Anda di halaman 1dari 65

Sejarah Indonesia (1966-1998)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru
menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan
semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di
negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.[rujukan?]
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia
kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah
kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. [rujukan?]
Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi.
Indonesia pada tanggal 19 September 1966mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan
kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB
kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya. [rujukan?]
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru. Pengucilan politik di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan terhadap orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis
Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar Biasauntuk mengadili pihak
yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang
terlibat "dibuang" ke Pulau Buru.
Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melalui pembuatan aturan administratif. Instrumen
penelitian khusus diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikut dalam gerbong Orde Baru. KTP ditandai ET
(eks tapol).[rujukan?]
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh
kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer. DPR dan MPR tidak berfungsi secara
efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat
dengan Cendana.[rujukan?] Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat.
Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor
kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah. [rujukan?]
Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966 dan konsep
akselerasi pembangunan II yang diusung Ali Moertopo.[rujukan?] Soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi

dengan dwi tujuan, bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi dan pertumbuhan ekonomi di pihak lain.
Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga pemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto
mampu menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi.
Eksploitasi sumber daya Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan
pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar
namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada
tahun 1970-an dan 1980-an.[rujukan?]
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Penataan Kehidupan Politik

1.1 Pembentukan Kabinet Pembangunan

1.2 Pembubaran PKI dan Organisasi massanya

1.3 Penyederhanaan Partai Politik

1.4 Pemilihan Umum

1.5 Peran Ganda (Dwi Fungsi) ABRI

1.6 Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

2 Penataan Politik Luar Negeri

2.1 Kembali menjadi anggota PBB

2.2 Normalisasi Hubungan dengan Negara lain

2.2.1 Pemulihan Hubungan dengan Singapura

2.2.2 Pemulihan Hubungan dengan Malaysia

2.2.3 Pembekuan Hubungan dengan RRC


3 Penataan Kehidupan Ekonomi

3.1 Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi

3.2 Kerjasama Luar Negeri

3.3 Pembangunan Nasional

4 Warga Tionghoa

5 Konflik Perpecahan Pasca Orde Baru

6 Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru

7 Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru

8 Krisis finansial Asia

9 Pasca-Orde Baru

10 Lihat pula

11 Referensi

Penataan Kehidupan Politik[sunting]

Jenderal Besar Soeharto Penguasa Orde Baru

Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) tahun 1966 merupakan dasar legalitas dimulainya pemerintahan
Orde Baru di Indonesia. Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara, yang

diletakan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dan juga dapat dikatakan
bahwa Orde Baru merupakan koreksi terhadap penyelewangan pada masa lampau, dan berusaha untuk
menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses
pembangunan bangsa. Melalui Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, Letjen Soeharto ditugaskan oleh MPRS
untuk membentuk Kabinet Ampera. Akibatnya muncul dualisme kepemimpinan nasional. Berdasarkan
Keputrusan Presiden No. 163 tanggal 25 Juli 1966 dibentuklah Kabinet Ampera.Dalam kabinet baru tersebut
Soekarno tetap sebagai presiden dan sekaligus menjabat sebagai pimpinan kabinet. Tetapi ketika kabinet
Ampera dirombak pada tanggal 11 Oktober 1966, jabatan Presiden tetap dipegang Soekarno, dan Letjen
Soeharto diangkat sebagai perdanamenteri yang memiliki kekuasaan eksekutif dalam kabinet Ampera yang
disempurnakan. Sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, menyebabkan kekuasaan
pemerintahan di tangan Soeharto semakin besar sejak awal tahun 1967. Pada 10 Januari 1967 [rujukan?] Presiden
Soekarno menyerahkan Pelengkap pidato pertanggungjawaban presiden yang disebut PelNawaksara, tidak
diterima oleh MPRS berdasarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. 13/B/1967. Dan pada tanggal 20 Februari
diumumkan tentang penyerahan kekuasaan kepada pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966.
Sebagai tindak lanjut lembaga tertinggi Negara ini mengeluarkan Ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967 tertanggal
12 Maret 1967, yang secara resmi mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan Negara dari Presiden
Soekarno[rujukan?], dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden Republik Indonesia. Dengan
dikeluarkannya Ketetapan MPRS itu, situasi konflik yang telah menyebabkan terjadinya instabilitas politik
nasional dapat teratasi. Dan pada tanggal 27 Maret 1968 Soeharto diangkat sebagai presiden Republik
Indonesia berdasarkan Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968, sampai presiden lama. [rujukan?] Langkah-langkah
yang dilakukan adalah:[rujukan?]

Pembentukan Kabinet Pembangunan[sunting]


Kabinet pertama pada masa peralihan kekuasaan adalah Kabinet Ampera dengan tugasnya Dwi Darma
Kabinat Ampera yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitasekonomi sebagai persyaratan untuk
melaksanakan pembangunan nasional.[rujukan?] Program Kabinet Ampera terkenal dengan nama Catur Karya
Kabinet Ampera yakni[rujukan?]

Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan

Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu yang ditetapkan, yaitu tanggal 5 Juli 1968

Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional

Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya

Setelah MPRS pada tanggal 27 Maret 1968 menetapkan Soeharto sebagai presiden RI untuk masa
jabatan lima tahun, maka dibentuklah

Kabinet Pembangunan dengan tugasnya yang disebut Panca Krida yang meliputi:
1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
2. Menyusun dan melaksanakan Pemilihan Umum
3. Mengikis habis sisa-sisa Gerakan 30 September
4. Membersihkan aparatur Negara di pusat dan daerah dari pengaruh PKI.

Pembubaran PKI dan Organisasi massanya[sunting]


Dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, serta stabilitas pemerintahan, Soeharto sebagai pengemban
Supersemar telah mengeluarkan kebijakan: [rujukan?]

Membubarkan PKI pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat dengan Ketetapan MPRS No
IX/MPRS/1966

Menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia

Pada tanggal 8 Maret 1966 mengamankan 15 orang menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30
September 1965.

Penyederhanaan Partai Politik[sunting]


Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa Orde Baru pemerintahan
pemerintah melakukan penyederhaan dan penggabungan (fusi) partai- partai politik menjadi tiga kekuatan
social politik. Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pada kesamaan ideology, tetapi
lebih atas persamaan program. Tigakekuatan social politik itu adalah: [rujukan?]

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan PERTI

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba,
IPKI, dan Parkindo

Golongan Karya

Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde Baru dalam upayamenciptakan stabilitas
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengalaman sejarah pada masa pemerintahan sebelumnya telah
memberikan pelajaran, bahwa perpecahan yang terjadi dimasa Orde Lama, karena adanya perbedaan ideologi

politik dan ketidakseragaman persepsiserta pemahaman Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi di
Indonesia.

Pemilihan Umum[sunting]
Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum, yaitu
tahun 1971, 1977, 1985, 1987, 1992, dan 1997. Dalam setiap Pemilu yang diselenggarakan selama masa
pemerintahan Orde Baru, Golkar selalu memperoleh mayoritas suara dan memenangkan Pemilu. [rujukan?] Pada
Pemilu 1997 yang merupakan pemilu terakhir masa pemerintahan Orde Baru, Golkar memperoleh 74,51 %
dengan perolehan 325 kursi di DPR, dan PPP memperoleh 5,43 %dengan peroleh 27 kursi.[rujukan?] Dan PDI
mengalami kemorosotan perolehan suara hanya mendapat11 kursi. Hal disebabkan adanya konflik intern di
tubuh partai berkepala banteng tersebut, dan PDI pecah menjadi PDI Suryadi dan PDI Megawati Soekarno
Putri yang sekarang menjadiPDIP .Penyelenggaraan Pemilu yang teratur selama masa pemerintahan Orde
Baru telah menimbulkan kesan bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dengan baik. [rujukan?] Apalagi
Pemilu berlangsung dengan asas LUBER (langsung, umum, bebas, dan rahasia). Namun dalamkenyataannya
Pemilu diarahkan untuk kemenangan salah satu kontrestan Pemilu yaituGolkar.Kemenangan Golkar yang
selalu mencolok sejak Pemilu 1971 sampai dengan Pemilu 1997 menguntungkan pemerintah di mana
perimbangan suara di MPR dan DPR didominasi oleh Golkar. Keadaan ini telah memungkinkan Soeharto
menjadi Presiden Republik Indonesia selama enam periode, karena pada masa Orde Baru presiden dipilih oleh
anggota MPR. Selain itu setiap pertanggungjawaban, rancangan Undang-undang, dan usulan lainnya dari
pemerintah selalu mendapat persetujuan MPR dan DPR tanpa catatan. [rujukan?]

Peran Ganda (Dwi Fungsi) ABRI[sunting]


Untuk menciptakan stabilitas politik, pemerintah Orde Baru memberikan peran ganda kepada ABRI, yaitu
peran Hankam dan sosial. Peran ganda ABRI ini kemudian terkenal dengan sebutan Dwi Fungsi ABRI.
Timbulnya pemberian peran ganda pada ABRI karena adanya pemikiran bahwa TNI adalah tentara pejuang
dan pejuang tentara. Kedudukan TNI dan POLRI dalam pemerintahan adalah sama. di MPR dan DPR mereka
mendapat jatah kursi dengan cara pengangkatan tanpa melalui Pemilu. [rujukan?] Pertimbangan pengangkatan
anggota MPR/DPR dari ABRI didasarkan pada fungsinya sebagai stabilitator dan dinamisator.Peran
dinamisator sebanarnya telah diperankan ABRI sejak zaman Perang Kemerdekaan. Waktu itu Jenderal
Soedirman telah melakukannya dengan meneruskan perjuangan, walaupun pimpinan pemerintahan telah
ditahan Belanda. Demikian juga halnya yang dilakukanSoeharto ketika menyelamatkan bangsa dari
perpecahan setelah G 30 S PKI, yangmelahirkankan Orde Baru. Boleh dikatakan peran dinamisator telah
menempatkan ABRI pada posisiyang terhormat dalam percaturan politik bangsa selama ini. [rujukan?]

Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)[sunting]


Pada tanggal 12 April 1976 Presiden Soeharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman untuk
menghayati dan mengamalkan Pancasila, yang terkenal dengan nama Ekaprasatya Pancakarsa atau

Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).[rujukan?] Untuk mendukung


pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen, maka sejak
tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat.
Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila, sehingga
dengan adanya pemahaman yang sama terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diharapkan
persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara. Melalui penegasan tersebut opini rakyat akan
mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru. [rujukan?] Dan sejak tahun 1985 pemerintah
menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dan kehidupan berorganisasi. Semua bentuk organisasi tidak
boleh menggunakan asasnya selain Pancasila. Menolak Pancasila sebagai sebagai asas tunggal merupakan
pengkhianatan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian Penataran P4 merupakan
suatu bentuk indoktrinasi ideologi, dan Pancasila menjadi bagian dari sistem kepribadian, sistem budaya, dan
sistem sosial masyarakat Indonesia. Pancasila merupakan prestasi tertinggi Orde Baru, dan oleh karenanya
maka semua prestasi lainnya dikaitkan dengan nama Pancasila. Mulai dari sistem ekonomi Pancasila, pers
Pancasila, hubungan industri Pancasila, demokrasi Pancasila, dan sebagainya. Dan Pancasila dianggap
memiliki kesakralan (kesaktian) yang tidak boleh diperdebatkan. [rujukan?]

Penataan Politik Luar Negeri[sunting]


Pada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali dipulihkan. Dan MPR
mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia. Pelaksanaan politik
luar negeri Indonesia harus didasarkan kepada kepentingannasional, seperti pembangunan nasional,
kemakmuran rakyat, kebenaran, serta keadilan.[rujukan?]

Kembali menjadi anggota PBB[sunting]


Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Keputusan untuk kembali menjadi anggota PBB dikarenakan pemerintah sadar bahwa banyak manfaat yang
diperoleh Indonesia selama menjadi anggota pada tahun 1955-1964. [rujukan?] Kembalinya Indonesia menjadi
anggota PBB disambut baik oleh negara-negara Asia lainnya bahkan oleh PBB sendiri. Hal ini ditunjukkan
dengan dipilihnya Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa siding tahun 1974. Dan
Indonesia juga memulihkanhubungan dengan sejumlah negara seperti India, Thailand, Australia, dan negaranegara lainnya yang sempat renggang akibat politik konfrontasi Orde Lama.

Normalisasi Hubungan dengan Negara lain[sunting]


Pemulihan Hubungan dengan Singapura[sunting]
Dengan perantaraan Dubes Pakistan untuk Myanmar, Habibur Rachman, hubungan Indonesia
dengan Singapura berhasil dipulihkan kembali.[rujukan?] Pada tanggal 2 Juni 1966 pemerintah Indonesia
menyampaikan nota pengakuan atas Republik Singapura kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew.[rujukan?] Dan

pemerintah Singapura menyampaikan nota jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatik
dengan Indonesia.

Pemulihan Hubungan dengan Malaysia[sunting]

Penandatanganan persetujuan normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia

Normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia dimulai dengan diadakannya perundingan di Bangkok pada
29 Mei- 1 Juni 1966 yang menghasilkan Perjanjian Bangkok. Isi perjanjian tersebut adalah:[rujukan?]

Rakyat Sabah diberi kesempatan menegaskan kembali keputusan yang telah merekaambil mengenai
kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia.

Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik.

Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan.

Dan pada tanggal 11 Agustus 1966 penandatangan persetujuan pemulihan hubungan Indonesia-Malaysia
ditandatangani di Jakarta oleh Adam Malik (Indonesia) dan Tun Abdul Razak (Malaysia).

Pembekuan Hubungan dengan RRC[sunting]


Pada tanggal 1 Oktober 1967 Pemerintantah Republik Indonesia membekukan hubungan diplomatik
dengan Republik Rakyat Cina (RRC). Keputusan tersebut dilakukan karena RRC telah mencampuri urusan
dalam negeri Indonesia dengan cara memberikan bantuan kepada G 30 S PKI baik untuk persiapan,
pelaksanaan, maupun sesudah terjadinya pemberontakan tersebut.[rujukan?] Selain itu pemerintah Indonesia
merasa kecewa dengan tindakan teror yang dilakukan orang-orang Cina terhadap gedung, harta, dan anggotaanggota Keduataan Besar Republik Indonesia di Peking. Pemerintah RRC juga telah memberikan
perlindungan kepada tokoh-tokoh G 30 S PKI di luar negeri, serta secara terang-terangan menyokong
bangkitnya kembali PKI. Melalui media massanya RRC telah melakukan kampanye menyerang Orde Baru.
Dan pada 30 Oktober 1967 Pemerintah Indonesia secara resmi menutup Kedutaan Besar di Peking.[rujukan?]

Penataan Kehidupan Ekonomi[sunting]


Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi[sunting]
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan pemerintah Orde Lama, pemerintah Orde
Baru melakukan langkah-langkah:

Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan. Kebijakan ini didasari oleh
Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966.[rujukan?]

MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penyelamatan, program stabilisasi
dan rehabilitasi.

Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional, terutama stabilisasi dan
rehabilitasi ekonomi. Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan inflasi agar harga
barang-barang tidak melonjak terus. Dan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan
prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin
berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Langkah-langkah yang diambil Kabinet Ampera yang mengacu pada Ketetapan MPRS tersebut adalah:

Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan.


