PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada dasarnya aplikasi setiap metode tambang bawah tanah bersifat
spesifik. Walaupun demikian, pada prakteknya sukar sekali secara menyeluruh
memenuhi kondisi idealnya. Dilain pihak, bijih juga memungkinkan mempunyai
kondisi yang cocok untuk aplikasi beberapa metode, sehingga perlu dilakukan
evaluasi terhadap metode-metode tambang bawah tersebut.
Setiap metode mempunyai aplikasi yang spesifik, tetapi karakteristik bijih
dan country rock tidak senantiasa ideal. Karakteristik bijih dan country rock
kadang memungkinkan aplikasi dua atau lebih metode.
Eksploitasi mineral dimana seluruh ekstraksinya dilakukan di bawah
permukaan bumi dinamakan Underground Mining (tambang bawah tanah), atau
Deep Mining (tambang dalam). Metode tambang bawah tanah diterapkan apabila:
1. Kedalaman cebakan.
2. Nisbah pengupasan overburden terhadap bijih, atau keduanya menjadi
tidak memungkinkan dilakukan eksploitasi dari permukaan.
Dalam proses penambangan bawah tanah, salah satu hal yang penting
adalah dibuatnya ventilasi tambang, agar para pekerja di dalam tambang tidak
kehabisan udara segar. karena dapat menyebabkan hilangnya nyawa para pekerja.
Oleh karena itu perlunya pengaturan ventilasi yang sesuai dengan kebutuhan.
VentilasiTambang adalah pengendalian pergerakan udara, arah dan
jumlahnya. Meskipun tidak memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi
produksi, ventilasi yang kurang tepat seringkali akan menyebabkan efisiensi yang
lebih rendah dan produktivitas pekerja menurun, tingkat kecelakaan meningkat,
dan tingginya tingkat ketidakhadiran.
1.1.1
1.1.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KLASIFIKASI SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH
Sistem-sistem tambang bawah tanah :
Glory
Hole
mengaplikasikan
suatu
1)
2)
3)
4)
sistematik.
5) Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter,
terpisah-pisah, letaknya terpencil.
6) Kadar bijih tinggi, bagian-bagian yang miskin ditinggalkan
sebagai pillar.
Contohnya : endapan bijih emas yang tidak teratur tapi kadarnya
tinggi.
Keuntungan :
1) Ongkos penambangan murah.
2) Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan tambahan
bagi penduduk di sekitar endapan.
Kerugian :
1) Produksinya rendah.
2) Mencemari lingkungan hidup.
Cara penambangan :
Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah vein.
Kalau cara ini diterapkan pada Vein yang sangat kaya, metode ini
sering memberikan keuntungan sementara. Hal ini karena biaya
pembuatan lubang bukaan dengan ukuran yang sangan bervariasi
sangant mahal.
3. Shrinkage Stoping
Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping
dimana
setiap
bagian
dibor
dan
diledakan
dari
bawah
penambangan
Shringkage
Stoping
meliputi
penyangga. Bijih
yang
tadinya
10
11
memakai
penyangga
kayu
dapat
menyebabkan
merupakan
sistem
panambangan
dengan
12
Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak,
oleh karena itu cara penambangan ini sulit untuk diubah kecara
penambangan yang lain.
Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan
agak keras dan surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat
diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.
Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu
cara penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya
ditemukan off shoot, atau penyangga under cat pada blokcaving.
Kecuali square setting sering dipergunakan untuk mengambil pillar
yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi dengan
filling material.
Segi positif Square Set Stoping
1) Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran dan
bentuk endapan bijih, asal kemiringan >450,luwes dalam arti
dapat menambang segala macam bentuk endapan.
2) Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang
keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.
3) Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining
recovery yg tinggi > 90% (high mining extraction)
4) Ventilasi lebih mudah diatur.
5) Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.
Segi negatif Squar Set Stoping
1) Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan ongkos
penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran
lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan
terbentuk gas-gas beracun.
2) Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih
kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan
sekitar 6-15%.
3) Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.
2.2.3
13
keselamatan
Persiapan (penyangga, alat-alat)
Penggunaan mesin penaambangan batubara yang sesuai.
Praktek penambangan batubara.
Penetapan produksi batubara dan rencana ketenagakerjaan.
14
2.2.4
15
diperbesar.
3) Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan
pengangkutaan yang lebih efisien.
Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja,
proses ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak
runtuh.
