Anda di halaman 1dari 5

Merah

Lara di mana mana

Ada Ada Saja

Lagu: Adrian
Lirik: Cholil

Lagu: Adrian dan Cholil


Lirik: Cholil

Lagu: Adrian dan Cholil


Lirik: Cholil

Dan kita arak mereka


Bandit jadi panglima
Politik terlalu amis
Dan kita, teramat necis

Sampai kapan kau


biarkan
Dia tak berperan
Ditelantarkan harapan,
dia kesakitan
Terburai berantakan, tak
keruan
Marah di mana mana

Moralis, merasa paling


baik
Macam yang paling etis,
awas jatuh menukik

Ilmu Politik

Lalu angkat mereka


Sampah jadi pemuka
Politik terlalu najis
Dan kita teramat klinis
Dan kita dorong mereka
Badut jadi kepala
Politik terlalu kaotis
Dan kita teramat praktis
Lalu dukung mereka
Cendikia jadi pertapa
Politik terlalu iblis
Dan kita teramat manis
Aku akan menjadi karang
di lautan mereka
Aku akan menjadi kanker
dalam tubuh mereka

Sampai kapan kau


ikhlaskan
Dia dihancurkan,
Lumpuhkan alam pikiran
dan sekujur badan
Terhampar masa depan,
temaram
Lara di mana mana
Reff.
Keajaiban dan khayalan
Taruh di awan,
Kenyataan dalam pelukan
Kelembaman pada
tekanan
Raih elan, kepalkan
tangan
Sampai kapan kau relakan
Dia kekeringan
Dihisap jiwa raganya,
seluruh hidupnya
Marah di mana mana, ta
ra ra
Lara di mana mana

Sang martir, inginnya adu


fisik
Cupet dan sesat pikir,
buah intrik politik
Reff
Ada ada saja, sifat kawan
kita
Dipelihara dan budidaya
Macam macam saja,
kelakukan kita
Smoga masih bisa
bahagia
Fatalis, main yang aman
aman
Seolah apolitis, takluk
pada keadaan
Mukjizat, hanya di zaman
nabi
Tak bisa langsung sehat,
dihadapi dikelahi
Ekonomi korban politik
Hukum tunduk pada
politik
Pendidikan masuk politik
Olahraga bawa politik
Orang gila akibat politik
Dagang sapi pakai politik
Beragama, buat politik
Keluarga ribut politik

BIRU
Pasar Bisa Diciptakan
Lirik: Adrian dan Cholil
Lagu: Cholil

Kami mau yang lebih


indah
Bukan hanya remah
remah
Sepah, sudahlah
Kami hanya akan
mencipta
Segala apa yang kami
cinta, bahagia
Kami bawa yang
membara
Di dasar jiwa, di
dasar jiwa
Menembus rimba
dan belantara
sendiri
(pasar bisa
diciptakan)
Membangun kota
dan peradaban
sendiri
Kami ingin lebih
bergizi
Bukan hanya yang
malnutrisi,substansi
Kami bawa yang
membara
Di dasar jiwa, di
dasar jiwa
Menembus rimba
dan belantara
sendiri
(pasar bisa
diciptakan)
Membangun kota
dan peradaban
sendiri
Pasar bisa
diciptakan, pasar
bisa diciptakan
Pasar bisa
diciptakan, pasar
bisa diciptakan

Pasar bisa
diciptakan ooooo
Pasar bisa
diciptakan, pasar
bisa diciptakan
Pasar bisa
diciptakan, pasar
bisa diciptakan
Pasar bisa
diciptakan

JINGGA
Cipta Bisa Dipasarkan
Lirik: Cholil
Lagu: Adrian, Akbar dan Cholil

Dari
kegelisahan
dipadatkan dengan cinta
Bergemuruh di dada jauh
dari mereda
Fantasi yang menggila
bercampur rasa kecewa
Pelan-pelan
hilangnya
jadi sepercik cahaya
Oh cahaya, akhirnya kita
sampai juga
Temukannya,
sinarnya
pun dibagi rata
Berbinar binar hidup
bergelora
Oh cahaya la la la la lalala
Imajinasi rasa takut larut
didalamnya
Tak terkira siksanya,
hingga capai bahagia
Amarah angan angan
berhamburan berkejaran
Akan
terus
mendera
hingga titik terangnya
Kegelapan
masih
membayang
Menyelimuti,
menolak
pergi
Mencari ruang gerak
ditentang
Dan menjadi ironi

Hilang
Lagu: Adrian, Akbar & Cholil
Lirik: Cholil

Rindu kami seteguh besi


Hari demi hari menanti
Tekad kami segunung
tinggi
Takut siapa? semua
hadapi
Yang hilang Menjadi
katalis
Disetiap kamis
Nyali Berlapis
Marah Kami
Senyala api
Di depan istana berdiri
Yang hilang menjadi
katalis
Disetiap kamis
Nyali berlapis
Yang ditinggal
Takkan pernah diam
Mempertanyakan kapan
pulang ?

Maunya, sempurna tanpa


cela
Ternyata, retak di manamana

HIJAU
Nyala Tak Terperi
Lagu: Adrian
Lirik: Cholil

Ku bermandi cahaya
mentari
Mendarah mendaging
Dan menjadi energi
Ku menelan cahaya
rembulan
Menjadi harapan,
Nyala tak terperikan
Segala gulita sirna
Terkikis doa
Semua indra terbuka
Berfungsi mata
Yang hilang,
Berganti hingga tak
terbilang
Cahaya, ku jelang

Cahaya, Ayo Berdansa..