Adapun yang menyebabkan terjadinya kemacetan ekonomi tersebut adalah:
1. Rendahnya penerimaan negara.
2. Tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran negara.
3. Terlalu banyak dan tidak efisiennya ekspansi kredit bank.
4. Terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri.
5. Penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana.

Debirokrasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian

Berorientasi pada kepentingan produsen kecil

Untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan tersebut, maka pemerintah Orde Baru menempuh caracara :[rujukan?]

Mengadakan operasi pajak

Melaksanakan sistem pemungutan pajak baru, baik bagi pendapatan perorangan maupun kekayaan
dengan cara menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang.

Menghemat pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumtif dan rutin), serta menghapuskan subsidi
bagi perusahaan Negara.

Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.

Program stabilsasi ini dilakukan dengan cara membentung laju inflasi. Dan pemerintah Orde Baru berhasil
membendung laju inflasi pada akhir tahun 1967-1968, tetapi harga bahan kebutuhan pokok naik melonjak.
Sesudah dibentuk Kabinet Pembangunan pada bulan Juli 1968, pemerintah mengalihkan kebijakan
ekonominya pada pengendalian yang ketat terhadap gerak harga barang khususnya sandang, pangan,
dan kurs valuta asing. Sejak saat itu ekonomi nasional relatif stabil, sebab kenaikan harga bahan-bahan pokok
dan valuta asing sejak tahun 1969 dapat dikendalikan pemerintah. [rujukan?]
Program rehabilitasi dilakukan dengan berusaha memulihkan kemampuan berproduksi. Selama sepuluh tahun
terakhir masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia mengalami kelumpuhan dan kerusakan pada prasarana
social dan ekonomi. Lembaga perkreditan desa, gerakan koperasi, dan perbankan disalahgunakan dan
dijadikan alat kekuasaan oleh golongan dan kelompok kepentingan tertentu. Dampaknya lembaga (negara)
tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai penyusun perbaikan tata kehidupan rakyat. [rujukan?]

Kerjasama Luar Negeri[sunting]

Pertemuan Tokyo

Selain mewariskan keadaan ekonomi yang sangat parah, pemerintahan Orde Lama juga mewariskan utang
luar negeri yang sangat besar yakni mencapai 2,2-2,7 miliar, sehingga pemerintah Orde Baru meminta negaranegara kreditor untuk dapat menunda pembayaran kembali utang Indonesia. Pada tanggal 19-20
September 1966 pemerintah Indonesia mengadakan perundingan dengan negara-negara kreditor di Tokyo.
[rujukan?]

Pemerintah Indonesia akan melakukan usaha bahwa devisa ekspor yang diperoleh Indonesia akan

digunakan untuk membayar utang yang selanjutnya akan dipakai untuk mengimpor bahan-bahan baku. Hal ini
mendapat tanggapan baik dari negara-negara kreditor. Perundinganpun dilanjutkan di Paris, Perancis dan
dicapai kesepakatan sebagai berikut[rujukan?]
1. Pembayaran hutang pokok dilaksanakan selama 30 tahun, dari tahun 1970 sampai dengan 1999.
2. Pembayaran dilaksanakan secara angsuran, dengan angsuran tahunan yang sama besarnya.
3. Selama waktu pengangsuran tidak dikenakan bunga.

4. Pembayaran hutang dilaksanakan atas dasar prinsip nondiskriminatif, baik terhadap negara kreditor
maupun terhadap sifat atau tujuan kredit.

Pertemuan Amsterdam

Pada tanggal 23-24 Februari 1967 diadakan perundingan di Amsterdam, Belanda yang bertujuan
membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan
syarat lunas, yang selanjutnya dikenal dengan IGGI (Intergovernmental Group for Indonesia). Pemerintah
Indonesia mengambil langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya guna pelaksanaan program-program
stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi serta persiapan-persiapan pembangunan. [rujukan?] Di samping mengusahakan
bantuan luar negeri tersebut, pemerintah juga berusaha dan telah berhasil mengadakan penangguhan serta
memperingan syarat-syarat pembayaran kembali (rescheduling) hutang-hutang peninggalan Orde Lama.
[rujukan?]

Melalui pertemuan tersebut pemerintah Indonesia berhasil mengusahakan bantuan luar negeri.

Pembangunan Nasional[sunting]

Trilogi Pembangunan

Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia, maka langkah selanjutnya yang ditempuh
pemerintah Orde Baru adalah melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang
diupayakan pemerintah waktu itu direalisasikan melalui Pembangunan Jangka pendek dan Pembangunan
Jangka Panjang.[rujukan?] Pambangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Setiap Pelita memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Sedangkan Pembangunan Jangka Panjang mencakup periode 25-30 tahun. Pembangunan
nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam upaya mewujudkan
tujuan nasional yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 yaitu: [rujukan?]
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah Indonesia
2. Meningkatkan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial
Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru berpedoman pada Trilogi
Pembangunan dan Delapan jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi

semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. Isi Trilogi Pembangunan adalah :
[rujukan?]

1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Dan Delapan Jalur Pemerataan yang dicanangkan pemerintah Orde Baru adalah: [rujukan?]
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Seperti telah disebutkan di muka bahwa Pembangunan nasional direalisasikan melalui Pembangunan Jangka
Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang. Dan Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui program
Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Selama masa Orde Baru, pemerintah telah melaksanakan enam Pelita
yaitu:[rujukan?]

Pelita I

Pelita I dilaksanakan mulai 1 April 1969 sampai 31 Maret 1974, dan menjadi landasan awal pembangunan
masa Orde Baru. Tujuan Pelita I adalah meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasardasar bagi pembangunan tahap berikutnya. Sasarannya adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana
perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Titik beratnya adalah pembangunan
bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses
pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian. [rujukan?]

Pelita II

Pelita II mulai berjalan sejak tanggal 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979. Sasaran utama Pelita II ini adalah
tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas
kesempatan kerja. Pelaksanaan Pelita II dipandang cukup berhasil. Pada awal pemerintahan Orde Baru inflasi
mencapai 60% dan pada akhir Pelita I inflasi berhasil ditekan menjadi 47%. Dan pada tahun keempat Pelita II
inflasi turun menjadi 9,5%.[rujukan?]

Pelita III

Pelita III dilaksanakan pada tanggal 1 April 1979 sampai 31 Maret 1984.[rujukan?] Pelaksanaan Pelita III masih
berpedoman pada Trilogi Pembangunan, dengan titik berat pembangunan adalah pemerataan yang dikenal
dengan Delapan Jalur Pemerataan.

Pelita IV

Pelita IV dilaksanakan tanggal 1 April 1984 sampai 31 Maret 1989. Titik berat Pelita IV ini adalah sektor
pertanian untuk menuju swasembada pangan, dan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin industri sendiri. Dan di tengah berlangsung pembangunan pada Pelita IV ini yaitu awal
tahun 1980 terjadi resesi.[rujukan?] Untuk mempertahankan kelangsungan pembangunan ekonomi, pemerintah
mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal. Dan pembangunan nasional dapat berlangsung terus.

Pelita V

Pelita V dimulai 1 April 1989 sampai 31 Maret 1994. Pada Pelita ini pembangunan ditekankan pada sector
pertanian dan industri. Pada masa itu kondisi ekonomi Indonesia berada pada posisi yang baik, dengan

pertumbuhan ekonomi sekitar 6,8% per tahun.[rujukan?] Posisi perdagangan luar negeri memperlihatkan
gambaran yang menggembirakan. Peningkatan ekspor lebih baik dibanding sebelumnya.

Pelita VI

Pelita VI dimulai 1 April 1994 sampai 31 Maret 1999. Program pembangunan pada Pelita VI ini ditekankan
pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian, serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak pembangunan. [rujukan?] Namun
pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian telah menyebabkan
proses pembangunan terhambat, dan juga menyebabkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.

Warga Tionghoa[sunting]
Warga keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai
warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga pribumi, yang secara tidak
langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka. Kesenian barongsai secara terbuka, perayaan hari
raya Imlek, dan pemakaian Bahasa Mandarin dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas
Tionghoa Indonesia terutama dari komunitas pengobatan Tionghoa tradisional karena pelarangan sama sekali
akan berdampak pada resep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin.
[rujukan?]

Mereka pergi hingga ke Mahkamah Agung dan akhirnya Jaksa Agung Indonesia waktu itu memberi izin

dengan catatan bahwa Tionghoa Indonesia berjanji tidak menghimpun kekuatan untuk memberontak dan
menggulingkan pemerintahan Indonesia.
Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian
artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola dan diawasi oleh militer Indonesia dalam hal ini
adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga di sana. Agama tradisional Tionghoa
dilarang. Akibatnya agama Konghucu kehilangan pengakuan pemerintah.
Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5
juta dari keseluruhan rakyat Indonesia dikhawatirkan akan menyebarkan pengaruhkomunisme di Tanah Air.
[rujukan?]

Padahal, kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang, yang tentu

bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh komunisme, yang sangat mengharamkan perdagangan
dilakukan[rujukan?].
Orang Tionghoa dijauhkan dari kehidupan politik praktis. Sebagian lagi memilih untuk menghindari dunia politik
karena khawatir akan keselamatan dirinya.[rujukan?]

Konflik Perpecahan Pasca Orde Baru[sunting]

Di masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap hari media massa
seperti radio dan televisi mendengungkan slogan "persatuan dan kesatuan bangsa". Salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya
seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan,Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya.
[rujukan?]

Namun dampak negatif yang tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi

terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan
bantuan pemerintah. Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan jawanisasi yang sentimen
anti-Jawa di berbagai daerah, meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.
Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk konflik
Ambon dan konflik Madura-Dayak di Kalimantan.[1] Sementara itu gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa
diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat oleh
ketidaksukaan terhadap para transmigran.

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru[sunting]

Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah
mencapai lebih dari AS$1.565[rujukan?]

Sukses transmigrasi

Sukses KB

Sukses memerangi buta huruf

Sukses swasembada pangan

Pengangguran minimum

Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

Sukses Gerakan Wajib Belajar

Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh

Sukses keamanan dalam negeri

Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia

Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri [rujukan?]

Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru[sunting]


[rujukan?]

1. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme


2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat
dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
3. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di
Aceh dan Papua
4. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan
pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
5. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si
miskin)
6. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
7. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
8. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
9. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan
Misterius"
10. Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
11. Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini
kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.[rujukan?]
12. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan
kesejahteraan anak buah.
13. Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang oleh swasta
14. Dan Lain Sebagainja

Krisis finansial Asia[sunting]


Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis
finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas
ekspor lainnya yang semakin jatuh.[rujukan?] Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal
dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di
tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan
setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh.[rujukan?] Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B.
J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

Pasca-Orde Baru[sunting]
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru,
untuk kemudian digantikan "Era Reformasi".[rujukan?] Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di
jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde
Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era
Pasca Orde Baru".
Meski diliputi oleh kerusuhan etnis dan lepasnya Timor Timur, transformasi dari Orde Baru ke Era Reformasi
berjalan relatif lancar dibandingkan negara lain seperti Uni Soviet danYugoslavia.[rujukan?] Hal ini tak lepas dari
peran Habibie yang berhasil meletakkan pondasi baru yang terbukti lebih kokoh dan kuat menghadapi
perubahan zaman.

Lihat pula[sunting]

Orde Lama

Kerusuhan Mei 1998

Tragedi Trisakti

Referensi[sunting]
1.

^ Konflik Antar-etnis Kalimantan:Mencegah Lebih Baik daripada Menindak, diakses 24 Mei 2007

Sejarah Indonesia (1998-sekarang)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Era Pasca Soeharto atau Era Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya
saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Latar belakang

Latar belakang[sunting]
Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan
masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan
terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai
wilayahIndonesia.
Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian
memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia.
Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan
diri dari jabatannya.

1998[sunting]
Krisis ekonomi dan Kerusuhan Mei 1998

22 Januari 1998

Rupiah tembus 17.000,- per dolar AS, IMF tidak menunjukkan rencana bantuannya.
12 Februari

Soeharto menunjuk Wiranto, menjadi Panglima Angkatan Bersenjata.


5 Maret

Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk


menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada
Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI

10 Maret

Soeharto terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun yang ketujuh kali dengan
menggandeng B.J. Habibie sebagai Wakil Presiden.

14 Maret

Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII. Bob
Hasan dan anak Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana, terpilih menjadi menteri.

15 April

Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang
bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan berunjuk rasa
menuntut dilakukannya reformasi politik

18 April

Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri
Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun
cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.

1 Mei

Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi
Dahlan mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.

2 Mei

Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa
dilakukan sejak sekarang (1998).

Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan bakar
minyak dengan demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi disikapi dengan represif oleh aparat. Di
beberapa kampus terjadi bentrokan.

4 Mei

Harga BBM melonjak tajam hingga 71%, disusul tiga hari kerusuhan di Medan dengan korban
sedikitnya 6 meninggal.

7 Mei

Peristiwa Cimanggis, bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan terjadi di kampus
Fakultas Teknik Universitas Jayabaya, Cimanggis, yang mengakibatkan sedikitnya 52 mahasiswa
dibawa ke RS Tugu Ibu, Cimanggis. Dua di antaranya terkena tembakan di leher dan lengan kanan,
sedangkan sisanya cedera akibat pentungan rotan dan mengalami iritasi mata akibat gas air mata.

8 Mei

Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa Yogyakarta tewas terbunuh.


9 Mei

Soeharto berangkat seminggu ke Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G-15. Ini
merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.

12 Mei

Tragedi Trisakti, 4 mahasiswa Trisakti terbunuh.


13 Mei

Mal Ratu Luwes di Jl. S. Parman termasuk salah satu yang dibakar di Solo

Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. kerusuhan juga terjadi di kota Solo.

Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap
muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai presiden.

Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.


14 Mei

Demonstrasi terus bertambah besar hampir di semua kota di Indonesia, demonstran


mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.

Soeharto, seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat
menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat Indonesia di Kairo.

Kerusuhan di Jakarta berlanjut, ratusan orang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi
selama kerusuhan terjadi.

15 Mei

Selesai mengikuti KTT G-15, tanggal 15 Mei l998, Presiden Soeharto kembali ke tanah air
dan mendarat di lapangan Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, subuh dini hari.

Menjelang siang hari, Presiden Soeharto menerima Wakil Presiden B.J. Habibie dan sejumlah pejabat
tinggi negara lainnya.

17 Mei

Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya, Abdul Latief melakukan langkah mengejutkan pada
Minggu, 17 Mei 1998. Ia mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Soeharto dengan
alasan masalah keluarga, terutama desakan anak-anaknya.

18 Mei

Pukul 15.20 WIB, Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko di Gedung DPR, yang
dipenuhi ribuan mahasiswa, dengan suara tegas menyatakan, demi persatuan dan kesatuan bangsa,
pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto
mengundurkan diri secara arif dan bijaksana. Harmoko saat itu didampingi seluruh Wakil Ketua DPR,
yakni Ismail Hasan Metareum, Syarwan Hamid, Abdul Gafur, dan Fatimah Achmad.

