Anda di halaman 1dari 29

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SISWA

Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Januari 2017
Kelas : 8E
Waktu : 13.30 Wib-selesai

1. PENGERTIAN RELIGIUS
A. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
B. Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (Inggris), religie
(Belanda), religio (latin) dan Dien (Arab). Menurut Drikarya (dalam Widiyanta,
2005) kata “religi” berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya religare yang
berarti mengikat. Maksudnya adalah suatu kewajiban-kewajiban atau aturan-
aturan yang harus dilaksanakan, yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengikat
dan mengukuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya
dengan Tuhan atau sesama manusia, serta alam sekitarnya.
C. Menurut Rahman (2009), orang yang taat pada agama yang dianutnya adalah
orang yang religius. Agama sendiri terdiri atas tiga pengertian yakni keyakinan
tentang Tuhan, peribadatan sebagai konsekuensi tentang adanya Tuhan dan
norma-norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan
sesama dan manusia dengan lingkungan. Sehingga orang yang religius adalah orang
yang yakin terhadap Tuhannya. Dengan demikian, Rahman (2009) menyatakan
bahwa perilaku religiusitas adalah perilaku yang berdasarkan keyakinan suara hati
dan keterikatan kepada Tuhan, diwujudkan dalam bentuk kuantitas dan kualitas
peribadatan serta norma yang mengatur hubungan dengan Tuhan, hubungan
sesama manusia, hubungan dengan lingkungan yang terinternalisasi dalam
manusia.
D. Sedangkan Ismail (2009) berpendapat bahwa religiusitas menunjuk pada tingkat
ketertarikan individu terhadap agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa individu
telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya sehingga
berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya.
E. Selanjutnya, Adisubroto (dalam Widiyanta, 2005) juga menjelaskan bahwa manusia
religius adalah manusia yang struktur mental keseluruhannya secara tetap
diarahkan kepada pencipta nilai mutlak, memuaskan dan tertinggi yaitu Tuhan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa religiusitas
adalah bentuk internalisasi nilai agama dan keterikatan manusia terhadap Tuhan
yang mengandung norma-norma untuk mengatur perilaku manusia tersebut dalam
hubungan dengan Tuhan, manusia lain, maupun lingkungannya.

selebrasi "sujud syukur" ala timnas Indonesia U-19,


salah 1 bentuk perilaku religius yg patut kita contoh

2. ASPEK – ASPEK RELIGIUSITAS :


Menurut penelitian Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup dan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Glock dan Stark (Widiyanta, 2005), ada lima dimensi religiusitas,
yang oleh peneliti akan dijadikan aspek-aspek dalam menyusun skala religiusitas yaitu:
A. Religious practice (the ritualistic dimension) / Aspek Islam
Tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban ritual di dalam
agamanya, seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.
B. Religious belief (the ideological dimension)/Aspek Iman
Sejauh mana orang menerima hal-hal yang dogmatik di dalam ajaran agamanya.
Misalnya kepercayaan tentang adanya Tuhan, malaikat, kitab-kitab, Nabi dan
Rasul, hari kiamat, surga, neraka, dan yang lain-lain yang bersifat dogmatik.
C. Religious knowledge (the intellectual dimension)/Aspek ilmu
Seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran agamanya. Hal ini
berhubungan dengan aktivitas seseorang untuk mengetahui ajaran-ajaran dalam
agamanya.
D. Religious feeling (the experiental dimension)/Aspek Ikhsan
Dimensi yang terdiri dari perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman
keagamaan yang pernah dirasakan dan dialami. Misalnya seseorang merasa dekat
dengan Tuhan, seseorang merasa takut berbuat dosa, seseorang merasa doanya
dikabulkan Tuhan, dan sebagainya.
E. Religious effect (the consequential dimension)/Aspek Amal
Dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasikan oleh ajaran
agamanya di dalam kehidupannya. Misalnya ikut dalam kegiatan konversasi
lingkungan, ikut melestarikan lingkungan alam dan lain-lain.
F. Indikator siswa
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakasanakan ibadah
3. Bersyukur alas setiap nikmat yang diberikan Allah
4. Mengerjakan setiap perintah agam dan menjauhi laranga Nya
5. Menyesal setiap membuat kesalahan dan segera mohon ampun pada Allah
6. Memberikan senyum,sapa,salam,sopan dan santun

Surakarta, 14 Januari 2017


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
DAFTAR HADIR SISWA PEMBINAAN KARAKTER KELAS 8E
SMP NEGERI 6 SUARAKARTA
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Januari 2017
Kelas :8E
Waktu : 13.30 WIB – selesai
Nomor Tanda tangan
Nama L/P
Urut Induk
1 14067 Adam Zaki Ramadhan L 1
2 14068 Adib Taufikurrohman L 2
3 14069 Adrian Maulana Ardhani L 3
4 14070 Alodhea Geral Din P 4
5 14071 Ardistya Farrel Syahputra L 5
6 14072 Arifa Tita Luhita Larasati P 6
7 14073 Cintia Raras Lestari P 7
8 14074 Dandi Caesario Adha L 8
9 14075 Desnantyo Firsta Rizky Riyadi L 9
10 14076 Dinda Ayu Silvia P 10
11 14077 Fahrizal Thoriq Fatkhurrahman L 11
12 14078 Farikhah Afifah P 12
13 14079 Fernando Rifaldi L 13
14 14080 Galardia Elizerin P 14
15 14081 Hasti Tri Utami P 15
16 14082 Mahira Ayla Kamaltsasa P 16
17 14083 Mutiara Syafa Az-zahra P 17
18 14085 Raden Roro Ayudia Reswari P 18
19 14086 Rafi Fauzan Hidayatulloh L 19
20 14087 Sherlyna Cahyaningtyas P 20
21 14088 Siti Nurhaliza P 21
22 14089 Tiara Pujiastuti P 22
23 14090 Widik Wulan Putri Wihastuti P 23
24 14091 Zihan Amir Fauzia P 24
25 14092 Charis Tesa Kusuma P 25
26 14093 Bintang Cahya Anggriawan L 26
27 14094 Dokza Equaristo L 27
28 14095 Ervan Wibowo Rochmad P. L 28
29 14096 Maria Muron P 29
30 14097 Windy Febriyanti P 30
31 14098 Yoannita Dwi Cahyaningsih P 21
32 13848 Muhammad Bob Aysar L 32

Surakarta, 14 Januari 2017


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Februari 2017
Kelas : 8E
Waktu : 13.30 Wib – Selesai

