Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
I.
Gagal Ginjal
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Akan tetapi
pengetahuan masyarakat tentang ginjal masih jauh dari memadai. Organ yang
memiliki besar seperti telapak tangan fungsinya banyak sekali. Bukan hanya
sebagai alat penyaring
Kerusakan Hati
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketifa pada
pasien yang berusia 45 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker).Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian.
Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hati
merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang perawatan Bagian
Penyakit Dalam.Perawatan di Rumah Sakit sebagian besar kasus terutama
ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti
perdarahan saluran cerna bagian atas, koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAGAL GINJAL
1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik
tubuh
atau
ginjal
gagal
melakukan
fungsi
regulernya
Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrine,
metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa.
Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal
lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626) Kegagalan ginjal kronis terjadi
bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang
konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada
kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang
menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara C Long,
1996; 368)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif
dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
2. Penyebab Gagal Ginjal
Pada gagal ginjal akut, fungsi ginjal hilang dengan sangat cepat dan
dapat terjadi dari suatu luka tubuh yang bervariasi. Daftar dari penyebabpenyebab ini seringkali dikatagorikan berdasarkan dimana luka terjadi.
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita
oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ
ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali
berdampak kerusakan ginjal diantaranya (Susanto) :
a) Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
b) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
c) Adanya
sumbatan
pada
saluran
kemih
(batu,
penyempitan/striktur)
d) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
Menderita penyakit kanker (cancer)
tumor,
darah hasil
dari pemeriksaan
Leukosit,
nasogastrik)
Gangguan efisiensi jantung
Infark miokard
Gagal jantung kongestif
Disritmia
Syok kardiogenik
Vasodilatasi
Sepsis
Anafilaksis
Medikasi antihipertensif atau medikasi lain yang menyebabkan
vasodilatasi
dengan
penyakit-penyakit
system
(Glomerulonefritis
Wagener. Glomerulonefritis
(Glomerulopati)
yang
menunjukkan
kelainan
a) Diabetus mellitus
b) Glumerulonefritis kronis
c) Pielonefritis
d) Hipertensi tak terkontrol
e) Obstruksi saluran kemih
f) Penyakit ginjal polikistik
g) Gangguan vaskuler
5. Gejala Gagal Ginjal
Adapun gejala yang ditimbulkan pada penderita gagal ginjal yaitu :
1. Tekanan darah meningkat karena overload cairan dan produksi
hormon vasoaktif diciptakan oleh ginjal melalui RAS (reninangiotensin system), meningkatkan risiko seseorang mengembangkan
hipertensi dan atau penderitaan dari [gagal jantung (kongestif)
2. Urea terakumulasi, yang mengarah ke azotemia dan akhirnya uremia
(gejala mulai dari kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea
diekskresikan oleh keringat dan mengkristal pada kulit ("frost
uremic").
3. Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia
dengan berbagai gejala termasuk malaise dan berpotensi fatal aritmia
jantung s)
4. Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia,
yang menyebabkan kelelahan)
5. Overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan
edema untuk mengancam kehidupan edema paru
6. Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait dengan
hipokalsemia (karena 1,25 hidroksivitamin D
]] defisiensi), yang
karena stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -237. Belakangan ini berkembang menjadi hiperparatiroidisme sekunder,
osteodistrofi ginjal dan kalsifikasi vaskular yang berfungsi juga
mengganggu jantung.
8. Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini
dapat menyebabkan aktivitas enzim diubah oleh kelebihan asam yang
bekerja pada enzim dan eksitabilitas juga meningkat membran
jantung dan saraf dengan promosi (hiperkalemia) karena kelebihan
asam (asidemia)
9.
6. Cara Pengobatan Gagal ginjal
Terapi nutrisi pada penderita gagal ginjal dapat digunakan sebagai
terapi pendamping (komplementer ) utamadengan tujuan mengatasi racun
tubuh, mencegah terjadinya infeksi dan peradangan, dan memperbaiki jaringan
ginjal yang rusak. Caranya adalah diet ketat rendah protein dengan kalori yang
cukup untuk mencegah infeksi atau berkelanjutannya kerusakan ginjal. Kalori
yang cukup agar tercapai asupan energi yang cukup untuk mendukung
kegiatan sehari– hari, dan berat badan normal tetap terjaga (Anonim,
2010).