Keuntungan Top Slicing :
1) Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang
terjadi
2) Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di
dalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan
yang pasti.
3) Dapat menghasilkan produksi yang besar.
4) Jika endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya, maka
perolehan tambangnya sangat tinggi (90 95).
Kerugian Top Slicing :
1) Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk
dari retakan retakan.
2) Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata
lingkungan
16
dapat
17
teratur, sehingga
kemungkinan
terjadinya
pengotoran
18
berukuran
besar,
dan
akan
sangat
mudah
dalam
19
3) Pengotoran
sering
terjadi
terutama
menjelang
akhir
Sudut Pandang
Murahnya ongkos penambangan
Clean mining/total mining
Besarnya produksi per luas daerah penambangan
Close grading of ore
Pemakaian kayu penyanggah
Ventilasi alam (natural ventilation
Keluwesan (flexibility)
Pengaturan ambrukan (control of caving)
Perolehan penambangan
Urutan peringkat
1
BC
TS
BC
TS
BC
BC
TS
TS
TS
2
SC
SC
SC
SC
SC
SC
SC
SC
SC
3
TS
BC
TS
BC
TS
TS
BC
BC
BC
Keterangan
TC
: Top Slicing
BC
: Block Caving
SC
Unsupported Methods adalah suatu metoda yang tidak menggunakan timber atau
filling dalam menyangga dinding, baik hanging wall maupun footwall.
Penyanggaan pada dinding dilakukan dengan pilar-pilar dan baut batuan
digunakan untuk penyanggaan local. Unsupported methods dapat diklasifikasikan
menjadi:
20
lokasi
21
Untuk cebakan yang lebih tebal, maka bijih ditambang secara berjenjang metode
ini digunakan untuk cebakan sampai ketebalan 13 m. pillar yang dibuat kadangkadang diperkuat dengan sement sekelilingnya. Pada cebakan yang datar dengan
22
ketebalan kurang dari 4-5 m, metode ini dilakukan dengan menggali bijih
sehingga terbentuk Wide diifts dan secar sistematis dengan interval teratur
ditinggalkan bijih sebagai pillar.
23
Melalui blasting, batuan menambah volume yang didudukinya sekitar 50%, oleh
karena itu 40% dari ore yang telah di blasting harus diambil secara kontinyu
selama penambangan untuk menjaga supaya keseimbangan headroom antara atas
dan bawah ore yang telah diblasting. Ketika stope telah maju ke batas atas dari
stope yang direncanakan, hal ini dihentikan, dan sisanya yang 60% dari ore dapat
di ambil. Ore body yang lebih kecil dapat ditambang dengan satu stope, area yang
lebih besar dari ore body dibagi atas beberapa stope yang terpisah oleh pillar
untuk menstabilkan hanging wall. Pillar biasanya dapat diambil setelah
penambangan yang reguler selesai. Shrinkage stoping dapat dipakai pada ore
body dengan :
a. Dip yang tegak atau >70%.
b. Ore nya kuat.
c. Hanging wall dan foot wall stabil secara komparatif.
d. Ore body homogeny.
e. Ore tidak dipengaruhi storage di stope (seperti sulfida ore yang cenderung
terbakar dan terpisah ketika terekspos ke udara.
Development untuk shrinkage stoping terdiri atas :
a. Drift pengangkutan sepanjang bagian bawah stope.
b. Crosscut ke ore di bagian bawah stope.
c. Finger raise dan cones dari crosscut ke undercut.
d. Undercut atau lapisan bawah stope 5-10 m di atas drift pengangkutan..
e. Raise dari level pengangkutan melalui undercut ke level utama untuk
menyediakan akses dan ventilasi ke stope.
Keuntungan metode Shrinkage stoping :
1. Investasi yang kecil terhadap alat-alat/mesin-masin karena membutuhkan
sedikit alat-alat.
2. Ore dapat langsung didumping secara langsung ke alat angkut melalui
chute.
3. Mengeliminasi hand-loading.
24
25
2.7 FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PEMILIHAN
SISTEM
BAWAH TANAH
Pemilihan metode penambangan terhadap suatu cebakan tertentu dapat
dibantu dengan pemahaman terhadap kendala dan aplikasi setiap metode yang
ada.Tidak ada satupun rumusan eksak (pasti) yang dapat mencakup semua
variasi yang terdapat secara alamiah dalam suatu jebakan. Biasanya beberapa
metode dapat cocok atau kurang cocok apabila diterapkan pada kadar, ukuran,
26
bentuk dan posisi badan bijh, dan kekuatan bijih maupun batuan dinding.