1. PENGERTIAN JUJUR
Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan. Sifat jujur yang
benar-benar jujur biasanya hanya bisa diterapkan oleh orang-orang yang sudah terlatih sejak
kecil untuk menegakkan sifat jujur. Tanpa kebiasaan jujur sejak kecil, sifat jujur tidak akan dapat
ditegakkan dengan sebenar-benarnya jujur. Sifat jujur termasuk ke dalam salah satu sifat baik
yang dimiliki oleh manusia. Orang yang memiliki sifat jujur merupakan orang berbudi mulia dan
yang pasti merupakan orang yang beriman.
Meskipun jujur merupakan sifat dasar manusia, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
yang belum memahami makna kata jujur yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari masih banyaknya
orang-orang yang mencampur adukkan sifat jujur dengan sifat kebohongan yang pada akhirnya
mendatangkan berbagai macam malapetaka baik bagi dirinya maupun bagi orang lain yang ada
di sekitarnya.Nah, untuk membantu kita memahami makna kata jujur yang sebenarnya, berikut
merupakan rangkuman mengenai definisi kata jujur dapat kita gunakan sebagai sumber referensi :
Definisi dan Pengertian Jujur
Pengertian jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun memberi suatu
informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi/kenyataan. Dari segi bahasa, jujur
dapat disebut juga sebagai antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau
pun memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Jika diartikan secara lengkap, maka jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan
sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada
perubahan/modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur
merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa
yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.
Macam-macam Sifat Jujur dalam Agama Islam
Dalam Agama Islam, setidaknya dikenal lima jenis sifat jujur yang harus dimiliki oleh
penganutnya, yaitu :
1. Shidq Al – Qalbi
Shidq Al – Qalbi merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada niat seorang manusia.
2. Shidq Al – Hadits
Shidq Al – Hadits merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada perkataan yang diucapkan
oleh manusia.
3. Shidq Al – Amal
Shidq Al – Amal merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada aktivitas dan perbuatan
manusia.
4. Shidq Al – Wa’d
Shidq Al – Wa’d merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada janji yang diucapkan oleh
manusia.
5. Shidq Al – Hall
Shidq Al – Hall merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada kenyataan yang terjadi dalam
hidup manusia.

Surakarta, 11 Februari 2017


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
DAFTAR HADIR SISWA PEMBINAAN KARAKTER KELAS 8E
SMP NEGERI 6 SUARAKARTA
Hari/Tanggal : Sabtu,11 Februari 2017
Kelas :8E
Waktu : 13.30 WIB -selesai
Nomor
Nama L/P Tanda tangan
Urut Induk
1 14067 Adam Zaki Ramadhan L 1
2 14068 Adib Taufikurrohman L 2
3 14069 Adrian Maulana Ardhani L 3
4 14070 Alodhea Geral Din P 4
5 14071 Ardistya Farrel Syahputra L 5
6 14072 Arifa Tita Luhita Larasati P 6
7 14073 Cintia Raras Lestari P 7
8 14074 Dandi Caesario Adha L 8
9 14075 Desnantyo Firsta Rizky Riyadi L 9
10 14076 Dinda Ayu Silvia P 10
11 14077 Fahrizal Thoriq Fatkhurrahman L 11
12 14078 Farikhah Afifah P 12
13 14079 Fernando Rifaldi L 13
14 14080 Galardia Elizerin P 14
15 14081 Hasti Tri Utami P 15
16 14082 Mahira Ayla Kamaltsasa P 16
17 14083 Mutiara Syafa Az-zahra P 17
18 14085 Raden Roro Ayudia Reswari P 18
19 14086 Rafi Fauzan Hidayatulloh L 19
20 14087 Sherlyna Cahyaningtyas P 20
21 14088 Siti Nurhaliza P 21
22 14089 Tiara Pujiastuti P 22
23 14090 Widik Wulan Putri Wihastuti P 23
24 14091 Zihan Amir Fauzia P 24
25 14092 Charis Tesa Kusuma P 25
26 14093 Bintang Cahya Anggriawan L 26
27 14094 Dokza Equaristo L 27
28 14095 Ervan Wibowo Rochmad P. L 28
29 14096 Maria Muron P 29
30 14097 Windy Febriyanti P 30
31 14098 Yoannita Dwi Cahyaningsih P 21
32 13848 Muhammad Bob Aysar L 32
Surakarta, 11 Februari 2017
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA
Hari : Sabtu
Tanggal : 25 Februari 017
Waktu : 13.30 Wib – Selesai

TOLERANSI
1. Pengertian Toleransi
Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.Toleransi berasal dari bahasa Latin
yaitu "tolerare" artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan
berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti
membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para
penganutnya.
Jadi secara umum toreansi adalah sikap yang membebaskan (membiarkan) orang lain utuk
berpendapat ataupun melakukan hal yang tidak satu ide (sependapat) dengan diri kita, tanpa kita
melakukan intimidasi terhadap orang ataupun kelompok tersebut.
2. Contoh Toleransi :
 Toleransi Beragama
Toleransi agama adalah dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati
keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda. Jadi, kita harus memberikan
kenyamanan mereka dalam melaksanakan ibadahnya, tanpa ada menggangu atau mengintimidasi
agama yang berbeda.

 Torensi Sosial
Adalah toleransidalam bermasyarakat, seperti jika di dalam sebuah daerah terdapat dua
kelompok, satu kelompok mayoritas dan satunya lagi kelompok minoritas, Jadi sebagai
kelompok mayoritas wajib menghargai dan tidak melakukan intimidasi terhadap kelompok
minoritas.

3. Manfaat Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap yang mulia, dengan kita melakukan tolerasi berarti kita sudah
menghargai HAM sesorang. dan tentunya kita akan mendapatkan manfaat positif dari sikap
toleransi, Berikut manfaat toleransi yang telah orangbejo.com rangkum.
1. Kedamaian, Tidak akan pernah ada konflik di dalam kehidupan bermayarakat
2. Keharmonisan dalam hubungan beragama, suku, budaya selalu terjaga
3. Hidup bermasyarakat akan selalu tentram tanpa ada perasaan was-was.

Surakarta, 25 Februari 2017


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
DAFTAR HADIR SISWA PEMBINAAN KARAKTER KELAS 8E
SMP NEGERI 6 SUARAKARTA
Hari/Tanggal : Sabtu,25 Februari 2017
Kelas :8E
Waktu : 13.30 WIB Selesai
Nomor
Nama L/P Tanda tangan
Urut Induk
1 14067 Adam Zaki Ramadhan L 1
2 14068 Adib Taufikurrohman L 2
3 14069 Adrian Maulana Ardhani L 3
4 14070 Alodhea Geral Din P 4
5 14071 Ardistya Farrel Syahputra L 5
6 14072 Arifa Tita Luhita Larasati P 6
7 14073 Cintia Raras Lestari P 7
8 14074 Dandi Caesario Adha L 8
9 14075 Desnantyo Firsta Rizky Riyadi L 9
10 14076 Dinda Ayu Silvia P 10
11 14077 Fahrizal Thoriq Fatkhurrahman L 11
12 14078 Farikhah Afifah P 12
13 14079 Fernando Rifaldi L 13
14 14080 Galardia Elizerin P 14
15 14081 Hasti Tri Utami P 15
16 14082 Mahira Ayla Kamaltsasa P 16
17 14083 Mutiara Syafa Az-zahra P 17
18 14085 Raden Roro Ayudia Reswari P 18
19 14086 Rafi Fauzan Hidayatulloh L 19
20 14087 Sherlyna Cahyaningtyas P 20
21 14088 Siti Nurhaliza P 21
22 14089 Tiara Pujiastuti P 22
23 14090 Widik Wulan Putri Wihastuti P 23
24 14091 Zihan Amir Fauzia P 24
25 14092 Charis Tesa Kusuma P 25
26 14093 Bintang Cahya Anggriawan L 26
27 14094 Dokza Equaristo L 27
28 14095 Ervan Wibowo Rochmad P. L 28
29 14096 Maria Muron P 29
30 14097 Windy Febriyanti P 30
31 14098 Yoannita Dwi Cahyaningsih P 21
32 13848 Muhammad Bob Aysar L 32

Surakarta, 25 Februari 2017


Mengetahui

Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : 8 April 2017
Waktu : 13.30 Wib – Selesai

DISIPLIN

Pengertian :

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

Indikator Siswa :

1. Membiasakan hadir tepat waktu


2. Patuh pada peraturan yang berlaku
3. Patuh pada etika sosial/masyarakat
4. Menolak setiap ajakan untuk melanggar hukum
5. Dapat mengendalikan diri
Surakarta, 8 April 2017
Mengetahui

Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono


NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025
DAFTAR HADIR SISWA PEMBINAAN KARAKTER KELAS 8E
SMP NEGERI 6 SUARAKARTA
Hari/Tanggal : Sabtu,8 April 2017
Kelas :8E
Waktu : 13.30 WIB Selesai
Nomor
Nama L/P Tanda tangan
Urut Induk
1 14067 Adam Zaki Ramadhan L 1
2 14068 Adib Taufikurrohman L 2
3 14069 Adrian Maulana Ardhani L 3
4 14070 Alodhea Geral Din P 4
5 14071 Ardistya Farrel Syahputra L 5
6 14072 Arifa Tita Luhita Larasati P 6
7 14073 Cintia Raras Lestari P 7
8 14074 Dandi Caesario Adha L 8
9 14075 Desnantyo Firsta Rizky Riyadi L 9
10 14076 Dinda Ayu Silvia P 10
11 14077 Fahrizal Thoriq Fatkhurrahman L 11
12 14078 Farikhah Afifah P 12
13 14079 Fernando Rifaldi L 13
14 14080 Galardia Elizerin P 14
15 14081 Hasti Tri Utami P 15
16 14082 Mahira Ayla Kamaltsasa P 16
17 14083 Mutiara Syafa Az-zahra P 17
18 14085 Raden Roro Ayudia Reswari P 18
19 14086 Rafi Fauzan Hidayatulloh L 19
20 14087 Sherlyna Cahyaningtyas P 20
21 14088 Siti Nurhaliza P 21
22 14089 Tiara Pujiastuti P 22
23 14090 Widik Wulan Putri Wihastuti P 23
24 14091 Zihan Amir Fauzia P 24
25 14092 Charis Tesa Kusuma P 25
26 14093 Bintang Cahya Anggriawan L 26
27 14094 Dokza Equaristo L 27
28 14095 Ervan Wibowo Rochmad P. L 28
29 14096 Maria Muron P 29
30 14097 Windy Febriyanti P 30
31 14098 Yoannita Dwi Cahyaningsih P 21
32 13848 Muhammad Bob Aysar L 32

Surakarta, 8 April 2017

Surakarta, 25 Februari 2017

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Wali Kelas

Poenama Irianto.M.Pd Sarjono

NIP : 19630501 198803 1 005 NIP :19720101 200604 1 025


MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

KERJA KERAS

A. Pengertian Kerja Keras


Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah
meskipun menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.
Pentingnya bekerja keras bagi manusia disebabkan oleh :
1. Manusia sadar akan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi agar menjadi bahagia, baik di dunia
maupun di akhirat.
2. Manusia menyadari bahwa tidak ada rezeki dan kebahagiaan yang datang dari langit, semuanya
harus diperoleh dari kerja keras.
3. Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja keras.
4. Manusia menyadari bahwa hasil dari kerja keras harus dipasrahkan kepada Allah SWT. Oleh
karena itu, manusia wajib berdo’a untuk setiap usahanya.

B. Cara bekerja yang baik


Cara bekerja yang baik sesuai dengan ajaran Islam antara lain :
1. Menanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoda oleh bisikan setan saat menjalankan
suatu pekerjaan.
2. Menanamkan kesabaran yang kuat agar tidak tergesa-gesa, karena setiap pekerjaan harus
dikerjakan dengan tekun dan teliti agar memperoleh hasil yang baik.
3. Yakin dalam hati bahwa pekerjaan yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, sehingga dapat
bersungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam bekerja.

C. Ciri orang yang memiliki semangat kerja


Orang yang memiliki semangat kerja akan terlihat berbeda dengan orang tidak memiliki
semangat kerja. Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja diantaranya adalah sebagai berikut.

 Kerja keras dan teliti


 Menghargai waktu
 Orientasi ke masa depan
 Bertanggung jawab
 Hemat dan sederhana
 Adanya iklim kompetisi/bersaing secara jujur dan sehat

D. Perilaku yang mencerminkan kerja keras


Perilaku orang yang mencerminkan kerja keras antara lain :
1. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu agar meraih hasil yang maksimal.
2. Mengerjakan tugas selalu tepat waktu.
3. Menjalankan tugas sebaik-baiknya yang menjadi tanggung jawab.
E. Hikmah bekerja keras
Hikmah yang dapat diperoleh dari bekerja keras antara lain :
1. Mengembangkan bakat, minat, kemampuan diri atau hal lain.
2. Meningkatkan taraf hidup.
3. Membentuk diri yang disiplin dan bertanggung jawab.
4. Mengangkat derajat dan martabat.
5. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

6. PENERTIAN KREATIF

Pernahkah Anda bertanya apa ciri-ciri orang kreatif, dan bagaimana mereka berpikir
tentang sesuatu dengan cara yang berbeda? Penemu dan pemikir terbesar sepanjang
sejarah tentu saja ada banyak dan memiliki larat belakang beragam. Namun mereka
semua memiliki beberapa kesamaan, terutama dalam cara mereka melihat dunia ini.2.

1. Ciri-ciri orang kreatif mereka terus-menerus belajar. Mereka melihat setiap hari yang
mereka miliki sebagai kesempatan untuk terus belajar sesuatu yang baru. Entah itu
belajar tentang tsaqafah yang baru, teknik artistik baru, fakta-fakta baru, dan lain-lain.
Orang yang berpikir kreatif selalu ingin belajar. Ini merupakan kebiasaan yang paling
menonjol dari orang-orang kreatif.

2. Mereka memandang kegagalan sebagai satu langkah maju untuk mendekati


kesuksesanOrang kreatif melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan
tumbuh serta berkembang. Ketika Anda gagal, ide kreatifmu akan mulai muncul untuk
mencari celah baru agar bisa berhasil. Sama halnya seperti pada saat kita terjepit atau
kepepet, kita sering kali menemukan ide-ide baru yang sebelumnya tidak pernah
terpikirkan.
Mereka yang berpikir kreatif, tidak pernah berhenti untuk mencoba dan mencoba.
Sekalipun mereka menemui kegagalan. Mereka selalu melihat ada jalan lain yang bisa
untuk dicoba demi kesuksesan.

Penulis terkenal seperti Stephen King, bahkan pernah mengalami 30 kali penolakan untuk
buku pertamanya sebelum akhirnya diterbitkan. Semua kesuksesan yang ia dapatkan bisa
terjadi karena dia tidak pernah menyerah. Dia terus berusaha sampai dia berhasil dan dia
juga melihat setiap kegagalan sebagai langkah maju.

3. Mereka sangat suka berimajinasi

Orang kreatif juga sering melamun atau menghayal. Mereka tahu bahwa pikiran memiliki
kekuatan ketika mengembara. Dengan berimajinasi dan merenung, ide-ide akan
bermunculan. Mereka yang memiliki pikiran kreatif sangat tahu mengenai kekuatan ini
dan mereka tidak pernah melewatkan kesempatan berimajinasi.

4. Mereka selalu ingin tahu

Kepo atau penasaran adalah sifat dari mereka yang berpikir kreatif. Mereka selalu ingin
tahu mereka mereka bagaimana sesuatu bekerja dan mengapa rasa ingin tahu ini
mendorong mereka untuk terus belajar, mereka menyelidiki dan berusaha mencari ide-ide
baru entah itu dari buku, novel, kehidupan di sekitarnya, atau dari orang-orang sukses
yang juga memiliki ide-ide kreatif.

