Anda di halaman 1dari 5

Mikrobiologi Tanah

Posted on September 22, 2014 by anitamuina

ACARA I
PENDAHULUAN
1. Judul : Mikrobiologi Tanah
1. Latar Belakang
Secara garis besar mikroorganisme dapat hidup dan ditemukan pada berbagai tempat seperti
hidup di tanah, air, udara, dan makanan. Di permukaan tanah terdapat mikroorganisme dalam
jumlah dan variasi yang banyak. Hal tersebut karena permukaan tanah mengandung banyak
sumber makanan dari tumbuhan dan hewan.
Teknik biakan murni digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri. Peranan bakteri
baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan dalam kehidupan melalui proses isolasi dan
identifikasi. Bacillus thuringiensis adalah bakteri gram-positif, berbentuk batang, termasuk
bakteri patogen dan dapat hidup di daun tanaman konifer maupun pada tanah. Cara untuk
mendapatkan biakan murni disebut isolasi. Prinsip isolasi bakteri adalah memisahkan suatu
mikroba dari mikroba lainnya sehingga diperoleh kultur murni. Sumber mikroba diberi
perlakuan yang dapat merangsang pertumbuhan mikroba khusus yang diinginkan dan sekaligus
menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan atau mikroba ditumbuhkan dalam
medium yang bersifat selektif. Untuk mendapatkan kelompok mikroba khusus digunakan media
yang diberi tambahan nutrisi khusus yang sesuai dengan habitat alami, yang disebut dengan
media diperkaya.
Identifikasi dilakukan setelah kultur murni yang berasal dari satu progeni didapatkan untuk
diketahui potensinya, namun sebelum dilakukan identifikasi bakteri harus sudah diklasifikasikan.
Klasifikasi merupakan proses untuk mengenali dan mengelompokkan organisme hidup. Tujuan
dari klasifikasi adalah untuk mengatur kedudukan dari berbagai organisme di alam. Langkah
identifikasi adalah inokulasi, inkubasi, isolasi, eksaminasi dan identifikasi. Identifikasi bakteri
didasarkan pada berbagai macam sifat bakteri seperti sifat biokimia, morfologi koloni dan
morfologi selnya.
Pada praktikum ini digunakan tanah sawah yang masih basah yang selanjutnya akan diisolasi
untuk memperoleh biakan Bacillus thuringiensis yang murni.
1. Tujuan :

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui cara isolasi dan purifikasi serta identifikasi
Bacillus thuringiensis Linn. dari tanah.
METODE
1. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah ose, tabung reaksi, petridis, mikro pipet,
waterbath, mikroskop, vortex, hairdryer, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan
diantaranya sampel tanah sawah sebanyak 1 gram, media nutrient agar, etanol 70 %, aquadest
steril, dan spiritus.
1. Cara Kerja
2. Isolasi Bakteri Tanah
Sampel tanah sebanyak 1 gram diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan akuades steril sebanyak 9 ml dan dikocok hingga homogeni (vortex). Setelah itu
dipanaskan di dalam waterbath dengan suhu 80oC selama 10 menit dan dibuat seri pengenceran
10-3 dan 10-4 dengan cara diambil 0,1 ml dari masing-masing pengenceran lalu diinokulasikan ke
dalam medium NA dengan metode surface plate. Diinkubasikan selama 48 jam pada suhu kamar,
lalu diamati morfologi koloni dan sel bakteri.
2. Pengecatan Gram
1 ose koloni bakteri diambil lalu ditetesi gram A sebanyak 1 tetes dan dibiarkan selama 1 menit
lalu dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan dengan hairdryer. Setelah itu ditetesi gram
B sebanyak 1 tetes dan dibiarkan selama 1 menit lalu dicuci dan dikeringanginkan. Selanjutnya
ditetesi gram C sebanyak 1 tetes dan dibiarkan selama 30 detik lalu dicuci dan dikeringanginkan.
Kemudian ditetesi gram D sebanyak 1 tetes dan dibiarkan selama 2 menit lalu dicuci dan
dikeringanginkan dan diamati di mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Karakteristik Morfologi Koloni Bakteri Bt pada Cawan Petri
Gambar
Bentuk koloni : circular
Elevasi : effuse

Karakteristik Koloni 10-4

Tepi koloni : lobute


Warna : putih kekuningan
Kenampakan permukaan koloni : agak kasar
Tabel 2. Karakteristik Morfologi Koloni Bakteri Bt pada Media Agar Miring
Gambar
Pertumbuhan koloni : lebat

Karakteristik koloni

Kenampakan : agak kasar, mengkilat


Tabel 3. Karakteristik Morfologi Koloni Bakteri Bt dengan Pengecatan Gram
Gambar
Warna : biru ungu

