Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI LANJUT
( MENGIDENTIFIKASI JENIS MIKROBA/FUNGI PADA TANAH ( Tanah Bekas
Pembakaran sampah)

KELOMPOK 2 (KELAS C)
Anisa Ubrusun
Ardelea Setitit
Betalin Betoky
Elen Batlayeri
Elen Koseng
Inke Futwembun
Marglens Bonara
Norita
Santa Suripatty

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena begitu besar kasih
dan karunia-Nya, kami kelompok 2 dapat menyelesaikan penyusunan Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Lanjutin idengan baik.
Penuntun praktikum ini merupakan acuan untuk digunakan dalam melaksanakan
praktikum mikrobiologi lanjut. Terdiri atas 3 praktikum yang masing-masing praktikum memuat
latarbelakang, tujuan, metode praktikum, alat dan bahan, prosedur kerja, dan hasil pengamatan.
Masih banyak yang kurang dari penyusunan penuntun ini, untukitu kami mohon saran
atau masukan dari pembaca untuk sedikit melengkapi penuntun praktikum ini. Akhir kata kami
kelompok 2 mengucapkan terima kasih.

Ambon 10 Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. PRAKTIKUM I ( pengenalan alat untuk praktikum dan sterilisasi)
BAB I
1.1.................................................................................................LATAR BELAKANG
1.2.
TUJUAN
BAB II METODE PRAKTIKUM
2.1. WAKTU
2.2. ALAT DAN BAHAN
2.3. METODE KERJA
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
3.2. PEMBAHASAN
B. PRAKTIKUM II ( pembuatan larutan pengencer ( campuran sampel tanah pada
larutan pengencer) dan pembiakan mikroba )
BAB I
1.1.
1.2.

LATAR BELAKANG
TUJUAN

BAB II METODE PRAKTIKUM


2.1. WAKTU
2.2. ALAT DAN BAHAN
2.3. METODE KERJA
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

C. PRAKTIKUM III ( pengamatan dan pewarnaan mikroba )


BAB I

1.1.
1.2.

LATAR BELAKANG
TUJUAN

BAB II METODE PRAKTIKUM


2.1. WAKTU
2.2. ALAT DAN BAHAN
2.3. METODE KERJA
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
3.2. PEMBAHASAN

PRAKTIKUM I ( pengenalan alat untuk praktikum ,sterilisasi dan pembuatan media)

BAB I
1.1.

Latar Belakang
Pengenalan alat alat laboratorium atau alat-alat praktikum sangatlah penting di lakukan

guna keselamatan dalam melakukan suatu proses penelitian atau praktikum. Selain itu juga
pengenalan alat-alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alatalat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses praktikum atau penelitian,
dalam melakukan proses praktikum mikrobiologi banyak sekali alat alat yang di gunakan dan
memiliki fungsinya masing-masing.
Dalam praktikum pengenalan alat alat praktikum dan strerilisasi akan di bahas secara
detail dalam praktikum ini, dalam melakukan suatu penelitian atau praktikum selain pengenalan
alat-alat praktikum, juga harus mengetahui bahwa alat alat penelitian harus di sterilkan dengan
baik. Sterilisasi berfungsi untuk membersikan bahan-bahan dari mikroba yang tidak di inginkan,
karena itu apabila pada suatu alat tidak steril maka pada saat melakukan suatu penelitian maka
kemungkinan besar hasil yang akan di amati akan hancur atau gagal.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut
medium.

Medium

yang

digunakan

untuk

menumbuhkan

dan

mengembangbiakkan

mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme


yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti
gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu
berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. (Volk, dan
Wheeler,1993 . Mikrobiologi Dasar Jilid 1)
Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.

Medium cair/broth/liquid medium


Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa
b. Medium setengah padat (semi solid medium)
Contoh : sim agar, cary dan brain agar
c.
Medium padat (solid medium)
Contoh : endo agar, PDA, Nutrient agar(NA)
(Ani Murniati, 2000. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum, gelatin,
selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakan agar-agar dengan
kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat,
sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat.
Syarat yang harus dipenuhi untuk media biakan.
a. Mengandung nurtisi yang di butuhkan oleh mikroorganisme yang berkembang
b. Memiliki kelembaban optimum bagi pertumbha mikroorganisme
c. Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH sesuai
d. Harus bebas dari mikroba lain dan steril
Media yang dibuat pada praktikum mikrobiologi pertanian adalah media PDA dan Na.
PDA adalah merupakan media yang berbahan baku ekstrak kentang, gula dektrosa, dan agar.
Media PDA dapat diganti dengan media PSA (dekstrosa diganti dengan sugar, gula yang biasa
kita konsumsi). Sedangkan Na (Natrium Agar) berbahan baku ekstrak daging dan pepton, yang
termasuk kedalam contoh medium padat.