5. Mereka menghubungkan titik-titik

Steve Jobs pernah mengatakan bahwa “kreativitas adalah tentang menghubungkan setiap
titik-titik,” dan dia benar. Artinya adalah, bagaimana kita menghubungkan ide-ide yang
tampaknya terpisah menjadi sesuatu yang benar-benar baru.

Mereka yang berpikir kreatif sangat mengenal hal ini dan selalu mencoba
menggunakannya untuk keuntungan mereka. Mereka berusaha menyatukan berbagai
inspirasi yang berbeda untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar menakjubkan.

6. Mereka memanfaatkan kekuatan kolaborasi

Mereka yang berpikir kreatif, juga memahami bahwa dengan berkaloborasi mereka akan
menjadi sangat kuat. Ketika dua pikiran kreatif digabungkan menjadi satu, maka ide-ide
baru pun akan muncul, berbaur, dan berpotensi melahirkan sesuatu yang luar biasa dan
menakjubkan di dunia ini.

Desainer dan seniman memahami kekuatan kolaborasi dengan sangat baik. Misalnya,
desainer Yves Saint Laurent yang berkolaborasi dengan artis Andy Warhol pada tahun
1974 untuk membuat beberapa potret yang menakjubkan.

Contoh lain, tahun 2008 seorang arsitek Zaha Hadid berkolaborasi dengan Rumah Desain
Channel yang kemudian menciptakan menciptakan Mobile Channel Pavilion Gallery.

7. Mereka memiliki pertanyaan-pertanyaan besar

Ciri-ciri orang kreatif lainnya adalah, mereka selalu mendapatkan jawaban-jawaban besar
dan hebat karena mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang juga besar dan hebat.
Mereka tidak takut untuk memimpikan sesuatu yang besar dan mereka juga tidak
membatasi diri mereka dengan batasan apapun. Dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan besar mereka yang berpikir kreatif akan lebih dalam dan lebih jauh sumber
permasalahan.

8. Mereka juga tahu bagaimana mengatakan tidak

Untuk bisa menjadi seseorang yang kreatif, Anda juga harus bisa mengatakan tidak.
Karena dalam suatu waktu, kita hanya bisa mengerjakan satu hal, sehingga apabila ada
dua pilihan, Anda harus memilih yang terbaik.

Dengan mengatakan tidak untuk beberapa hal, mereka yang berpikir kreatif akan
mendapatkan hal-hal besar yang menjadi fokusnya. Sehingga mereka memiliki lebih
banyak waktu dan ruang untuk menjalankan proyek-proyek mereka yang lebih penting.

9. Mereka meluangkan waktu ketika membutuhkannya

Orang yang berpikir kreatif tahu bahwa istirahat juga sangat dibutuhkan karena otak
perlu untuk bersantai. Dengan mengistirahatkan otak, otak akan memiliki kemampuan
lebih baik dan berpikir lebih kreatif setelah tenaganya terisi kembali.

Selain itu, mereka juga meluangkan waktu untuk bisa berkonsentrasi menyelesaikan apa
yang sudah di mulai serta untuk mengaplikasikan ide-ide yang mereka miliki.

10. Mereka mencari pengalaman baru

Ciri-ciri orang kreatif yang lainnya adalah, mereka selalu berusaha untuk mencari
pengalaman baru. Mereka sangat terbuka untuk melakukan dan melihat hal-hal baru
karena mereka tahu bahwa disana akan ada pengalaman-pengalaman baru yang mungkin
saja menginspirasi dan bisa memberikan perspektif berbeda untuk karya yang akan
mereka ciptakan.

11. Mereka senantiasa bisa berekspresi dan berseni, meskipun ada banyak keterbatasan

Orang-orang dengan pikiran kreatif tidak membatasi diri mereka pada suatu media atau
pada satu cara saja. Sebaliknya, mereka sangat terbuka untuk cara-cara baru yang lain
ketika mengekspresikan diri, meskipun mereka dibatasi dengan larangan dan ketentuan
tertentu. Beberapa pencipta terbesar sepanjang masa mendapatkan kreativitas mereka
dan produktivitas mereka dengan cara ini.

Sebaliknya, mereka ‘yang mengaku dirinya seniman kreatif’, tapi ketika dibatasi dengan
peraturan dan ketentuan tertentu, namun teriak-teriak protes, itu pertanda mereka
kurang kreatif. Harusnya, justru dengan kondisi apapun, namun tetap bisa berproduksi,
berarti itulah tanda kreatif sejati.

12. Mereka benar-benar mengikuti impian terbesar mereka

Mungkin hal yang paling penting dari semua yang telah disebutkan sebelumnya bagi
seorang pemikir yang kreatif adalah mengikuti apa yang benar-benar menjadi passion-
nya.

Mereka benar-benar tahu bahwa mengikuti suara hati dan apa yang paling diinginkan
merupakan salah satu kekuatan terbesar untuk terus berusaha dan bekerja.
Bahkan, ketika mereka menemukan hambatan-hambatan dan kesulitan, orang yang
berpikiran kreatif selalu berpegang pada apa yang mereka percayai dan apa yang mereka
sukai untuk mendorong mereka terus belajar dan berusaha tanpa ada kata menyerah.

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

1.PENGERTIAN MANDIRI

Apa yang dimaksud dengan mandiri?

Jika kita mendengar kata anak mandiri, yang terbayang adalah anak yang bisa mandi
sendiri, makan sendiri, pergi ke sekolah sendiri, mengerjakan PR sendiri, berpakaian
sendiri, dan sebagainya. Indah, bukan? Pokoknya, semua bisa dikerjakan sendiri tanpa
bantuan orang lain.

Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Sayang tidak semua keinginan bisa terwujud. Banyak, jika kita jeli mengamati anak-anak
dan remaja masa kini, yang belum mandiri dan masih banyak bergantung pada orang tua,
guru, atau teman untuk beragam kebutuhan. Memprihatinkan, bukan? Yang jelas, pola
perilaku mandiri atau tidak mandiri akan menjadi dasar pembentukan perilaku di masa
datang dimana kelak saat mereka dewasa dituntut untuk membuat keputusan untuk hidup
mereka.
Mari kita telusuri apa yang dimaksud dengan kemandirian, dan bagaimana kita, orang
tua, guru, dan masyarakat ikut membantu anak-anak kita untuk mandiri.

Apa yang dimaksud dengan mandiri? Kata ini sering kita dengar, ucapkan, pikirkan dan
rasakan. Kemandirian berarti kemampuan seseorang untuk melakukan, memikirkan dan
merasakan sesuatu, untuk mengatasi masalah, bersaing, mengerjakan tugas, dan
mengambil keputusan dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, bertanggung jawab,
serta tidak bergantung pada bantuan orang lain. Kemandirian merupakan aspek yang
berkembang dalam diri setiap orang, yang bentuknya sangat beragam, pada tiap orang
yang berbeda, tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar yang dialami
masing-masing orang.

Karena itu kemandirian mengandung pengertian,


• memiliki suatu penghayatan/semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya diri,
• mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk bertindak,
• disiplin dan tanggung jawab
• tidak bergantung pada orang lain.

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

1.PENGERTIAN DEMOKRATIS
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif
dari setiap warga kelompok.

Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan,
kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya
dalam semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang
masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan
bersama.

