Anda di halaman 1dari 28

BATUBARA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


Haransus Ataupah
Yohanes Seran Klau
Maria Roswita Madur
Janri Tanesab
Werenfridus D. Hermawan
Yohana Fangidae
Fransiskus S. Permai
Viktorinus Bomo
Pace S. Ndun
Dunatus K. Paresh
Rita da costa Pinto
Beatriks A.B. Nasa
Rozie Darma Rusiydar
Yermias Okran Koby

( 1106102007 )
( 1106102045 )
( 1106102054 )
( 1106102010 )
( 1106101019 )
( 1106102056 )
( 1106102038 )
( 1106101034 )
( 1106102047 )
( 1106101022 )
( 1106102011 )
( 1006102038 )
( 1006102045 )
( 1006102009 )

PENGERTIAN BATU BARA


Batu bara adalah suatu batuan sedimen organik yang
berasal dari berbagai sisa tumbuhan yang mengalami
pengendapan dalam jangka waktu yang lama.
Batu bara terdiri dari unsur-unsur utama berupa karbon ,
hidrogen dan oksigen serta unsur-unsur tambahan berupa
belerang (sulfur) dan nitrogen.
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi
tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah
geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl),
adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif
dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) yang
ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk
endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi
bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke
Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.

KLASIFIKASI BATUBARA
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh
tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas yaitu :
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air
kurang dari 8%.
Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.

Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.

TAHAPAN-TAHAPAN
EKSPLORASI BATUBARA
Terdiri dari empat tahap :
1.Survei Tinjau
2.Prospeksi
3.Eksplorasi Pendahuluan
4.Eksplorasi Rinci

Survei Tinjau
Merupakan tahap eksplorasi paling awal
dengan tujuan mengidentifikasi daerah-daerah
yang secara geologis mengandung endapan
batubara yang berpotensi untuk di selidiki lebih
lanjut serta mengumpulkan informasi tentang
kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian
daerah.

KEGIATAN DARI SURVEI TINJAU


Studi geologi Regional
Penafsiran pengideraan jarak
jauh
Inspeksi lapangan
pendahuluan dgn peta dasar
berskala sekurang-kurangnya
1: 100.000

Prospeksi (Prospection)
Dimaksudkan
untuk
membatasi
daerah sebaran endapan batubara yang
akan
menjadi
sasaran
ekplorasi
selanjutnya .

KEGIATAN DARI PROSPEKSI


Pemetaan geologi dgn skala minimal
1:50.000
Pengukuran penampang Stratigrafi
Pembuatan Sumuran
Pembuatan Paritan
Pemboran Uji ( Scout Drilling)
Pencontohan dan analisis
Eksplorasi tidak langsung: Geofisika
(apabila dianggap perlu)

EKSPLORASI PENDAHULUAN
Tahap ini dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran awal bentuk
tiga dimensi dari endapan batubara
yang meliputi ketebalan lapisan,
bentuk, korelasi, sebaran, struktur,
kualitas, dan kuantitas.

KEGIATAN YANG DILAKUKAN


Pemetaan geologi dengan skala min. 1:
10.000
Pemetaan Topografi
Pemboran dengan jarak yang sesuai
dengan kondisi geologinya .
Penampangan ( logging) geofisika
Pembuatan sumur/ paritan Uji
Pencontohan yang Andal
Serta pengkajian awal geoteknik dan
geohidrologi mulai dapat dilakukan.

Eksplorasi Rinci
( Detailed Exploration)
Dimaksudkan untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas serta model
tiga dimensi dari endapan batubara
secara lebih rinci.

PERHITUNGAN CADANGAN
BATU BARA
1. Metode Perhitungan Cadangan Konvensional
Pemilihan metode perhitungan cadangan didasari oleh faktor geologi
endapan, metode eksplorasi, data yang dimiliki, tujuan perhitungan
dan tingkat kepercayaan yang di inginkan.
Berdasarkan metode ( teknik, asumsi, pendekatan) maka penaksiran
dan perhitungan sumber daya atau cadangan terdiri dari metode
konvensional yang terbagi menjadi 2 yaitu metode penampang
vertikal ( dengan menggunakan rumus mean area, kerucut
terpancung, obelisk) dan penampang horizontal ( metode isoline,
metode
poligon, metode triangle dan metode circular) selain itu dapat di lakukan
dengan metode geostatistik, dan metode blok.
a. Metode Penampang Vertikal
Metode ini menggambarkan kondisi endapan, bijih, tanah penutup
( over burden) pada penampang vertikal.