1.2.

Tujuan Praktikum
Yaitu : agar mahasiswa mengetahui alat-alat praktikum sebelum melakukan suatu

penelitian atau mengetahui nama alat-alat, fungsi dari alat, terkhususnya alat-alat yang di
gunakan untuk praktikum mikrobiologi lanjut ( mikrobiologi tanah ) serta bagaimana proses
pembuatan media pertumbuhan mikroba.

BAB II
Metode Pratikum

2.1. Waktu Pelaksanaan :


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17Maret 2016. Pukul 10:00 WIT. Bertempat di
Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi.
2.3. Alat dan Bahan :
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)

Cawan petri
Pipet ukur
Labu erlenmeyer
Tabung reaksi
Oven ( untuk mensterilkan alat alat praktikum)
PDA
Gelas ukur
Hot plate
Aquades
Beaker glass
Pembakar bunsen
Timbangan analitik
Kertas copy
Kertas Alumunium foil

2.3. Prosedur Kerja


1. Menyiapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan
2. Bersihkan alat menggunakan tissue dan sarpet
3. Masukan ke dalam oven untuk disterilkan
4. Tentukan suhu pada oven 200 0C selama 15 menit
5. Tunggu hingga proses sterilisasi selesai

Dimana langka-langka kerja sterilisasi sebagai berikut :


1) Siapkan alat-alat praktikum berupa, cawan petri, pipet ukur, labu erlenmeyer, dan tabung
reaksi.
2) Bersikan semuanya, kemudian letakan semua alat-alat tersebut pada rak oven , masukan
ke dalam oven. Kemudian sterilkan dengan suhu 200 0C dalam jangka waktu 15 menit
3) Setelah proses sterilisasi selesai maka alat siap di gunakan
Langka-langka pembuatan media yaitu :

a) Siapkan alat dan bahan yaitu (Cawan petri, Pipet ukur, PDA, Gelas ukur, Hot plate,
Aquades, Beaker glass, Pembakar bunsen, Timbangan analitik, Kertas copy, Kertas
Alumunium foil, dan spatula )
b) Ambil PDA menggunakan spatula kemudian timbang 5 gram PDA menggunakan
timbangan analitik dan ukur 130 ml menggunakan gelas ukur, (untuk 6 cawan petri )
kemudian campurkan kedua pada beaker glass dan di panaskan di atas hot plate ( proses
homengen larutan), setelah larutan telah mengeluarkan gelembung kemudian di adukaduk menggunakan spatula dan matikan hotplate, dan larutan di aduk-aduk terus agar
larutan tidak mengental/keras dan harus menjaga larutan agar tetap panas.
c) Siapkan 6 buah cawan kemudian menggunakan pipet ukur untuk mengambil larutan
tersebut sebanyak 10 ml, sebelum di tuangkan kedalam cawan petri, cawan petri mulamula di panaskan permukaan luarnya menggunakan pembakar bunsen untur mensterilkan
, setelah itu buka cawan petri jangan terlalu terbuka lebar cawan petri-nya kemudian
tuangkan larutan yang telah diambil menggunakan pipet ukur tersebut ke dalam cawan
petri,
d) Kemudian cawan petri di lakukan sterilisasi pada pembakar bunsen juga, dan kemudian
cawan petri di lakukan proses untuk meratakan larutan dengan cara cawan yang ada pada
meja praktikum diputar-putar menyerupai angka 8.
e) Kemudian setelah itu cawan petri di bungkus dengan menggunakan kertas copy
f) Perlakuan yang sama seperti perlakuan ( c, d, dan e) di lakukan pada cawan petri yang
tersisa
g) Kemudian semua cawan petri yang telah di bungkus dengan kertas copy di masukan pada
kertas yang tahan panas
h) Dan setelah itu di lakukan panas basa menggunakan tekanan dengan menggunakan auto
clave pada tekanan 121 atm, dan dalam jangka waktu 15 menit.
i) Setelah perlakuan (h) telah selesai kemudian media ( cawan petri ) di keluarkan dan di
inkubasikan pada inkubator, dengan suhu 37 0C dalam jangka waktu 1 X 24 jam.