Kepala sekolah yang demokratis menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari
kelompok, memiliki sifat terbuka, dan memberikan kesempatan kepada para tenaga
kependidikan untuk ikut berperan aktif dalam membuat perencanan, keputusan, serta
menilai kinerjanya. Kepala sekolah yang demokratis memerankan diri sebagai
pembimbing, pengarah, pemberi petunjuk, serta bantuan kepada para tenaga pendidikan.
Oleh karena itu dalam rapat sekolah, kepala sekolah ikut melibatkan diri secara langsung
dan membuka interaksi dengan tenaga pendidikan, serta mengikuti berbagai kegiatan
rapat sekolah

Dalam suasana kerja kepemimpinan yang demokratis sebagian besar atau hampir seluruh
kebijakan dan keputusan-keputusan penting berasal dan disesuaikan dengan tuntutan-
tuntutan situasi kelompok, dimana pemimpin bersama-sama dengan anggota kelompok
ambil bagian secara aktif di dalam perumusan kebijakan umum, keputusn-keputusan
penting dan program lembaga kerja itu.

Suatu kepemimpinan pendidikan tidaklah dapat dikatakan berciri demokratis jika


kegiatan pimpinan dan situasi kerja yang dihasilkannya tidak menunjukkan secara nyata
penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut dibawah ini:

a. Prinsip partisipasi

Dalam suatu kepemimpinan pendidikan yang demokratis masalah partisipasi setiap


anggota staf pada setiap usaha lembaga tersebut dipandang sebagai suatu kepentingan
yang mutlak harus dibangkitkan.

Pemimpin dengan berbagai usaha mencoba membangkitkan dan memupuk subur


kesadaran setiap anggota stafnya agar mereka merasa rela ikut bertanggung jawab, dan
selanjutnya secara aktif ikut serta memikirkan dan memecahkan masalah-masalah juga
menyangkut perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran.

Berhasilnya pemimpin menimbulkan minat, kemauan dan kesadaran bertanggungjawab


daripada setiap anggota staf dan bahkan individu diluar staf yang ada hubungan langsung
dan tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada lembaga
kerjanya itu, dan yang selanjutnya menunjukkan partisipasi mereka secara aktif, berarti
satu fungsi kepemimpinan telah dapat dilaksanakannya dengan baik.

b. Prinsip Koperasi

Adanya partisipasi anggota staf belum berarti bahwa kerjasama diantara mereka telah
terjalin dengan baik. Partisipasi juga bisa terjadi dalam bentuk spesialisasi bentuk tugas-
tugas, wewenang tanggung jawab secara ketat diantara anggota-anggota, dimana setiap
anggota seolah-olah berdiri sendiri-sendiri dan berpegang teguh pada tugastugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing individu.

Partisipasi harus ditingkatkan menjadi kerjasama yang dinamis, dimana setiap individu
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diperuntukkan khusus bagi dirinya, merasa
berkepentingan pula pada masalah-masalah yang menyangkut suksesnya anggota-anggota
lain, perasaan yang timbul karena kesadaran bertangung jawab untuk mensukseskan
keseluruhan program lembaga kerjanya. Adanya perasaan dan kesadaran semacam itu
memungkinkan mereka untuk bantu membantu, bekerjasama pada setiap usaha
pemecahan masalah yang timbul didalam lembaga, yang mungkin bisa menghambat
keberhasilan dalam pencapaian tujuan program lembaga kerja secara keseluruhan yang
telah disepakati dan ditetapkan bersama-sama.

c. Prinsip Hubungan kemanusiaan yang Akrab

Suasana kerjasama demokratis yang sehat tidak akan ada, tanpa adanya rasa
persahabatan dan persaudaraan yang akrab, sikap saling hormat menghormati secara
wajar diantara seluruh warga lembaga-lembaga kerja tersebut.Hubungan kemanusiaan
seperti itu yang disertai unsur-unsur kedinamisan, merupakan pelicin jalan kearah
pemecahan setiap masalah yang timbul dan sulit yang dihadapi.

Pemimpin harus menjadi sponsor utama bagi terbinanya hubungan-hubungan sosial dan
situasi pergaulan seperti tersebut diatas didalam lembaga kerja yang dipimpinnya
itu.pemimpin tidak berlaku sebagai majikan atau mandor terhadap pegawai dan
buruhnya, tetapi ia sejauh mungkin menempatkan diri sebagai sahabat terdekat daripada
semua anggota staf dan penyumbang-penyumbang diluar staf dengan tidak pula
meninggalkan unsur-unsur formal jabatan.

d. Prinsip Pendelegasian dan Pemencaran Kekuasan dan Tanggung jawab

Pemimpin pendidikan harus menyadari bahwa kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab
yang ada padanya sebagian harus didelegasikan dan dipancarkan kepada anggota-anggota
staf kerja juga mampu untuk menerima dan melaksanakan pendelegasian dan
pemancaran kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab agar proses kerja lembaga secara
keseluruhan berjalan lancar efisien dan efektif.

Melalui Pendelegasian dan Pemencaran Kekuasan dan Tanggung jawab yang tepat, serasi
dan merata, moral kerja akan ikut terbina secara sehat, semangat kerja dan perasaan
tanggungjawab akan terbangkit dan bertumbuh dengan subur. Melalui cara ini
perkembangan pribadi dan jabatan staf akan terangsang untuk bertumbuh secara
kontinyu, pemimpin dapt berkesempatan untuk mengetahui, menemukan dan selanjutnya
membinan kader-kader pemimpin yang potensial dikalangan stafnya. Pembinaan
kepemimpinan melalui latihan dalam bentuk delegasi dan pemencaran kekuasaan,
wewenang dan tanggungajawab merupakan cara yang paling praktis disamping usaha-
usaha pembinaan lainnya, bagi kepentingan kepemimpinan pendidikan yang lebih
bermutu dimasa depan.

e. Prinsip Kefleksibelan organisasi dan Tata kerja

Organisasi kerja disusun dengan maksud mengatur kegiatan dan hubungan-hubungan


kerja yang harmonis, efiseien dan efektfif. Kefleksibelan organisasi menjamin orgasnisasi
dan tata kerja serta hubungan-hubungan kerja selalu sesuai dengan kenyataan-kenyataan
dan problema-problema baru yang slalu muncul dan berubah terus menerus.
Jadi jelas bahwa prinsip fleksibilitas itu merupakan faktor penting dalm organisasi
administrasi pendidikan yang demokratis. Dalam kebutuhan yang lebih luas fleksibilitas
itu tidak hanya terbatas pada struktur organisasi, hubungan-hubungan tata kerja, tetapi
juga pada masalah-masalah dan hal-hal lain yang menyangkut kehidupan individu dan
kelompok dalm lembaga kerja.

f. Prinsip Kreatifitas

Pertumbuhan dan perkembangan sesuatu lembaga pendidikan pengajaran disamping


faktor material dan fasilitas lainnya, terutama tentang pertumbuhan dan perkembangan
program dan aktivitas kerja, sebagian besar berakar pada kreativitaskerja pada setiap
personil pimpinan dan pelaksana didalam lembaga itu. Untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang ada di masyarakat, lembaga pendidikan harus menjadi lembaga
lembaga kerja yang kreatif dan dinamis, dimana setiap anggota staf memiliki ide-ide,
pikiran-pikiran dan konsep baru tentang prosedur, tata kerja dan metode-metode
mendidik dan mengajaran yang lebih efektif.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain.

Gaya kepemimpinan adalah sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami
suksesnya kepemimpinan, dengan memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh
pemimpin. Dengan adanya tiga gaya kepemimpinan diatas yang memiliki perbedaan
kelebihan masing-masing untuk diterapkan di sekolah. Dimana gaya kepemimpinan
otokrasi dapat diterapkan pada bawahan yang kurang berpengetahuan yang masih
membutuhkan bimbingan secara langsung dan kontinyu. Gaya kepemimpina laissez faire
dapat diterapkan pada sekolah yang bawahanya sudah mandiri dan dapat melaksanakan
tugasnya sesuai dengan prosedural. Sedangkan gaya demokrasi sangat sesuai apabila
diterapkan di sekolah yang mengutamakan prinsip timbal balik dan saling memberikan
manfaat bagi sesamanya.

