Anda di halaman 1dari 3

Jabar kembangkan penanganan

sampah berteknologi
Jumat, 4 Januari 2013 17:00 WIB | 8.991 Views

Ilustrasi - Skema Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). (istimewa)

Kita bakal menjadi pelopor penanganan


sampah secara modern. Nantinya tidak ada
lagi sampah dan sisa pengelolaannya yang
tidak bermanfaat.
Bandung (ANTARA News) - Provinsi Jawa Barat (Jabar), khususnya Kota
Bandung selama ini menjadi sasaran kritik atas masalah sampahnya,
namun dalam waktu dekat Jabar akan tampil sebagai provinsi yang
penanganan sampahnya berteknologi tinggi.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Jumat, menuturkan
penanganan sampah dengan teknologi tinggi memungkinkan seluruh unsur
sampah diolah menjadi output yang bermanfaat.

"Kita bakal menjadi pelopor penanganan sampah secara modern. Nantinya


tidak ada lagi sampah dan sisa pengelolaannya yang tidak bermanfaat,"
kata Ahmad Heryawan saat menyerahkan bantuan keuangan Pemprov
Jabar kepada Pemkot Kota Bandung.
Ia menjelaskan, penanganan sampah secara total dimaksud melalui
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). PLTSa sangat
berbeda dengan penanganan sampah konvensional, yakni metoda timbuntutup. Hampir seluruh tempat pengelolaan sampah (TPA) di Indonesia
masih konvensional.
Pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Barat, kata Heryawan, akan didorong
agar memiliki pengelolaan sampah yang baik, sementara Pemprov akan
menangani koneksi penanganan lintas kabupaten/kota dan penyelesaian
akhir persampahan.
"Bandung itu kota bersejarah, dikenang banyak pemimpin dunia. Kita kenal
Konferensi Asia-Afrika. Dengan penanganan persampahan berteknologi
tinggi, Bandung sebagai kota Paris van Java yang dulu dikenal luas, akan
kembali (indah) lagi," ujar Heryawan.
Pengelolaan PLTSa, lanjut dia, kemungkinan akan melibatkan pihak
swasta dan diharap pendapatan yang bakal didulang dari penjualan tenaga
listrik dapat menutupi dua per tiga total investasi. Tercatat sejumlah
perusahaan telah melirik PLTSa Bandung, antara lain, PT Godang Tua
Jaya, pelopor listrik sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu
(TPST) Bantargebang, Bekasi.
Untuk PLTSa Bandung, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 700 miliar.
Kelayakan PLTSa Bandung telah direkomendasi oleh Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung.
Sementara itu, bantuan keuangan Pemprov ke Kota Bandung 2013 yang
diserahkan di awal tahun ini sejumlah Rp 77 miliar lebih dan jumlah ini
meningkat dibanding tahun-tahun lalu. Ada kemungkinan pada anggaran

perubahan di akhir tahun akan ditambahkan lagi, Hermawan


menambahkan lagi.
(Y008)

Anda mungkin juga menyukai