BAB III
Hasil dan Pembahasan
No

Alat
1.

Fungsi
Cawan

petri

membiakan

Sebagai

(kultivasi)

wadah

untuk

mikroba

untuk

berbagai pengujian misalnya, perhitungan


jumlah koloni bakteri, uji anti mikroba, dan
pengujian lainnya

2.

Tabung

reaksi

Sebagai

wadah

untuk

membiakan (kultivasi) bakteri dalam media


padat maupun media cair untuk berbagai
pengujian, misalnya uji motilitas, uji anaerob,
dan uji biokimia lainnya. Tabung reaksi juga
digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih
larutan/bahan kimia
3.

Labu erlemeyer : Sebagai wadah untuk


menampung larutan, media atau cairan yang
digunakan

untuk

menghomogenkan
media,

meracik

bahan-bahan

menampung

aquades,

dan
koposisi
kultivasi

mikroba dalam kultur cair. Alat ini memiliki


beberapa ukuran kapasitas antara lain 25 ml,
50 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml dsb.
4.

Pipet ukur : Sebagai alat untuk mengambil dan


memindahkan cairan dengan volume tertentu
yang telah diketahui

5.

Oven : Di gunakan untuk mensterilkan alatalat glass dengan suhu yang tinggi dan waktu
yang lebih lama (sterilisasi panas kering) yaitu
suhu 1500C, waktu 1 sampai 2 jam). oven juga
digunakan untuk mengeringkan alat-alat glass
dan non glass (suhu sekitar500C)

Hasil Pembuatan Media (PDA)

Pembahasan :
Alat alat untuk melakukan suatu proses penelitian ataupun praktikum sangatlah banyak, dan juga
pengenalan alat dan bahan praktikum harus di kenali dan diketahui bagaimana proses atau
kegunaan dari tiap-tiap alat dan bahan tersebut guna menjaga keselamatan dan juga hasil yang
bagus pada saat melakukan praktikum. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam
lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat
dilakukan secar sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi
media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk
kehidupan. Pada proses pembuatan media perkembangbiakan mikroba karena kelompok kami
mempunyai sampel yaitu Tanah maka media yang kami pakai yaitu media PDA media ini sangat
bagus dalam proses pertumbuhan mikroba (fungi dan kapang).

PRAKTIKUM II
( pembuatan larutan pengencer dan pembiakan mikroba )
BAB I
1.1. Latar Belakang
Pada proses pembuatan dengan menggunakan media PDA dan juga sampel yang di gunakan
adalah tanah, maka larutan pengencer atau larutan air fisiologi harus di buat untuk menjadi
media untuk melengkapi larutan yang akan di campurkan dengan sampel ( tanah bekas
pembakaran sampah )
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut
media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh
bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut
medium.

Medium

yang

digunakan

untuk

menumbuhkan

dan

mengembangbiakkan

mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme


yang bersangkutan.

1.2 Tujuan Praktikum


Yaitu : Agar para mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan larutan pengencer yang terdiri
dari larutan air fisiologis dan sampel tanah, serta bagaimana proses pembiakan mikroba.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu Pelaksanaan :
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 11Maret 2016. Pukul 09:00 WIT. Bertempat di
Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi.
2.2 Alat dan Bahan Pembiakan Mikroba:
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalamPembiakan Mikroba yaitu : timbangan analitik,
spatula, aluminium foil, media PDA, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, mikropipet 0,1 ml dan 1ml,
vortex, batang penyebar, pembakar Bunsen, spatula, larutan air fisiologis, tanah bekas
pembakaran.
2.3 Prosedur Kerja
1. Buatlah larutan air fisiolgis dengan campuran bahan antara lain 8 gram garam
dapur dan 1000 ml aquades
2. Siapkan 7 buah tabung reaksi yang sudah diberi label masing-masing yaitu 10-1 10-7 yang sudah berisi larutan air fisiologis masing-masing 9 ml.
3. Kemudian timbang tanah sebanyak 1 gram.