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

1. PENGERTIAN RASA INGIN TAHU

Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti
eksplorasi, investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan
manusia dan banyak. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu
sendiri disebabkan oleh emosi rasa ingin tahu. Seperti emosi Rasa ingin tahun merupakan
dorongan untuk tahu hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah kekuatan pendorong utama di
balik penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi manusia.

Rasa ingin tahu merupakan setiap perilaku alami ingin tahu, terbukti dengan pengamatan
di banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari makhluk hidup yang
menimbulkan eksplorasi, investigasi dan belajar. Pada dasarnya, itu menggambarkan
jumlah yang tidak diketahui mekanisme psikologis dari perilaku yang memiliki efek
mendorong umat untuk mencari informasi dan interaksi dengan lingkungan alam dan
makhluk lain di lingkungan Anda.

Rasa ingin tahu sebagian besar merupakan naluri alami, rasa ingin tahu
menganugerahkan manfaat kelangsungan hidup untuk spesies tertentu, dan dapat
ditemukan dalam genom mereka. Itu wajar yang terjadi pada manusia, hewan dan
khususnya bayi / balita.

Meskipun manusia kadang-kadang dianggap sangat sangat ingin tahu, kadang-kadang


tidak begitu banyak seperti pada hewan lain. Apa yang tampaknya terjadi adalah rasa
ingin tahu manusia dikombinasikan dengan kemampuan untuk berpikir secara abstrak,
menyebabkan mimesis, fantasi dan imajinasi, akhirnya menimbulkan cara unik manusia
berpikir ("akal manusia"), yang abstrak dan sadar.

Rasa ingin tahu pada setiap orang amatlah penting. Semua orang pemikir besar, para
jenius, adalah orang-orang dengan karakter penuh rasa ingin tahu. Sebut saja Thomas
Alva Edison, Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, adalah orang-orang besar yang hidup
dengan rasa ingin tahu. Jadi jika para guru ingin menjadikan siswa-siswanya sebagai
pemikir-pemikir besar nan jenius, maka ia harus mengembangkan rasa

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

1. Pengertian nasionalisme dan patriotisme

Pengertian Nasionalisme :
Secara etimologi : Nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham
kebangsaan yang mengandung makna : kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki
kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa; memiliki rasa
solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air, sebangsa
dan senegara; persatuan dan kesatuan
Menurut Ensiklopedi Indonesia : Nasionalisme adalah sikap politik dan sosial dari
sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam terhadap
kelompok bangsanya.
Nasionalisme dapat juga diartikan sebagai paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.
Bertolak dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah
paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu yang harus diberikankepada negara
dan bangsanya, dengan maksud bahwa individu sebagai warga negara memiliki suatu
sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan,
kehormatan dan tegaknya kedaulatan negara dan bangsa.

Ada 2 (dua) macam nasionalisme :


1. Nasionalisme dalam arti sempit : paham kebangsaan yang berlebihan dengan
memandang bangsa sendiri lebih tinggi (unggul) dari bangsa lain. Paham ini sering disebut
dengan istilah “Chauvinisme”. Chauvinisme pernah dianut di Italia (masa Bennito
Mussolini); Jepang (masa Tenno Haika) dan Jerman (masa Adolf Hitler).
2. Nasionalisme dalam arti luas : paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi
individu terhadap bangsa dan tanah airnnya dengan memandang bangsanya itu
merupakan bagian dari bangsa lain di dunia. Nasionalisme arti luas mengandung prinsip-
prinsip : kebersamaan; persatuan dan kesatuan; dan demokrasi (demokratis).
Ada beberapa bentuk nasionalisme :
Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan (partisipasi) aktif rakyatnya
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah
yang merupakan ekspresi dari sebuah bangsa atau ras.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun temurun seperti warna kulit, ras
ataupun bahasa.
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan
dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih
keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu
kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah
'national state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang
lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, Facisme, serta nasionalisme
Turki kontemporer, dan sebagainya.
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi
politik dari persamaan agama. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber
dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang
diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.
Pengertian Patriotisme :
Patriotisme berasal dari kata :
“Patriot” dan “isme” (bahasa Indonesia)’ yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa
kepahlawanan.
“Patriotism” (bahasa Inggris), yang berarti sikap gagah berani, pantang menyerah dan
rela berkorban demi bangsa dan negara.
Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air (semangat
kebangsaan atau nasionalisme), sehingga menimbulkan kerelaan berkorban untuk bangsa
dan negaranya.

Ada 2 (dua) bentuk Patriotisme :


1. Patriotisme Buta (Blind Patriotism) : keterikatan kepada bangsa dan negara tanpa
mengenal toleran terhadap kritik, seperti dalam ungkapan : “right or wrong is my
country” (benar atau salah, apapun yang dilakukan bangsa harus didukung sepenuhnya).
2. Patriotisme Konstruktif (Constructive Patriotisme) : keterikatan kepada bangsa dan
negara dengan tetap menjunjung tinggi toleran terhadap kritik, sehingga dapat membawa
perubahan positif bagi kesejahteraan bersama.
Perwujudan sikap patriotisme dapat dilaksanakan pada :
Masa Darurat (Perang) : Sikap patriotism pada masa darurat (perang) dapat diwujudkan
dengan cara : mengangkat senjata, ikut berperang secara fisik melawan penjajah, menjadi
petugas dapur umum, petugas logistik, menolong yang terluka, dsb.
Masa Damai (Pasca kemerdekaan) : Sikap patriotism pada masa damai dapat diwujudkan
dengan cara : menegakkan hokum dan kebenaran, memajukan pendidikan, memberantas
kebodohan dan kemiskinan, meningkatkan kemampuan diri secara optimal, memelihara
persaudaraan dan persatuan, dsb.
Semangat kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) dapat diterapkan di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar dengan cara melalui :
1. Keteladanan;
2. Pewarisan;
3. Ketokohan.
MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai

CINTA TANAH AIR

A. Pengertian Rasa Cinta Tanah Air


Apa sebenarnya pengertian Cinta Tanah Air itu?. Perasaan cinta sebenarnya
mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam
diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memlihara dan
melindunginya dari segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti
rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam ancaman
dan gangguan yang datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah
membuktikan cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia.
Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka
tidak ingin negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah.
Mereka berani mengorbangkan nyawanya demi membela tanah air
Indonesia.

2. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang
warga Negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya
dari segala ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta
tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia
tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan
melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya,
mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan
melestarikan alam dan lingkungan.

Sebagai seorang pelajar kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah air yaitu
diantaranya;

1. Belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun
negera kita agar tidak ketinggalan dari bangsa lain.
2. Menjaga kelestarian lingkungan.
3. Tidak memilih-memilih teman.
4. Berbakti pada nusa dan bangsa
5. Berbakti pada orang tua (Ibu, Bapak, Guru)

B. Perlunya Rasa Cinta Tanah Air

Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.


