kurang. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh
intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Penyakit
kwashiorkor dengan kata lain adalah bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi
protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi
kebutuhan. Kata kwarshiorkor berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati anak yang
kekurangan kasih sayang ibu.
Kwashiorkor dijumpai terutama pada golongan umur tertentu yaitu bayi pada masa
menyusui dan pada anak prasekolah, 1 hingga 3 tahun yang merupakan golongan umur yang
relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh optimal. Sindrom demikian kemudian
dilaporkan oleh berbagai negeri terutama negeri yang sedang berkembang seperti Afrika,
Asia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan bagian-bagian termiskin di Eropa. Penyakit ini
banyak terdapat anak dari golongan penduduk yang berpenghasilan rendah. Ini dapat
dimengerti karena protein yang bermutu baik terutama pada bahan makanan yang berasal dari
hewan seperti protein, susu, keju, telur, daging, dan ikan.
Kasus gizi buruk perlu mendapatkan perhatian pemerintah Indonesia karena keadaan
gizi kurang dan gizi buruk yang berlarut-larut dapat mengakibatkan kejadian lost generation
yaitu suatu keadaan dimana kualitas sumber daya manusia sangat rendah sehingga
pembangunan suatu bangsa dapat terhambat.
Medical history adalah catatan mengenai keluhan dan perkembangan penyakit. Di
dalam medical history terdiri dari identitas, keluhan, faktor-faktor yang mungkin
menimbulkan keluhan (lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya), serta data tambahan.
Medical history dari penyakit kwashiorkor adalah
a.
Identitas
Identitas menjelaskan tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat dan lain sebagainya yang
ekonomi. Lingkungan fisik pada kejadian kwashiorkor biasanya berada di daerah gersah dan
tidak subur sehingga bahan makanan sulit untuk didapat. Pada umumnya kasus kwashiorkor
banyak terdapat di lingkungan sosial ekonomi dimana banyak terdapat kemiskinan.
Data tambahan
Data tambahan misalnya
1. Riwayat penyakit kwashiorkor
a)
Kapan keluhan kwashiorkor mulai dirasakan
b)
Kwashiorkor sudah berapa lama.
d.
c)
d)
2.
a)
b)
c)
d)
1.
Edema
Pada sebagian besar penderita kwashiorkor ditemukan edema baik ringan maupun
berat. Edema pada kwashiorkor ini terjadi karena hipoalbuminemia, gangguan dinding
kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.
2.
Rambut
Perubahan rambut merupakan gejala yang sangat khas pada penderita kwashiorkor.
Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture), maupun warnanya.
Pada penderita kwashiorkor rambut kepala mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita
kwashiorkor lanjut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna
menjadi putih. Sering bulu mata menjadi panjang.
Rambut penderita biasanya jarang dan halu-halus serta kehilangan elastisitasnya. Pada
anak-anak yang berambut gelap dapat terlihat jalur-jalur rambut berwarna merah atau abuabu.
3.
Kulit
Kulit penderita kwashiorkor cenderung kering dengan garis-garis kulit yang lebih
mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit. Ditemukan
perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor disebut crazy pavement dermatosis.
Crazy pavement dermatosis adalah gejala bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi
hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan. Gejala ini terjadi bila
dilakukan tekanan secara terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta,
seperti pada bokong, fosa politea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan sebagainya.
Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil merah yang dalam waktu
singkat bertambah dan berpadu untuk menjadi hitam. Pada suatu saat mengelupas dan
memperlihatkan bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang
masih hitam oleh hiperpigmentasi.
Dermatitis juga lazim ditemukan pada penderita. Penggelapan kulit terjadi pada
tempat-tempat yang mengalami iritasi, namun tidak pada daerah-daerah yang terkena sinar
matahari..
4.
5.
Hati
Kelainan lain yaitu pada organ hati. Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga
ditemukan biopsi hati yang hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering
juga ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, da infiltrasi sel mononukleus. Perlemakan hati terjadi
akibat defisiensi faktor lipotropik .
6.
Gastrointestinal
SUMBER :
Kristanto,
Andreas
dkk.
2011.
http://luckytagaluh.blogspot.com/2011/04/v-
Kwashiorkor.
Terdapat
dalam
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses 27
Agustus 2012.
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatanya adalah:
1) Memberikan makanan yang mengandung banyak proteinbernilai biologik tinggi,
tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral
2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk mudah dicerna dan diserap
dinaikkan
tersebut
dapat
dimodifikasi
sesuai
keadaan
penderita
dan
jenis
penyakit penyerta
Makanan tinggi energi tinggi protein (TETP) diolah dengan kandungan protein yang
dianjurkanadalah 3,0 5,0 g/kg BB sehari. Biasanya dalam pemberian makanan diperlukan
pula penambahanvitamindan mineral, khususnya vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C,
asam folat mineralkalium, magnesium, dan besi.
Asam folat diberikan per oral dengan variasi dosis antara 3x5 kali mg/hari pada anak
kecildan 3x15 pada anak besar. Kebutuhan kalium dipenuhi dengan pemberian KCL oral
sebanyak 75-100 mg/kg BB/hari (ekuivalen dengan 1-2mEq/kg BB/hari); bila terdapat tanda
hipokalemia diberikan KCL secara intravena dengan dosis 3-4 mEq/kg BB. Magnesium
diberikan intramuskularatau intravena dalam bentuk larutan MG-sulfat 50% sebanyak 0,4-0,5
mEq/kg BB/hari selama 4-5hari pertama perawatan.
Pada hari perawatan ke 5 sampai ke 10 diberikan per oral dalam bentuklarutan Mgklorida dengan dosis0,1-0,3 mEq/kg BB/hari. Termurah adalah fero-sulfat dengan dosis3x10
mg/kg BB/hari per oral atau parenteral. Pada keadaan hipoglikemia berat (glukosa darah
<30mg/dl) diberikan 1-2 ml glukosa 40%/kg BB secara intravena. Karena sering terjadi
defisiesi enzim disakaridase, pemberian susu dengan kadar laktosa rendah akan lebih banyak
menolong, pemberian lemak nabati akan lebih baik dari lemak hewani.