4. Masukan tanah tersebut ke dalam tabung reaksi 10-1 dan dihomogenkan


menggunakan vortex.
5. Pada tabung reaksi 10-1 yang sudah divortex, ambil 1 ml larutan pada tabung
tersebut dan dituang pada tabung reaksi 10-2 kemudian divortex.
6. Pada tabung reaksi 10-2 setelah divortex, diambil larutan sebanyak 1ml dan
dituangkan pada tabung reaksi 10-3. Begitu seterusnya sampai pada tabung reaksi
10-7
7. Kemudian 3 tabung reaksi terakhir yaitu tabung reaksi 10 -5, 10-6, dan 10-7 yang
akan diambil larutannya untuk disebarkan pada media biakan (PDA)
8. Siapkan media PDA pada cawan petri yang telah diberi label 10-5, 10-6, dan 10-7
9. Larutan 10-5 diambil menggunakan mikropipet 0,1 ml kemudian dituang pada
media yang berlabel 10-5 menggunakan batang penyebar untuk menyebarkan
larutan tersebut dalam cawan petri.
10. Cawan petri dibungkus menggunakan kertas cling warp
11. Perlakuan 8 & 9 yang sama dilakukan pada larutan tabung reaksi 10-6, dan 10-7
12. Kemudian setelah itu media di inkubasi dengan suhu 37 0C dalam jangka waktu 1
X 24 jam

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel Tanah ( Hasil Pembakaran Sampah )

PRAKTIKUM III ( pengamatan dan pewarnaan mikroba )


BAB I
1.1 Latar belakang
Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri merupakan
mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik, bakteri juga hampir tidak
berwarna atau transparan dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri
dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu
teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi.
Hal itu untuk mempernudah proses identifikasi bakteri. Dalam taksonomi mikroba alat
yang paling ampuh digunakan yaitu pewarnaan Gram (Gram Stain), yang dapat digunakan
untuk memisahkan anggota- anggota dominan bakteria ke dalam dua kelompok berdasarkan
perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana,
dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri gram-negatif memiliki
peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih kompleks. Membran bagian luar
pada dinding sel gram-negatif mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat
dengan lipid. Diantara bakteri patogen,yang menyebabkan penyakit,spesies gram-negatif
umumnya lebih berbahaya dibandingkan dengan spesies gram-positif. Oleh karna itu, penting
adanya pelaksanaan praktikum pengujian guna untuk mengidentifikasi dan mengetahui
morfologi dari bakteri utamanya pada bakteri yang bergram positif dan gram negative,
dengan cara pewarnaan gram.

1.2 Tujuan Praktikum


-

Mengetahui morfologi dalam pewarnaan bakteri

BAB II
Metode Praktikum
2.1 Waktu Pelaksanaan :
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu 12 Maret 2016. Pukul 10 : 00 WIT. Bertempat di
Laboratorium Prodi PendidikanBiologi.
2.2 Alat dan Bahan Pengamatan :
Mikroskop, colony counter, jarum ose, kaca objek, cover glass, media biakan.
Alat dan Bahan PewarnaanGram :
Pipet, kacaobjek, cover glass, mikroskop, larutan safranin, yodium, ultraviolet, jarumose,
alcohol.
2.4 Prosedur Kerja Pewarnaan Gram
1. Kaca Preparad / Objek gelas disterilkan dengan bantuan bunsen dan alcohol,agar tidak
terjadi kontaminasi pada objek gelas
2. Bakteri di usapkan pada permukan kaca preparat dengan jarum ose, lakukan dengan
setipis mungkin dan jangan terlalu tebal,sebab akan sukar di amati karena bakteri akan
bertumpuk
3. Objek gelas dikeringkan di daerah sekitar bunsen agar bakteri kering dan menempel pada
objek gelas
4. Zat warna 1 (ungu violet) di teteskan pada kaca preparat dan biarkan selama kurang lebih
20 detik
5. Kaca preparat dibilas dengan aquades sehingga ungu violet yang ada pada kaca preparat
larut dan telah terserap dan biarkan selama 2 detik
6. Kaca preparat di teteskan dengan larutan iodine dan biarkan selama 30 detik sampai
dengan 1 menit
7. Bilas kembali kaca preparat yang telah di tetesi dengan iodine dengan aquades dan
biarkan selama 2 detik
8. Kaca preparat dicuci dengan alcohol hingga larutan yang berwarna sudah tidak mengalir
kembali

9. Kaca preparat dibilas kembali dengan larutan aquades


10. Kaca preparat di cuci dengan larutan pewarna yang ke 2 (Safranin)
11. Amati kaca preparat di bawah lensa mikroskop dari mulai perbesaran 4x hingga 100x dan
gunakan minyak inersi untuk mempermudah kita pada saat pengamatan dengan
perbesaran 100x.

