokasi simpangan maksimum arah Y


Lantai
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

Hx (m)
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4,5

ye (m)
0,00284
0,00279
0,00269
0,00255
0,00237
0,00216
0,00191
0,00163
0,00134
0,00102
0,00069
0,00035

y (m)
0,01562
0,01535
0,01480
0,01403
0,01304
0,01188
0,01051
0,00897
0,00737
0,00561
0,00380
0,00194

(m)
0,00028
0,00055
0,00077
0,00099
0,00116
0,00138
0,00154
0,00160
0,00176
0,00181
0,00186
0,00194

Drift pusat massa drift pada lokasi simpangan maksimum karena struktur dianggap sangat kaku,
sehingga drift pada semua titik dalam satu tingkat nilainya sama.
Dari tabel didapat nilai <a, maka struktur tersebut aman dari simpangan antar tingkat.

Tugas Rekayasa Gempa 2016


Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta

30

Anda mungkin juga menyukai