Pemerintahan Baru Tantangan lama , PR untuk Indonesia

Terpilihnya Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninggalkan euphoria demokrasi yang
menjadi tanda bahwa dibalik euphoria tersebut menyisakkan pekerjaan rumah untuk menuju
Indonesia yang makmur. Namun , menghadapi tantangan berat untuk memberlakukan agenda
reformasi yang tegas.
Indonesia menyambut presiden baru dengan tim kabinet yang baru saja terbentuk menyisakkan
PR besar bagi perbaikan Indonesia. Pembangunn yang belum merata , Infrastruktur jalan yang
masih timpang ,pertumbuhan ekonomi membenahi sistem bbm yang masih banyak celah celah
masalah .

Implementasi kebijakan pemerintah terhadap program pembangunan masih menemui kelemahan,

terutama isu peningkatan infrastruktur guna percepatan pembangunan. Adalah kunci dari
kelancaran sistem ekonomi dan kelancaran program yang telah direncanakan. , infrastruktur yang
baik akan merangsang rakyat dan membuka akses seluas-luasnya untuk berekspresi dengan
meningkatkan aktivitas ekonomi dan memaksimalkan potensi daerah. Kontribusi aktif
pemerintah ini dapat mengontrol kelangsungan program yang terencanakan.

Implementasi sektor pertanian yang rigid

harus ditegaskan karena Sektor Pertanian yang

memiliki potensi yang cukup tinggi jika dimanfaatkan dengan baik dan juga perlu untuk
stabilisasi harga pada harga ekspor , dampaknya akan menguntungkan petani Indonesia karena
akan meningkatkan nilai tukar dan kesejahteraan. Cita-cita yang tak kalah penting adalah
mewujudkan swasembada pangan dan menekan import bahan pangan.
Hal yang berkaitan dengan orang banyak adalah bidang sumber bahan bakar, subsidi bahan bakar
yang memilki beban subsidi yang membutuhkan anggaran yang tinggi. BBM menjadi hal yang
dituju karena menyangkut hal yang berkaitan dengan kelangusngan hidup masyarakat Indonesia.

Sektor pertanian dapat menjadi salah satu solusi dalam pengurangan penggunakan bbm dengan
biofuel yang energinya dapat dialihkan menggunakan bahan bakar minyak
Hal ini tidak akan pernah

berjalan sinergi jika pemerintahan ini dijalankan hanya pada

pemangku jabatan harus ada dua arah yang tersalurkan dan kekuatan untuk membangun
Indonesia dibidang fokusnya masing masing.