Prosedur Kerja Pengamatan Kapsul Bakteri


I.

Pewarnaan negative atau tak langsung

1. Sediakan kaca benda yang bersih, lalu diawetkan di atas nyala api lampu spiritus.
2. Siapkan biakan campuran atau biakan murni bakteri, lalu tentukan koloni bakteri yang
akan diperiksa kapsulanya.
3. Teteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut
4. Secara aseptic ambillah inokulum bakteri yang akan diperiksa, lalu ratakan perlahanlahan diatas tetesan aquades itu. Biarkan sampai sediaan mongering tanpa difiksasi.
5. Teteskan setes tinta cina merk Pelikan di atas sediaan tersebut lalu ratakan perlahanlahan.
6. Biarkan sediaan ini mongering, lalu amatilah di bawah mikroskop (tanpa kaca penutup)
II.

Pewarnaan positif atau langsung

1. Sediakan kaca benda bersih, lalu lewatkan di atas nyala api lampu spiritus
2. Sediakan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut
3. Secara aseptic inokulasikan bakteri yang akan diperiksa di atas tetesan aquades itu, lalu
ratakan perlahan-lahan dan tunggulah sampai mongering
4. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan sediaan tersebut di atas nyala api lampu spiritus
dengan cepat
5. Teteskan larutan Kristal violet di atas sediaan ini (kaca benda sediaan diletakan diatas
kawat penyangga yang telah diletakkan diatas mangkuk pewarna), kemudian tunggu
selama 1 menit.
6. Jepitlah kaca benda itu dengan pinset (kedudukan tetap di atas mangkuk pewarna) lalu
bilaslah sediaan ini dengan larutan CuSO4 5H2O.

7. Keringkan sediaan dengan menggunakan kertas penghisap dengan hati-hati agar tidak
merusak sediaan
8. Amatilah sediaan di bawah mikroskop. Sel bakteri akan berwarna ungu. Apabila di
sekeliling sel terdapat bayangan warna biru muda berarti sel bakteri ini mempunyai
kapsula.
Catatlah hasil pengamatan tersebut !

Prosedur Kerja Pengamatan Spora Bakteri


1. Sediakan kaca benda yang bersih, lalu lewatkan di atas nyala api spiritus.
2. Teteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut
3. Secara aseptic ambillah inokulum bakteri yang akan diperiksa, lalu diletakan diatas
tetesan aquades itu. Kemudian ratakan perlahan-lahan dan biarkan sampai mongering.
4. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan sediaan tersebut di atas nyala api lampu spiritus
dengan cepat
5. Teteskanlah larutan hijau malakit di atas sediaan itu lalu panaskan sediaan tersebut di atas
nyala api spiritus selama 3 menit. Jagalah jangan sampai sediaan mendidih atau
mongering, jika kering tambahkanlah tetesan larutan hijau malakit dan jauhkan dari api
lampu spirtus. Selama pemanasan jepitlah sediaan dengan pinset
6. Letakan sediaan tersebut di atas kawat penyangga yang diletakan di atas mangkuk
pewarna. Lalu biarkan sampai dingin.
7. Cucilah kelebihan larutan hijau malakit dengan air kran dalam botol penyemprot sampai
warna hijau menjadi pudar
8. Teteskan larutan safranin pada sediaan itu
9. Cucilah kelebihan larutan safranin pada sediaan itu
10. Keringkan sediaan dengan kertas pengisap dan amatilah di bawah mikroskop