Pukul 21.30 WIB, empat orang menko (Menteri Koordinator) diterima Presiden Soeharto di
Cendana untuk melaporkan perkembangan. Mereka juga berniat menggunakan kesempatan itu untuk
menyarankan agar Kabinet Pembangunan VII dibubarkan saja, bukan di-reshuffle. Tujuannya, agar
mereka yang tidak terpilih lagi dalam kabinet reformasi tidak terlalu "malu". Namun, niat itu tampaknya
sudah diketahui oleh Presiden Soeharto. Ia langsung mengatakan, "Urusan kabinet adalah urusan
saya." Akibatnya, usul agar kabinet dibubarkan tidak jadi disampaikan. Pembicaraan beralih pada
soal-soal yang berkembang di masyarakat.

Pukul 23.00 WIB Menhankam/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto mengemukakan, ABRI
menganggap pernyataan pimpinan DPR agar Presiden Soeharto mengundurkan diri itu merupakan
sikap dan pendapat individual, meskipun pernyataan itu disampaikan secara kolektif. Wiranto
mengusulkan pembentukan "Dewan Reformasi".

Gelombang pertama mahasiswa dari FKSMJ dan Forum Kota memasuki halaman
dan menginap di Gedung DPR/MPR.

Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR

19 Mei

Pukul 09.00-11.32 WIB, Presiden Soeharto bertemu ulama dan tokoh masyarakat, yakni
Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid, budayawan Emha Ainun Nadjib, Direktur
Yayasan Paramadina Nucholish Madjid, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ali Yafie, Prof Malik
Fadjar (Muhammadiyah), Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Indonesia Yusril Ihza
Mahendra, KH Cholil Baidowi (Muslimin Indonesia), Sumarsono (Muhammadiyah), serta Achmad
Bagdja dan Ma'ruf Amin dari NU. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam (molor
dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana
eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur. Soeharto lalu mengajukan
pembentukan Komite Reformasi

Presiden Soeharto mengemukakan, akan segera mengadakan reshuffle Kabinet


Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi. Presiden juga
membentuk Komite Reformasi. Nurcholish sore hari mengungkapkan bahwa gagasan reshuffle
kabinet dan membentuk Komite Reformasi itu murni dari Soeharto, dan bukan usulan mereka.

Pukul 16.30 WIB, Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita bersama Menperindag Mohamad
Hasan melaporkan kepada Presiden soal kerusakan jaringan distribusi ekonomi akibat aksi
penjarahan dan pembakaran. Bersama mereka juga ikut Menteri Pendayagunaan BUMN Tanri
Abeng yang akan melaporkan soal rencana penjualan saham BUMN yang beberapa peminatnya
menyatakan mundur. Pada saat itu, Menko Ekuin juga menyampaikan reaksi negatif para senior
ekonomi; Emil Salim, Soebroto, Arifin Siregar, Moh Sadli, dan Frans Seda, atas rencana Soeharto
membentuk Komite Reformasi dan me-reshuffle kabinet. Mereka intinya menyebut, tindakan itu
mengulur-ulur waktu.

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati
Hari Kebangkitan Nasional.

Dilaporkan bentrokan terjadi dalam demonstrasi di Universitas Airlangga, Surabaya.


20 Mei

Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas, setelah 80.000


tentara bersiaga di kawasan Monas.

500.000 orang berdemonstrasi di Yogyakarta, termasuk Sultan Hamengkubuwono X.


Demonstrasi besar lainnya juga terjadi di Surakarta, Medan, Bandung.

Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat, 22 Mei, atau
DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru

Pukul 14.30 WIB, 14 menteri bidang ekuin mengadakan pertemuan di Gedung Bappenas.
Dua menteri lain, yakni Mohamad Hasan dan Menkeu Fuad Bawazier tidak hadir. Mereka
sepakat tidak bersedia duduk dalam Komite Reformasi, ataupun Kabinet Reformasi hasil reshuffle.
Semula ada keinginan untuk menyampaikan hasil pertemuan itu secara langsung kepada Presiden
Soeharto, tetapi akhirnya diputuskan menyampaikannya lewat sepucuk surat. Alinea pertama surat
itu, secara implisit meminta agar Soeharto mundur dari jabatannya. Perasaan ditinggalkan, terpukul,
telah membuat Soeharto tidak mempunyai pilihan lain kecuali memutuskan untuk mundur. Ke-14
menteri itu adalah Akbar Tandjung, AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri
Suseno, Haryanto Dhanutirto, Justika Baharsjah, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi Bambang
Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya,Sanyoto Sastrowardoyo, Sumahadi, Theo L.
Sambuaga dan Tanri Abeng.

Pukul 20.00 WIB, surat itu kemudian disampaikan kepada Kolonel Sumardjono. Surat itu
kemudian disampaikan kepada Presiden Soeharto.

Soeharto kemudian bertemu dengan tiga mantan Wakil Presiden; Umar Wirahadikusumah,
Sudharmono, dan Try Sutrisno.

Pukul 23.00 WIB, Soeharto memerintahkan ajudan untuk memanggil Yusril Ihza Mahendra,
Mensesneg Saadillah Mursjid, dan Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto. Soeharto sudah berbulat
hati menyerahkan kekuasaan kepada Wapres BJ Habibie.

Wiranto sampai tiga kali bolak-balik Cendana-Kantor Menhankam untuk menyikapi keputusan
Soeharto. Wiranto perlu berbicara dengan para Kepala Staf Angkatan mengenai sikap yang akan
diputuskan ABRI dalam menanggapi keputusan Soeharto untuk mundur. Setelah mencapai
kesepakatan dengan Wiranto, Soeharto kemudian memanggil Habibie.

Pukul 23.20 WIB, Yusril Ihza Mahendra bertemu dengan Amien Rais. Dalam pertemuan itu,
Yusril menyampaikan bahwa Soeharto bersedia mundur dari jabatannya. kata-kata yang disampaikan
oleh Yusril itu, "The old man most probably has resigned". Yusril juga menginformasikan bahwa
pengumumannya akan dilakukan Soeharto 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB. Kabar itu lalu disampaikan
juga kepada Nurcholish Madjid, Emha Ainun Najib, Utomo Danandjaya, Syafii Ma'arif, Djohan Effendi,
H Amidhan, dan yang lainnya. Lalu mereka segera mengadakan pertemuan di markas para tokoh
reformasi damai di Jalan Indramayu 14 Jakarta Pusat, yang merupakan rumah dinas Dirjen
Pembinaan Lembaga Islam, Departemen Agama, Malik Fadjar. Di sana Cak Nur - panggilan akrab
Nurcholish Madjid - menyusun ketentuan-ketentuan yang harus disampaikan kepada pemerintahan
baru.

Pernyataan pengunduran diri

Wikisource memiliki naskah


sumber yang berkaitan
dengan artikel ini:
Pernyataan Berhenti
Sebagai Presiden Republik
Indonesia, 21 Mei 1998

21 Mei

Pukul 01.30 WIB, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Amien Rais dan
cendekiawan Nurcholish Madjid (almarhum) pagi dini hari menyatakan, "Selamat tinggal
pemerintahan lama dan selamat datang pemerintahan baru".

Pukul 9.00 WIB, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB.
Soeharto kemudian mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada seluruh rakyat dan
meninggalkan halaman Istana Merdeka didampingi ajudannya, Kolonel (Kav) Issantoso dan Kolonel
(Pol) Sutanto (kemudian menjadi Kepala Polri). Mercedes hitam yang ditumpanginya tak lagi
bernomor polisi B-1, tetapi B 2044 AR.

Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia.

Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantan-mantan
presiden, "ABRI akan tetap menjaga keselamatan dan kehormatan para mantan presiden/mandataris
MPR, termasuk mantan Presiden Soeharto beserta keluarga."

Terjadi perdebatan tentang proses transisi ini. Yusril Ihza Mahendra, salah satu yang pertama
mengatakan bahwa proses pengalihan kekuasaan adalah sah dan konstitusional.

22 Mei

Habibie mengumumkan susunan "Kabinet Reformasi".

Letjen Prabowo Subianto dicopot dari jabatan Panglima Kostrad.

Di Gedung DPR/MPR, bentrokan hampir terjadi antara pendukung Habibie yang memakai
simbol-simbol dan atribut keagamaan dengan mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPR/MPR.
Mahasiswa menganggap bahwa Habibie masih tetap bagian dari Rezim Orde Baru. Tentara
mengevakuasi mahasiswa dari Gedung DPR/MPR ke Universitas Atma Jaya

10 November 1998

Pada tanggal 10 November 1998, diprakarsai oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi
Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ), ITB Bandung, Universitas Siliwangi, dan empat tokoh reformasi
yaitu Abdurrahman Wahid, Amien Rais, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Megawati

Soekarnoputri mengadakan dialog nasional di rumah kediaman Abdurrahman Wahid,Ciganjur, Jakarta Selatan.
Dialog itu menghasilkan 8 butir kesepakatan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengupayakan terciptanya persatuan dan kesatuan nasional.
2. Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.
3. Melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah.
4. Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa pemerintahan transisi.
5. Penghapusan Dwifungsi ABRI secara bertahap
6. Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan kroninya.
7. Mendesak seluruh anggota Pam Swakarsa untuk membubarkan diri.
Pengangkatan Habibie sebagai Presiden
Sidang Istimewa MPR yang mengukuhkan Habibie sebagai Presiden, ditentang oleh gelombang demonstrasi
dari puluhan ribu mahasiswa dan rakyat di Jakarta dan di kota-kota lain. Gelombang demonstrasi ini
memuncak dalam peristiwa Tragedi Semanggi, yang menewaskan 18 orang.
Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk
membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan pengawasan
terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.
Presiden BJ Habibie mengambil prakarsa untuk melakukan koreksi. Sejumlah tahanan politik dilepaskan. Sri
Bintang Pamungkas dan Muchtar Pakpahan dibebaskan, tiga hari setelah Habibie menjabat. Tahanan politik
dibebaskan secara bergelombang. Tetapi, Budiman Sudjatmiko dan beberapa petinggi Partai Rakyat
Demokratik baru dibebaskan pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Setelah Habibie membebaskan tahanan
politik, tahanan politik baru muncul. Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas tuduhan menghina pemerintah
atau menghina kepala negara. Desakan meminta pertanggungjawaban militer yang terjerat pelanggaran HAM
tak bisa dilangsungkan karena kuatnya proteksi politik. Bahkan, sejumlah perwira militer yang oleh Mahkamah
Militer Jakarta telah dihukum dan dipecat karena terlibat penculikan, kini telah kembali duduk dalam jabatan
struktural.
Beberapa langkah perubahan diambil oleh Habibie, seperti liberalisasi parpol, pemberian kebebasan pers,
kebebasan berpendapat, dan pencabutan UU Subversi. Walaupun begitu Habibie juga sempat tergoda
meloloskan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya, namun urung dilakukan karena besarnya tekanan politik
dan kejadian Tragedi Semanggi II yang menewaskan mahasiswa UI,Yun Hap.

Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya untuk mengizinkan Timor
Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan berpisahnya wilayah tersebut dariIndonesia pada
Oktober 1999. Keputusan tersebut terbukti tidak populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa
pemerintahan Habibie sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah Indonesia.

1999[sunting]

Kekerasan etnis/agama terjadi di Maluku

Pemisahan Timor Timur menjadi negara merdeka melalui referendum yang disponsori oleh PBB;
konflik antar pro-kemerdekaan dan pro-Indonesia menimbulkan banyak korban jiwa.

Pemilu 1999 - Pemilihan umum yang bebas diselenggarakan di Indonesia

Pengangkatan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden

Pada pemilu yang diselenggarakan pada 1999 (lihat: Pemilu 1999), partai PDI-P pimpinan Megawati
Soekarnoputri berhasil meraih suara terbanyak (sekitar 35%). Tetapi karena jabatan presidenmasih dipilih
oleh MPR saat itu, Megawati tidak secara langsung menjadi presiden. Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB,
partai dengan suara terbanyak kedua saat itu, terpilih kemudian sebagai presiden Indonesia ke-4. Megawati
sendiri dipilih Gus Dur sebagai wakil presiden.
Masa pemerintahan Abdurrahman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan separatisme yang makin
berkembang di Aceh, Maluku dan Papua. Selain itu, banyak kebijakan Abdurrahman Wahid yang ditentang
oleh MPR/DPR.

2000[sunting]

Skandal Buloggate dan Bruneigate menerpa pemerintahan Gus Dur

Kasus pemeriksaan dugaan korupsi mantan presiden Soeharto kandas

Papua Barat (yang dulu disebut dengan Irian Jaya) menuntut referendum seperti Timor Timur

April

17-21 April - Kerusuhan Poso babak yang kedua terjadi

Mei

Juli

16 Mei -15 Juni - Kerusuhan Poso masih terus berlanjut

19-23 Juli - Indonesia Terbuka 2000 diselenggarakan di Gelora Senayan, Jakarta. Indonesia
memperoleh medali emas di tunggal dan ganda putra.

Agustus

1 Agustus - sebuah bom meledak di Kedubes Filipina di Jakarta. Bom meledak dari sebuah mobil yang
diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya
luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.

27 Agustus - sebuah bom lainnya meledak di Kedubes Malaysia di Jakarta. Granat meledak di
kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.

September

13 September - bom kembali mengguncang Jakarta. Kali ini lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek
Jakarta diledakkan oleh sebuah bom mobil yang mengakibatkan 10 orang tewas, 90 orang lainnya lukaluka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan. (Lihat pula: Bom Bursa Efek Jakarta)

Desember

24 Desember - serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia merenggut
nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak. (Lihat pulaBom malam Natal
2000)

2001[sunting]

Kekerasan antar etnis Dayak dan Madura terjadi di Kalimantan

IMF menghentikan bantuan moneternya

Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di Gedung MPR dan meminta Gus Dur untuk
mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi dan ketidak kompetenan. Di bawah tekanan yang besar,
Abdurrahman Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden Megawati
Soekarnoputri. Sekitar pukul 20.48, Gus Dur keluar dari Istana Merdeka. Saat berdiri di ujung teras, Gus
Dur malah sempat melambaikan tangan kepada massa pendukungnya yang berunjuk rasa. Hanya pohon
yang ditebang kelompok pendukung Gus Dur sebagai pelampiasan emosi.

Juli - Pengangkatan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden


Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi diumumkan menjadi Presiden
Indonesia ke-5.

Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil,
namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidangbidang lain.
Popularitas Megawati yang awalnya tinggi di mata masyarakat Indonesia, menurun seiring dengan waktu. Hal
ini ditambah dengan sikapnya yang jarang berkomunikasi dengan masyarakat sehingga mungkin membuatnya
dianggap sebagai pemimpin yang 'dingin'.
Sejak kenaikan Megawati sebagai presiden, aktivitas terorisme di Indonesia meningkat tajam, beberapa
peledakan bom terjadi yang menyebabkan sentimen negatif terhadap Indonesia dari kancah internasional.

23-29 Juli - Indonesia Terbuka 2001 digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, dan Indonesia berhasil
menyapu bersih kelima medali emas.

