Anda di halaman 1dari 2

KHOLELITHIASIS

(Kode ICD: K 80)


No. Dokumen
...................
PANDUAN
PRAKTEK
KLINIS
KELOMPOK
SMF BEDAH
(SPESIALIS
BEDAH
UMUM)

Pengertian

Anamnesa

Pemeriksaan
Fisik

Kriteria
Diagnosis

Diagnosis
Diagnosis
Banding
Pemeriksaan
Penunjang

No. Revisi
Halaman
..................
..........
Ditetapkan Tanggal ...............

Tanggal terbit
Direktur,
.....................

dr. AGUNG BASUKI, M.Kes


NIP. 19600504 198902 1 002
Batu empedu merupakan gabungan dari beberapa unsur yang
membentuk suatu material mirip batu yang dapat ditemukan dalam
kandung empedu (kolesistolitiasis) atau di dalam saluran empedu
(koledokolitiasis) atau pada kedua-duanya.
Keluhan utamanya berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan
atas dan dapat menjalar ke regio scapular atas kanan
( collins sign/right scapular tip pain).
1. Pada pemeriksaan fisik nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan
atas dan dapat menjalar ke regio scapular atas kanan.
2. Batu yang terdapat dalam kandung empedu sering tidak memberikan
gejala (asimtomatik). Dapat memberikan gejala nyeri akut akibat
kolesistitis, nyeri bilier, nyeri abdomen kronik berulang ataupun
dispepsia, mual.
3. Kolesistitis akut merupakan komplikasi penyakit batu empedu yang
paling umum dan sering meyebabkan kedaruratan abdomen,
Gambaran tipikal dari kolesistitis akut adalah nyeri perut kanan atas
yang tajam dan konstan, nyeri atau kolik di epigastrium dan perut
kanan atas disertai tanda sepsis, seperti demam dan menggigil dan
ikterus (trias charcot).
1.
Kolik perut kanan atas, kadang menjalar ke belakang dapat
disertai radang akut kholesistitis atau penyumbatan kholesistitis.
2.
Pada pemeriksaan, nyeri tekan pada hipokondrium kanan, terdapat
tanda dan nyeri menjalar ke regio scapular atas kanan ( collins
sign/right scapular tip pain).
3.
peritonitis lokal (defans muskuler ( + ), pertanda Murphys positif
Kholelithiasis:
Kelainan ini dapat disertai keradangan kronis atau akut (kholesistitis
kronis / kholesistitis akut)
Proses keradangan pada organ organ di daerah hipokondrium,
hepatitis, abses hepar, pankreatitis, kholangitis, ulkus peptikum
1.
Darah rutin, SGOT, SGPT, BIL direct dan indirect.
2.
Foto polos perut
3.
USG Abdomen

Terapi

Edukasi
Prognosis
Kepustakaan

1. Oksigenasi O2 kanul nasal (2-4L/mnt) face mask (10-12L/mnt),


pasang nasogastric tube bila perlu
2. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit IV FD RL 15002000cc/24 jam
3. Obat obatan antibiotika, analgetika, antipiretika, anti koagulopati.
4. Kholelitiasis disertai gejala direncanakan kholesistektomi secara
elektif.
5. Kholelitiasis disertai radangan akut, sebelum ada Pelekatan
(infiltrat) dapat segera di bedah.
6. Bila sudah ada massa diberi antibiotika sampai radang akut reda,
baru di lakukan kolesistektomi
7. Catatan : konsul spesialis bedah
1. diet rendah lemah
2. cukup kalori
Diharapkan baik
1. Pedoman Pelayanan Medik Dokter Spesialis Bedah umum
Indonesia, Edisi Kedua 2006

Anda mungkin juga menyukai