Karakteristik Sel

Bentuk : batang
Sifat : gram biru
1. Pembahasan
Bacillus thuringiensis merupakan bakteri gram positif berbentuk batang yang berpotensi sebagai
agen pengendali hama. Bakteri ini dapat diisolasi dari tanah pertanian, perkebunan, bangkai
larva, dan daun. Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan
asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni (Rizali,
dkk, 1998).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal dengan istilah
inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan
agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi
benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba
lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar
biakan murni (Dwidjoseputro, 1990).
Beberapa teknik yang digunakan dalam menginokulasi bakteri diantaranya metode goresan
(streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode apusan (surface plate) (Pelczar, 1986).
Pada praktikum ini, metode yang digunakan adalah metode apusan (surface plate). Metode ini
dilakukan dengan menginokulasikan sejumlah bakteri pada medium dan diratakan pada bagian
permukaan medium dengan menggunakan drygalski. Metode ini cocok digunakan apabila ingin

mengetahui bentuk koloni alami dari suatu bakteri. Kelebihan teknik ini adalah mudah dilakukan
dan mudah menghitung kerapatan mikrobia. Kekurangannya sulit mengetahui kontaminasi,
untuk mengetahuinya perlu perlakuan kontrol.
Isolasi Bacillus thuringiensis dilakukan dengan cara sampel tanah yang telah didapat
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi akuades steril kemudian direbus 10 menit dengan suhu
80oC pada inkubator, tanah lalu diencerkan hingga pengenceran 10-3 dan 10-4, lalu diinokulasikan
ke dalam cawan yang telah berisi medium NA, lalu diinkubasi selama 224 jam dengan suhu
ruang. Tujuan pengenceran adalah untuk mengurangi jumlah bakteri yang tersuspensi dalam
cairan sehingga mempermudah mendapatkan bakteri target yang diinginkan. Proses perebusan
dilakukan agar bakteri yang diinginkan (Bacillus thuringiensis) dapat membentuk endospora.
Terbentuknya endospora bertujuan untuk melindungi bakteri dari lingkungan yang kurang
menguntungkan (Sudjadi, 2006).
Uji pewarnaan gram dilakukan dengan mengulas bakteri pada gelas benda kemudian difiksasi
selama 3-5 kali. Tujuan dari fiksasi adalah untuk mematikan sel bakteri tanpa merubah bentuk
dan strukturnya, membuka pori-pori dari sel bakteri sehingga mudah terwarnai, dan merekatkan
bakteri ke gelas benda. Kemudian ditetesi dengan gram A yaitu Kristal violet didiamkan selama
60 detik, pemberian kristal violet bertujuan untuk memberikan warna dasar atau pewarna primer
yaitu pewarnaan dinding sel bakteri. Kemudian dicuci keringanginkan, ditetesi lugols iodine
dibiarkan selama 60 detik bertujuan sebagai pewarna kedua atau pewarna pengganti. Setelah
terwarnai dicuci keringanginkan kemudian dicuci dengan setetes gram C (ethanol 96%).
Berfungsi untuk melarutkan pewarna (decolorizing agent) kemudian ditetesi dengan gram D
(safranin) dan dibiarkan 2 menit lalu cuci keringanginkan, Pemberian safranin digunakan sebagai
pewarna pembanding. Setelah itu amati dibawah mikroskop. Hasil yang didapat terlihat warna
ungu muda. Bakteri gram positif mempertahankan zat warna gentian violet dan bakteri gram
negatif mempertahankan warna merah.
Berdasarkan hasil praktikum, dari dua pengenceran yang dilakukan yaitu pengenceran 10-3 dan
10-4 data yang diperoleh hanya dari pengenceran 10-4 sedangkan pengenceran 10-3 hasilnya
spreader yang dapat diakibatkan oleh alat yang kurang steril dan kemungkinan adanya
kontaminan. Hasil morfologi bakteri Bt pada cawan petri yaitu bentuk koloni berupa circular,
elevasi berupa effuse, tepi koloni berupa lobute, warna putih kekuningan, dan kenampakan
permukaan koloni agak kasar. Karakteristik morfologi koloni bakteri Bt pada medium agar
miring menunjukkan bentuk pertumbuhan koloninya lebat dan kenampakannya yang mengkilat.
Sedangkan karakteristik morfologi bakteri Bt setelah dilakukan pengecatan gram menunjukkan
sel bakteri berwarna biru ungu, berbentuk batang dan bersifat gram biru.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh beberapa hasil sebagai berikut.
1. Isolasi bakteri adalah proses pengambilan bakteri dari lingkungan asalnya dan
menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni.

2. Bakteri Bacillus thuringiensis merupakan bakteri gram positif dengan bentuk koloni
berupa circular, elevasi berupa effuse, tepi koloni berupa lobute, warna putih kekuningan,
kenampakan permukaan koloni agak kasar, bentuk pertumbuhan koloninya lebat dan
kenampakannya yang mengkilat, berbentuk batang dan bersifat gram biru.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal 23-25.
Pelczar, M.J dan E.C.S Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan R.S. Hadioetomo
dkk. UI Press. Jakarta, hal. 68.
Rizali, A.S., K. Sahara., B.W. Lay., S, Haswoto., T. Lizuka. 1998. Novel Bacillus thuringiensis
seroval aizawal strains isolated from mulberry leaves in Indonesia. Appl Entomol Zool 33 (1), p:
111-114.
Sudjadi. B., S. Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Penerbit Yudhistira.hal 35-37.
Waluyo, L. 2007. M

Anda mungkin juga menyukai