Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

STUDI KHUSUS
“Potensi Batu Zeolit Sebagai Bahan Baku Industri Daerah
Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi”.

4.1. Latar belakang


Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan bagan galian
tambang, menurut Undang-Undang No. 11 tahun 1967 bahan galian tambang di
Indonesia di bagi menjadi 3 jenis, salah satunya bahan galian C yaitu bahan galian
yang bukan strategis dan bukan vital, dimana bahan galian c biasanya digunakan
untuk pembangunan infrastruktur, baik pembangunan pribadi, swasta maupun
pemerintah. Zeolit adalah salah satu bahan galian c, akan tetapi mineral zeolit
belum dapat dimanfaatkan secara optimal, jika di lihat dari sifatnya keunggulan
dari zeolit itu sendiri yaitu memiliki struktur yang berongga, sehingga dapat
meningkatkan permeabilitas dan laju ilfiltrasi tanpa mengurangi kuat tekan
(Arifianto Firman 2017). Melihat dari sifatnya yang tidak mengurangi kuat tekan
walaupun permeabilitas dan laju ilfiltrasinya yang tinggi, penulis tertarik untuk
meneliti penggunaan zeolit sebagai bahan baku industri

4.2. Rumusan masalah

1. Apa saja kandungan kimia zeolit yang ada di daerah Kertaraharja,


kecamatan Cikembar, kabupaten Sukabumi ?
2. Berapa banyak cadangan zeolit yang ada di daerah Kertaraharja,
kecamatan Cikembar, kabupaten Sukabumi ?

4.3. Maksud dan tujuan

Penelitian ini secara khusus mengkaji tentang kandungan kimia yang ada
di dalam zeolit daerah Kertaraharja, kecamatan Cikembar, kabupaten Sukabumi
kemudian di analisa menggunakan Grafik Avgustinik untuk dapat mengetahui
jenis beserta kegunaanya, serta menghitung cadangan batu zeolite yang berada di
daerah Kertaraharja, kecamatan Cikembar, kabupaten Sukabumi.
4.4. Letak dan kesampaian daerah

Secara Geografis daerah penelitian terletak di sebelah Timur laut


Kabupaten Sukabumi, dengan luas daerah penelitian kurang lebih 2 km x 2 km
atau sekitar 4 km2 . Sedangkan secara administratif, daerah penelitian meliputi
daerah Keramatjaya, kecamatan Cikembar, kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa
Barat. Dan untuk batas wilayah daerah penelitian berada di daerah Keramatjaya

32
Secara Geografis daerah penelitian terletak pada 106°50'2,642"E-106°51‘7,656"E
dan 6°57‘38,764"S - 6°57‘38,711"S, dengan luas daerah penelitian kurang lebih
2x2 km atau sekitar 4 km 2 . Sedangkan secara administratif, daerah penelitian
meliputi dua desa yaitu Desa Kertaraharja, Desa Bojong kecamatan Cikembar,
kabupaten Sukabumi.gambar 4.1.

Daerah penelitian termasuk ke dalam Peta Geologi Regional Lembar


Bogor dengan skala 1 : 100.000 oleh A.C Efendi, Kusnama dan B.Hermanto
(1998) dan dicetak oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Dan termasuk kedalam peta rupa bumi Indonesia lembar Cibadak dengan sekala 1
: 25.000 di buat dan di cetak oleh Badan koordinasi survey dan pemetaan nasional
(1999). Dan dapat dicapai dengan menggunakan berbagai kendaraan seperti roda
empat dengan perkiraan dari pusat kota Sukabumi hingga lokasi penelitian
menempuh waktu sampai sekitar 1 jam, kendaraan roda dua dengan perkiraan
waktu tempuh sekitar 45 menit.

Gambar 4.1. peta rupa bumi Indonesia

33
4.5. Landasan teori

1. Pengertian zeoit

Zeolit merupakan mineral dari golongan silikat. Berbeda dengan mineral


golongan silikat lain nya seperti feldspar, kuarsa dan lain-lain nya yang ber
berstuktur masif, struktur mineral zeolit berongga, struktur ini mengakibatkan
zeolite mempunyai bobot isi lebih rendah dari mineral silika yang lainnya, unsur
silikon yang ber valensi 4 sebagian di ganti oleh unsur alumunium yang ber
valensi 3 sehingga terjadi kelebihan muatan negatif. Dengan adanya substitusi
tersebut kerangka dasar dalam mineral zeolit adalah alumunium-silikat. Jumlah
muatan negatif di sebut dengan kapasitas tukar kation (KTK). Kelebihan muatan
negatif ini kemudian di netralkan oleh adanya kation-kation yang umumnya di
dominasi oleh kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
(Suwadi 2002).

