dengan diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan patologis dari tahun 1964 hingga
Agustus 1995 di rumah sakit kami, sehingga dapat meningkatkan diagnosis awal
mereka, serta penanganan yang tepat waktu dan efek terapeutik .
BAHAN DAN METODE
Data umum
Kelompok ini terdiri dari 75 kasus, 42 laki-laki dan 33 perempuan. Usia onset
berkisar 4-75 tahun dengan rata-rata 47 tahun. Perjalanan penyakit adalah 1 sampai
99 bulan, rata-rata 47 bulan.
Jenis patologis dan lokasi tumor
Diagnosa dari 75 kasus dikonfirmasi dengan pemeriksaan patologis, 26 adalah kasus
leiomyosarcoma, 25 adenocarcinoma, 20 limfoma maligna, dan 4 neoplasma maligna
lainnya. Tumor yang terletak di duodenum, jejunum dan ileum sebanyak 18, 28 dan
29 kasus masing-masing secara berturut-turut. (Tabel 1).
Tabel 1. Jenis patologis dan distribusi
Jumlah menurut wilayah
Jenis Neoplasma
Leiomyosarcoma
Duodenum
Jejunum
Ileum
Jumlah
14
26
Adenokarsinoma
10
25
Limfoma Ganas
14
20
29
75
18
28
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari tumor ganas yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Gejala
Nyeri
Massa
Kekuru
Obst
Mele
perut
abdom
san
ruksi
na
en
usus
Perito Kun
nitis
Dem
Anem
ing
am
ia
akut
Angka
45
43
18
11
60
57,3
24
14,7
6,7
6,7
5,3
Diagnosis praoperasi
Sebelum laparotomi eksplorasi, 33 kasus didiagnosis sebagai karsinoma saluran
cerna, 25 kasus sebagai massa abdomen, dan 17 kasus yang salah didiagnosis sebagai
penyakit lain, seperti perforasi usus, peritonitis akut, tumor ovarium, kanker usus, dan
intususepsi dari ileum ke saekum, dan sebagainya.
Pemeriksaan penunjang
Tidak ada CEA (antigen Carcinoembryonic) abnormal terdeteksi pada 10 kasus. Dua
puluh tiga dari 26 kasus yang ditemukan memiliki massa abdomen oleh ultrasonografi
n
1 tahun
3 tahun
5 tahun
Reseksi radikal
37
87,5
68,7
48,1
Reseksi paliatif
21
57,9
33,8
24,1
13
42,9
21,4
0,0
Gejala relieving
dan operasi
eksplorasi
n
1 tahun
3 tahun
5 tahun
adenokarsinoma
25
53,9
27,9
14,0
leiomyosarcoma
26
95,8
82,1
57,5
Limfoma ganas
20
48,6
39,7
23,8
n
1 tahun
3 tahun
5 tahun
Duodenum
17
62,9
38,5
0,0
Jejunum
27
81,8
59,6
50,4
Ileum
27
51,1
29,2
17,5
[1,2]
Sejak tahun 1964 sampai 1995, 75 kasus tumor ganas primer dari usus kecil dirawat
di rumah sakit kami, yang merupakan sekitar 1,4% dari 4427 kasus keganasan pada
semua saluran pencernaan pada periode yang sama. Di Cina, leiomyosarcoma,
adenokarsinoma, dan limfoma ganas terhitung sebagian besar keganasan usus kecil,
tapi karsinoid jarang. Namun, di negara-negara lain keganasan yang paling sering
ditemui dari usus kecil adalah adenokarsinoma dan karsinoid, limfoma ganas dan
leiomyocarcinoma[3].
Hubungan antara patologi dan lokasi tumor. Lokasi predileksi dari
leiomyosarcoma
adalah
jejunum,
ileum dan
duodenum.
Lokasi
predileksi
adenokarsinoma adalah berasal dari duodenum, jejunum dan ileum, sedangkan letak
predileksi limfoma maligna adalah ileum dan jejunum, dan duodenum bagian bawah
(distal)[3]. Tingkat distribusi tumor dalam kelompok kasus ini konsisten dengan yang
dilaporkan dalam literatur (Tabel 1).