Kemerdekaan itu diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanan parada pejuang yang
tidak ternilai harganya. Sejak itu, bangsa Indonesia bertekad untuk membela tanah airnya
dari segala bentuk gangguan dan ancaman, baik yang datangnya dari dalam maupun dari
luar. Kita tidak boleh lengah sedikit pun karena ancaman akan datang dari berbagai arah.
Semangat persatuan dan kesatuan harus diperkukuh melalui berbagai kegiatan, baaik
yang bersifat local, kedaerahan, nasional, maupun internasbional.

Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya
memelihara persatuan dan kesatuan dan menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan
yang di miliki untuk membangun Negara.

Sekarang kita berada pada masa kemerdekaan. Kita tidak di tuntut memanggul senjata
dan maju di medan perang. Namun, perlu di sadari bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia tetep menghadapi rongrongan dan ancaman. Oleh karena itu, kita harus siap
menghadapi segala bentuk rongrongan dan ancaman demi kepentingan bangsa dan
Negara republik Indonesia.

Sesudah merdeka, kita telah mengalami banyak pemberontakan, di antaranya Peristiwa


Mediun pada tahun 1948 dan Gerakan 30 September pada tahun 1965. Penmberontakan
tersebut didalangi Partai Komunis Indonesi (PKI). Gerakan PKI bertujuan
menghancurkan pemerintahan Nerara republic Indonesia yang sah.

Untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali, kita harus mampu menahan diri dan
jangan mudah terhasut oleh ajakan yang belum tentu kebenaranya. Kita harus mampu
mencegah perilaku yang mengarah pada perpecahan, adu domba, menfitnah, membuat
keonaran, kejahatan,dan melanggar hukum.

Untuk mengisi kmerdekaan pemerintah melaksanakan pembangunan nasional. Setiap


warga Negara harus turut \serta menunjang pelaksanaan pembangunan nasioanal melalui
berbagai kegiatan dengan bidangnya masing-masing.

Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional di antaranya rajin


belajar bagi pelajar, bekerja dengan tekun sesuai keahlianya, membayar pajak,
memelihara hasil pembangunan, dan menciptakan situasi aman dan damai.

Kegiatan masyarakat sangat beragam. Kegiatan tersebut hendaknya menunjang


pelaksanaan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan wujud cinta
tanah air dan bangsa. Cirri-ciri cinta tanah air diantaranya rela berkorban untuk tanah
air dan bangsa; bangga berbangsa, berbahasa, dan bertanah air Indonesia; giat dalam
melaksanakan pembangunan di segala bidang; dan ikut mempertahankan persatuan dan
kesatuan.

Semangat cinta tanah air perlu terus dibina sehingga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tetap terjamin. Cinta tanah air bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Manfaat tersebut diantaranya Negara akan aman dan damai, pembangunan
dapat berjalan lancer, dan pendapatan Negara akan meningkat. Manfaat tersebut kita
sendiri yang merasakan. Kita akan merasa aman da damai serta kesejahteraan hidup
meningkat.

Jika cinta tidak terbina pada diri setiap warga maka Negara akan mudah dilanda
kekacauan, pembangunan tidak behasil, pendapatan Negara menurun, da pada akhirnya
ingkat kesejahteraan dan kesehatan warga sendiri yang akan hancur.

Cita-cita untuk mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila perlu terus
diperjuangkan. Cinta tanah air bukan untuk dihafal, tetapi harus diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan sesuai dengan bidang dan keahlian
masing-masing. Seorang pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pedagang, pegawai negeri,
karyawan, atau pejabat tinggi harus berperilaku mencintai tanah air. Cinta tanah air
diartikan suatu sikap yang mementingkan kepentingan bangsa dan Negara serta rela
berkorban demi kejayaan bangsa dan Negara.

C. Cara Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air

1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta


menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa
Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol Negara seperti lambang burung garuda, bendera
merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, dll.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha local bisa maju
sejajar dengan pengusaha asing.
5. Ikut membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan bangsa dan Negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan iklhas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang
salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia kepada warga
Negara asing baik di dalam maupun di luar negeri serta tidak melakukan tindakan-
tindakan yang mencoreng nama baik Indonesia.
8. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi
dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan
Negara.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketemtraman baik di lingkungan sekitar
kita maupun secara nasional.

D. Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air

Sikap cintah tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari senin dengan menghormati bendera Merah Putih, menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, dan mengucapkan pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya
masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan
mengajak menyanyikan setiap hari senin, maka anak akan hafal dan biasa memahami isi
lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya sebuah lagu
kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari Negara tersebut, agar dapat
mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap Negara.

Kegiatannya bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku maupun
kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa menghargai dan
mencitai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dengan
merawat dan menyimpan dengan baik, menghormati Bendera ketika dikibarkan.

Pada aspek koknitif, anak mengenal konsep bilangan dan angka 2 (2 warna ), mengenal
konsep warna merah dan putih, mengenal konsep posisi di atas warna merah, di bawah
warna putih, dan mengenal konsep bentuk persegi panjang atau kotak.kegiatannya bisa
berupa permainan lomba mengelompokkan bendera yang benar.

Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba atau pentas
budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dengan menunjukkan
miniatur catur dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan
pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para
pahlawan melalui bercerita atau berman peran.

Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui pembiasaan sikap dan perilaku,
misalnya, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menyanyangi sesama penganut
Agama, menyanyangi sesama dam makhluk Tuhan yang lain, tenggang rasa dan
menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwuju dan rasa
cinta tanah air.

Sehinnga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat menghargai betapa
pentingnya mencintai tanah air ini, negeri ini, khususnya bagi bangsa dan Negara,
mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap negaranya, dan sekaligus bisa
mengharumkan bangsa dan Negara.

E. Kasus-Kasus Cinta Tanah Air

1. Bangga menjadi orang Indonesia

Tidak ada yang lebih menbanggakan selain menjadi orang Indonesia, Negara yang diakui
orang karena keramahan rakyatnya.kekayaan alam dan budayanya. Lihat saja setiap
tahun bahkan hari atau minggu turis asing dari berbagai mancanegara berlomba-lomba
datang untuk berlibur ke Indonesia. Mereka selalu menganggap Indonesia itu eksotis.
Bayingkan, mereka bahkan rela terbang jauh-jauh hanya untuk menikmati keindahan
panorama alam Indonesia. Jadi kita sebagai warga Negara Indonesia sangat rugi kalo kita
yang tinggal sedekat ini belum pernah menikmati atau melihat kekayaan alam sendiri.

2. Melestarikan Budaya
Concertoholics pasti diantara kita ada yang tahu kalo para wanita di India lebih bangga
mengenakan Sari mereka daripada baju casual sehari - hari. Belakangan trend Sari justru
ikut menjamur di Indonesia dengan fashion ala bohemiannya yang sempet booming
beberapa waktu lalu. Jadi , sebenarnya kita juga bisa melakukan hal yang sama. Indonesia
kan terkenal akan batik - batiknya yang indah dan kebaya - kebayanya yang feminis. Lihat
saja sekarang, sudah batik bahkan sudah menjadi must have item di setiap lemari para
pecinta mode di indonesia. Nah, siapa tahu ini justru juga akan menjadi trend yang
berlaku di luar negeri seperti trend bohemian yang sempat booming di Indonesia. Pakaian
hanya salah satu contohnya, masih banyak lagi kekayaan budaya kita yang dapat kita
kembangkan hingga membuat decak kagum dunia Internasional.