September

23 September - 12 hari setelah 9/11, sebuah bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta.
6 orang cedera.

Oktober

12 Oktober - sebuah ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sebuah restoran cepat
saji KFC di Makassar pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC
Life cabang Makassar tidak meledak.

November

6 November - sebuah bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten,
Jakarta.

Desember

20 Desember - Kedua pihak dalam Konflik Poso menandatangani Keputusan Malino yang diprakarsai
oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, presiden dan wakil presiden terpilih pada 2004.

25 Desember - Kereta api 146 Empu Jaya menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan di
stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka
berat termasuk masinis dari KA 146.

2002[sunting]
Januari

Pemerintah Indonesia meresmikan komisi pelanggaran HAM untuk memeriksa dugaan pelanggaran HAM pada
pemisahan Timor Timur 1999
Irian Jaya diberi kekuasaan otonom oleh Jakarta dan diperbolehkan berganti nama menjadi Papua

1 Januari - sebuah granat manggis meledak di depan Rumah Makan Ayam Bulungan, Jakarta. Satu
orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di
berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.

Mei
Timor Timur, bekas provinsi termuda Indonesia, resmi merdeka dengan nama Timor Leste
Juli

12 Juli - Puteri Indonesia 2002

Agustus
Amandemen UUD 1945 dianggap sebagai langkah konkrit menuju negara demokrasi. Untuk pertama kalinya
rakyat Indonesia dapat memilih presiden secara langsung.

26 Agustus - 1 September - Indonesia Terbuka 2002 diselenggarakan di Surabaya. Indonesia


memenangkan medali tunggal putra dan ganda campuran

Oktober - Bom Bali 2002

12 Oktober - Sebuah klub malam di daerah Pantai Kuta dibom, 202 orang yang mayoritas turis
meninggal, 300 lebih luka-luka. Sebuah bom lainnya meledak di dekat konsul AS di Pantai Sanur yang
tidak menimbulkan korban. Pada saat yang bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga
meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa.

Sesaat setelah pengeboman Abu Bakar Baasyir ditangkap. Ia dituduh berniat untuk menggulingkan
pemerintahan Indonesia dengan posisinya sebagai pemimpin spiritual Jamaah Islamiyah (JI), kelompok yang
disangka berada di balik pengeboman Bali.
November

20 November - KMP Adidas bertabrakan dengan KMP Sinar Akaba di sekitar perairan Pulau Hari,
Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara, sekitar 25 mil arah tenggara pelabuhan Kendari. KMP Sinar
Akaba tenggelam, seorang penumpang tewas dan lainnya luka parah.

Desember

Pemerintah Indonesia dan GAM menandatangani kesepakatan damai di Jenewa, Swiss, dengan tujuan untuk
mengakhiri konflik bersenjata selama lebih dari 26 tahun. Kesepakatan itu menyetujui otonomi Aceh dan
pemilihan umum yang bebas di provinsi yang hampir semuanya beragama Islam tersebut; sebagai balasannya
GAM harus menyerahkan seluruh senjatanya.

5 Desember - bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's cepat
saji di Makassar, setahun setelah pengeboman KFC di kota yang sama. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.

2003[sunting]
Februari

3 Februari - sebuah bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada
korban jiwa.

April

27 April - sebuah bom meledak di area publik di terminal 2F, bandar udara internasional SoekarnoHatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan.

Mei

19 Mei - Pembicaraan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM gagal; militer Indonesia
melakukan serangan ofensif ke kubu gerilyawan GAM. Darurat militer diberlakukan di provinsi Aceh. (Lihat
pula: Operasi militer Indonesia di Aceh 2003-2004)

Juli

25 Juli - Puteri Indonesia 2003

Agustus

5 Agustus - Sebuah bom mobil meledak di depan Mariott Hotel di Jakarta, menewaskan belasan orang
dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka. (Lihat pula: Bom JW Marriott 2003)

26-31 Agustus - Indonesia Terbuka 2003 diselenggarakan di Batam. Indonesia memperoleh medali
emas di tunggal putra.

Agustus-Oktober
Tiga orang tersangka pengeboman Bali dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Tersangka keempat
dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Abu Bakar Baasyir dibebaskan dari tuduhan makar, namun kembali dipenjarakan dengan pasal subversif dan
pelanggaran keimigrasian. Dakwaan subversif kemudian dibatalkan.

2004[sunting]
Januari

10 Januari - sebuah bom meledak di sebuah kafe di Palopo, Sulawesi menewaskan empat orang.

April - Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004
Pemilihan umum parlementer dan daerah. Golkar memenangi suara terbanyak, disusul oleh PDI-P
Juli - Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004
Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden secara langsung pertamanya.
Megawati menyatakan pemerintahannya berhasil dalam memulihkan ekonomi Indonesia, dan pada 2004, maju
ke Pemilu 2004 dengan harapan untuk terpilih kembali sebagai presiden.
Ujian berat dihadapi Megawati untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa diterima mayoritas penduduk
Indonesia. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru bernama Partai Demokrat,Susilo Bambang
Yudhoyono, muncul sebagai saingan Megawati.
Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan pimpinannya,
Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia. Pemilihan putaran pertama
menyisihkan kandidat lainnya sehingga yang tersisa tinggal Megawati dan SBY.
September

9 September 2004, ledakan besar yang bersumber dari sebuah mobil yang diparkir terjadi di depan
Kedutaan Besar Australia. 5-11 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan
kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
(Lihat pula: Bom Kedubes Australia 2004)

Mantan jenderal SBY memenangi pemilihan presiden putaran kedua, sebagian disebabkan karena
ketidakpercayaan pemilih terhadap Megawati.
Sejak kenaikan SBY menjadi presiden, Indonesia mengalami musibah bencana alam yang hebat dan
kecelakaan-kecelakaan transportasi yang datangnya bertubi-tubi.
November
Akhir dari dua tahun kerja komisi HAM Timor Timur yang mengadili 18 orang dengan tuduhan pelanggaran
HAM selama krisis Timor Timur 1999. Hanya satu orang yang diputuskan bersalah - pemimpin militia proIndonesia Eurico Guterres.

22 November - Susilo Bambang Yudhoyono meminta bantuan internasional sekitar 75 miliar USD
untuk membangun infrastruktur di Indonesia, pada forum APEC di Chile

26 November - Terjadi gempa di Nabire, Papua. (Lihat pula: Gempa bumi Nabire 2004)

30 November - Terjadi kecelakan pesawat terbang Lion Air Penerbangan 538 di Solo yang
menewaskan 26 orang. Keamanan penerbangan-penerbangan murah di Indonesia mulai disorot.

Desember

7 Desember - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjebloskan Abdullah Puteh, Gubernur


Nanggroe Aceh Darussalam, ke Rutan Salemba sebagai tersangka kasus korupsi pembelian 2 buah
helikopter PLC Rostov jenis MI-2 senilai Rp.12,5 miliar.

10 Desember - SBY resmi memerangi korupsi di Indonesia dengan mengeluarkan izin pemeriksaan 25
pejabat negara, diantaranya 2 gubernur KDH, 7 anggota DPR/MPR, 4 bupati KDH dan 2 walikota.

12 Desember - Dua gereja di Palu menjadi sasaran teror. Terjadi aksi penembakan di Gereja
Anugerah Masomba dan terjadi ledakan bom di Gereja Immanuel. Dua kejadian tersebut terjadi hampir
bersamaan, yaitu masing-masing pukul 19.05 dan 19.20 WITA. Tiga orang terluka dalam peristiwa ini.

13 Desember - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta data Kedubes RI di London tentang
skandal pembelian 100 tank Scorpion senilai Rp 2,8 triliun ( 160 juta) pada tahun 1992 - 1994 yang
melibatkan Tutut, Rini Suwondho, dan dua petinggi militer Indonesia saat itu, HBL Mantiri dan R. Hartono.

15 Desember - Banjir di Amuntai, Kalimantan Selatan terus meluas. Jumlah korban mencapai
seperempat jumlah penduduk Kab. Hulu Sungai Utara yaitu 200 ribu jiwa. Hingga saat ini tak ada laporan
adanya korban jiwa, karena terseret banjir atau yang tersengat listrik.

15-19 Desember - Indonesia Terbuka 2004 diselenggarakan di Station Tenis Tertutup Senayan,
Jakarta. Iindonesia berhasil memenangkan gelar tunggal dan ganda putra.

16 Desember - Hasil final penelitian Tim Terpadu Penanganan Pencemaran Teluk Buyat
menyimpulkan Teluk Buyat, Ratatotok, Minahasa, tercemar logam berat, terutama merkuri dan arsenik
yang berasal dari pembuangan tailing PT Newmont Minahasa Raya (NMR).

18 Desember - Sembilan bom ditemukan di bus Mekar Raya jurusan Garut-Cicaheum (Bandung).
Bom-bom tersebut berbentuk tabung-tabung yang diletakkan di dalam kardus mi instan. Bus tersebut
dihentikan oleh Polisi di bundaran Cibiru, Bandung setelah Polisi menerima laporan adanya benda
mencurigakan dalam bus.

19 Desember - Pertamina secara serentak menaikkan harga Elpiji, Pertamax, dan Pertamax Plus.

20 Desember - Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dilanda kegelapan setelah delapan tower
PLN bertegangan tinggi dirobohkan orang-orang tak dikenal.

20 Desember - Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum partai Golkar menggantikan Akbar Tanjung.

21 Desember - Helikopter Bell 205 nomor registrasi HU-416 milik TNI AD mengalami musibah.
Helikopter tersebut jatuh menabrak tebing di kawasan Sungai Siriwo, Kampung Okobado, Distrik Siriwo,
Kab. Nabire, Papua. Akibatnya, lima awak dan penumpang tewas. Kecelakaan tersebut terjadi pada saat
angin kencang.

24 Desember - Eurocopter Super Puma milik TNI AU mengalami musibah. Helikopter tersebut
menabrak Bukit Perahu yang terletak di Desa Suran Gede, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah.
Akibatnya, lima awak dan penumpang langsung tewas di tempat kejadian. Kecelakaan diperkirakan terjadi
akibat cuaca buruk.

26 Desember - Tsunami 2004 - Lebih dari 220 ribu jiwa di ujung utara pulau Sumatra, Indonesia,
dinyatakan hilang atau meninggal setelah provinsi Aceh disapu oleh badai tsunami raksasa pada malam
Natal 2004. Negara-negara di dunia menyalurkan bantuannya ke provinsi Indonesia yang dilanda konflik
selama puluhan tahun tersebut, mengakhiri isolasi provinsi Aceh dari dunia internasional. Rekonstruksi
masih terus dilakukan hingga saat ini. Bencana ini juga secara tidak langsung mengakhiri operasi militer
Indonesia di Aceh yang berlangsung sejak Mei 2003 (lihat: Operasi militer Indonesia di Aceh 2003-2004)

29 Desember - Bank Indonesia mengeluarkan pecahan 20 ribu dan 100 ribu baru.

2005[sunting]
Januari

6 Januari - Di Jakarta, Indonesia diadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Tsunami yang dihadiri
banyak pemimpin dunia seperti Menlu AS; Colin Powell, Sekjen PBB; Kofi Annan dan lain lain untuk
membahas dampak dan menolong korban gempa bumi Samudra Hindia 2004.

13 Januari - Paris Club memberikan moratorium utang sebesar US$ 350 juta kepada Indonesia hingga
penilaian perlunya moratorium dari Bank Dunia selesai.

24 Januari - Gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Palu, Sulawesi Tengah. Rakyat langsung
mengungsi karena takut kemungkinan adanya tsunami seperti yang terjadi di Aceh.

Februari

2 Februari - Gempa berkekuatan 5,2 SR di bagian selatan Kabupaten Garut merobohkan puluhan
rumah dan merusak ratusan rumah lainnya. Tercatat juga adanya gempa susulan di Palu serta gempa di
Pulau Bali dan Lombok.

7 Februari - Wabah demam berdarah dengue semakin meluas setelah Jakarta menyusul Jawa Barat
dengan diberikannya status kejadian luar biasa (KLB) kepada kota ibukota tersebut.

16 Februari - Transparency International Indonesia mengumumkan Jakarta sebagai kota paling korup
di Indonesia

18 Februari - Dua reporter Metro TV, wartawan Meutya Hafid dan juru kamera Budiyanto disandera
ketika bertugas di Irak.

18 Februari - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik 3 Kepala Staf TNI yang baru.

19 Februari - Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

21 Februari - Longsor sampah Leuwigajah menimbulkan korban 94 orang, setidaknya 67 tewas


tertimbun.

22 Februari - Pesawat Cassa 212-200 milik Polri jatuh di laut dekat Bandara Sarmi, Papua sehingga
menewaskan 15 orang.

Maret

1 Maret - Meski ditolak DPR, harga BBM resmi naik rata-rata sebesar 29 persen kecuali untuk minyak
tanah rumah tangga yang tetap Rp 700/liter.

3 Maret - Pengadilan Indonesia memutuskan Abu Bakar Baasyir bersalah dalam tuduhan konspirasi
pengeboman Bali 2002, dan dihukum penjara dua setengah tahun. Ia kemudian dibebaskan Juni 2006,
satu seperempat tahun kemudian.

13 Maret - Sebanyak 17 penumpang tewas dan sekitar 30 orang lainnya masih dalam pencarian,
akibat gelombang "bono" yang menghantam speed boat "Tuakal" di Teluk Meranti, Riau.

18 Maret - Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda Indonesia, resmi ditahan sebagai tersangka
dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir.

21 Maret - Dua bom meledak di Ambon, Maluku, yang mengakibatkan 19 orang luka-luka.

23 Maret - Sedikitnya 28 warga di Kabupaten Aceh Utara menderita muntah darah dan sesak napas
setelah menghirup gas milik Exxon Mobil Indonesia yang bocor.

28 Maret - Gempa di Sibolga, Sumatera Utara menewaskan lebih dari seribu orang, dengan jumlah
korban terbesar dari Pulau Nias. Gempa tersebut menimbulkan kepanikan akan terjadinya tsunami seperti
beberapa bulan sebelumnya. Tsunami tidak terjadi. (Lihat pula: Gempa bumi Sumatra Maret 2005)

28-31 Maret - Kongres II PDI-P berlangsung di Denpasar, Bali dan dijadwalkan berakhir tanggal 2
April. Megawati Soekarnoputri terpilih secara aklamasi untuk kembali memimpin PDI-P untuk periode
2005-2010. Kongres akhirnya ditutup dua hari lebih cepat.

April

2 April - Sebuah helikopter Australia berpenumpang 11 prajuritnya yang sedang melakukan tugas
kemanusiaan jatuh di sekitar Teluk Dalam, Nias. 9 orang tewas dan dua lainnya selamat. Dua hari
kemudian Presiden SBY menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Bakti Sosial kepada 11 prajurit
Australia tersebut di Canberra, Australia.

8 April - Insiden Penyerempetan Kapal RI dan Malaysia 2005 menyulut masalah Ambalat. Hingga kini
status Ambalat masih dipertentangkan

11 April - Mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh divonis hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp
500 juta dalam kasus tuduhan korupsi.

