Anda di halaman 1dari 5

KULTUR JARINGAN

Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan suatu cara memperbanyak tanaman dengan
teknik mengisolasi bagian tertentu dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan dan organ
serta menumbuhkannya pada media nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman
di dalam kondisi yang steril, sehingga bagian - bagian tersebut bisa memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman lengkap/sempurna.
Jenis Tanaman Yang Dikulturkan
1. Tanaman keras tingkat tinggi yang mempunyai nilai jual tinggi atau mengandung
metabolit sekunder yang mempunyai efek farmakologi, misal pule pandak, gaharu,
sono keling, jati, sengon, dan akasia.
2. Tanaman hias, tanaman langka atau yang punya nilai jual mahal, misal berbagai jenis
anggrek.
3. Tanaman hortikultira varietas unggul, misal berbagai jenis pisang.
Syarat Kultur Jaringan
Agar berhasil dengan baik ketika akan melakukan kultur jaringan, terdapat beberapa syarat
yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berkut.
1. Pemilihan eksplan
Eksplan adalah bagian dari tanaman yang digunakan dalam kulturisasi. Eksplan ini
menjadi bahan dasar bagi pembentukan kalus (bentuk awal calon tunas yang
kemudian mengalami proses pelengkapan bagian tanaman, seperti daun, batang, dan
akar). Sebagian eksplan sebaiknya dipilih pucuk muda tanaman dewasa yang
diketahui asal-usul dan varietasnya, tidak terinfeksi penyakit, dan jenisnya unggul.

2. Penggunaan media yang cocok


Media yang cocok memengaruhi pertumbuhan eksplan yang telah ditanam untuk
menjadi plantlet (tanaman kecil). Media yang baik, harus memenuhi syarat nutrisi
yang diperlukan eksplan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, di dalam
media kultur jaringan ditambahkan berbagai macam mineral, vitamin, sumber
karbohidrat, dan zat pengatur tumbuh (hormon)
3. Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik.
Semua tahapan yang dilakukan dalam kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik.
Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun bakteri. Oleh karena itu,
sterilisasi eksplan ke dalam medium dilakukan di dalam laminar air flow cabinet
untuk mencegah kontaminasi. Penyimpanan kultur juga harus di dalam ruangan
dengan suhu, pencahayaan, dan pengaturan udara yang baik.

Cara Kerja Teknik Kultur Jaringan


Dasar teknik kultur jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat totipotensi
yaitu kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam
medium aseptik yangmengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai. Tahapan
yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1. Pembuatan media.
2. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas
3. Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang
disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan
kultur jaringan juga harus steril.
4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan
pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya
kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang
telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril
dengan suhu kamar.
5. Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar
yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan
baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan

perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun
jamur.
6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke
bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup.
Alat dan bahan kultur jaringan
Alat untuk pembuatan media kultur jaringan
1. Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air
aquades dalam pembuatan media. Ukuran gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml,
1000ml, 2000ml.
2. Pipet, untuk mengambil cairan.
3. Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media
kultur.
4. Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media
5.
6.
7.
8.
9.

kultur.
Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat media.
Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat pemanasan.
Panci, uempat memasak media.
Kompor, untuk pemanas saat memasak media.
Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam

kegiatan kultur jaringan.


10. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
11. Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur dan sebagai pengikat
plastik dengan botol kultur.
Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan
Alat Penanaman (Inokulasi)
1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril
atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.
2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan berupa biji/plb anggrek.
4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol
kultur.
5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika
melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril.

Alat Inkubasi
1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan

hasil inokulasi dan

mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.


2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan
kondisi suhu untuk kultur jaringan.
3. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman.
4. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman kultur.
5. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan
Alat Aklimatisasi
1.
2.
3.
4.
5.

Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci.
Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan bakterisida.
Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.

Persiapan Bahan
Bahan untuk Pembuatan Media

Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, hyponex


Gula
Agar
Air

Bahan untuk Sterilisasi Eksplan

Eksplan
Air
Fungisida
Bakterisida
HgCl2
Klorox/pemutih pakaian
Alkohol

Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)

Alkohol
Air steril
Betadin
Eksplan

Bahan untuk Aklimatisasi

Tanaman
Air
Fungisida
Bakterisida
Media (mos, pakis, arang, sterofom)

Hasil Kultur Jaringan

Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama

Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat

Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus

Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah

Anda mungkin juga menyukai