3. Menggunakan Produk Lokal

Belakangan ini barang-barang impor begitu merajai pasar retail & grosir sehingga barang
produksi dalam negeri malah tidak punya tempat di negeri sendiri karena kalah bersaing.
Coba kalo kita lihat, beragam barang import menghiasi kita. Mulai dari ponsel, notebook,
pakaian sampai makananpun, kita tidak terlepas dari barang import. Ini menyedihkan.
Karena sebetulnya banyak dalam negeri yang bagus - bagus dengan kualitas yang bahkan
lebih menjanjikan daripada produk luar negeri. Oleh karena itu, ayo Concertoholics, mari
kita galakkan penggunaan produk produk dalam negeri. Selain memang bagus
kualitasnya, kita juga akan membantu perekonomian dan pengangguran - pengangguran
yang semakin banyak sejak industri dalam negeri gulung tikar.

4. Hemat Energi

Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat energi, salah satunya dengan
menghemat listrik. Kenapa harus hemat listrik? Karena untuk mengaktifkan listrik di
Indonesia, PLN kita masih menggunakan BBM yang belakangan ini sudah semakin
berkurang jumlahnya. Nah, kalo kita tidak melakukan penghematan dari sekarang, BBM
ini bisa habis lho. Nah ngeri kan kalo sampai itu terjadi? Pada akhirnya kalo BBM habis,
kita justru tidak akan bisa menikmati listrik lagi. Hii, ngeri!! Selain membantu bangsa
sendiri, dengan penghematan listrik, kita pun sudah membantu upaya dunia dalam
kampanye global warming yang belakangan sedang sangat gencar aksinya.

5. Harumkan Nama Bangsa

Mengharumkan nama bangsa tidak sesulit yang kita bayangkan. Mengharumkan nama
bangsa tidak selalu harus dari hal-hal yang susah. Kita sebagai warga tidak harus bahwa
kita harus mengusai Kimia, Biologi, Matematika ataupun pelajaran yang sangat susah kita
kuasai, untuk mengharumkan nama bangsa kita sesuaikan saja dengan bakat dan minat
masing-masing, asalkan dilakukan dengan serius dengan begitu kita akan terasa dan
bukan tidak munngkin kalau disuatu saat nanti kita yang dengan bakat kita, kita akan
mengharunkan nama bangsa.

MATERI PEMBINAAN KARAKTER SIWA

Hari : Sabtu
Tanggal : Januari 2017
Waktu : 12.10 Wib – Selesai
1.PENGERTIAN MENGHARGAI PRESTASI

Prestasi menurut para ahli adalah capaian atau hasil akhir yang bisa dilihat setelah proses
belajar. Untuk
mendapat prestasi belajar tersebut, diperlukan factor-faktor pendorong yang bisa
memompa semangat, di
antaranya :
a. Motivasi. Motivasi memegang peranan penting dalam meraih prestasi. Siswa dengan
motivasi yang tinggi
walau kemampuannya biasa saja bisa meraih hasil yang lebih tinggi daripada siswa yang
memiliki kemampuan
tinggi tetapi tanpa motivasi.
b. Dukungan lingkungan. Lingkungan pergaulan juga menjadi salah satu faktor penting di
dalam prestasi belajar
siswa. Saat siswa bergaul di lingkungan siswa-siswa yang senang belajar, maka siswa dapat
menjadi lebih giat
dalam belajar. Sebaliknya, saat siswa bergaul dengan siswa-siswa yang senang bermain,
maka siswa juga akan
melakukan hal yang sama.
c. Ketersediaan berbagai teknologi. Sering di lihat siswa-siswa sering menggunakan
berbagai fasilitas teknologi,
namun banyak yang memanfaatkannya untuk kegiatan negatif. Oleh karena itu,
perkembangan teknologi sering
menghancurkan prestasi yang telah diraih oleh siswa saat digunakan secara tidak tepat.
d. Dukungan Orang Tua. Keberhasilan seorang siswa tidak terlepas dari keikutsertaan
orang tua dalam
memberikan dukungan. Di dalam setiap usaha yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai
prestasi belajar, orang
tua selayaknya mendampingi dan memberi semangat. Orang tua dapat memberikan
pujian dan penghargaan untuk
segala prestasi belajar siswa yang di raihnya.
Selain faktor-faktor di atas, metode pembelajaran yang efektif juga berpengaruh terhadap
prestasi belajar
siswa. Pembelajaran dengan metode ceramah sangat tidak disenangi oleh para siswa
karena hanya menjelaskan
materi hanya secara lisan tanpa adanya contoh-contoh yang dapat membantu siswa. Pada
zaman sekarang, metode
pembelajaran yang banyak digunakan adalah metode diskusi, artinya peserta didik
sebagai pelaku utama
pembelajaran. Untuk itu, peserta didik harus aktif dalam diskusi sehingga memahami
pelajaran.
Adanya tips dan trik untuk meningkatkan prestasi belajar juga di perlukan oleh para
siswa, agar siswa tidak
hanya mengingat pelajaran satu kali saja, tetapi seumur hidupnya, maka di perlukan
adanya tips dan trik, antara
lain :
a. Mengulang pelajaran secara rutin.
Biasakan mengulang pelajaran secara rutin setiap hari, meskipun hanya sekali membaca.
b. Selangkah lebih maju.
Manfaatkan waktu luangmu untuk membaca setidaknya satu bab lebih awal dari teman
sekelas.
c. Jangan menumpuk ketidak pahaman terhadap pelajaran.
Begitu ada yang tidak mengerti atau tidak paham sebaiknya ditanyakan langsung kepada
bapak/ibu guru, ataumeminta temanmu yang paham untuk menerangkan.
d. Membawa buku catatan kecil.
Untuk pelajaran hafalan, usahakan punya buku catatan untuk meringkas poin-poin
penting, dengan rapid ansistematis.
e. Ikut bimbingan belajar
Ikut bimbingan belajar juga membantu memahami pelajaran-pelajaran dengan lebih
baik.Untuk itu, demi memperoleh prestasi belajar secara baik, harus di butuhkan niat dan
kesungguhan dalammenguasai pelajaran, dukungan penuh keluarga juga membantu
untuk membentuk prestasi belajar.

Kita adalah pelajar, maka kita harus tahu akan status dan peran kita. Status kita adalah
pelajar maka perankita adalah belajar dengan sebaik-baiknya. Dalam sebuah hadits
dijelaskan bahwa “hakikat pemuda hari ini adalah
pemimpin hari esok”. Ketika pemuda hari ini sudah kehilangan kesadaran akan status dan
perannya, maka apakahpemuda yang seperti itu yang akan memimpin negeri seribu cerita
tentang kekayaan alamnya ini. Sedangkandalam sejarah kehidupan kebangsaan Indonesia,
peranan pemuda sebagai kaum intelektual muda tidak bisa
dipisahkan. Mereka selalu menjadi penggagas, pelopor dan penggerak dalam setiap upaya
perubahansemenjak kita belum merdeka. Para pemudalah yang menorehkan
kemerdekaan di bumi yang bergelar jamrudkhatulistiwa ini. Tetapi, keadaan para pemuda
di zaman kemerdekaan sekarang ini sungguh bertolak belakang
dengan keadaan para pemuda di zaman sebelum kemerdekaan dahulu. Pemuda sekarang
lebih memikirkankepentingan pribadi dan mengesampingkan bahkan sampai
mengacuhkan serta tidak mempedulikan kepentingan
orang lain apalagi kepentingan negaranya.Sepuluh pemuda dapat merubah dunia ini. Hal
ini pernah diungkapkan oleh sang proklamator sekaligus
presiden pertama Indonesia, Bung Karno. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan
kucabut gunung Semerudari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia” (Bung Karno). berikan aku satu
pena, maka insya Allah akan kubuat Rasulullah tersenyum bahagia (Kun Geia)”

Anda mungkin juga menyukai