12 April - Pesawat jenis Twin Otter yang berpenumpang 17 orang dinyatakan hilang dalam
penerbangan dari Timika menuju Enarotali, Papua. Pesawat tersebut diduga jatuh di daerah pegunungan.

12 April - Gunung Talang yang berada di daerah Solok, Sumatera Barat meletus dan menyemburkan
debu dan abu. Sekitar 27 ribu warga dievakuasi. Letusan tersebut disusul oleh lima letusan lanjutan yang
salah satunya menyebabkan gempa bumi berkekuatan 5,2 skala Richter.

17 April - Sembilan orang dari berbagai negara yang disebut dengan Bali Nine ditangkap karena
menyelundupkan heroin di Bali. Mereka dijatuhi hukuman mati dan seumur hidup pada tahun 2006.

21 April - terjadi insiden di perbatasan Timor Timur, Lettu Teddy Setiawan ditembak mati polisi
perbatasan Timor Timur.

19-24 April - Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2005 dibuka oleh Presiden SBY di Bandung dan
Jakarta. Konferensi ini dihadiri 89 kepala negara/pemerintahan dan mengulangi kesuksesan Indonesia
menggelar acara yang serupa lima puluh tahun silam.

Mei

4 Mei - 10 tahun setelah dinyatakan bebas polio, penyakit ini kembali muncul di Indonesia. Hingga kini
telah ada dua kasus yang dilaporkan.

12 Mei - Status "darurat sipil" di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam akan diturunkan menjadi status
"tertib sipil" terhitung mulai 18 Mei karena berbagai hal yang bersifat kedaruratan sudah tertangani.

20 Mei - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Nazaruddin Sjamsuddin, dijadikan tersangka dalam
kasus dugaan korupsi di KPU.

28 Mei - Dua ledakan bom mengguncang Pasar Sentral Tentena, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah.
Sedikitnya 20 orang tewas.

31 Mei - Pesawat Adam Air penerbangan MedanJakarta tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta.


Akibatnya 5 penumpang luka-luka.

Juni

1 Juni - Kedutaan Indonesia di Australia menerima kiriman surat yang diduga berisi antraks yang
diduga terkait dengan putusan pengadilan Schapelle Corby, seorang penyelundup obat-obatan asal
Australia yang tertangkap di Bali.

11 Juni - Bayi kembar siam Nia dan Mia mulai dioperasi di RS Cipto Mangunkusumo oleh sebuah tim
dokter yang terdiri dari dua dokter anestesi dan enam dokter bedah. Walaupun kondisi dada dan perut
menyatu, masing-masing bayi memiliki satu jantung yang hanya dipisahkan oleh selaput. Nia Ayu Lestari
dan Mia Ayu Lestari lahir pada 22 Maret 2005 dari pasangan Nurlela dan Mulyadi.

16 Juni - Nurdin Halid, ketua PSSI, dinyatakan tidak bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan, dalam kasus korupsi distribusi minyak goreng. Sementara tim Jaksa Penuntut Umum
mengajukan kasasi kasus ini ke Mahkamah Agung.

17 Juni - Nia, atau dikenal dengan Nurlela II, salah seorang bayi kembar siam yang telah menjalani
operasi pemisahan di RSCM, meninggal dunia karena kebocoran jantung.

17 Juni - Sembilan nelayan Indonesia kabur dari pelabuhan Nhulunbuy dengan menggunakan kapal
nelayan mereka. Saat ini Australia telah mengirimkan pasukannya untuk mengejar mereka.

18 Juni - Kelangkaan BBM dalam dua hari terakhir menyebabkan sebagian besar SPBU di Malang,
Jawa Timur, terpaksa tutup. Di Mataram, BBM juga langka karena keterlambatan pasokan dari Stasiun
Manggis, Bali.

18 Juni - Yamin Labuso dan Erikson Hutagaol, dua dari tiga warga Indonesia yang diculik gerilyawan
di wilayah Mindanao, Filipina, tiba di Indonesia. Namun Ahmad Resmiadi, warga Indonesia lainnya masih
disandera para gerilyawan.

22 Juni - Tiga mantan direktur Bank Indonesia, yaitu Heru Supraptomo, Hendro Budiyanto, dan Paul
Sutopo, akhirnya dijebloskan ke penjara setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa mereka bersalah
dalam kasus korupsi BLBI. Dalam kasus yang merugikan negara lebih dari 2 trilyun ini, mereka bertiga
hanya dihukum 1,5 tahun penjara.

23 Juni - Mantan Menteri Agama Republik Indonesia Said Agil Husin Al Munawar, resmi ditahan di
Rumah Tahanan Mabes Polri dalam kasus penyelewengan Dana Alokasi Ummat (DAU) Departemen
Agama.

24 Juni - Eksekusi hukuman cambuk, untuk pertama kalinya dilakukan terhadap 26 orang terpidana
yang dijatuhi hukuman oleh Mahkamah Syariyah Bireuen berlangsung di depan publik di halaman Masjid
Agung Bireuen, Aceh seusai salat Jumat yang melibatkan 12 eksekutor dari wilayatul hisbah atau polisi
syariat.

24 Juni - Pemerintah Indonesia meminta agar para relawan asing tidak keluar malam di Aceh, setelah
peristiwa tertembaknya Eva Yeung, salah seorang relawan dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional. Saat ini kondisi Eva Yeung telah membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth,
Singapura

25 Juni - Annike Nelce Bowaire, Siswi SMAN I Serui, meraih medali emas di lomba fisika dunia, The
First Step to Nobel Prize in Physics (FS) yang berpusat di Warsawa, Polandia. Dia adalah orang kedua
dari Papua yang memperoleh prestasi itu setelah Septinus George Saa pada tahun 2004.

25 Juni - Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan keputusan peninjauan kembali (PK)
yang memperingan vonis Tommy Soeharto dari 15 menjadi 10 tahun penjara, sehingga diperkirakan

Tommy Soeharto yang ditahan di Lembaga Permasyarakatan Batu, Nusakambangan bebas pada tahun
2007.

29 Juni - Menjelang pelaksanaan pilkada di Kabupaten Poso, sebuah bom meledak di tengah
keramaian Pasar Sentral Poso. Ini adalah ledakan bom kedua dalam kurun kurang dari 24 jam setelah
Selasa malam (28/6) sebuah bom meledak di teras bekas Kantor DPC PDIP Poso. Ledakan ini tidak
mengakibatkan korban jiwa.

30 Juni - Pemerintah Indonesia tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) meski harga
minyak mentah di pasar internasional membubung tinggi. Pemerintah saat ini berkonsentrasi dalam
mengamankan stok BBM di dalam Negeri.

30 Juni - Dua kereta rel listrik kelas ekonomi bertabrakan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta.
Sedikitnya dua orang meninggal dan 50 orang luka-luka.

Juli

2 Juli - Kepolisian Indonesia menahan lagi 24 orang yang diduga terlibat dalam Bom Bali 2002.

8 Juli - Kecelakaan KM Digoel di Laut Arafura. Diperkirakan korban 84 orang ditemukan tewas dan
100-an penumpang belum diketahui nasibnya.

10 Juli - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Inpres No. 10/2005 tentang
Penghematan Energi dalam upaya menyelesaikan krisis BBM.

17 Juli - Pemerintah Indonesia mencapai kesepakatan damai dengan kelompok separatis Aceh,
Gerakan Aceh Merdeka.

20 Juli - Tiga warga Tangerang dipastikan sebagai korban pertama flu burung di Indonesia dalam
wabah terbaru yang merebak di wilayah Asia Tenggara.

29 Juli - Pemilihan Puteri Indonesia 2005

Agustus

11 Agustus - Kebakaran hutan di Indonesia yang menyebabkan polusi udara di dua kota di Malaysia:
Port Klang dan Kuala Selangor, mencapai level 500 yang berbahaya. Akibatnya sekolah-sekolah terpaksa
diliburkan. Ini merupakan kejadian yang terburuk sejak 1998.

15 Agustus - Pemerintah Indonesia dan GAM kembali duduk di meja perundingan yang diketuai oleh
Martti Ahtisaari. Setelah terjadinya Tsunami yang meluluh-lantakkan Aceh, GAM akhirnya setuju untuk
menyerahkan seluruh senjatanya dan pemerintah Indonesia setuju untuk menarik seluruh tentara
Indonesia, memberikan otonomi, dan pemilihan langsung boleh diselenggarakan. Perjanjian damai
berhasil ditandatangani dan secara resmi mengakhiri gerakan separatis GAM.

16 Agustus - Pemerintah Belanda, melalui Menteri Luar Negeri Bernard Bot, mengakui kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.

18 Agustus - sehari setelah peringatan hari kemerdekaan RI, terjadi gangguan sistem interkoneksi
listrik Jawa-Bali; listrik di Jakarta dan Banten mati total selama tiga jam dan menyebabkan pemadaman di
sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Mati listrik ini memengaruhi jutaan pengguna,
menyebabkan gangguan di bidang transportasi kereta, pesawat, rumah sakit, dan menyebabkan
kebakaran karena penggunaan lilin. (Lihat pula: Mati listrik Jawa-Bali 2005)

20 Agustus - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan badan intelijen nasional dan
kepolisian untuk memeriksa mati listrik yang memengaruhi 100 juta orang terbesar di dunia tersebut.

31 Agustus - Pemerintah Indonesia membebaskan 200 tahanan GAM, tindakan yang merupakan
bagian dari ditandatanganinya persetujuan perdamaian.

September

2 September - Sebuah pekuburan di atas bukit di Padang longsor; 11 orang tewas dan 14 lainnya
masih tertimbun.

5 September - Sebuah pesawat penumpang Mandala Airlines Penerbangan 91 mengalami kecelakaan


di Medan, Sumatera Utara, menewaskan sekitar seratus penumpangnya dan lima puluh orang lainnya di
darat. Gubernur Sumatera Utara, Rizal Nurdin dan mantan gubernur, Raja Inal Siregar dipastikan
meninggal dunia.

13 September - Rois, tersangka pelaku Bom Kuningan, divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.

15 September - Aceh Monitoring Mission (AMM) memulai tugasnya memantau proses damai di Aceh.
GAM memulai penyerahan senjata tahap pertama sebagai bagian dari Nota Kesepahaman (MoU)
perdamaian di Banda Aceh kepada tim dari AMM. Badan ini nantinya dibubarkan Desember 2006.

18 September - Polisi membubarkan pertemuan petani di Lombok; 27 orang petani ditembak


(termasuk 1 anak-anak), 8 terkena pukulan dan 3 lainnya ditangkap oleh pihak kepolisian Lombok Tengah.

19-25 September - Indonesia Terbuka 2005 diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Indonesia meraih medali emas untuk ganda putra dan campuran.

25 September - Persipura Jayapura untuk pertama kalinya menjuarai Liga Indonesia setelah
mengalahkan Persija 3-2 di final. PSIS Semarang meraih tempat ketiga setelah mengalahkan PSMS
Medan 2-1.

27 September - Di mana-mana terlihat antrian panjang di SPBU-SPBU oleh para pemakai kendaraan
yang mengantisipasi kenaikan BBM pada 1 Oktober.

Oktober

1 Oktober - Bom Bali 2005 - hampir tiga tahun setelah Bom Bali pertama, tiga buah bom bunuh diri
kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan sekitar dua ratus lainnya luka-luka
akibat ledakan yang terjadi di sebuah klub di Pantai Kuta dan di Jimbaran.

1 Oktober - Harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia naik dengan persentase kenaikan
paling kecil sekitar 80%.

19 Oktober - Banjir bandang di Semadam, Aceh Tenggara; sedikitnya 12 orang tewas.

29 Oktober - Tiga siswi SMU di Poso yang sedang berjalan ke sekolah Kristen dipenggal kepalanya
oleh sekelompok orang tak dikenal, kekerasan ini merupakan bagian dari konflik beragama yang masih
terus melanda Poso.

31 Oktober - 42 anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Mohammad
Ma'ruf setelah menanti selama empat tahun sejak 2001-2005 ketika Undang-Undang Otonomi Khusus
diberlakukan.

November

9 November - Polri melakukan penyergapan di sebuah vila di Kota Batu; Dr. Azahari, buronan teroris
dari Malaysia, dipastikan tewas setelah diidentifikasi lewat sidik jarinya.

13 November - Peringatan Tujuh Tahun Tragedi Semanggi I diadakan di Sekretariat Jaringan


Solidaritas Keluarga Korban Pelanggaran HAM (JSKK).

25 November - Pemerintah Indonesia diizinkan oleh Roche Holding untuk memroduksi Tamiflu untuk
menghadapi flu burung. Hal ini dapat dilakukan karena Tamiflu tidak memiliki perlindungan paten di
Indonesia.

Desember

5 Desember - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan pada Kabinet


Indonesia Bersatu. Tiga menteri digeser posisinya, tiga dicopot, sementara tiga lainnya adalah orang baru.

9 Desember - Sebanyak 55 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa kelaparan di


Kabupaten Yahukimo, Papua, yang telah berlangsung sejak 11 November.

13-18 Desember - Aksi protes menyambut pembukaan Konferensi Tingkat Menteri WTO yang
berlangsung di Hong Kong.

26 Desember - Peringatan satu tahun bencana tsunami yang telah menewaskan lebih dari 120 ribu
jiwa di Indonesia, Thailand, Sri Lanka, Malaysia dan negara lainnya.

28 Desember - Mantan kepala BKPM, Theo Toemion ditahan KPK karena dugaan tindak pidana
korupsi saat menjabat periode 2003-2004 yang merugikan negara sebesar 32 miliar rupiah.

31 Desember - Ledakan bom di pasar di Kota Palu menyebabkan 8 orang meninggal dunia dan
melukai 45 lainnya. (Lihat pula: Bom Palu 2005)

2006[sunting]
Januari

1 - Banjir bandang menewaskan 63 orang di Jember, Jawa Timur.

4 - Tanah longsor di dusun Cijeruk, Banjarnegara, Jawa Tengah menyebabkan tewasnya 76 orang.
Bencana ini diakibatkan hujan yang turun deras dan penggundulan hutan yang tak teratur.

6 - terjadi insiden perbatasan Timor-Timur lagi, tiga penduduk NTT ditembak mati oleh polisi
perbatasan Timor Timur.

16 - Sekitar 12.000 buruh yang berasal dari 10 kabupaten dan kota di Jawa Timur, mengepung Kantor
Gubernur Jawa Timur. Mereka menuntut gubernur segera merevisi upah minimum kabupaten/kota tahun
2006.

17 - David Nusa Wijaya, terpidana kasus BLBI Bank Servitia yang menjadi buronan, ditangkap di AS
dan dikembalikan ke Indonesia.

20 - Aparat keamanan Indonesia menembak mati seorang pelajar di Papua dan mencederai dua
orang lainnya sementara laporan lainnya menyebut bahwa korban jiwa berjumlah empat orang. Peristiwa
ini diduga terkait dengan pengungsian 43 warga Papua ke Australia dua hari sebelumnya.