Metode penampang vertikal di lakukan dengan cara sebagai berikut :


1. Membuat irisan irisan penampang melintang yang memotong
endapan batubara yang akan di hitung.
2. Menghitung luas batu bara dan over burden tiap penampang
3. Setelah luasan dihitung, maka volume dan tonase dihitung dengan
rumusan perhitungan. Perhitngan volume tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan satu penampang, dua penampang, tiga
penampang atau rangkaian banyak penampang.
Perhitungan volume dengan menggunakan satu penampang
digunakan jika diasumsikan bahwa satu penampang mempunyai
daerah pengaruh hanya terhadap penampang yang dihitung saja.
Volume yang dihitung merupakan
volume pada areal pengaruh
penampang tersebut.

Gambar perhitungan volume menggunakan satu penampang


Rumus perhitungan volume dengan menggunakan satu penampang adalah:
Volume= (A x d1) + (A x d2)

Perhitungan volume dengan menggunakan dua penampang jika


diasumsikan bahwa volume dihitung pada area di antara dua penampang
tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah perbedaan dimensi antara kedua
penampang tersebut. Jikatidak terlalu berbeda, maka dapat digunakan rumus
mean area dan kerucut terpancung, tapi jika peerbedaannya cukup besar maka
digunakan rumus Obeliks.

Gambar perhitungan volume menggunakan dua penampang


Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
Rumus Mean Area

Rumus Kerucut Terpancung

Rumus Obelisk

Perhitungan volume menggunakan tiga penampang digunakan jika diketahui


adanya variasi (kontras) pada area diantara dua penampang maka perlu
ditambahkan diantara untuk mereduksi kesalahan. Perhitungannya
menggunakan rumus prismoida.

Gambar Perhitungan Volume Menggunakan Tiga Penampang


Rumus prismoida sebagai berikut:

b. Metode Penampang Horizontal


1) Metode Poligon
Adalah suatu metode perhitungan dengan konsep dasar yang menyatakan
bahwa seluruh karakteristik endapan suatu daerah diwakili oleh satu titik
tertentu. Jarak titik bor didalam poligon dengan batas poligon sama dengan
jarak batas poligon ke titik bor terdekat.

Gambar metode poligon


Perhitungan volume dengan rumus berikut:
V= A . T
Dimana; V= Volume
A = Luas poligon
T = tebal lapisan batubara dititik contoh

2) Metode Isoline
adalah suatu metode yang menggunakan prinsip dasar isoline. Isoline adalah
kurva yang menghubungkan titik yang memiliki nilai kuantitatif sama titik.
Volume dapat dihitung dengan cara menghhitungg luas daerah yang terdapat
didalam batas kontur, kemudian menggunakan prosedur-prosedur yang umum
dikenal.

Gambar Metode Isoline

3) Metode Triangulasi
Dilakukan dengan konsep dasar menjadikan titik yang diketahui menjadi titik sudut
suatu prisma segitiga.prisma segitiga diperoleh dengan cara menghubungkan titik-titik
yang diketahui tanpa berpotongan

Gambar Metode Triangulasi

4) Metode circular USGS 1983


Teknik perhitunagn dalam U.S. Geological survey adalah dengan membuat
lingkaran lingkaran pada setiap titik informasi batu bara dan lokasi titik
pemboran.

Gambar metode circular USGR 1989

2. Metode element hingga


metode element hingga merupakan metode yang dalamnya
diterapkan prinsip-prinsi kalkulus. Konsep dasar metode element
hingga adalah prinsip diskridisasi,yaitu membagi suatu benda
benda yang berukuran lebih kecil supaya kebih mudah
pengelolaannya.

Gambar Metode Element Hingga

Manfaat Batubara
1.
2.
3.
4.
5.

Bahan bakar pembangkit listrik


Produksi besi dan baja
Bahan bakar pembuatan semen
Bahan bakar cair.
Di gunakan untuk pengolahan alumina, pabrik
kertas, dan industri kimia serta farmasi.

Manfaat Batubara
Batubara juga digunakan untuk pembuatan produkproduk tertentu:

Karbon teraktivasi digunakan pada saringan air dan


pembersih udara serta mesin pencuci darah.

Serat karbon sebagai bahan pengeras yang sangat


kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi,
sepeda gunung dan raket tenis.

Metal silikon digunakan untuk memproduksi


silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk
membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik,
shampo dan pasta gigi.

Sistem Penambangan Batu bara


Penambangan batu bara dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Sistem Tambang Terbuka (Open Pit )
2. Sistem Tambang Bawah tanah ( Underground)

Sistem Tambang Terbuka


1. Penambangan Pengupasan (Strip Mining)
Digunakan untuk menambang lapisan batu bara
tunggal yang letaknya Horizontal dan
kedalamannya 80 m.
2. Penambangan Sumur Terbuka (Open pit mining)
Digunakan untuk menambang endapan yang
terdiri dari beberapa lapisan batu bara. Cara ini
dapat digunakan untuk menambang lapisan
batubara dengan kedalaman 80 m.

Sistem Tambang Bawah Tanah


( Underground)
1. Room and Pillar
1. Longwall

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai