Energetika Kimia
Percobaan B-2
KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU
Nama
: Nurlaela Rahmahwati
NIM
: 10512036
Kelompok
: IV
: - Neny R. (20512062)
- Hanna Tri Lestari (10510009)
PERCOBAAN B-2
KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU
I.
Tujuan Percobaan
a. Menentukan nilai kelarutan asam oksalat pada rentang suhu 350C-600C
b. Menentukan kalor pelarutan diferensial asam oksalat
II.
Teori Dasar
Kelarutan adalah banyaknya suatu zat yang dapat larut secara maksimum
dalam suatu pelarut pada kondisi tertentu. Umumnya dinyatakan dalam satuan
mol/L. Jadi bila batas kelarutan dicapai, maka zat yang dilarutkan itu dalam batas
kesetimbangan, artinya bila zat terlarut ditambah, maka akan terjadi larutan jenuh.
Kesetimbangan bergantung pada suhu pelarutan. (Hoedijono, 1990)
Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan
zat tidak larut. Dalam kesetimbangan ini, kecepatan melarut sama dengan
kecepatan mengendap. Artinya konsentrasi zat dalam larutan akan selalu sama.
Dalam larutan jenuh terjadi keseimbangan antara molekul zat yang larut dan yang
tidak larut.keseimbangan itu dapat dituliskan sebagai berikut :
A(p) A(l)
Dimana :
A (l) : molekul zat terlarut
A (p) : molekul zat yang tidak larut
Tetapan kesimbangan proses pelarutan tersebut :
K=
az az
= = mz
a 'z 1
Dimana :
az
: keaktifan zat yang larut
az
: keaktifan zat yang tidak larut, yang mengambil harga satu untuk zat
padat dalam keadaan standar
yz
: koefisien keaktifan zat yang larut mz : kemolalan zat yang larut yang
karena larutan jenuh disebut kelarutan
(Fisika T. K., 2011)
Pengaruh temperatur dalam kesetimbangan kimia ditentukan dengan Ho
H
ln K
[
]
dengan persamaan:
P =
T
RT 2 yang disebut persamaan vant hoff.
Pada reaksi endoterm konstanta kesetimbangan akan naik seiring dengan naiknya
termperatur. Pada reaksi eksoterm konstanta kesetimbangan akan turun dengan
naiknya temperatur (Alberty, 1996).
III.
Data Pengamatan
Truang = 260C
air = 0,9967870 g/mL
1. Massa piknometer
Piknometer
Pikno kosong
Pikno kosong + aqua dm
Pikno kosong + asam oksalat (350C)
Pikno kosong + asam oksalat (400C)
Pikno kosong + asam oksalat (450C)
Pikno kosong + asam oksalat (500C)
Pikno kosong + asam oksalat (550C)
Pikno kosong + asam oksalat (600C)
Massa (g)
28,30
60,06
62,21
62,63
63,20
63,75
64,36
65,10
V1
30,5
28,3
27,6
22,6
20,7
16,8
Pengolahan Data
T= 350C
1. Penentuan volume piknometer (Vp)
Vp =
Vp =
60,06 g28,30 g
0,9967870 g /mL
= 31,86 mL
2. Penentuan massa jenis asam oksalat (oksalat)
oksalat (35C) =
z=
62,21 g28,30 g
31,86 mL
= 1,0643 g/mL
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut.
Suhu Zat dalam Piknometer (oC)
35
40
45
50
55
60
z (g/mL)
1.0643
1.0775
1.0954
1.1127
1.1318
1.1551
[H2C2O4]
(35oC)
M NaOH x V NaOH
10
2x
x V H 2 C 2O 4
100
0,5138 M x 16,85 mL
10
2x
x 25 mL
100
= 1,7315 M
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut.