20 - Timor Timur menyampaikan laporan pembantaian warganya oleh Indonesia dari 1975-1999
kepada PBB. Menurut laporan tersebut, lebih dari 100.000 orang meninggal dunia akibat kelaparan yang
disengajai.

27 - Hujan deras sejak 26 Januari menyebabkan banjir dan tanah longsor melanda beberapa kota di
jalur Pantura pulau Jawa. Jalur transportasi terputus akibat rusaknya beberapa jembatan. Seluruh
penerbangan menuju Semarang dialihkan dan dibatalkan.

31 - KM Citra Mandala Bahari tenggelam di Selat Rote; sedikitnya 50 hilang dan 110 orang berhasil
diselamatkan.

Februari

4 - Larangan merokok di tempat umum mulai diberlakukan di provinsi DKI Jakarta


berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Nomor 75 Tahun 2005.

7 - Said Agil, mantan Menteri Agama Indonesia, divonis 5 tahun penjara dalam kasus korupsi Dana
Abadi Umat.

7 - Para peneliti mengumumkan penemuan puluhan spesies satwa dan tumbuhan baru di sekitar
Pegunungan Foja, Papua.

11 - Adam Air dengan nomor penerbangan 728 mendarat darurat di Bandara Tambolaka, Nusa
Tenggara Timur setelah mengalami kerusakan total sistem navigasi dan komunikasi selama tiga jam.

13-15 Februari - tujuh anggota Bali Nine divonis hukuman seumur hidup dan dua dijatuhi hukuman
mati. Setelah melalui banding dan kasasi akhirnya tujuh dijatuhi hukuman mati dan dua seumur hidup

17 - Gerakan nasional toilet umum bersih dicanangkan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,
dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai
Denpasar.

20 - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membebaskan terdakwa ECW Neloe, I Wayan Pugeg, dan M.
Sholeh Tasripan dari tuntutan 20 tahun penjara terkait kasus korupsi Bank Mandiri yang merugikan negara
Rp160 miliar.

21 - Banjirdan tanah longsor kembali melanda Kota Manado setelah sebelumnya telah terjadi pada
tanggal 13 dab 19 Februari. Bencana tersebut telah menelan korban sedikitnya 31 orang.

21 - Terjadi bentrokan dan penembakan saat aparat TNI, Polisi, dan satpam PT Freeport Indonesia
mengusir warga setempat yang melakukan pendulangan emas di kali Kabur Wanamon. Warga kemudian
menduduki jalan masuk Freeport di Tembagapura, Papua.

22 - Mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Temenggung


ditetapkan Jaksa Penyidik di Kejaksaan Tinggi DKI untuk ditahan.

23 - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali membebaskan terdakwa kasus dugaan korupsi, yaitu
pimpinan PT Cipta Graha Nusantara selaku debitor Bank Mandiri: Edyson (direktur utama), Saiful Anwar
(komisaris utama), dan Diman Ponijan (direktur keuangan).

24 - Pemerintah DKI Jakarta memulai inspeksi dan pemusnahan unggas yang terindikasi terjangkit flu
burung.

27 - Dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) putaran IV, balita di 33 provinsi Indonesia divaksinasi
cuma-cuma guna memberikan kekebalan terhadap virus polio liar.

27 - Arkeolog menemukan apa yang diyakini sebagai sisa-sisa peradaban yang hilang tersapu letusan
gunung Tambora pada 10 April 1815. Penjelajah Belanda dan Inggris yang mengunjungi tempat itu pada
awal 1800-an terkejut mendengar penduduk di sana menggunakan bahasa yang sangat berbeda
dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Nusantara.

Maret

3 - Atap kereta api penumpang nomor KA 907 jurusan Rangkasbitung, Banten menuju Jakarta runtuh
saat memasuki Stasiun Kebayoran Lama. Puluhan penumpang terluka.

7 - Catatan tahunan Komisi Nasional Perempuan menunjukkan terjadinya peningkatan kekerasan


terhadap perempuan dalam rumah tangga sepanjang 2005 sebanyak 82% dibanding tahun 2004.

8 - Hari Perempuan Internasional diperingati di berbagai kota di Indonesia dengan demonstrasi


menolak diskriminasi, pemiskinan, dan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi

10 - Sebuah bom meledak di desa Toini, daerah transmigran, sekitar 30 km dari kota Poso, Sulawesi
Tengah. Pelaku pengeboman di daerah itu selama ini belum terungkap.

16 - Tiga petugas polisi dan seorang intel TNI tewas, serta puluhan orang terluka akibat bentrokan
terkait demonstrasi penolakan PT. Freeport Indonesia di depan Universitas Cendrawasih, Jayapura.

20 - Aktivitas di empat pelabuhan besar di Indonesia lumpuh selama 21 jam akibat aksi mogok kerja
yang dilakukan anggota Organda Unit Angkutan Barang Khusus Pelabuhan untuk memprotes pengenaan
PPN terhadap jasa angkutan darat di jalan dan air. Aksi ini akhirnya dihentikan setelah pemerintah
memenuhi tuntutan para pemogok.

24 - Pemerintah Indonesia menarik duta besarnya di Australia sebagai protes atas keputusan Australia
memberikan visa kepada 42 warga Papua. Tindakan ini diputuskan dalam rapat koordinasi polkam hari
Jumat seperti dijelaskan Menkopolhukam Widodo A.S.

April

3 - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Barnabas Suebu - Alex Hesegem ditetapkan sebagai
peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Daerah Papua. Barnabas-Alex meraih 354.000 suara,
disusul oleh Lukas Enembe dengan 333.000 suara.

5 - Puluhan ribu buruh melakukan demonstrasi serentak di Jakarta dan kota-kota lain menolak revisi
UU Ketenagakerjaan No 13/2003.

7 - Majalah Playboy versi Indonesia mulai beredar walaupun ditentang berbagai pihak.

9 - Indosiar merencanakan untuk menghentikan penayangan acara Republik BBM, setelah pertemuan
para pimpinan stasiun TV dengan wapres Jusuf Kalla tanggal 7 April.

10 - Kota Padang dan sejumlah kota di Sumatera Barat diguncang gempa berkekuatan 5,5 Skala
Richter. Diperkirakan pusat gempa berada 80 km barat laut dari Kota Padang, atau di sekitar epulauan
Mentawai.

11 - WC kering ramah lingkungan yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


diperkenalkan di Jepara, Jawa Tengah. Teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi solusi untuk daerahdaerah krisis air bersih di Indonesia.

12 - Gedung kantor redaksi Playboy Indonesia di Jakarta dilempari batu saat Front Pembela Islam
berunjuk rasa menuntut penutupan majalah tersebut.

12 - Status gunung Merapi ditingkatkan menjadi status siaga. Kemungkinan besar gunung tersebut
akan meletus.

15 - Dua kereta api tujuan Surabaya, yaitu KA Ekonomi Kertajaya dari Stasiun Pasar Senen dan KA
Eksekutif Sembrani dari Stasiun Gambir bertabrakan dini hari, persis di Stasiun Gubug, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah. Korban tewas dilaporkan 13 orang.

17 - Perahu layar motor "Batista" tenggelam di perairan Rote, Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar
penumpang selamat dan hanya satu yang belum diketahui nasibnya.

18 - Aktivitas Merapi meninggi dengan guguran lava, gempa multifase, dan gempa vulkanik. Warga di
sejumlah desa sekitarnya mulai berkemas sebagai persiapan evakuasi.

18 - KRL Ekspres Pakuan menabrak sebuah metromini di Kalibata, Jakarta Selatan. Tujuh penumpang
Metromini tewas.

19 - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan pemerintah bahwa salah satu hutan
gambut terbesar di dunia yang ada di Kampar, Riau akan musnah apabila penebangan dan konversi lahan
gambut menjadi Hutan Tanaman Industri terus berlangsung.

20 - Kapal utama Greenpeace, Rainbow Warrior, merapat di Jakarta setelah sebulan berlayar di
perairan Indonesia dalam rangka patroli pelestarian hutan.

20 - Sedikitnya 16 orang tewas dalam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek,
Jawa Timur.

21 - Majelis banding Pengadilan Tinggi Jakarta tetap memvonis 14 tahun penjara Pollycarpus Budihari
Priyanto, yang dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan Munir.

22 - Ribuan orang turut serta dalam pawai budaya di Jakarta untuk menolak Rancangan UndangUndang Antipornografi dan Pornoaksi. Pawai bertema "Bhinneka Tunggal Ika" ini dimeriahkan aksi budaya
daerah-daerah di Indonesia.

28 - Kerusuhan terjadi di Dili, ibu kota Timor Timur. Sedikitnya dua orang terbunuh dan 28 orang lukaluka setelah ratusan mantan tentara dan pendukungnya mengamuk.

29 - Jam malam dan perintah tembak di tempat diberlakukan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur,
menyusul kerusuhan sebagai buntut pemilihan kepala daerah.

29 - Dua tersangka teroris dari kelompok Noordin M. Top tewas dalam tembak-menembak dengan
polisi di desa Binangun, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Dua orang lainnya tertangkap.

Mei

3 - Aksi buruh menuntut dibatalkannya revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
dilakukan di depan Gedung DPR/MPR berakhir dengan bentrokan yang terjadi dengan aparat kepolisian.
Kemarahan terjadi akibat dari ketidakpuasan para buruh terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh
pemerintah.

5 - Sedikitnya terjadi empat kali guguran lava pijar di Gunung Merapi, Jumat (5/5) dinihari. Lava pijar
menuju Kaliurang sejauh 200-an meter. Guguran lava mulai muncul di Gunung Merapi sejak tanggal 4

8 - Wakil Presiden Jusuf Kalla dilaporkan ke Kepolisian Metro Jakarta Raya hari ini. Pelapornya
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO) menuduh
Jusuf Kalla memprovokasi buruh pada aksi 3 Mei lalu.

9 - Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB, sebuah lembaga baru untuk
menggantikan Komisi HAM PBB. Indonesia mendapatkan dukungan 165 negara dari 191 negara anggota
PBB.

10 - Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali kedua yang diajukan terpidana kerusuhan Poso,
Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu.

11 - Dua puluh satu elemen nasionalis yang tergabung dalam JPN melakukan aksi pawai budaya
menolak disahkannya RUU APP. Aksi pawai dilakukan dengan menyusuri jalan Sudirman menuju gedung
DPR, Senayan.

12 - Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengeluarkan pernyataan tentang Surat Keputusan
Penghentian Penuntutan (SKPP) perkara mantan Presiden Soeharto, yang isinya menghentikan
penuntutan dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto. SKPP itu dikeluarkan Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan pada 11 Mei 2006.

12 - Peringatan sewindu Tragedi Trisakti, mahasiswa dari berbagai elemen melakukan demonstrasi
menuju kediaman Soeharto di Jl.Cendana dan di depan gedung DPR/MPR.

12 - Kota Jakarta diguncang gempa. Getarannya dapat dirasakan di gedung-gedung tinggi di seputar
Jakarta Pusat.

13 - Status gunung Merapi ditingkatkan menjadi status awas. Peningkatan status ini terjadi setelah
muncul awan panas dari puncak gunung merapi.

14 - Sebelas penggali pasir yang terkubur hidup-hidup di desa Nyalindung, Cipatat, Kabupaten
Bandung, ditemukan tewas.

16 - Agama Konghucu memperoleh pengakuan resmi di Malang, Jawa Timur ketika pemeluknya
diizinkan mencantumkan agama mereka di KTP. *16 - Sebagai tanggapan terhadap rencana pemerintah
untuk menutup kasus pengadilan mantan Presiden Soeharto, para aktivis prodemokrasi mendeklarasikan
Gerakan Masyarakat Adili Soeharto di Kantor Kontras, Jakarta.

21 - Unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah di Indonesia oleh sejumlah ormas Islam yang menuntut
disahkannya RUU APP. Sementara di Bali terjadi unjuk rasa menolak RUU APP.

26 - Kondisi keamanan di Timor Timur yang sedang memburuk menyebabkan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menginstruksikan penutupan sementara pintu perbatasan darat Timor Timur dengan
Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

27 Mei - Gempa bumi hebat kembali terjadi di Indonesia, kali ini mengenai kawasan Yogyakarta dan
sekitarnya di pulau Jawa dan mengakibatkan enam ribu orang lebih meninggal dunia. (Lihat pula: Gempa
bumi Yogyakarta Mei 2006)

Sejak 27 Mei - Lumpur Lapindo - Banjir lumpur panas melanda Sidoarjo hingga saat ini masih belum
dapat ditanggulangi

30 - Gempa tektonik mengguncang Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua. Gempa yang
berpusat pada 115 kilometer timur laut Wamena dan berada pada kedalaman laut 33 kilometer
berkekuatan 6 Skala Richter (SR). Beberapa saat kemudian, kota Padang dan sejumlah kota di Sumatera
Barat juga diguncang gempa berkekuatan sedang. Tidak ada korban jiwa dalam kedua gempa ini.

31 Mei - 4 Juni - Indonesia Terbuka 2006 diselenggarakan di Surabaya. Indonesia memenangkan


emas di tunggal dan ganda putra

Juni

1 - Sebanyak 124 pohon di Kebun Raya Bogor yang banyak di antaranya berusia di atas seratus
tahun tumbang akibat angin kencang dan badai yang melanda Bogor. Hujan badai juga menyebabkan
lima belas rumah rusak berat (di antaranya rata dengan tanah), satu jembatan putus di Kelurahan Kebon

Jahe, 54 rumah rusak ringan di Kelurahan Paledang, dan lima rumah rusak berat di Kelurahan Empang,
serta belasan mobil rusak.

1 - Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini
terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari
Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini.

4 - Aktivitas Gunung Merapi lampaui status awas. Kepala BPPTK DIY Ratdomo Purbo menjelaskan
bahwa dua hari terakhir ini volume lava di kubah Merapi memenuhi seluruh kapasitas kubah merapi
sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.

8 - Gunung Merapi menyemburkan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng
Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Semburan awan panas sejauh lima
km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di
utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman.

12 - Dalam sidang putusan praperadilan Soeharto, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Andi
Samsan Nganro menyatakan bahwa SKP3 Soeharto tidak sah menurut hukum dan tuntutan terhadap HM
Soeharto tersebut dibuka dan dilanjutkan.

13 - Semburan lumpur panas di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari ke-14 semakin
tidak terkendali dan belum ada tanda-tanda mereda. Lumpur panas telah merendam 45 hektar sawah dan
tambak, pemukiman penduduk di tiga desa, tujuh pabrik, dan sebagian jalan tol. Penduduk semakin
banyak yang mengungsi.

14 - Abu Bakar Ba'asyir, terpidana konspirasi serangan bom Bali 2002, selesai masa tahanannya dan
dibebaskan dari LP Cipinang, Jakarta.

16 - Sidang kasus suap terhadap Mahkamah Agung dengan terdakwa Harini Wiyoso diwarnai aksi
walk out salah seorang kuasa hukum terdakwa yang kecewa karena persidangan telah melewati masa 90
hari. Sebelumnya sidang sempat tertunda sebanyak enam kali karena ketua majelis tidak menyetujui
pemanggilan saksi Bagir Manan.