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Pada praktikum yang kami lakukan dengan menggunakan media PDA dan sampel tanah
yang kami ingin biakan atau lakukan pertumbuhan adalah mikroba (kapang ), namun pada saat
proses pembuatan media dan pembiakan media kami tidak menggunakan antibiotik, maka media
pembiakan terkontaminasi sehingga mikroba yang tumbuh pada media bukan kapang/ jamur
yang kami inginkan melainkan bakteri .
Jumlah bakteri begitu banyak bentuk morfologinya yaitu:
a) Bentuk bakteri bulat-bulat kecil hidup berkoloni
b) Warna bakteri putih
Setelah diidentifikasi, bakteri tersebut merupakan bakteri Rhizobium. Sp
Rhizobium adalah bakteri gram negatif yang merupakan penghuni biasa didalam tanah.
Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular,
merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel
akar leguminoceae atau disebut juga facebeae merupakan tanaman berbunga yang dikenal
sebagai keluarga kacang kacangan. Bakteri ini masuk melalui bulu-bulu akar tanaman berbuah
polongan dan menyebabkan jaraingan agar tumbuh berlebih-lebihan hingga menjadi kutil-kutil.
Bakteri ini hidup dalam sel-sel akar dan memperoleh makanannya dari sel-sel tersebut. Biasanya
beberapa spesies Actinomycetes kedapatan bersama-sama dengan Rhizobium sp. dalam satu
sel. Bakteri Rhizobium adalah organotrof, aerob, tidak berspora, pleomorf, gram negatif dan
berbentuk batang. Bakteri rhizobium mudah tumbuh dalam medium pembiakan organik
khususnya yang mengandung ragi atau kentang. Pada suhu kamar dan pH 7,0 7,2.
Morfologi Rhizobium dikenal sebagai bakteroid.
Rhizobium menginfeksi akar
leguminoceae melalui ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium

tidak dapat menghidrolisis selulose. Rhizobium yang tumbuh dalam bintil akar leguminoceae
mengambil nitrogen langsung dari udara dengan aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri,
nitrogen itu disusun menjadi senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanak disekitarnya. Baik bakteri maupun legum
tidak dapat menambat nitrogen secara mandiri, bila Rhizobium tidak ada dan nitrogen tidak
terdapat dalam tanah legum tersebut akan mati. Bakteri Rhizobium hidup dengan menginfeksi
akar tanaman legum dan berasosiasi dengan tanaman tersebut, dengan menambat nitrogen.
bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan
Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau. Akar tanaman polong-polongan tersebut
menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat
nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan
demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Perwarnaan bakteri merupakan suatu langka yang baik dalm melakukan suatu percobaan
pada mikroorganisme karna pada saat melakukan penelitian mikroorganisme bakteri sangat sulit
untuk melihat bentuk sel pada bakteri tersebut, teknik pewarnaan di gunakan agar kita lebih
mudah mengetahui bentuk sel pada mikroba berupa ( bakteri, kapang, fungi dll). Dalam proses
memerlukan langka-langka tertentu dan langka-langka tersebut telah tertera pada prosedur kerja
pada BAB II.

NAMA

NIM

Anisa Ubrusun

2014-40-014

Ardelea Setitit

2014-40-031

Betalin Betoki

2014-40-086

Elen Batlayeri

2014-40-012

Elen Koseng

2014-40-075

Inke Futwembun

2014-40-113

KEGIATAN YANG DIBUAT


- Buat alat dan bahan
- Catat cara kerja
- Ambil sampel
- Penyebaran
-

Fortex larutan
Bawa alcohol
Pindahkan larutan
Buka tutup tabung reaksi
Dokumentasi
Bawa alcohol
Bungkus cawan petri
Buat penuntun praktikum
Buat laporan hasil
praktikum
Cari materi terkait
praktikum
Aduk larutan
Bungkus cawan petri
Pengamatan morfologi
Dokumentasi
Print
Bungkus cawan petri
Vortex
Bawa sampel
Beli alcohol
Dokumentasi
Timbang PDA
Bungkus cawan petri
Buat medium
Sterilisasi alat-alat
praktikum
Pembuatan penuntun

Marglens Bonara

2014-40-054

Santa Suripatty

2014-40-034
-

praktikum
Penyusunan laporan
praktikum , pembuatan
ppt untuk presentasi
Pengambilan sampel
Pengambilan larutan dari
tiap sampel pada tabung
reaksi
Pembiakan

Anda mungkin juga menyukai