Artikel Hal 2 SMT 2
Artikel Hal 2 SMT 2
keterampilan
mengembangkan
berbagai model pembelajaran yang
dianggap mutakhir. Keterampilan
dasar mengajar yang harus dimiliki
oleh guru seperti yang dikemukakan
oleh Wina Sanjaya ( 2011 ; 143 )
adalah:
keterampilan
bertanya,
keterampilan
variasi
stimulus,
ketrampilan membuka dan menutup
pelajaran, ketrampilan memberikan
penguatan ( reinforcement ) dan lain
sebagainya. Sedangkan keterampilan
mengembangkan
model
pembelajaran seperti keterampilan
proses, model pembelajaran, metode
klinis, dan pendekatan pembelajaran.
Secara spesifik kemampuan guru
dalam
mendesain
proses
pembelajaran adalah kemampuannya
memilih metode yang disesuaikan
dengan penekanan penguasaan isi
pembelajaran
oleh
siswanya.
Penguasaan isi pembelajaran yang
menekankan pada konsep akan lebih
mudah dicapai siswa bila guru
menggunakan metode Examples Non
Examples.
Metode Examples dan
Non
Examples adalah metode yang
menggunakan media gambar dalam
penyampaian materi pembelajaran
dan bertujuan mendorong siswa
untuk belajar berfikir kritis dengan
jalan memecahkan permasalahanpermasalahan
yang
terkandung
dalam contoh-contoh gambar yang
disajikan. Example memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi
contoh akan suatu materi yang
sedang dibahas, sedangkan nonexample memberikan gambaran akan
sesuatu yang bukanlah contoh dari
suatu materi yang sedang dibahas.
Contoh-contoh didapat dari kasus
atau gambar yang relevan dengan
materi pembelajaran. Penggunaan
Kondisi
Awal
Siklus I
Siklus II
Nilai
Belum
Sudah
Sudah
terendah
menerap
menerap
menerapkan
Nilai
kan
kan metode
metode
tertinggi
metode
Examples
Examples Non
Nilai rata-
Example
Non
Examples dalam
rata
Examples
pembelajaran
KKM
Example
dalam
dan perbaikan
Ketunta
pembelaja
sintak
san
pembela
ran
berdasarkan
Non
dalam
jaran.
hasil refleksi
dari Siklus I
7,5
5,0
6,0
7,5
9,0
10,0
6,00
7,12
8,75
7,50
7,50
7,50
1 siswa
2 siswa
4 siswa (100%)
(25,0%)
(50,0%)
Berdasarkan
kesimpulan
hasil analisa data penelitian di atas,
maka penerapan penerapan metode
Examples Non Examples dalam
pembelajaran dalam materi arti dosa
hasilnya sangat baik. Hal itu tampak
pada kegiatan awal (pra siklus) dari 4
siswa hanya ada 1 (satu) orang siswa
yang nilainya tuntas. Setelah melalui
tindakan pada siklus I jumlah siswa
yang nilainya tuntas naik mencapai 2
(dua) orang siswa dan berikutnya
pada tindakan siklus II dari 4 siswa
nilainya semua melebihi batas KKM.
Jadi jumlah siswa yang nilainya
tuntas mencapai 100% melebihi
Indikator
Keberhasilan
yang
ditetapkan 80,00%. Peningkatan
nilai belajar siswa secara komulatip
(kelas) yang diukur dari besaran nilai
rata-rata kelas sesuai KKM yang
ditetapkan sebesar 7,50 pada setiap
tes formatif dari kegiatan awal (pra
siklus) sampai dengan kegiatan
tindakan siklus II mengalami
kenaikan signifikan dari 6,00
meningkat pada kondisi akhir 8,75.
Dengan demikian maka hipotesis
yang diajukan dapat diterima.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkanbahwa : (1) Data empiris
menunjukkan
bahwa
melalui
penerapan metode Examples Non
Examples dalam pembelajaran dalam
materi
arti
dosa
mampu
meningkatkan rata-rata nilai prestasi
belajar siswa dari kondisi awal ratarata nilai prestasi belajar siswa
sebesar 6,00 meningkat menjadi 7,12
setelah melalui tindakan siklus I,
dan akhirnya dalam tindakan siklus
II rata-rata nilai yang mampu diraih
siswa meningkat menjadi 8,75. (2)
Penerapan metode Examples Non
Examples dalam pembelajaran)
dalam materi arti dosa berpengaruh
positip terhadap peningkatan hasil
belajar siswa yang ditandai dengan
peningkatan capaian nilai ketuntasan
siswa (KKM) pada akhir siklus
tindakan, yaitu: dari kegiatan awalpra siklus (25,00%), siklus I
(50,00%), dan siklus II (100%)
melampaui indikator keberhasilan
yang ditetapkan sebelumnya 85%.
Jadi melalui penerapan metode
Examples Non Examples dalam
pembelajaran dapat meningkatkan
Iris
Cully,
2012.
Dinamika
Pendidikan Kristen, terjemahan P.
Siahaan dan Stephen Suleeman,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Jamil
Suprihatiningrum,
2013.
Strategi Pembelajaran Teori &
Aplikasi, Yogyakarta: AR RUZZ
MEDIA.
Kemmis,S & Taggart,R, 1998. The
Action Research Planner, Third
Eddition,
Victorlia:
Deakin
University
Robert Boehlke, 2011. Sejarah
Perkembangan Pikiran dan Prakten
Pendidikan Agama Kristen dari
Plato Sampai Ig. Loyola, Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Suryasubroto B., 1997. Proses
Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta
: PT Rineksa Cipta.
Ulin Nuha, 2012. Metodologi Super
Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,
Yogyakarta: DIVA Press.