20 - Banjir dan longsor melanda sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan. Genangan air, longsoran
tebing, dan jembatan putus mengakibatkan beberapa kabupaten terisolasi. Dilaporkan sedikitnya 38 orang
tewas, puluhan lainnya dinyatakan hilang.

29 - Setelah beberapa hari terakhir merendam dua ribu rumah di Kecamatan Katingan Tengah, banjir
luapan Sungai Katingan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, mengalir ke hilir, terutama ke
Kecamatan Pulau Malan dan Tewang Sangalang Garing, dan mulai menggenangi ruas jalan transKalimantan di Kereng Pangi Kilometer 10, Katingan Tengah, yang menghubungkan kota Palangkaraya
dengan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Juli

11 - UU Kewarganegaraan dan UU Pemerintahan Aceh disetujui DPR.

13 - Tujuh orang tewas dan tiga orang luka berat akibat carok massal di Desa Bujur Tengah,
Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Jumlah korban diduga masih akan
bertambah, karena banyak korban yang melarikan diri meskipun dalam keadaan luka.

17 - Sebuah tsunami yang disebabkan oleh gempa bawah laut menewaskan lebih dari 668 orang, 287
hilang dan 74.100 orang lainnya kehilangan tempat tinggalnya di bagian selatan Jawa. (Lihat pula: Gempa
bumi Jawa Juli 2006)

24 - Gempa bumi dengan kekuatan 6,6 SR menghantam selatan Gorontalo. Gempa tersebut tidak
menimbulkan tsunami walaupun sempat diduga berpotensi sebaliknya oleh BMG.

26 - Stadion Menteng yang didirikan pada 1921 dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jakarta
Tahun 1975 telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang harus dilindungi, dirobohkan
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Agustus

5 - Penyelenggaraan Miss Indonesia 2006

11 - Pada detik-detik terakhir menjelang pelaksanaan hukuman mati atas tiga tertuduh kasus Poso
(Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus da Silva), pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah
penundaannya. Penundaan ini datang beberapa jam setelah Paus Benediktus XVI mengeluarkan imbauan
khusus kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

12 - Sebuah gempa susulan kembali menerpa Sibolga, Sumatera Utara, namun tidak menimbulkan
korban jiwa.

25 - Penyelenggaraan Puteri Indonesia 2006

September

6 - Ledakan bom terjadi di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah, menewaskan seorang warga.

7 - Aktivis hak asasi manusia dan keluarga para korban pelanggaran HAM memperingati dua tahun
kematian Munir, sekaligus peringatan Hari Pembela HAM Indonesia. Acara yang juga dihadiri utusan
Amnesty International ini berlangsung di Tugu Proklamasi Jakarta.

8 - Indonesia menuntut akses kepada Hambali, yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Osama bin
Laden di kawasan itu, setelah mendapatkan konfirmasi dari Washington bahwa ia masih hidup dan
dipindahkan ke Teluk Guantanamo, Kuba.

18 - Para ilmuwan dari Conservation International menemukan sejumlah spesies baru di perairan Irian
Jaya Barat, di daerah Kepala Burung, antara lain ikan hiu yang berjalan dengan siripnya, dan udang yang
tampak seperti belalang sembah. Tim itu juga memperingatkan bahwa binatang-binatang di daerah itu
sangat terancam, karena nelayan menggunakan dinamit dan racun sianida untuk menangkap ikan.

20 - Pejabat-pejabat Indonesia mengatakan ribuan polisi dikerahkan di Poso dalam mengantisipasi


berbagai kemungkinan sehubungan dengan rencana eksekusi terhadap Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan
Dominggus da Silva yang dituduh bersalah dalam penyerangan kepada kelompok Muslim pada Mei 2000.
Eksekusi akan dilaksanakan pada Jumat dini hari mendatang.

22 - Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu dieksekusi mati sehubungan
dengan kerusuhan Poso yang sarat dengan muatan politis. Eksekusi tersebut ditentang luas dan
menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Oktober

2 - Asap dan abu dari hutan-hutan yang dibakar di Indonesia menutupi bagian barat Indonesia, dan
menyebabkan memburuknya kualitas udara di Singapura dan Malaysia.

4 - Mahkamah Agung menyatakan Pollycarpus Budihari Priyanto tidak terbukti melakukan


pembunuhan berencana terhadap Munir. Dalam putusan kasasinya, MA hanya menghukum Pollycarpus
dua tahun penjara karena terbukti menggunakan surat palsu.

12 - Pemerintah Indonesia berjanji akan segera meratifikasi Persetujuan ASEAN tentang Pencemaran
Asap Lintas-Batas menyusul kabut asap tahunan dari Indonesia yang kembali menyelimuti negara
tersebut dan tetangganya, Malaysia dan Singapura.

12 - Indonesia melunasi seluruh sisa utangnya sebesar US$3,2 miliar kepada IMF, empat tahun lebih
awal dari jadwal.

12 - Wabah penyakit chikungunya di Kelurahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok telah
menjangkiti sedikitnya 117 orang. Sebagian besar penderita adalah warga RT 02/RW 04, yang berjumlah
56 orang.

16 - Indonesia, Italia, Afrika Selatan, dan Belgia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB untuk periode 2 tahun dan mulai bertugas sejak 1 Januari 2007.

16 - Pdt. Irianto Kongkoli, MTh, Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah
(GKST) tewas ditembak orang tidak dikenal di Palu, masih terkait dengan kerusuhan agama yang
berlangsung di Palu.

17 - Kejaksaan Agung Republik Indonesia mulai menayangkan foto dan menyebarkan data para
buronan tindak pidana korupsi yang putusan perkaranya telah berkekuatan hukum tetap. Data dan foto 14
belas koruptor tersebut direncanakan ditayangkan di televisi dan media massa dengan frekuensi
seminggu sekali.

19 - Biaya menghentikan banjir lumpur di Sidoarjo dan membersihkannya diperkirakan akan mencapai
setidaknya AS$180 juta, sementara biaya akhirnya diduga akan jauh lebih besar lagi.

27 - Jembatan gantung yang berada di lokasi wisata Kebun Raya Bogor, Jawa Barat nyaris ambruk
akibat baut di salah satu penyangganya lepas. Untuk mengamankan keseimbangan, petugas menopang
jembatan dengan bambu.

30 - Tommy Soeharto dibebaskan bersyarat dari penjara setelah mendapatkan remisi enam minggu
pada perayaan Idul Fitri.

November

6 - Bank Indonesia memperkirakan cadangan devisa dalam mata uang asing mencapai sekitar 47
miliar Dolar Amerika pada akhir tahun 2007 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya
diperkirakan 39,5 miliar Dolar Amerika.

7 - Kabut asap masih pekat meski Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sempat diguyur hujan.
Jarak pandang pun hanya 50 meter.

11 - Bom meledak di sebuah restoran A&W di Jakarta Timur. Seorang laki-laki terluka dalam ledakan
itu dan dirawat di sebuah rumah sakit terdekat. Motif peledakan ini belum diketahui.

12 - Muhamad Nuh, korban yang dirawat akibat ledakan bom di Jakarta Timur, diduga adalah pelaku
pengeboman tersebut.

20 - Presiden Yudhoyono beserta anggota kabinet dan 9 tokoh sipil bertemu dengan Presiden AS
George W. Bush yang berkunjung ke Bogor, Jawa Barat.

22 - Pipa gas Pertamina yang berada di bawah luberan lumpur Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo
meledak, disusul jebolnya sejumlah titik tanggul penahan lumpur. Akibatnya lima orang tewas dan belasan
luka bakar cukup parah. Kobaran api yang sangat besar menyala di titik ledakan dekat Km 38 Jalan Tol
Porong-Gempol.

29 - Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Ternate, Maluku Utara dan
Manado, Sulawesi Utara.

Desember

8 - DPR-RI menyetujui 16 RUU tentang pembentukan 16 kabupaten dan kota baru di sejumlah
provinsi.

11 - Pilkada memilih gubernur dan 19 bupati/walikota secara serentak digelar di Nanggroe Aceh
Darussalam, sebagai lanjutan dari perjanjian damai 2005. Mantan pemimpin separatis Irwandi Yusuf
terpilih sebagai gubernur Aceh.

20 - Konser grup musik Ungu di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah, merenggut korban: 10 orang
tewas karena terinjak-injak dan bertabrakan dengan penonton keluar dan masuk. Selain terinjak-injak,
mereka juga meninggal karena terperosok ke dalam parit di dekat pintu stadion.

30 Desember - KMP Senopati Nusantara yang mengangkut 800-an penumpang dan 25 anak buah
kapal (ABK) dinyatakan hilang. Kapal ini hilang sekitar utara Pulau Mundanika, Kalimantan Selatan. Baru
ditemukan 117 orang yang selamat. (Lihat pula: Musibah KM Senopati Nusantara)

2007[sunting]
Januari

1 Januari - Malam tahun baru terjadi musibah Adam Air Penerbangan 574 yang hingga kini masih
menyisakan misteri. Seluruh penumpang dan awak pesawat tidak pernah diketemukan jenasahnya dan
dianggap meninggal.

16 Januari - rangkaian kereta api Bengawan jurusan Solo-Tanahabang terputus di Kecamatan


Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lima orang penumpang dilaporkan tewas, ratusan lainnya
luka-luka akibat insiden ini.

Februari

sejak 1 Februari - Banjir di ibu kota Jakarta menewaskan lebih dari delapan puluh orang dan ratusan
ribu lainnya terpaksa mengungsi. (Lihat pula: Banjir Jakarta 2007)

18 Februari - Terjadi bencana angin lesus yang menerjang kawasan Lempuyangan, Yogyakarta yang
berlangsung selama sekitar 15 menit. Akibat angin ini, ratusan rumah, pohon, kabel listrik, dan papan
reklame porak-poranda diterjang angin bahkan menyebabkan lebih dari 30 orang terluka. (Lihat
pula: Lesus Lempuyangan Februari 2007)

22 Februari - Sedikitnya 25 orang tewas setelah KM Levina I jurusan Tanjung PriokPangkal Balam,
Bangka yang mengangkut 291 penumpang terbakar di Selat Sunda.[3]. 4 orang di antaranya tewas saat
melakukan investigasi pada bangkai kapal pada tanggal 25 Februari. Mereka tewas saat bangkai kapal
tersebut tenggelam.

Maret

6 Maret - Terjadi gempa bumi di Padang, Sumatera Barat. (Lihat pula: Gempa bumi Sumatera Barat
Maret 2007)

7 Maret - Kecelakan pesawat yang membawa korban jiwa kembali terjadi. Kali ini Garuda Indonesia
Penerbangan 200 meledak ketika mendarat menyebabkan 22 penumpangnya meninggal

April

21 April - Kereta api Serayu jurusan Senen-Kroya anjlok di Garut, Jawa Barat. Sebanyak tiga gerbong
jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang ada di pinggiran rel kereta. 40 orang terluka serta 6 orang lainnya
luka berat

Mei

7-13 Mei - Indonesia Terbuka 2007 diadakan di Istora Senayan, Jakarta. Indonesia gagal
memenangkan medali emas.

30 Mei - Insiden Alastlogo di Pasuruan, Jawa Timur akibat sengketa tanah antara militer dan petani.

Juni
Polisi menangkap Zarkasih dan Abu Dujana, yang dituduh mengepalai gerakan militan JI
Juli

5 Juli - Miss Indonesia 2007

11 Juli - KM Sinar Madinah tenggelam di perairan Laut Selatan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat. Kapal tenggelam setelah dihempas gelombang setinggi lima meter. Tujuh orang awak kapal sempat
terlilit jaring, namun enam orang berhasil menyelamatkan diri. Seorang anak buah kapal hilang bersama
jaring yang melilit dirinya.

11 Juli - KM Wahai Star yang mengangkut sekitar 100 penumpang dan ribuan ton hasil bumi dari
Leksula tujuan Ambon tenggelam di perairan antara Pulau Buru dan Ambon. (Lihat pula:Musibah KM
Wahai Star)

Agustus
Kelompok Islam Hizb ut-Tahrir menyelenggarakan konferensi internasional yang menyerukan didirikannya
kekalifahan tunggal di dunia Islam.

3 Agustus - Puteri Indonesia 2007

8 Agustus - Pilkada DKI Jakarta 2007, pemenangnya adalah Fauzi Bowo dan Prijanto dengan
perolehan 2.109.511 suara (57,87%)

September

12 September - Terjadi gempa bumi lepas pantai di dekat provinsi Bengkulu. (Lihat pula: Gempa bumi
Bengkulu 2007)

Oktober

18 Oktober - KM Asita III tenggelam di perairan Selat Kadatua, sekitar 10 mil dari Kota Baubau, Pulau
Buton, Sulawesi Tenggara, 125 orang selamat, sedikitnya 31 orang meninggal dunia, dan 35 lainnya
hilang.

Desember
Zarkasih yang dituduh mengepalai gerakan militan JI mulai disidangkan di Jakarta
26 Desember - Indonesia menggalakkan Tahun Kunjungan Indonesia 2008

2008[sunting]
Januari

27 Januari - Mantan presiden Soeharto meninggal dunia karena komplikasi kesehatan.

14 Februari - Pendirian tvOne menggantikan Lativi yang mengudara pertama kali siaran televisi
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono.

20 Februari - Sebuah gempa bumi dan disusul oleh dua gempa susulan melanda Kabupaten
Simeulue, Aceh. Penduduk Aceh yang masih trauma dengan Tsunami 2004 ketakutan akan adanya
tsunami.

April

13 April - Pilkada Jabar terdiri dari 3 pasangan, pemenangnya adalah Ahmad Heryawan dan Dede
Yusuf

Mei
Presiden SBY mengumumkan rencananya untuk Indonesia mundur dari Organisasi Pengekspor Minyak
Sedunia karena impor minyak Indonesia sudah lebih besar dari jumlah ekspornya serta produksi minyak yang
gagal. Terjadi demonstrasi atas rencana pemerintah menaikkan harga minyak untuk mengurangi subsidi
pemerintah.

13 Mei - Kontes Putri Indonesia diselenggarakan untuk kali keempat. (Lihat pula: Miss Indonesia
2008)

Juni

1 Juni - Insiden Monas - memicu aksi protes terhadap kekerasan secara nasional.

Juli
Laporan akhir oleh komisi gabungan Indonesia dan Timor Leste menyalahkan Indonesia atas pelanggaran
HAM. Presiden SBY menyampaikan "penyesalannya yang mendalam".

5-17 Juli - Pekan Olahraga Nasional XVII diselenggarakan di Kalimantan Timur

Agustus

8 Agustus - Aora TV diluncurkan mengudara pertama kali siaran televisi berlangganan di Jakarta.
Produk pertama yang ditawarkan adalah paket perdana terbatas Olimpiade Beijing 2008, yang terdiri dari
10 kanal, 3 lokal dan 7 internasional. 4 kanalnya dikhususkan untuk siaran-siaran Olimpiade non-stop.
Paket yang ditawarkan setelah Aora TV berhasil memperoleh hak siarLiga Utama
Inggris di Indonesia untuk musim 2008-2009 yang semula dimiliki oleh Astro Nusantara adalah Paket Liga
Utama Inggris. Pecahnya kerjasama Astro All Asia Networks plc dan PT First Media Tbk (bagian dari Grup
Lippo) dalam PT Direct Vision, operator Astro Nusantara, dimanfaatkan oleh Aora TV untuk mendapatkan
lisensi penyelenggaraan siaran Liga Utama Inggrisdi Indonesia.