4.6. Metode penelitian


4.6.1. Tahapan persiapan
Tahapan ini merupakan rencana penelitian sebelum melakukan penelitian
lapangan, setelah melakukan studi literatur, di persiapkan juga hal-hal apa saja
yang di perlukan untuk mendukung kegiatan di lapangan, seperti pembuatan peta
rencana lintasan, penentuan tempat camp, interpretasi peta, dan menyiapkan
peralatan-peralatan yang mendukung dalam kegiatan lapangan. Adapun peralatan
yang digunakan dalam melakukan penelitian lapangan diantaranya adalah :
1. Peta Geologi Regional Lembar Bogor. tahun 1999 dengan skala 1 :
100.000 yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Penelitian
Geologi,Bandung (Lampiran 3)
2. Peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 25.000 lembar Cibadak No. 1308-412,
yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
(BAKOSURTANAL) edisi 1-1999
3. Kompas Geologi
4. Palu Geologi
5. Loupe
6. Global Positioning System (GPS).
7. Kamera Digital.
8. Meteran.
9. Komparator Batuan.

34
10. Larutan HCL 10%.
11. Kantong Sample.
12. Alat Tulis, dan lain-lain.
4.6.2. Tahapan Pengambilan Data Lapangan

Pada tahap pengambilan data lapangan ini didukung dengan alat-alat lapangan
yaitu: peta geologi daerah penelitian, alat tulis, palu geologi, kompas, GPS, plastik
sampel, HCL dan air, kamera, komparator, papan clipboard, tas dan meteran. Pada
tahap penelitian lapangan yang dilakukan adalah melakukan pengambilan data
lapangan berdasarkan peta lintasan yang telah direncanakan sebelumnya.
Pengambilan data ini berupa pengambilan conto batuan atau sample yang
selanjutnya akan dilakukan pengamatan serta dianalisis di laboratorium dan
pengambilan data geologi seperti pengukuran strike/dip perlapisan batuan,
plotting lokasi penelitian, pencatatan, dan pengambilan foto.

4.6.3. Pengolahan Data Lapangan


1. Analisis Laboratorium
Analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa apa
saja yang terkandung dalam sampel zeolit yang akan diamati. Dalam melakukan
analisis kimia ini pengusul menggunakan analisis X-Ray Diffraction (X-RD)
adapun hasil nya akan membantu dalam menentukan kandungan senyawa oksida
yang terdapat dalam sampel zeolit yang akan dianalisis.
Sampel yang diambil lalu dianalisa kandungan senyawa oksida seperti kandungan
SiO2, TiO2, MgO, Na2O3, CaO, Fe2O3, Al2O3, Na2O, K2O. Prosedur pengamatan
disesuaikan dengan senyawa oksida yang ingin diketahui kadarnya, seperti untuk
mengetahui kadar SiO2, menggunakan cara Gravimetri, untuk penentuan
kandungan Fe2O3 dan TiO2, ditentukan dengan Photo Electric, Colorimeter dengan
pembanding H2O sedangkan untuk penentuan Alkali (Na2O + K2O) diperiksa
Flame Photometer.

35
Gambar 4.2. Alat X-RD

2. Metoda Avgustinik
Metoda Avgustinik digunakan untuk mengetahui jenis peruntukan dari sampel
batuan yang telah dianalisa kadarnya dan dapat diketahui titik lebur atau titik leleh
dari sampel zeolit tersebut :

Keterangan Grafik:
1) Untuk bahan tahan api
2) Untuk keramik, gerabah halus padat dan
tahan asam
3) Untuk gerabah halus lunak dan bahan
terrakota
4) Untuk pembuatan genteng
5) Untuk bata klinker
6) Untuk bata biasa

Gambar 4.3. Grafik Metode Avgustinik

Untuk mengetahui jenis zeolit yang telah dianalisa cocok untuk dipergunakan
sebagai apa maka dilakukan perhitungan menggunakan metode Avgustinik
dengan cara:

1. Hitung persen kumulatif dari


setiap kadar senyawa oksida dari sampel batuan yang dianalisa.
2. Ubah persen kumulatif yang
didapat kedalam satuan grol dengan cara
Membagi persen kumulatif senyawa oksida dengan berat molekulnya.

