Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KEGIATAN BELAJAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kependidikan

Disusun Oleh :
1.

Nur Anisah Rahmawati

011511223016

2.

Aisha Amalia Jenifa Zein 011511223018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016

TUGAS KEPENDIDIKAN
1. Kegiatan Pembelajaran
Penyuluhan kesehatan reproduksi tentang penyakit HIV/AIDS pada ibu-ibu
rumah tangga di wilayah Surabaya.
2. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang penyakit HIV/AIDS
agar mampu menggunakan pengetahuannya dalam bentuk tindakan
pencegahan dan mengatasi masalah terkait penyakit tersebut.

3. Kegiatan Pembelajaran
Satuan Acara Penyuluhan
Topik

: Kesehatan Reproduksi

Sub Topik

: Penyakit HIV/AIDS

Waktu

: Senin, 23 Maret 2016

Pembicara

: 1. Aisha Amalia Jenifa Zein, Amd. Keb


2. Nur Anisah Rahmawati, Amd. Keb

Peserta/Sasaran : Ibu Rumah Tangga


Jumlah

: 30 orang

Tujuan Umum

: Meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang


penyakit

HIV/AIDS

agar

mampu

menggunakan

pengetahuannya dalam bentuk tindakan pencegahan dan


mengatasi masalah terkait penyakit tersebut.
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu mengerti dan menjelaskan tentang penyakit HIV/AIDS
2. Peserta mampu mengerti dan menjelaskan tentang cara penularan penyakit
HIV/AIDS
3. Peserta mampu mengerti dan menjelaskan tentang cara pencegahan dan
mengatasi penyakit HIV/AIDS

Metode

: Ceramah dan Tanya Jawab

Media

: LCD, laptop, Flip Chart, leaflet

Kegiatan
No
1.

Materi
Pembukaan (3 menit)

Kegiatan
1. Menjelaskan pertemuan dan mengucapkan
salam
2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus
3. Menyampaikan waktu dan kontrak waktu
yang

akan

mendiskusikannnya.
4. Menggali informasi,

digunakan
pengetahuan

dan
dan

pengalaman peserta mengenai materi yang


akan
2.

Proses ( 35 menit)

3.

Evaluasi (10 menit)

didiskusikan

dan

sumber

dari

pengetahuannya.
Isi materi penyuluhan
1. Penyakit HIV/AIDS
2. Cara penularan penyakit HIV/AIDS
3. Cara pencegahan penyakit HIV/AIDS
4. Cara mengatasi penyakit HIV/AIDS
1. Memberikan pertanyaan kepada peserta
secara bergantian
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. Peserta mengerti dan seluruh materi yang
telah disampaikan
4. Pembicara memberikan ringkasan dan

4.

Penutup (3 menit)

rangkuman
1. Pembicara mengucapkan terima kasih atas
perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup

3. Analisis kegiatan belajar


Hasil analisis dilakukan melalui beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Proses belajar yang diperhatikan

Kegiatan belajar ini jika dilihat dari prosesnya menekankan pada


pengkajian dan penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas apa
yang telah didapat peserta dari lingkungannya. Hal ini didasarkan pada
teori kognitivisme. Pembicara dalam kegiatan pembelajaran melakukan
penggalian informasi dan pengetahuan peserta mengenai HIV/AIDS
kemudian

memberikan

informasi

terkait

HIV/AIDS

yang

benar.

Pengetahuan merupakan dasar dari adanya perilaku sehingga perilaku yang


salah dapat diubah. Setelah itu, peserta diharapkan mampu berpikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari ide, kemudian membuat suatu keputusan
yang merupakan dasar dari teori konstruktivisme. Dalam kegiatan belajar
ini, pembicara dan peserta melakukan diskusi untuk membuat peserta aktif
menyampaikan gagasannya terkait materi penyuluhan.
b. Fokus yang dipelajari
Fokus yang dipelajari dalam penyuluhan ini yaitu mengenai persepsi
dan perubahan komprehensif mengenai pengetahuan yang dijadikan
prioritas.

Fokus

ini

merupakan

bagian

dari

teori

Cognitivism/Constructivism. Pengetahuan prioritas yaitu dasar-dasar


pengetahuan tentang HIV/AIDS. Selain itu, konsep diri dan lingkungan
juga dilibatkan untuk mencegah dan mengatasi masalah yang ada di
sekitar peserta sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan
teori Humanistic.
c. Kegunaan dalam pendidikan
Sesuai Teori Humanistic, peserta diharapkan mampu menggunakan
pengetahuan yang didapat untuk melakukan hal yang positif. Untuk itu
diperlukan kemampuan interpersonal sosial dan metode pengembangan
diri di dalam masyarakat. Pengetahuan mengenai HIV/AIDS yang
didapatkan peserta sebagai dasar dari sebuah perilaku individu di dalam
masyarakat. Hal ini merupakan hal positif yang dapat diambil dari
penyuluhan. Untuk itu dalam penyuluhan ini dilakukan penyatuan
persepsi.
d. Peran guru

Peran pembicara yaitu membantu peserta dalam menemukan


kebutuhan yang bermakna bagi kehidupannya. Dalam the nine educational
events, maka peran pembicara yaitu membina ketertarikan terhadap materi
yang akan disampaikan, menyampaikan materi, menstimulasi pengetahuan
yang dijadikan prioritas, melakukan diskusi dan komunikasi dan menarik
kesimpulan dari proses pembelajaran. Hal ini sesuai teori Humanistic.
e. Manifestasinya dalam pendidikan orang dewasa
Ilmu yang mempelajari orang dewasa disebut ilmu andragogi. Orang
dewasa ini tak hanya dilihat dari segi biologis saja, melainkan psikologis
juga. Secara psikologis, seorang dikatakan dewasa apabila mampu
mengambil tindakan dan tanggung jawab. Keterlibatan diri adalah kunci
keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa. Untuk mencapai target
pembelajaran di masa yang akan datang, maka dilakukan sebuah diskusi
dan upaya membangkitkan keaktifan di dalam pembelajaran. Setelah itu,
maka peserta diharapkan mampu melakukan tindakan pencegahan
HIV/AIDS dan upaya mengatasi masalah seperti halnya orang dewasa
yang mempunyai konsep diri dan mampu melaksanakan peran seperti
dalam teori Carl R Rogers (1951). Peran peserta ini tidak hanya dalam
lingkup keluarganya tapi juga melibatkan diri di tengah masyarakat
sehingga angka penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya di Surabaya
dapat menurun.
Peran pembicara dalam pembelajaran orang dewasa penting
Pembicara mengajak diskusi dengan memberikan pertanyaan dan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya sehingga memunculkan
hubungan timbal balik antara pembicara dan peserta. Dengan cara tersebut,
pembicara juga dapat menengahi suatu perbedaan yang terjadi di antara
pemahaman peserta satu sama lain serta membantu menganalisis informasi
yang didapat dari lingkungan. Pembicara juga mengkoordinasi informasi
yang tepat melalui penyediaan informasi terkait HIV/AIDS yang benar. Di
akhir sesi pembicara juga menyediakan rangkuman yang merupakan garis
besar dari proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai