Anda di halaman 1dari 2

2.

Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang gagal jantung


1. Pemeriksaan Fisik:

Tekanan Darah: 150/90 mmHg


RR: 24 x/menit
Nadi: 105 x/menit
Suhu Badan: 36, 5o C
Konjungtiva Anemis (-)
Sclera Ikterik (-)
Tekanan Vena Jugularis yang meningkat yaitu 5 + 3 cmH 2O

Sistem Kardiovaskular:
Inspeksi: mengstimasi kondisi JVP (Jugular Venous Pressure)
Palpasi: Mengetahui Point of Maximal Impulse dan gerakan jantung
Perkusi: batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang
intercostal III/IV pada garis parasternal kiri pekak jantung relative dan pekak
jantung absolut perlu dicari untuk menetukan gambaran besarnya jantung.
Auskultasi:
S1: suara saat menutupnya katup atrioventrikuler
S2: suara saat menutupnya katup aorta dan pulmonal
S3: suaru abnormal pada awal diastole setelah membukanya katup atrioventrikular
S4: suara abnormal terjadi saat sebelum sistol (presistolik)
Murmur: suara bising hasil dari vibrasi akibat aliran darah trubulen (-)

2. Pemeriksaan Penunjang

1.FOTO POLOS DADA


Foto polos dada dapat menunjukkan adanya hipertensi vena paru, sembab
paru atau kardiomegali.
Sembab paru dan hipertensi vena pulmonal: tanda awal adanya hipertensi
vena pulmonal ialah adanya peningkatan aliran darah ke daerah paru atas dan
peningkatan kaliber vena (flow redistribution). Jika tekanan paru makin tinggi, maka
sembab paru mulai timbul, dan terdapat garis Kerley B. Akhirnya sembab alveolar
timbul dan tampak berupa perkabutan di daerah hilus. Efusi pleura seringkali terjadi
terutama di sebelah kanan.

Kardiomegali: dapat ditunjukkan dengan peningkatan diameter transversal


lebih dari 15,5 cm pada pria dan lebih 14,5 cm pada wanita. Atau peningkatan CTR
(cardio thoracic ratio) lebih dari 50%.'
2.ELEKTROKARDIOGRAFI
Kelainan EKG dibawah ini dapat ditemukan pada GJA:
Gelombang Q (menunjukkan adanya infark miokard lama) dan kelainan
gelombang ST-T menunjukkan adanya iskemia miokard.

LBBB (left bundle branch block), kelainan ST-T dan pembesaran atrium kin
menunjukkan adanya disfungsi bilik kiri.

LVH (left ventricular hypertrophy) dan inversi gelombang T menunjukkan


adanya stenosis aorta dan penyakit jantung hipertensi.

Aritmia jantung.
EKG untuk melihat penyakit yang mendasari seperti infark miokard dan
aritmia. Hipertropi ventrikel kiri dimana S d V1 + R di V5/V6 35 mm , aritmia
misalnya terdapat fibrilasi atrium dimana jarak R ke R tidak seragam.
3.ANALISIS GAS DARAH
Regangan pare berkurang dengan penurunan volume total pare dan
kapasitas vital. Gambaran analisis gas darah berupa penurunan tekanan oksigen
arterial dengan tekanan CO2 arterial normal atau menurun. Pada GJA yang berat,
tampak penurunan hebat tekanan oksigen arterial, asidosis metabolik dan tekanan
CO2 arterial menurun.
Asidosis yang terjadi akibat penumpukan asam laktat karena penurunan
perfusi perifer.2

12. apakah normal bila batas kiri jantung ICS VI 2 cm lateral linea midclavicularis
sinistra?
Tidak, karena hal tersebut menunjukkan adanya pembesaran jantung (kardiomegali)
dan hipertrofi ventrikel karena normalnya ictus kordis terletak pada ICS V linea
midclavicularis sinistra. Jika kardiomegali ditemukan, maka ictus kordis biasanya
berubah lokasi di bawah ICS V (intercostal V) dan atau sebelah lateral dari
midclavicularis linea, dan denyut dapat dipalpasi hingga 2 ICS dari apex.

Anda mungkin juga menyukai