Distribusi tumor di usus kecil. Adenokarsinoma menyumbang sekitar 50%
-66% dari tumor pada duodenum (55,6% dalam kelompok ini), dan diikuti oleh
limfoma maligna dan leiomyosarcoma. Pada jejunum, yang paling sering ditemui
adalah leiomyosarkoma (terhitung 50% dalam kelompok ini), berikutnya adalah
adenokarsinoma dan limfoma maligna. Namun dalam ileum, limfoma maligna
merupakan sekitar setengah dari semua keganasan (48,3% dalam kelompok ini), dan
diikuti oleh adenokarsinoma dan leiomyosarkoma.
Banyak ahli berpendapat bahwa rendahnya insiden dari tumor maligna pada
usus kecil berhubungan dengan faktor-faktor berikut : 1. Alkalinitas dalam lumen usus
kecil tidak layak untuk pertumbuhan tumor. 2. Laju peristaltik usus kecil dipengaruhi
untuk meminimalkan waktu paparan mukosa karsinogen dari makanan secara
potensial, dan isi cairan di lumen dapat mencairkan karsinogen, yang akan mengarah
pada penurunan karsinogenisitas. 3. Kurangnya flora bakteri intralumenal jelas
mengurangi agen karsinogenik, dan bakteri ini diperlukan dalam proses metabolisme.
4. Sebuah konsentrasi besar IgA diproduksi terutama di jaringan limfoid usus kecil,
adalah perlindungan terhadap pembentukan tumor dengan menetralkan virus dan agen
karsinogenik potensial. 5. T-limfosit dengan kekebalan yang kuat, terhitung untuk
sebagian besar limfosit dalam mengumpulkan lymphadens dari usus kecil, memiliki
kemampuan yang kuat dan karakteristik khusus untuk melindungi terhadap
pertumbuhan tumor. 6. Benzopyrene hidroksilase hadir dalam jumlah besar di mukosa
usus kecil dan dapat mendetoksifikasi karsinogen[1].
Diagnosa
Tumor ganas primer dari usus kecil mudah terjadi kesalahan diagnosa karena insiden
yang rendah, presentasi klinis yang tidak jelas dan tidak spesifik, serta metode
diagnostik terbatas. Tingkat kesalahan diagnosis dalam literatur dilaporkan sekitar 40
% -80 %
[4]
adalah kunci titik untuk meningkatkan akurasi diagnostik dan untuk menurunkan
tingkat kesalahan diagnostik.
Pemahaman yang lebih baik harus diperoleh pada tumor ganas primer dari
usus kecil. Dalam klinik follow-up seharusnya meningkatkan kecurigaan terhadap
penyakit : nyeri perut yang tidak diketahui, massa abdomen, melena, dan obstruksi,
terutama ketika palpasi massa perut.
Barium meal roentgenografi adalah metode rutin untuk mendeteksi tumor
ganas primer dari usus kecil, akurasi diagnostik yang dapat berkisar 50 %
[2,5 ]
. Kami
berpikir bahwa untuk pasien yang dicurigai tumor pada usus kecil, barium
roentgenografi harus dilakukan jika memungkinkan. Dalam studi kelompok kami,
diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan barium meal x-ray pada 11 dari 13
kasus dengan akurasi 84,6 %. Roentgenografi kontras barium -air, di mana sejumlah
besar barium dan udara yang disuntikkan ke dalam lumen duodenum melalui
lambung, disarankan dilakukan untuk memvisualisasikan segmen usus kecil oleh
segmen, sehingga dapat meningkatkan tingkat akurasi diagnostik. Ileum distal
biasanya sulit divisualisasikan pada bagian atas gastrointesinal, tapi mungkin bisa
ditunjukkan melalui barium enema di mana bahan kontras dari colon direfluks ke
dalam usus kecil distal melalui valvula ileocecal. Kombinasi roentgenografi barium
meal dan barium enema dapat mencapai tingkat positif dari 50 % -80 %.