Keberhasilan penatalaksanaan pengaturan pola konsumsi pangan pada
penderita gagal ginjal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
dimaksud antara lain motivasi atau keyakinan sembuh terhadap program
pengobatan yang diberikan. Sedangkan menurut Mechenbaum (1977) dikutip
dari Rindiastuti (2006),
faktor penting dalam mencapai kepatuhan pasien yaitu melalui
dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga
yang lain, teman, dan uang.
Pengaturan diet pada penyakit gagal ginjal yang menjalani
hemodialisis sedemikian kompleks, pengaturan diet tersebut sangat sukar
untuk di patuhi oleh pasien sehingga memberikan dampak terhadap status gizi
dan kualitas hidup penderita (Rindiastuti, 2006). Penanganan serta pengobatan
gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu
sendiri. Pada intinya, tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala,
meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit.
Sebagai contoh, pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake
sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah
dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy
misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin
kolesterol yang tinggi (Tim Vitahealth, 2008).
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu
dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga
tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik.
Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan
tindakan pencucian darah {Haemodialisa(dialysis)}. Kemungkinan lainnya
adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal (Tim
Vitahealth, 2008)
B. KERUSAKAN HATI
1. Pengertian Hati
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia.Di dalam hati
terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita,yaitu proses penyimpanan
energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga
dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada
hati.
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi
dalam sistem pencernaan. Hati terletak di perut kanan atas, dibawah diafragma
kanan, di bagian bawah rongga toraks, di lapisi kapsula glisson, yang
kemudian bersatu dengan jaringan ikat daerah portal. Hati normal perabaannya
kenyal dan permukaannya halus mengkilat, berwarna tangguli.
Hati normal biasanya tidak teraba dari luar. hati hanya teraba pada tepi
bawah iga kanan, terutama pada inspirasi. Hati terdiri atas lobus kanan (3/5
bagian), lobus kiri (3/10 bagian), lobus-lobus kuadratus dan lobus kaudatus
(1/10 bagian). Pembagian yang lebih kecil dengan aliran darah, limfe, dan
bilier tersendiri, maka hati dapat dibagi menjadi 8 (atau 9 bial lobus kaudatus
dihitung), segmen yang bermakna bagi penentuan tindakan bedah.
Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibriolastik yang disbut kapsul Glisson
dan secara makroskopik di piasahkan juga menjadi lobus kiri dan kanan.
Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Kedua
lobus hati tersusun oleh unit-unit yang kecildi sebut lobules. Lobules terdiri
atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu dalam satu lempeng. Hepatosit
dianggapa sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan
pembelahan sel dan mudah di produksi kembali saat dibutuhkan untuk
mengganti jaringan yang rusak.
Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda. Sebagian
besar darah hati, sekitar 1000 ml per menit, adalah darah vena yang berasala
dari lambung, usus halus dan usus besar, pankreas dan limpa. Darah ini
mengalir ke hati melalui vena porta. Darah vena kurang mengandung oksigen
tetapi kaya zat-zat gizi, termasuk glukosa, yang dapat diubah hati menjadi
glikogen dan disimpan dengan cepat. Darah tersebut juga mungkin
mengandung bakteri usus, racun, dan obat yang dicerna. Sumber darah hati
yang lain adalah arteri hepatica yan mengalirka darah sekitar 100 ml permenit.
Darah arteri ini memiliki sirkulasi darah yang tinggi. Setelah mengaliri hati,
kedua sumber darah tersebut mengalir dalam kapiler hati yang disebut
sinusoid. Dari sinusoid, darah mengalir kesebuah vena sentralis di setiap
lobules dan semua lobules kesemua vena hepatica. Vena hepatica
mengosongkan isinya kedalam vena cava inferior.
2. Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah :
1.
Fungsi Metabolik hati
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol
kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah
tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi
glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati
atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke
dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula
darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu
pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa
menjadi lemak.
b.
Membantu metabolisme protein
Setelah pencernaan, asama amino memasuki semua sel dan
diubah menjadi protein untuk digunakan sel membentuk enzim dan
komponen-komponen structural sel misalnya, ribosom, kolagen, atau
protein kontraktil otot. Walaupun berbagai organ (termasuk ginjal dan
mukosa usus) ikut berperan menyimpan asama amino ekstra sebagai
protein, jarinan utama yang menyimpan protein di tubuh adalah hati.
