( 1106102007 )
( 1106102045 )
( 1106102054 )
( 1106102010 )
( 1106101019 )
( 1106102056 )
( 1106102038 )
( 1106101034 )
( 1106102047 )
( 1106101022 )
( 1106102011 )
( 1006102038 )
( 1006102045 )
( 1006102009 )
KLASIFIKASI BATUBARA
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh
tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas yaitu :
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air
kurang dari 8%.
Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.
TAHAPAN-TAHAPAN
EKSPLORASI BATUBARA
Terdiri dari empat tahap :
1.Survei Tinjau
2.Prospeksi
3.Eksplorasi Pendahuluan
4.Eksplorasi Rinci
Survei Tinjau
Merupakan tahap eksplorasi paling awal
dengan tujuan mengidentifikasi daerah-daerah
yang secara geologis mengandung endapan
batubara yang berpotensi untuk di selidiki lebih
lanjut serta mengumpulkan informasi tentang
kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian
daerah.
Prospeksi (Prospection)
Dimaksudkan
untuk
membatasi
daerah sebaran endapan batubara yang
akan
menjadi
sasaran
ekplorasi
selanjutnya .
EKSPLORASI PENDAHULUAN
Tahap ini dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran awal bentuk
tiga dimensi dari endapan batubara
yang meliputi ketebalan lapisan,
bentuk, korelasi, sebaran, struktur,
kualitas, dan kuantitas.
Eksplorasi Rinci
( Detailed Exploration)
Dimaksudkan untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas serta model
tiga dimensi dari endapan batubara
secara lebih rinci.
PERHITUNGAN CADANGAN
BATU BARA
1. Metode Perhitungan Cadangan Konvensional
Pemilihan metode perhitungan cadangan didasari oleh faktor geologi
endapan, metode eksplorasi, data yang dimiliki, tujuan perhitungan
dan tingkat kepercayaan yang di inginkan.
Berdasarkan metode ( teknik, asumsi, pendekatan) maka penaksiran
dan perhitungan sumber daya atau cadangan terdiri dari metode
konvensional yang terbagi menjadi 2 yaitu metode penampang
vertikal ( dengan menggunakan rumus mean area, kerucut
terpancung, obelisk) dan penampang horizontal ( metode isoline,
metode
poligon, metode triangle dan metode circular) selain itu dapat di lakukan
dengan metode geostatistik, dan metode blok.
a. Metode Penampang Vertikal
Metode ini menggambarkan kondisi endapan, bijih, tanah penutup
( over burden) pada penampang vertikal.
Rumus Obelisk
2) Metode Isoline
adalah suatu metode yang menggunakan prinsip dasar isoline. Isoline adalah
kurva yang menghubungkan titik yang memiliki nilai kuantitatif sama titik.
Volume dapat dihitung dengan cara menghhitungg luas daerah yang terdapat
didalam batas kontur, kemudian menggunakan prosedur-prosedur yang umum
dikenal.
3) Metode Triangulasi
Dilakukan dengan konsep dasar menjadikan titik yang diketahui menjadi titik sudut
suatu prisma segitiga.prisma segitiga diperoleh dengan cara menghubungkan titik-titik
yang diketahui tanpa berpotongan
Manfaat Batubara
1.
2.
3.
4.
5.
Manfaat Batubara
Batubara juga digunakan untuk pembuatan produkproduk tertentu:
SEKIAN
&
TERIMA KASIH