Lagu: Adrian, Akbar & Cholil

Instrumental

Keracunan Omong
Kosong

Cara Pengolahan
Sampah

Lirik: Cholil
Lagu: Adrian & Akbar

Lirik: Cholil
Lagu: Adrian

Apa yang kau tawarkan,


bukan pengetahuan
Ucapan miskin pemikiran
Apa yang kau sodorkan,
hanyalah hasutan
Ujaran penuh
kemunafikan
Keracunan omong kosong

Dalam demokrasi
Sampahpun meninggi,
cari eksistensi
Bukan disesali, atau
dimungkiri
Jangan dibaui, diatasi
Dialihfungsi, ke energi

Reff
Banjir informasi, banyak
kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan
berduri
Argumennya asal, jauh
dari handal
Tak masuk akal, kacau
menjurus brutal
Dakunya, seluas
cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Apa yang engkau makan?
Inginnya bentrokan
Hujatan kudapan andalan
Apa yang engkau telan?
Gagasan pas-pasan
Kebencian menjadi
pegangan
Keracunan omong kosong
Kembali ke reff

Dipilah, dipisah
Agar gampang diubah,
biar mudah diolah
Yang basah, alamiah
Tanam di tanah, mestinya
berfaedah
Yang plastik, problematik
Mending diutak atik, jadi
hiasan apik
Yang organik, pemantik
Diotak atik, berharap jadi
listrik
Kita konsumsi sampah
(konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (ide
basi yang beraksi)
Kita konsumsi sampah
(konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah
(miskin visi unjuk gigi)

Tiba tiba datang, atau


dinantikan
Dan kematian,
kesempurnaan
Dan kematian hanya
perpindahan
Dan kematian , awal
kekekalan
Karena kematian untuk
kehidupan tanpa kematian

PUTIH
Tiada (untuk Adi Amir
Zainun)
Lirik: Adrian dan Cholil
Lagu: Adrian dan Cholil

Saat kematian datang


Aku berbaring dalam
mobil ambulan,
Dengar, pembicaraan
tentang pemakaman
Dan takdirku menjelang
Sirene berlarian bersahutsahutan
Tegang, membuka jalan
menuju tuhan
Akhirnya aku usai juga
Saat berkunjung ke
rumah,
Menengok ke kamar ke
ruang tengah
Hangat, menghirup bau
masakan kesukaan
Dan tahlilan dimulai
Doa bertaburan terkadang
tangis terdengar
Akupun ikut tersedu
sedan
Akhirnya aku usai juga
Oh, kini aku lengkap
sudah
Dan kematian,
keniscayaan
Di persimpangan, atau
kerongkongan

Tentang akal dan hati


Rahasianya yang penuh
teka teki
Tentang nalar dan iman
Segala pertanyaan tak
kunjung terpecahkan
Dan tentang kebenaran
Juga kejujuran
Tak kan mati kekeringan
Esok kan bermekaran

KUNING
Ada (Untuk Angan Senja,
Rintik Rindu dan semua
harapan di masa depan)
Lirik: Cholil
Lagu: Adrian, Akbar dan Cholil

Lalu pecah tangis bayi


Seperti kata wiji
Disebar biji biji
Disemai menjadi api
Selamat datang di
samudra.
Ombak ombak menerpa
Rekah rekah dan
berkahlah
Dalam dirinya, terhimpun
alam raya semesta
Dalam jiwanya,
berkumpul hangat surga
neraka
Hingga kan datang
pertanyaan
Segala apa yang
dirasakan
Tentang kebahagian
Air mata bercucuran
Hingga kan datang
ketakutan
Menjaga keterusterangan
Dalam lapar dan kenyang
Dalam gelap dan
benderang

Keberagamaan
Lirik: Adrian
Lagu: Cholil

Tentang nubuat
mencerahkan
Berlabuh dalam
keheningan
Menyapa dalam
keramaian
Pada batas yang dirasakan
Resah
Manusia mengonsepsi
tuhan
Bernaung di dalam
pikiran
Mencari setiap jejakNya
Mengulas semua
kehendakNya
Apa wujudnya
Apa misinya
Manusia menafikan tuhan
Melarang atas perbedaan
Persepsi dibelenggu
tradisi
Jiwa yang keruhpun
bersemi
Nihil maknanya
Hampa surganya
Hampa
Karena cinta bersemayam
dalam jiwa

Lagu: Adrian, Akbar dan Cholil

Terjerembap demi akhirat


Akalnya lenyap, hati
berkarat
Hati berkarat, cacat,
pekat, jahat
Beragam, berwarna
Lestarilah tumbuhnya
Bermacam agama
Dipancarkan cintanya
Semua bertautan
Keberagaman
Lirik: Adrian dan Cholil

Nihilis, Humanis

Dilebur harapannya
Yang hening, Yang bising
Diserap hakikatnya
Semua dihisabnya, sebab
akibatnya
Bila matahari sepenggal
jaraknya
Padang yang luas tak ada
batasnya
Berarak beriringan
Berseru dan menyebut
.Dia..

Anda mungkin juga menyukai