Ketika dibutuhkan asam amino maka terjadi penguraian protein
simpanan adan pelepasan asam amino bebas. Penurunan asama amino
plasma sehingga dibawah kadar tertentu memicu penguraian protein
simpanan.
Semua sel, termasuksel hati, memiliki batas seberapa banyak
protein yang dapat mereka simpan sebagai protein, maka hati
melakukan deaminasi asama amino dan menggunakannya sebagai
sumber energy atau mengubahnya menjadi glukosa, glikogen, atau
asama lemak. Zat-zat ini dapat disimpan dihatiglukosa sebagai
3.
darah
kesirkulasi.
Demikian
juga,
hati
dapat
metabolisme
lemak
atau
mobilisasi
berlebihan
dari
penyimpanan lemak.
Amiloidosis
Amiloidosis dapat menyebabkan pembesaran hati (sampai 9 kg).
hati berwarna pucat dan kenyal keras. Amiloid terdapat pada dinding
pembuluh dara, pasivaskular di jaringan ikat portal dan di ruang disse,
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
4.
yang
disebut
asam
ursodeoxycholic
diberikan
untuk
yang
mengakibatkan
peningkatan
ekskresi
fluida.
3.
4.
5.
BAB III
KESIMPULAN
A. GAGAL GINJAL
Dari pembahasan di atas, jelaslah bahwa ginjal merupakan organ terpenting di
dalam tubuh manusia. Akan tetapi, pengetahuan manusia akan pentingnya fungsi
ginjal sangatlah rendah.Gagal ginjal akut adalah gagalnya fungsi ginjal yang
berlangsung dalam waktu relatif singkat (beberapa hari atau beberapa minggu).
Sedangkan gagal ginjal kronik adalah penyakit gagal ginjal yang prosesnya
bertahap dan memakan waktu relatif lama. Penyebab utamanya adalah penyakit
gula, glomerulonefritis, infeksi, kelainan bawaan, dan sumbatan oleh batu saluran
kemih.Jika kondisi ginjal sangat parah, pekerjaannya perlu dibantu dengan mesin
cuci darah (dialisis) untuk membersihkan sampah yang berbahaya di dalam tubuh.
B. KERUSAKAN HATI
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh terletak pada bagian teratas dalam
rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi
oleh iga-iga. Kerusakan fungsi hati yang biasa terjadi seperti perlemakan hati,
kegagalan hati, abses hati, sirosis.
Fungsi hati untuk memelihara kadar gula yang normal dengan kombinasi
glikogenesis, glikogenolisis, glikolisis, dan glukoneogenesis diatur oleh sejumlah
hormon termasuk insulin, glukagon, hormon pertumbuhan dan katekolamin
tertentu.
Gangguan umum yang terjadi pada hati adalah :
Kanker hati
Perlemakan hati
Hemochromatosis
Asites
Sirosis hati
DAFTAR PUSTAKA
Anderton,J.L.2001.Atlas Bantu NEFROLOGI.Jakarta : Hipokrates
Darusalam,Dany.2010.Penetapan Diagnosa, Penanganan serta Pengobatan Penyakit
Gagal Ginjal.diakses pada 30 Maret 2012. 07:00.http:// Penetapan- diagnosapenanganan- serta - pengobatan- penyakit- gagal- ginjal.html
Japaries,Willie.2002.Penyakit Ginjal.Jakarta : Arcan
Jihan.2011.Askep Gagal Ginjal Akut dan Kronik.diakses pada 29 Maret
2012.13:00.http://askep-gagal-ginjal-akut-dan-kronik.html
Ensiklopedia bebas.2008.Gagal Ginjal Kronis.diakses pada 30 Maret
2012.08:00.http://gagal-ginjal-kronis.htm
Suzanne. C Smeltzer.& Brenda. G Bare Keperawatan Medikal Bedah 2 Edisi 8 Jakarta
ECG
http://poenyasemua.blogspot.com/2010/08/fungsi-hati-dalam-metabolisme.html
http://www.smallcrab.com/kesehatan/628-mengenal-fungsi-utama-hati
http://www.asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/2010/03/askep-sirosis-hepatis.html
www.google.co.id , Anatromi Fisiologi Hati, Kandung Empedu dan Pankreas.
jenis-jenis-penyakit-liverhati-hepar.html