Anda di halaman 1dari 26

PROFIL

PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KINTAMANI IV
TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KINTAMANI IV
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya lah kami akhirnya dapat menyelesaikan laporan Profil
Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV tahun 2015 tepat pada
waktunya.
Laporan Profil Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV
tahun 2015 memuat hasil hasil kegiatan bidang kesehatan yang dilaksanakan selama satu
tahun di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV Kecamatan Kintamani. Laporan ini juga
berisi kondisi, permasalahan dan usul saran untuk pelaksanaan kegiatan program, manajemen
dan lingkungan. Laporan ini dibuat berdasarkan suatu proses sistematis untuk menyusun dan
mempersiapkan kegiatan akan datang, yang dilaksanakan oleh Puskesmas untuk
meningkatkan out put (cakupan) dan meningkatkan mutu pelayanan (out come) kepada
masyarakat dalam upaya memecahkan masalah kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
Kintamani IV. Laporan profil ini disusun dalam rangka meningkatkan sistem manajemen
Puskesmas.
Tersusunnya laporan ini adalah berkat kerjasama yang baik antara pemegang program
dan berbagai pihak terkait. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih pada seluruh staf yang
telah turut membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan analisa Laporan
ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Demikian laporan ini kami susun semoga dapat dipergunakan unutk kemajuan
bersama
Kintamani, 27 Januari 2015
Plh. Kepala Puskesmas Kintamani IV

Ns. I nyoman Parsa, S. Kep


NIP. 19741231199402004

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Puskesmas Kintamani IV merupakan salah satu dari enam Puskesmas Induk yang ada
di Wilayah Kecamatan Kintamani yang dibangun pada tahun tahun 1994, dengan wilayah
kerja meliputi 6 desa. yaitu desa Kedisan, Buahan, Terunyan, Abang Songan, Suter dan
Abang Batu Dinding, dengan batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kintamani V
Timur : Kjabupaten Karangasem
Selatan

: Wilayah kerja Puskesmas Bangli

Barat : Wilayah kerja Puskesmas Kintamani I

Gbr 1. Peta Wilayah Puskesmas

B.

MAKSUD DAN TUJUAN


PROFIL

PUSKESMAS
KINTAMANI IV
Profil
Kesehatan
Puskesmas

dimaksudkan

sebagai

gambaran tentang kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Kintamani IV Kabupaten Bangli, juga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk

memantau, pengevaluasi pencapaian visi di bidang kesehatan dan sebagai


masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli. Diharapkan
dengan disusunnya profil kesehatan ini memberikan gambaran situasi dan hasil
pembangunan di bidang kesehatan sesuai dengan Visi Puskesmas. Sedangkan
situasi atau pencapaian pembangunan di bidang kesehatan dalam mencapai
Kecamatan Sehat berdasarkan indikator sebagai berikut:
1.

Derajat Kesehatan

a. Angka Kematian Bayi (AKB):

22,98% per 1000 Kelahiran Hidup, dengan

jumlah bayi yang meninggal 4 orang, bersumber dari laporan program


Kesehatan Ibu dan Anak laporan puskesmas Tahun 2015
b. Angka Kematian Ibu (AKI): 0 per 100.000 KH, dengan jumlah maternal yang
meninggal 0 orang menurut laporan program Kesehatan Ibu dan Anak
program puskesmas Tahun 2015
c. Angka Kematian Anak Balita (AKABA): 0 per 1000 kelahiran hidup dengan
jumlah anak balita (0-5 tahun) yang meninggal, TIDAK terdapat kematian
balita menurut laporan program program Kesehatan Ibu dan Anak laporan
puskesmas Tahun 2015
d. Status Gizi berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2014
dapat digambarkan:

2.

Status Gizi Buruk sebesar 0%

Status Gizi Kurang sebesar 0,51 %

Status Gizi Baik sebesar 87,55%

Status Gizi Lebih sebesar 1,63%

Perilaku Sehat
Digambarkan dalam program atau kegiatan-kegiatan PHBS dan Promosi
Kesehatan serta Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan.

a. Penggunaan JKBM baru mencapai0,002 % kepesertaan penduduk dalam


JKBM.
b. Persentase Rumah Tangga Sehat (PHBS Tahun 2013) mencapai 86,03%.
3.

Lingkungan Sehat

a. Cakupan air bersih perkotaan/pedesaan mencapai 30,57 %


b. Cakupan kepala keluarga memiliki jamban Sehat mencapai 87,04 %
c. Cakupan Rumah Sehat 84,8 %
4.

Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Terjangkau

a. Rasio Puskesmas mencapai 8 per 100.000 penduduk


b. Rasio Puskesmas Pembantu mencapai 30 per 100.000 penduduk .
c. Kunjungan masyarakat pada sarana kesehatan mencapai 42,37 %
d. Cakupan imunisasi lengkap pada bayi 90 %
e. Persalinan oleh tenaga kesehatan 97,51 %
f.
C.