Pemeriksaan endoskopi fleksibel dan biopsi langsung adalah metode yang
paling dapat diandalkan untuk menegakkan diagnosis, terutama pada tahap awal
penyakit. Hal ini juga berguna dan dapat diandalkan untuk diagnosis tumor dalam
duodenum. Dalam studi kelompok kami, diagnosis ditegakkan pada 6 dari 7 kasus
dengan pemeriksaan endoskopi fleksibel dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan
patologis. Di negara-negara lain, endoskopi fleksibel untuk usus kecil digunakan di
klinik pada tahun 1969. Tapi perkembangannya sangat lambat karena kesulitan teknis
dalam menyisipkan dan menyebabkan pasien menderita[5].
Computed Tomography (CT) scan dapat menunjukkan gambaran yang baik
dari daerah tumor yang terlibat dan struktur di sekitarnya. Selain itu, CT scan dapat
menentukan apakah ada metastasis lokal atau jauh. Terutama bagi mereka yang
didiagnosis carsinoma yang tidak bias dikonfirmasi oleh GI barium roentgenografi,
CT scan merupakan metode yang efektif[6].
Pengobatan
Reseksi bedah sejauh ini merupakan metode terapi yang paling efektif untuk tumor
ganas usus kecil. Jika diagnosis ditegakkkan, reseksi radikal harus dilakukan sedini
mungkin, yang memerlukan reseksi segmental setidaknya 10 cm dari wilayah yang
terlibat, termasuk menghilangkan mesenterium yang terlibat dan jaringan limfenya[7].
Dilaporkan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun reseksi radikal adalah 25 %-54 [1,8],
yang konsisten dengan itu (48,1 %) dalam penelitian kami. Untuk karsinoma pada
duodenum, operasi Whipples harus dilakukan jika memungkinkan. Tumor di distal
ileum harus ditangani oleh hemicolonectomy right. Reseksi paliatif tumor sangat
penting dan tidak boleh menyerah dengan mudah. Tingkat kelangsungan hidup 5
tahun adalah 0 % -25 % yang dilaporkan dalam literatur, dan 24,1 % dalam penelitian
kami. Operasi Bypass sementara dapat meringankan gejala tetapi tidak bisa
memperpanjang hidup pasien. Reseksi Reexploratory harus dilakukan untuk
mencegah kekambuhan(rekurensi) jika mungkin[9,10].
Kemoterapi Adjuvant pasca operasi untuk limfoma maligna diperlukan.
Limfoma maligna yang tidak tereseksi pada usus kecil harus ditangani utamanya
dengan kemoterapi untuk meringankan gejala dan memperpanjang usia. Rejimen
kemoterapi biasanya adalah CHOP (CTX + VCR + ADM + Prednisone).
Leiomyosarcoma dari usus kecil sebagian sensitif terhadap agen kemoterapi. Untuk
leiomyosarcoma besar, kombinasi kemoterapi pra operasi ADM dan CTX dapat
memperkecil ukuran tumor dan meningkatkan tingkat reseksi. Kemoterapi tidak
berpengaruh pada adenokarsinoma usus kecil karena tidak sensitif untuk agen
kemoterapi. Dalam studi kami, 27 kasus telah menerima kemoterapi, tapi tidak
menerima adjuvant pasca operasi ataupun paliatif kemoterapi yang efektif dalam
memperpanjang kelangsungan hidup, yang mungkin dihubungkan dengan tahap akhir
dari penyakit ini.
Faktor prognostik
Dilaporkan bahwa faktor prognosis dari tumor ganas primer dari usus kecil terutama
tipe operasi, jenis histologi, letak tumor dan ukuran tumor[1,7], dan masing-masing
dianalisis dengan analisis monovariat. Sampai saat ini belum ada laporan di dunia
tentang faktor-faktor prognosis studi dengan model analisis multivariat. Dalam studi
kami, 12 faktor dianalisis dengan computer COX model analisis multivariat, termasuk
jenis kelamin pasien, usia, klinis, tipe histologis, lokasi tumor, ukuran tumor, kotoran,
metastasis kelenjar getah bening, metastasis hati, invasi ke organ yang berdekatan,
jenis operasi, dan kemoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor prognostik
yang signifikan adalah tipe histologis, jenis operasi, usia pasien dan lokasi tumor
namun bukan ukuran tumor atau kemoterapi yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap prognosis.