Pendamping:
dr. H. Ramli Yunus, M.Kes
Disusun oleh:
dr. Andi Ita Maghfirah
PUSKESMAS LAMPA
KECAMATAN DUAMPANUA
KABUPATEN PINRANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
Pinrang,
April 2016
Mengetahui,
Pendamping Dokter Internship
I. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan
morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada
bayi dan anak (Hidayat, 2005).1
Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap suatu penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai
untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui
suntikan, seperti vaksin, BCG, DPT, campak dan melalui mulut seperti vaksin polio
(IGN Ranuh, 2008).2
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan
kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit.
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa pencegahan penyakit
merupakan upaya terpenting dalam pemeliharaan kesehatan anak.3
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada
imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis
penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui manusia, seperti penyakit difteria.2
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah
penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran.
Pelaksaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi sepanjang
vaksinasi. Masalah utama yang menghambat akses anak terhadap program vaksinasi
adalah harga yang masih mahal serta kurang aktifnya petugas vaksinasi dalam
menjangkau masyarakat.
informasi yang beredar yang tidak berdasarkan pemikiran ilmiah. Hambatan lain
adalah munculnya kelompok-kelompok antivaksinasi yang menyebabkan kampanye
hitam dengan membawa faktor agama dan budaya. Bahkan terdapat kelompok
tertentu yang menyebarkan kampanye hitam imunisasi demi kepentingan kelompok
tertentu
khususnya
dalam
kepentingan
bisnis
terselubung
yang
mereka
lakukan. Sebagian kelompok ini adalah yang berdiri dibelakang sekelompok oknum
pelaku naturopathy atau bisnis terapi herbal.
Dalam tren dunia kesehaan modern bukan lagi soal pengobatan, tapi
pencegahan. Banyak orangtua yang menyesali kelalaiannya ketika anak sakit.
Beberapa waktu yang lalu, misalnya, orangtua panik karena banyak anak di
Indonesia terkena Polio. Demikian juga saat terjadi Kejadian Luar Biasa DPT di
Jawa Timur yang mengancam jiwa beberapa anak dan bayi.
Imunisasi sangat diperlukan untuk memberikan perlindungan, pencegahan,
sekaligus membangun kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit menular maupun
penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh bahkan kematian.
III.PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan kegiatan
imunisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi pada Posyandu Sentosa
Dusun Pallameang Desa Paria Kecamatan Duampanua, yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan atau imunitas secara pasif bagi anak-anak yang berada di
Desa Paria serta memberikan wawasan kepada Ibu yang sudah memiliki anak (bayi
maupun balita), maupun wanita yang nantinya menjadi calon Ibu. Sehingga
nantinya Ibu lebih memperhatikan kesehatan anaknya dimulai sejak bayi dalam
kandungan sampai 2 tahun setelah melahirkan.
Posyandu Sentosa Dusun Pallameang Desa Paria Kecamatan Duampanua ini
cakupannya cukup luas mencakup beberapa desa, sehingga sasaran Ibu yang
mempunyai anak di bawah usia 2 tahun ada 43 anak.
IV. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan imunisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya
imunisasi ini dilaksanakan pada Posyandu Sentosa Dusun Pallameang Desa Paria
Kecamatan Duampanua Pinrang yang dilakukan pada hari Selasa, 15 Maret 2016
pukul 09.00 s/d 11.00 WITA.
Dari sasaran Ibu yang mempunyai anak di bawah usia 2 tahun yaitu 43 orang
anak, hanya terdapat 24 anak saja yang hadir saat itu. Selain dilakukan kegiatan
penyuluhan, di posyandu tersebut juga dilakukan, pengukuran berat badan, tinggi
badan, penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak, serta imunisasi secara
berkala.
V. MONITORING DAN EVALUASI
Imunisasi yang dilakukan di Posyandu Sentosa ini berlangsung dengan baik.
Ibu-ibu berdatangan ke Posyandu membawa anak-anaknya untuk dilakukan
imunisasi secara berkala. Hanya saja ada beberapa ibu yang tidak datang ke
posyandu oleh karena Ibu sudah berangkat untuk bekerja. Oleh karena itu, terlihat
dari 43 sasaran anak untuk dilakukan imunisasi hanya ada 24 anak yang hadir.
Sedangkan untuk penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi, kebanyakan Ibu
khawatir terhadap keamanan imunisasi. Hal ini bisa dimengerti karena informasi
yang tersebar mengenai dugaan efek samping imunisasi. Salah satu yang paling
santer adalah berita anak sakit atau bahkan meninggal setelah mendapatkan vaksin
polio. Belum lagi kecurigaan imunisasi menyebabkan autism.
Akan tetapi setelah melakukan penyuluhan tersebut Ibu menjadi tahu
mengenai apa yang harus dilakukan jika terdapat reaksi setelah melakukan
imunisasi. Ibu juga menjadi tahu pada waktu apa saja anaknya dilakukan pemberian
imunisasi. Allu,
Pendamping
FOTO-FOTO KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat Aziz Alimul, A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk
Pendidikan Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika
2. Ranuh, I.G.N., dkk. (2008). Pedoman imunisasi di Indonesia, Edisi ketiga Tahun
2008. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
3. Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
4. Probandari AN, dkk. Keterampilan Imunisasi. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2013.
5. Rahmawati AI, dkk. Faktor yang mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar
di Kelurahan Krembangan Utara. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga-Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Jurnal
Berkala Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 59-70