Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI DALAM EKONOMI GLOBAL DAN PENGELOLAAN DALAM

TANTANGAN TEKNOLOGI
Hubungan Teknologi Dengan Organisasi Bisnis
Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat, teknik dan kegiatan yang
digunakan untuk mengubah input menjadi output. Karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi
meliputi seluruh proses transformasi yang terjadi dalam organisasi, menyangkut mesin-mesin
yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan..
Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan
memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga terhadap
budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi. Pengelolaan
administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan pengembangan
sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi pada pemanfaatan atau
implementasi teknologi informasi yang bertahap yang dimulai dengan perencanaan,
pengembangan, ahli kelola, operasional sampai dengan tahap pemeliharaan.
Dengan adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan
akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing, karena pada
dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal
tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan
dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja
organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai alat bantu maupun
strategi yang tangguh untuk mengintegrasikandan mengolah data dengan cepat dan akurat serta
untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir,
baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur teknologi informasi
telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai
keunggulan bersaing sehingga menjadikan penggunaan infrastruktur teknologi informasi sebagai
kebutuhan strategi yang merupakan kunci yang memungkinkan implementasi dari sistem
inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali dan
meningkatkan pelayan dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru.
Mengelola Sistem Informasi Dalam Organisasi Bisnis
Sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi telah menjadi komponen penting
dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya karena mampu membantu
dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi
informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis
yang ada di organisasi sehingga menjadi proses bisnis unggulan, juga mampu memfasilitasi
jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.

Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software,


dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola
(menyimpan, mengakses kembali, mengubah, dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah
organisasi. Sistem informasi pada sebuah organisasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan transaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen
(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses
pengambilan keputusan).
Melindungi Kekayaan Intelektual Dalam Organisasi Bisnis
Pencurian informasi rahasia dapat merusak bisnis, sama halnya dengan penggelapan atau
pebuatan curang yang dilakukan karyawan. Ada beberapa cara yang dapa dilakukan untuk
melindungi keunggulan kompetitif:
Memanfaatkan mesin penghancur kertas
Menyusun rencana untuk karyawan yang diberhentikan
Manfaatkan kata sandi komputer
Wajibkan semua karyawan menandatangani perjanjian anti penyingkapan
Memberikan label pada semua dokumen
Jangan menggoda pengintai

HAK PARA STAKEHOLDER DAN MENGELOLA KEANEGARAMAN TENAGA


KERJA DALAM ORGANISASI BISNIS

Menurut wikipedia.org, Stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait
dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya bilamana isu perikanan, maka
stakeholder dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan,
masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya
ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini
dapat juga dinamakan pemangku kepentingan. Keanekaragaman tenaga kerja (workforce
diversity) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan tenaga
kerja secara demografis terutama yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ras, asal negara,
dan karakteristik fisik. Semakinmeningkatnya keanekaragaman tenaga kerja membuat semua
organisasi harus menyadari arti penting praktik pemberian kerja yang adil.
Peranan pemerintah
Sesuai GBHN (Garis Besar Haluan Negara), disebutkan bahwa kebijakan pokok
pemerintah dibidang ketenagakerjaan yang utama adalah perluasan dan pemerataan kesempatan
kerja serta peningkatan mutu dan perlindungan tenaga kerja artinya para tenaga kerja tidak hanya
sebagai pekerja yang bekerja pada pemilik perusahaan.
1. Equal Employment Opportunity
Perintah eksekutif dimaksudkan untuk mempromosikan perlakuan yang sama dari
karyawan, yaitu, kesempatan kerja yang sama.
2. Aksi afirmatif
Salah satu cara untuk mempromosikan kesempatan yang sama dan menghilangkan
diskriminasi di masa lalu adalah melalui tindakan afirmatif. Sejak pertengahan I960,
kontraktor pemerintah dituntut oleh perintah eksekutif presiden untuk mengadopsi tindakan
afirmatif melalui penetapan tujuan, tindakan, dan jadwal untuk mempromosikan lebih
besar di tempat kerja. Tujuan mereka adalah untuk mengurangi diskriminasi pekerjaan
dengan mendorong perusahaan untuk berpikir positif (yaitu, afirmatif) langkah-langkah
untuk mengatasi praktek kerja masa lalu dan tradisi yang mungkin telah diskriminatif.
3. Pelecehan Seksual dan Rasial
Peraturan pemerintah melarang pelecehan seksual dan rasial. Dari dua jenis, kasus
pelecehan seksual lebih banyak terjadi, dan peraturan hukum untuk pelecehan itu telah
dibuat. Tapi kasus pelecehan ras telah berkembang sehingga menimbulkan kekhawatiran
bagi majikan. Pelecehan seksual di tempat kerja terjadi ketika setiap karyawan, wanita atau
pria, mengalami perhatian seksual yang tidak diinginkan atau ketika di tempat kerjaan dan
kondisi bermusuhan atau mengancam dengan cara seksual.
Isu dalam memberikan kompensasi untuk para eksekutif
Pada umumnya tenaga kerja selalu berusaha dengan keras dalam melaksanakan aktivitas
kerjanya tetapi usaha kerasnya tersebut akan diperoleh balas jasa yang memuaskan kepada

tenaga kerja tersebut. Namun jika balas jasa yang diberikan tidak memuaskan maka para tenaga
kerja tidak akan berusaha dengan keras dalam melaksanakan aktivitasnya. Di setiap perusahaan,
baik pada skala kecil, menengah dan besar imbalan balas jasa kepada karyawan selalu
merupakan hal fundamental bagi karyawan perusahaan bersangkutan. Dan di zaman serba
modern ini ilmu pengetahuan, teknologi, organisasi, transportasi terus berkembang ditambah lagi
dengan pemikiran kritis terhadap keadilan sosial dalam hubungan antar manusia maka isu
kompensasi makin menjadi kompleks. Oleh karena itu, dalam pengendalian manajemen harus
diterapkan sistem imbalan yang fair atau sesuai untuk karyawan atas kerja kerasnya.
Salah satu tujuan manusia bekerja dalam organisasi adalah untuk memperoleh
kompensasi atau balas jasa. Balas jasa adalah gaji dan tunjangan yang diberikan pada para
karyawan, yaitu mencakup gaji pokok dan tunjangan langsung maupun tidak langsung misalnya
bonus, bagian laba, pensiun, asuransi jiwa, kendaraan, perumahan, pengobatan, makananminuman. Balas jasa merupakan intensif untuk mencapai tujuan pribadi para karyawan. Jika
dihubungkan masalah kompensasi ini dengan sistem pengendalian manajemen, kompensasi
memberikan pengaruh besar dalam menjalankan suatu usaha atau organisasi karena setiap
individu berpacu melaksanakan prestasi yang terbaik untuk organisasi demi mendapat
pembalasan jasa yang setimpal. Oleh karena itu, pengendalian manajemen secara
berkesinambungan berhubungan dengan masalah kompensasi termasuk makin tinggi tingkat
tanggung jawab, tugas dan pengawasan maka makin tinggi pula tingkat kompensasi yang didapat
sehingga setiap individu termotivasi jika menerima laporan umpan balik mengenai kinerja,
sehingga tujuan perusahaan atau organisasi tercapai dan mencapai keselarasan tujuan

TUGAS

LINGKUNGAN BISNIS DAN HUKUM KOMERSIAL

OLEH:
NENENG WULANDARI
NURUL FITRI
YULI PERMATASARI

(15/MPA-XXXIB/18)
(15/MPA-XXXIB/19)
(15/MPA-XXXIB/28)

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GAJAH MADA
2015

Anda mungkin juga menyukai