8-24 Agustus - Indonesia turut berlaga dalam Olimpiade Beijing 2008. Indonesia berhasil memperoleh
1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu, yang membuat tradisi emas Indonesia sejak 1992tetap terjaga. (Lihat
pula: Indonesia pada Olimpiade 2008)

15 Agustus - Puteri Indonesia 2008

17 Agustus - Merangka peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Hari Kemedekaan Republik
Indonesia yang ke-63 dari halaman Istana Merdeka letaknya menghadap ke Taman Jakarta Monumen
Nasional (Monas) Jalan Medan Merdeka Utara, Kawasan Gambir, Jakarta Pusat. dibacakan oleh Presiden
Republik Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Himpunan Kerukunan Tani
Indonesia adalah Prabowo Subianto Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan
berisi Bendera Indonesia (Sang Saka Merah Putih) yang dijahit oleh upacara penaikan bendera mulai
pukul 09:00 sampai 12:00 WIB dan upacara penurunan bendera mulai pukul 17:00 sampai 19:00 WIB.
Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu kebangsaan dari Indonesia disebut Indonesia Raya.
Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

18 Agustus - Liputan 6 punya perhelatan. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya studio siaran
baru, station ident siaran baru dan logo siaran baru Liputan 6 diluncurkan. Dalam sambutannya, Pemimpin
Redaksi Liputan 6 adalah Rosianna Silalahi mengatakan, Studio kami rancang terintegrasi dengan

newsroom. Tidak terpisah. Dengan begitu, siaran tak hanya bisa dilakukan di studio, tapi juga di
sejumlah titik di newsroom Liputan 6. Ia menambahkan, peluncuran studio ini akan menyertai langkah
Liputan 6 untuk terus mempertahankan prestasi dan menjadi bagian terbaik dari SCTV. Dalam
sambutannya, Penyiar Redaksi Liputan 6 adalah Ajeng Kamaratih, Direktur Utama SCTV adalah Fofo
Sariaatmadja mengatakan, pola integrasi antara studio dan newsroom merupakan terobosan Liputan
6. Itulah yang kami sebut kreatif, berani mencoba sesuatu yang baru. Liputan 6 tak asing dengan
terobosan. Satu contoh, misalnya, sejak beberapa waktu silam para penyiar di siaran akhir pekan selalu
menggunakan batik. Perubahan juga terjadi pada wajah Liputan6.com. Menurut Arief Suditomo,
perubahan itu memperlihatkan tekad Liputan 6 untuk melanjutkan konvergensi antara traditional media
dengan new media. Jika sebelumnya elemen biru begitu mendominasi, tampilan
baruLiputan6.com menyajikan sapuan oranye yang dominan, sebagaimana studio dan logo baru Liputan
6.
September

15 September - Tragedi Pasuruan - pembagian zakat yang menimbulkan 21 korban jiwa.

30 September-1 Oktober - Merangka peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan 30 September yang
ke-43 dari halaman Istana Merdeka letaknya menghadap ke Taman Jakarta Monumen Nasional
(Monas) Jalan Medan Merdeka Utara, Kawasan Gambir, Jakarta Pusat. dibacakan oleh Presiden Republik
Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi olehHimpunan Kerukunan Tani
Indonesia adalah Prabowo Subianto Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan
berisi Bendera Indonesia (Sang Saka Merah Putih) yang dijahit oleh upacara penaikan bendera mulai
pukul 19:00 sampai 21:00 WIB yang pada tanggal 30 September. dan upacara penurunan bendera mulai
pukul 23:00 sampai 01:00 WIB yang pada tanggal 1 Oktober. Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu kebangsaan dari Indonesia disebut Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka
tersebut masih disimpan di Museum TuguMonumen Nasional.

Oktober

1-5 Oktober - Idul Fitri (Bahasa Arab: du l-Fir) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada
tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran
bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap
tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal selama 5-hari juga
bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang
berbeda. Pada tanggal 1 Syawal selama 5-hari, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan
menyelenggarakan Salat Ied bersama-sama di masjid-masjid, di tanah lapang, atau bahkan jalan raya
(terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah.

20 Oktober - PT Direct Vision selaku pemegang hak siar televisi berlangganan Astro sudah tidak
menyiarkan lagi tayangan Astro Nusantara di Indonesia yang berhenti siaran tamat yang penutup
mengudara terakhir kali operasional bangkrut dari Jakarta.

November

9 November - Trio terpidana mati Bom Bali 2002, Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudera dieksekusi
pada pukul 00.15 WIB di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

2009[sunting]
April

9 April - Pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Pemenangnya adalah Partai Demokrat, Golkar dan PDIP.

Mei

4 Mei - Antasari Azhar, Ketua KPK dianggap sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Direksi PT.
Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen.

Juni

5 Juni - Miss Indonesia 2009

12 Juni - Sebuah helikopter Puma milik TNI-AU jatuh di Bogor hingga menyebabkan 4 awaknya tewas.

Juli

8 Juli - Pemilihan umum presiden dan wakil presiden dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Pemenangnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam masa jabatan 2009-2014.

17 Juli - Terorisme kembali mengguncang Indonesia, khususnya di Jakarta. Sebuah bom meledak di
dua hotel ternama yaitu JW Mariott dan Ritz Charlton. Peristiwa ini mengakibatkan 9 orang meninggal
dunia dan 53 terluka (termasuk 16 WNA dan 37 WNI). Pelakunya adalah Noordin M. Top dan Ibrohim.

September

2 September - Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter mengguncang wilayah Jawa Barat bagian
selatan yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya. Gempa ini mengakibatkan puluhan orang
dilaporkan tewas dan ratusan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dikarenakan gempa. Gempa
ini juga dirasakan hingga Bali. Lalu, terjadi gempa susulan berkekuatan 4,9 pada Skala Richter pada pukul
16.28 WIB pada tanggal 2 September 2009. (lihat pula: Gempa bumi Jawa Barat 2009)

7 September - Gempa terjadi di Yogyakarta pada 7 September 2009 berkekuatan 6,8 skala Richter
yang diperkirakan terkait dengan yang terjadi sebelumnya di Jawa Barat. Gempa ini tidak menimbulkan
kerusakan.

30 September - Terjadi kembali gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang Sumatera Barat,
dan mengakibatkan 1.117 orang tewas, 1.214 orang luka berat, 1.688 orang luka ringan dan 1 hilang.
(Lihat pula: Gempa bumi Sumatera Barat 2009)

Oktober

9 Oktober - Puteri Indonesia 2009

2010[sunting]
April

14 April - Kerusuhan terjadi di Koja, tepatnya di areal makam Mbah Priok dan sekitarnya, melibatkan
Satpol PP dan warga, mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan ratusan luka-luka.

Mei

1 Mei - Dimulainya Sensus Penduduk Indonesia 2010. Awalnya sensus ditargetkan selesai pada 31
Mei 2010. Namun pada tanggal 31 Mei 2010, BPS memperpanjang waktu sensus hingga tanggal 15
Juni 2010.[1][2]

Juni

1 Juni - Kontes Putri Indonesia diselenggarakan untuk kali keenam (Lihat pula: Miss Indonesia 2010)

29 Juni - Sebuah kecelakaan menimpa Kereta Api Logawa jurusan Purwokerto-Jember yang terjadi di
antara wilayah Saradan - Wilangan. Kecelakaan ini mengakibatkan 6 penumpang tewas dan 73
penumpang lainnya luka-luka.

Agustus

18 Agustus - Sebuah perampokan terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara yaitu di Bank CIMB
Niaga cabang Medan Aksara Jl. AR Hakim, Medan. Bank ini disatroni kawanan perampok berjumlah
kurang lebih 16 orang dan perampok sadis yang menewaskan seorang Brimob itu pun masih diburu.

September.

12 September - Terjadi aksi penusukan dan pemukulan terhadap anggota Majelis Gereja HKBP
Pondok Timur Indah, Bekasi, yakni Pendeta Luspida Simanjuntak dan Sintua Hasian Sihombing.

26 September - Sebuah bentrokan yang melibatan dua warga terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan
Timur.

Oktober

2 Oktober - Sebuah kecelakaan kembali menimpa Kereta Api Argo Bromo Anggrek jurusan JakartaSurabaya yang menabrak Kereta api Senja Utama Semarang jurusan Jakarta-Semarang. yang
diperkirakan terjadi pada pukul 02:48 WIB yang terjadi di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Kecelakaan
ini mengakibatkan 36 penumpang tewas, dan 50 penumpang lainnya luka-luka. Selain itu, kecelakaan
juga menimpa Kereta api Bima jurusan Jakarta-Surabaya yang menyerempet gerbong terakhir Kereta api
Gaya Baru pada 2 Oktober 2010 yang diperkirakan terjadi pada pukul 02:35 WIB yang terjadi di Stasiun
Purwosari, Solo,Jawa Tengah dan mengakibatkan 1 orang tewas dan 4 orang lainnya terluka.

8 Oktober - Puteri Indonesia 2010

14 Oktober - Sebanyak 21 gerbong kereta api terbakar di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, dalam peristiwa ini polisi berhasil menangkap EO,
satu dari dua orang yang diduga pelaku pembakaran tersebut.

25 Oktober - Gempa berkekuatan 7.7 skala Richter disertai tsunami mengguncang Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat. Gempa ini mengakibatkan 286 orang tewas, 252 orang luka berat, 200 hilang.
(Lihat pula: Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010)

26 Oktober - Gunung Merapi kembali meletus dan melanda daerah di sekitar DI


Yogyakarta dan Jateng yaitu Sleman, Boyolali, Magelang dan Klaten. Peristiwa ini mengakibatkan
sedikitnya 165 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

November

9 November - Setelah kunjungan empat hari di India, Presiden AS Barack Obama dan
isterinya Michelle Obama mengunjungi Jakarta, Indonesia selama 2 hari. Pukul 16.22 WIB Obama tiba
di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta untuk menuju ke Istana Negara, Jakarta. Kemudian, pada
pukul 17.00 WIB Obama tiba di Istana Negara dan disambut dalam upacara kenegaraan. Lalu, Obama
mengadakan pertemuan bilateral dengan presiden SBY. Pada malam harinya, Obama menginap di Hotel
Shangri-La, Jakarta.

10 November - Pada hari kedua kunjungan Obama ke Indonesia, Obama bersama isterinya Michelle
Obama mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta. Setelah ke Masjid Istiqlal, Obama mengunjungi
ke Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat untuk memberikan kuliah umum. Lalu, Obama

mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan untuk menghormati pahlawan dengan
meletakkan karangan bunga, tetapi dibatalkan. Kemudian, Obama meninggalkan Jakarta dengan
pesawat Air Force One dari Halim menuju Seoul, Korea Selatan untuk mengikuti KTT G-20.
Desember

27 Desember - Terjadi pertukaran napi yaitu di luar LP Bojonegoro. Salah satu napi yang ditukar
adalah Kasiem. Napi yang ditukar itu menjadi Karni. Kejadian tersebut bermula saat dia didatangi oleh
mantan sopir Kasiem yang meminta tolong terkait vonis bagi Kasiem.

29 Desember - Indonesia menjadi juara kedua Piala AFF 2010, setelah dikalahkan oleh Malaysia di
babak final dengan skor 4-2.

2011[sunting]
Januari

28 Januari - Terjadi tabrakan kereta api antara KA Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya
Selatan di Stasiun Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Dalam peristiwa tersebut setidaknya tiga orang
tewas dan 26 orang lainnya terluka.

28 Januari - Setidaknya 13 orang tewas setelah KMP Teduh Laut II yang mengangkut 438 penumpang
dan 31 kru kapal terbakar di 3 mil dari Pelabuhan Merak.

Februari

6 Februari - Terjadi penyerangan oleh warga Cikeusik terhadap jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan,
Cikeusik, Pandeglang, Banten. Akibat penyerangan ini, diperkirakan antara tiga atau enam orang tewas,
sementara dua mobil, satu motor, dan satu rumah, hancur diamuk massa.

8 Februari - Aksi anarkis terjadi kembali. Tiga gereja di Temanggung, Jawa Tengah dibakar massa.

Maret

29 Maret - Seorang nasabah Citibank, Irzen Octa meninggal dunia akibat diduga dibunuh oleh
penagih utang kartu kredit Citibank di kantor Citibank Cabang Menara Jamsostek Jakarta. Irzen diduga
dibunuh lantaran protes terhadap tagihan kartu kreditnya.

April

2 April - Sebuah dana nasabah bank swasta Citibank dibobol oleh Senior Relationship Manager
Citibank N.A Malinda Dee. Kasus tersebut, entah sengaja entah tidak, awalnya ditutup-tutupi oleh Polri.
Pun Citibank lebih banyak tutup mulut soal Melinda yang mereka sebut "eks-karyawan" Citibank itu.

15 April - Sebuah bom meledak di Masjid Mapolersta Cirebon ketika akan diadakan Shalat Jumat.
Peristiwa ini mengakibatkan seorang pelaku tewas dan 25 orang luka-luka.

21 April - Sebuah bom di jalur pipa gas di Christ Cathedral, Serpong, Tangerang berhasil digagalkan
oleh polisi.

22 April - Seorang juru kamera Global TV ditangkap polisi Jumat 22 April 2011 pagi di kawasan
Jakarta Selatan ditangkap karena diduga meliput secara langsung aksi teroris tersebut.

Mei

25 Mei - 3 orang polisi tewas akibat ditembak oleh sekawanan perampok di Kantor BCA Jalan
Emisaelan Palu.

2012[sunting]
Halaman ini memerlukan pemutakhiran informasi.
Anda dapat membantu memutakhirkan informasi yang ada dan menghapus templat ini setelah selesai

Maret

Pengadilan menetapkan Pepi Fernando dihukum penjara 18 tahun karena mengirimkan paket bom
yang menargetkan pemimpin Muslim dan polisi.

Juni

Pengadilan Jakarta Menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara pada Umar Patek atas perannya dalam
serangan tahun 2002 di Bali. Dia diekstradisi dari Pakistan tahun 2011. Penetapan hukuman ini
mengakhiri penyelidikan 10 tahun ke dalam pemboman.

Sumber[sunting]

Dijk, Kees van. 2001. A country in despair. Indonesia between 1997 and 2000. KITLV Press,
Leiden, ISBN 90-6718-160-9

BBC: Timeline: Indonesia

Referensi[sunting]
1.

^ "Sensus Penduduk Diperpanjang Hingga 15 Juni". TempoInteraktif. 2010-05-31. Diakses 201006-1.

2.

^ "Sensus Penduduk Diperpanjang Hingga 15 Juni 2010". detik Finance. 2010-05-31. Diakses
2010-06-1.

Pranala luar[sunting]

(Indonesia) Gelombang Balik Reformasi

Anda mungkin juga menyukai