Dari keadaan ini, maka pemilihan metode dapat ditetapkan dengan melihat
kecocokannya dengan kondisi ekonomi-geologi dan kondisi lokal. Metode
idealnya dalah yang dapat member output terbesar dengan jam kerja minimal
dan pemakaian energi dan material terkecil, dan pada saat bersamaan
memberikan keamanan mencukupi terhadap pekerja, dan memberikan
pengaruh positif terhadap lingkungan maupun development tambang
dikemudian hari.
Dalam pemilhan suatu sistem tambang bawah tanah, memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang saling terintegrasi dari banyak faktor.
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukuan antara lain:
1. Panjang, tebal dan lebar cebakan
Ketiga hal ini akan menentukan dimensi stope maksimum, yaitu yang
dikenal sebagai minimum stoping width.
2. Kemiringan cebakan
Kemiringan cebakan akan menentukan kemungkinan memanfaatkan
gravitasi dalam operasinya.Menurut W.A Hustrulit, 1982, kemiringan
cebakan mempunyai kaitan langsung dengan metode penambangan yang
dipilih.
3. Kedalaman operasi
Menjadi lebih kemungkinan pada kedalamn yang besar.Pada deep mines
metode yang menggunakan pilar sebagai sistem penyanggaannya kadang
kala menjadi tidak layak.
4. Faktor waktu
Waktu akan mempengaruhi strength-stress ratio suatu exposed rock
(missal pilar). Semakin lama waktu suatu pilar berdiri (exposed), maka
strength-stress ratio semakin menurun.
5. Kadar cebakan
Sebagai pedoman maka cebakan berkadar rendah memerlukan metode
produksi besar-besaran yang sering mengabaikan persentase recovery.
Dilain pihak, badan bijih kadar tinggi memerlukan metode yang
menjamin recovery tinggi.
6. Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan material
Bila biaya buruh mahal, maka memerlukan metode yang mempunyai
mekanisasi tinggi. Ketersediaan timber dan material filling juga
mempengaruhi penerpan metode yang akan dipilih.
7. Modal yang tersedia
27
Biasanya semakin besar modal kerja awal, maka biaya opersi menjadi
rendah.Perusahaan dengan modal kecil memerlukan development yang
murah, juga metode yang cepat mendapatkan hasil.
BAB III
LANGKAH KERJA
28
Alat-alat
1.
2.
3.
4.
5.
Palu
Bor
Gergaji listrik
Penggaris besi
Gergaji
Bahan-bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lem kayu
Paku
Tripleks
Pensil
Pipa
Kertas
Cat
Langkah-langkah kerja
1. Untuk membuat tahap pertama. Membagi tripleks menurut jumlah bidang
yang ditentukan. (Disini dibagi atas 8 bidang)
2. Membuat bidang 1 berbentuk persegi panjang, bidang 1 berukuran panjang
100
cm
dan
lebar
50
cm.
Seperti
gambar
dibawah.
29
30
31
10. Dari 8 bidang diatas kita gabung sehingga menghasilkan gambar seperti
dibawah.
32
33
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Stull Stoping adalah
suatu metode penambangan bawah tanah yang menggunakan penyanggaan
kayu (timber), dan penyangga tersebut dipasang langsung dari hanging wall
ke foot wall. Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang
memiliki sifat-sifat sebagai berikut kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak
perlu disangga, kekuatan batuan samping mudah pecah, kemiringan endapan
tidak terlalu berpengaruh, ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan
masih bisa dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber), kadar
bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi
Cara penambangan metode ini adalah penerapannya dibatasi oleh
panjang stull, untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus
diisi dengan material pengisi sehingga dapat berubah manjadi cut and fill,
kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lubang dapat dibiarkan
kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.
35
4.2 SARAN
Dari kesimpulan diatas,dapat disarankan bahwa pemilihan metode
penambangan khususnya penambangan bawah tanah haruslah selektif dan
kritis dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: panjang, tebal dan
lebar cebakan,
kedalaman operasi, faktor waktu, kadar cebakan, fasilitas lokal yang meliputi
buruh dan material, modal yang tersedia. Karena dengan pemilihan model
yang tepat maka proses penambangan pun tidak akan mengalami kendala
yang berarti.