36
3. Sebandingkan kadar Al2O3
(sebagai nilai Z) dengan SiO2 (sebagai nilai X),
sehingga rumusnya menjadi Z/X adalah sebagai Ordinat.
4. Nilai Absis dihasilkan dari
persamaan sebagaiberikut:
∑ R2O + RO + Fe2O3 = d + e + b + c + a .............. (nilai absis)
Dimana R2O adalah: kadar grol Na2O (d)
kadar grol K2O (e)
RO adalah: grol dari Fe2O3 (a)
grol MgO (b)
grol dari CaO (c)
5. Selanjutnya masukkan kedalam diagram Avgustinik yang nantinya
masing-masing sampel batuan dapat diketahui jenis peruntukkannya.
3. Metode Cross Section (Metode Penampang)
Pada prinsipnya perhitungan cadangan dengan mengggunakan metode
penampang ini adalah mengkuantifikasikan cadanganpada suatu area dengan
membuat penampang-penampang yang representatif dan dapat mewakili model
endapan pada daerah terseebut.
Tahappan-tahapan penelitian di uraikan sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Kegiatan tersebut di mulai dari :
1. Dilakukan survey lapangan terlebih dahulu, dilakukan guna mengetahui
kondisi medan yang di tempuh pada saat pelaksanaan pengambilan data
primer.
2. Selanjutnya pengambilan data koordinat dan elevasi menggunakan total
station menggunakan GPS, serta pengambilan beberapa titik data tebal
overburden dan pengamatan langsung di lapangan.
b. Pengolahan data
Tahapan pembuatan peta topografi sebagai berikut :
1. Data ksar dari lapangan terlebih dahulu di rapihkan dalam aplikasi
pengolahan angka Microsoft excel.

37
2. Setelah itu data koordinat dan elevasi tersebut di massukan ke dalam
aplikasi arcgis dengan menggunakan coordinat system UTM.
3. Setelah titik tersebut di rapihkan maka langkah selanjutnya adalah
membuat raster, raster merupakan gambar yang terbentuk dari titik-titik
atau piksel.
4. Raster ini dapat di buat dengan memanfaatkan pilihan Topo to Raster dari
Arc Toolbox.
5. Setelah berhasil memunculkan raster, maka langkah selanjutnya adalah
memunculkan garis kontur.
c. Pembuatan sayatan melintang (Cross Section)
Beberapa hal ang harud di perhatikan adalah :
1. Pembuatan garis sayatan harus berdasarkan peta topografi yang telah di
peroleh pada langkah sebelumnya.
2. Garis sayatan mengikuti pola titik pengambilan data ketebalan overburden.
3. Garis sayatan dibuat memotong tegak lurus garis kontur.
d. Penghitungan luas penampang
Berikut adalah rumus untuk menghitung luas :
L = (Jumlah kotak x Luas1 kotak dalam cm2) x (penyebut skala)2
Setelah luas overburden dan batuan masing-masing penampang di ketahui,
maka volume sumberdaya dapat dihitung. Perhitungan telah di lakukan di aplikasi
pengolahan angka Microsoft Excel. Rumus menghitung volume sumberdaya
adalah:
Volume=¿ Luas penampang 1+ Luas penampang 2
x Jarak antar penampang
2
Akan tetapi apabila ditemukan kondisi S1<0,5 S2, maka rumus yang di
gunakan adalah sebagai berikut :
Volume=¿
L √ S1 + S2 S 1+ S 2+¿
3

38
4.7. Laporan Penelitian
Laporan data penelitian berupa :
1. Hasil analisa laboratorium dari zeolite itu sendiri
2. Peta sebaran zeolit
3. Hasil perhitungan cadangan zeolit daerah Kertaraharja, kecamatan
Cikembar, kabupaten Sukabumi.

39

Anda mungkin juga menyukai