Suhu Zat dalam Piknometer (oC)
35
40
45
50
55
60
b. Massa 100 mL larutan oksalat
[H2C2O4] M
1.7315
2.1323
2.3224
2.8413
2.9081
3,1187
z (g/mL)
Massa larutan
Oksalat (g)
1.0643
1.0775
1.0954
1.1127
1.1318
1.1551
106.43
107.75
109.54
111.27
113.18
115.51
= air x Volume
= 0,9967870 g/mL x 90 mL
= 89,711 g
Massa larutan
Oksalat (g)
Massa air
(mL)
Massa Larutan
Oksalat jenuh (mL)
106.43
107.75
109.54
111.27
113.18
115.51
89,711
89,711
89,711
89,711
89,711
89,711
16,719
18,039
19,829
21,559
23,469
25,799
[H2C2O4] M
1.7315
1.5589
40
45
50
55
60
2.1323
2.3224
2.8413
2.9081
3,1187
1.9197
2.0909
2.5580
2.6182
2,8078
Massa Larutan
Oksalat jenuh
(mL)
Massa Oksalat
(g)
Massa Air
(g)
16,719
18,039
19,829
21,559
23,469
25,799
1.5589
1.9197
2.0909
2.5580
2.6182
2,8078
15,1601
16,1193
17,7381
19,0010
20,8508
22,9912
35
40
45
50
55
60
g. Kelarutan zat/molalitas (mz)
mz (35oC)
10
1000 x [H2C2O4]x
10
1000
1000
Massa air (f )
x 1,7315 M x
1000
15,1601 g
= 1,1421 molal
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut.
Suhu Zat dalam
Piknometer (oC)
35
40
45
50
55
60
4. Penentuan HDS
[H2C2O4] M
Massa Air
(g)
Molalitas
Zat (mz)
1.7315
2.1323
2.3224
2.8413
2.9081
3,1187
15,1601
16,1193
17,7381
19,0010
20,8508
22,9912
1,1421
1,3228
1,3093
1,4953
1,3947
1,3565
R = 8,314 J/mol K
T1 = 35 + 273 = 308 K
T2 = 40 + 273 = 313 K
mz(T 2)
log mz(T 1)
1,3228
log 1,1421
=
=
H DS
2,303 R
T 2T 1
x T 2 xT 1
H DS
2,303 x 8,314
313308
313 x 308
T2 (oC)
40
45
50
55
60
HDS J/mol
23,549
-2,830
22,691
-12,271
-5,0447
H DS
HDS =
n
23,549+(2,830)+22,691+(12,271)+(5,0447)
5
1/T (K-1)
0,003246
75
0,003194
89
0,003144
65
0,003095
98
0,003048
78
0,003003
log mz
0,0577
0,1215
0,1170
0,1747
0,1445
0,1324
log m
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0
0
1/T (K-1)
= Bx + A
= -298,9X + 1,058
Log mz=
H DS
2,303 R
Gradien (B)
1
T
H DS
2,303 R
= -298,9
Larutan
pada
suhu
350C
400C
450C
500C
550C
600C
V.
(g/mL)
Konsentrasi
(M)
Massa
100 mL
oksalat
(g)
1.7315
106.43
2.1323
107.75
2.3224
109.54
2.8413
111.27
2.9081
113.18
3,1187
115.51
1.064
3
1.077
5
1.095
4
1.112
7
1.131
8
1.155
1
Pembahasan
Massa
10 mL
larutan
jenuh
(g)
Massa oksalat
dalam 10 mL
larutan jenuh
(g)
16,719
Massa
Pelarut
dalam 10
mL
larutan
jenuh
mz
(molal)
H
(J/m
15,1601
1,1421
23,
16,1193
1,3228
-2,
17,7381
1,3093
22,
19,0010
1,4953
-12
20,8508
1,3947
-5,0
22,9912
1,3565
23,
1.5589
18,039
1.9197
19,829
2.0909
21,559
2.5580
23,469
2.6182
25,799
2,8078
VI.
Kesimpulan
a. Nilai
kelarutan
0
0
35 C-60 C
Larutan
pada
suhu
350C
400C
450C
500C
550C
600C
mz
(molal)
1,1421
1,3228
1,3093
1,4953
1,3947
1,3565
Daftar Pustaka
Ismarwanto, Hoedijono.1990.Diktat Kuliah Kimia Analitik Bagian I.Surabaya:
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Maron, Samuel.1974.Fundamental of Physical Chemistry.USA: Macmillan
Publishing Co Inc
P.W.Atkins.2000.Physical Chemistry.3rd.Ed Oxford University (Hlm. 168-170)
Sukardjo.1977.Kimia Fisik.Jakarta: PT. Aneka Cipta
www.elmhurst.edu/~chm/uchembook/174temppres.html (diakses tanggal 12
Maret 2014)