LAPORAN KASUS
1
Identitas Penderita
Nama
: Tn. SM
Umur
: 31 tahun
Alamat
: Karangawen, Demak
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Masuk RSDK
: 12 Oktober 2014
No. CM
: 531595
Data Dasar
Anamnesis (22 Agustus 2016)
Keluhan Utama : Benjolan di leher kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
o 1,5 tahun yang lalu pasien mengeluh terdapat benjolan di leher kiri.
Awalnya hanya didapatkan satu benjolan berukuran sebesar biji kacang
hijau. Dalam waktu 3 bulan benjolan bertambah menjadi empat buah
yang bergerombol dan ukurannya membesar hingga sebesar kelereng.
Benjolan tidak terasa nyeri. Telinga kiri gemerebek (+), dirasakan ketika
kepala miring ke kanan. Telinga gemerebek hilang jika kepala miring ke
kiri. Nyeri kepala (-), melihat dobel (+), riwayat mimisan sekali (+),
hidung bumpet (+), mengorok (-), demam (-), batuk (-). BAB dan BAK
normal. Penurunan nafsu makan (-), penurunan berat badan (-).
o Pasien memeriksakan diri ke puskesmas, dikatakan sakit TB paru. Pasien
menjalani pengobatan TB paru selama 3 bulan. Karena gejala tidak
membaik pasien memeriksakan diri ke RS Pelita Harapan. Kemudian
pasien dirujuk ke RS Roemani. Di RS Roemani dilakukan biopsi,
dikatakan pasien menderita kanker nasofaring. Kemudian pasien dirujuk
ke RSDK untuk penanganan selanjutnya
o Saat ini pasien telah menjalani program kemoterapi sebanyak 9 kali dan
telah menjalani program external radiasi sebanyak 10 kali. Keluhan
benjolan dirasakan sudah tidak ada. Nyeri kepala (-), melihat dobel (-),
mimisan (-), telinga gemerebek (-), hidung bumpet (-).
o 10 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri di tulang punggung dan dada.
Nyeri dirasakan tiba-tiba dan hebat. Nyeri dirasakan hilang timbul
(timbul pas kapan). Pasien menjadi tidak bisa beraktivitas. Saat nyeri
pasien mengonsumsi obat.. nyeri kepala (-), sesak napas (-), Kemudian
dilakukan pemeriksaan foto tulang belakang, hasilnya didapatkan ada
penyebaran sel kanker ke tulang belakang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
o Riwayat alergi obat atau makanan (-)
o Riwayat DM (-)
o Riwayat hipertensi (-)
o Riwayat makan ikan asin sering (+), makan mie instan sering (-),
sering makan makanan yang dibakar (+), makan makanan pedas (-),
sering mengonsumsi makanan dan minuman panas (-).
o Riwayat merokok (+) sejak 18 tahun yang lalu, 1 bungkus rokok
habis dalam 2-3 hari.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
Tidak ada keluarga yang menderita keganasan
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai pegawai di Kalbe Farma. Istri bekerja menunggui
toko. Masih menanggung satu orang anak yang masih kecil. Biaya
pengobatan pasien dengan BPJS.
Kesan : sosial ekonomi cukup
Tanda Vital
Tekanan Darah
120/80 mmHg
Frekuensi Napas :
20 x/menit
Nadi
80 x/menit
Suhu
37C
BB : 55 kg
TB : 175 cm
BMI : 17,9 kg/m2
2)
Status Internus
Kesadaran
: composmentis
Kepala
: mesosefal
Mata
Telinga
: discharge -/-
Hidung
Dada
Jantung: I
Pa :
Pa
Pe
: datar
Superior
Inferior
-/-/++
-
-/-/++
-
Sianosis
Oedema
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
a
12,6
36,9
3,93
94,0
32,2
34,3
12.400
401.000
NORMAL
13,00 16,00
40,0 54,0
4,4 5,9
76,0 - 96,0
27,0 32,0
29,0-36,0
3.800 10.600
150.000 400.000
2) Pemeriksaan Radiologi
b MSCT Scan nasofaring dengan Kontras (21 Maret 2016) ;
Tampak lesi isodens (CT number 33-40 HU) batas tak tegas tepi
ireguler pada nasofaring kanan dan kiri yang meluas ke mucosal
pharyngeal space. Pasca injeksi kontras tampak enhancement (CT
number 48-55 HU)
Kesan :
Ethmoiditis kiri
Kesan :
kelompok
sel
ganas
epithelial
pleiomorfik
Diagnosis
Karsinoma nasofaring tipe sel skuamus berkeratin (WHO I) dengan stadium
menggunakan sistem TNM menurut UICC cenderung T2N1Mx dengan paska
eksternal radiasi 25x, sitostatik cisplastin dan paclitaxel sebanyak 6x.
Terapi
Dosis terapi:
1. Lateral : 5400 cGy, dosis fraksinasi 200 cGy diberikan 5 kali seminggu
(Sebagai brakhiterapi yaitu 6 x 3 Gy dan booster sampai dengan 6600 cGy).
Dilakukan evaluasi setelah pemberian terapi 4000 cGy untuk melindungi
medula spinalis yang memiliki toleransi radiasi 4000 cGy. Eksternal
radiasi tersebut dilakukan dengan batas belakang bagian depan medula
spinalis dan batas atas sampai dengan mastoid tip.
2. Supraklavikula /AP: dihentikan setelah 5000 cGy.
Edukasi
Menjelaskan kepada penderita tentang tahapan terapi yang akan dilakukan.
Menjelaskan kepada penderita prosedur pelaksanaan radiasi.
Menjelaskan efek samping terapi radiasi.
Edukasi dan motivasi penderita untuk melanjutkan terapi.
Menjelaskan
kepada
pasien
bahwa
pemantauan
penyebaran
dan