Peserta KB Aktif mencapai 925,03% per PUS yang ada


SISTEMATIKA
Profil Kesehatan Puskesmas terdiri atas 5 (lima) bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar belakang disusunnya profil
kesehatan, maksud dan tujuan serta isi secara ringkas daripada profil kesehatan.
Bab II Gambaran Umum. Bab ini diuraikan keadaan umum daerah, penduduk,
pendidikan dan ekonomi.
Bab III Program Kesehatan Puskesmas. Bab ini menguraikan tentang visi, misi,
serta strategi, kebijakan dan program pembangunan kesehatan berikut dengan
target tahunannya yang ingin dicapai.
Bab IV Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Kintamani IV. Bab ini
berisikan tentang hasil yang dicapai sesuai dengan indikator derajat kesehatan,
perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan (termasuk
sumber daya kesehatan).
Bab V Kesimpulan dan Saran. Menyangkut kesimpulan tentang keadaan umum,
pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan
termasuk permasalahannya. Saran berisi rekomendasi dalam mengatasi masalah
kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan yang menonjol.

BAB II
GAMBARAN UMUM

A.

GEOGRAFI
Puskesmas

Kintamani IV mewilayahi

6 desa, 29 dusun. Desa yang

menjadi wilayah kerja terdiri dari:


a. Desa Kedisan, dengan luas wilayah 11,75 km 2, jumlah penduduk 2306 jiwa,
terdiri dari 1 dusun, yaitu Dusun Kedisan, jumlah penduduknya 2306 jiwa
b. Desa Buahan, dengan luas wilayah 14,23 km 2, jumlah penduduk 1648 jiwa,
terdiri dari 4 dusun, sebagai berikut
1. Dusun Buahan,
3. Dusun Munduk Waru,

2. Dusun Binyan,
4. Dusun Tabih,

c. Desa Terunyan, dengan luas wilayah 19,63 km2. Penduduk 2701 jiwa.
Terdiri dari 5 dusun
1. Dusun Terunyan

2. Dusun Mukus

3. Dusun

Puseh
4. Dusun Madya

5. Dusun Bunut

d.. Desa Suter, dengan luas wilayah 12,56 km2. Penduduk 1799 jiwa. Terdiri
dari 5 dusun
1. Dusun Sute
3. Dusun Beluhu

2. Dusun Peselatan
4. Dusun Bubung

5. Dusun Munduk Wani


e. Desa Abang Songan, dengan luas wilayah 14,33 km 2. Penduduk 1135 jiwa.
Terdiri dari 6 dusun

1. Dusun Abang Songan

2. Dusun Abang Songan Bawah

3.

Dusun Bias Kaja


4. Dusun Bias Kelod

5. Dusun Belong Barat

6. Dusun Belong Timur


f. Desa Abang Batu Dinding, dengan luas wilayah 7,08 km 2. Penduduk 2335
jiwa. Terdiri dari 6 dusun
1. Dusun Abang Dukuh

2.

Dusun

Bubun

3. Dusun Peselatan
4. Dusun Klatkat

5. Dusun Beluhu

6.

Dusun Suter
1.

Letak Wilayah
Secara geografis Puskesmas Kintamani IV.terletak pada posisi antara .

103o sampai 107.o Bujur Timur dan 88.o sampai 101o Lintang Selatan. Ketinggian
dari permukaan laut 4000 m.

2.

Luas Wilayah
Luas wilayah kerja 79,60 Km2. Jarak dari puskesmas ke ibukota

kecamatan 10 km dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit.

Jarak dari

puskesmas ke ibukota kabupaten 45. km dan dapat ditempuh dalam waktu 45


menit. Bila dilihat dari penggunaan tanahnya dari luas wilayah yang ada sekitar
10 Ha merupakan lahan sawah, 564,30 Ha merupakan lahan kering, 1153,7 Ha
merupakan hutan Negara, 1577,84 Ha merupakan tanah perkebunan dan
sisanya seluas 686,24 Ha merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai dan lain-lain).

3.

Iklim
Wilayah kerja sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi., hal

ini berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan
perputaran atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya
pegunungan di daerah ini yang menyebabkan rata-rata curah hujan di wilayah

kerja puskesmas ini pada Tahun 2013 cukup tinggi. Hal ini terjadi pada bulanbulan Desember, Januari dan Pebruari.

B.

KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Kintamani IV pada akhir

tahun 2013 sebesar 13.122 jiwa bersumber dari Data Penduduk dan Profil Desa
Tahun 2013. Adapun keadaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV
secara garis besar sebagai tabel di bawah ini.

Tabel II.1
Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio,
Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Desa
Keadaan Terakhir Tahun 2015
Desa

Luas
Wilaya
h

Jumla
h KK

Penduduk
Laki

Perempu
an

Jumlah

Sex
Ratio

Kepadatan
Penduduk/
km2

Ratarata

1. Kedisan

11,75

628

117
1

1135

2485

1,03

212,39

3,96

2. Buahan

14,23

414

858

790

1648

1,08

115
,81

4,32

3. Terunyan

19,63

765

138
3

1318

2701

1,04

137,59

3,83

4. Suter

14,33

517

909

890

1799

1,02

143,23

3,55

5. Abang
Songan

12,56

356

581

554

1135

1,04

79,20

2,63

6. Abang
Batu
Dinding

7,08

731

116
0

1175

2335

0,98

329,80

3,53

79,58

3583

666

6439

13122

0,97

164,64

3,66

Tahun 2013

3
Tahun 2012

79,58

3452

661
8

6515

13133

0,98

165,03

3,80

Tahun 2012

77,27

3411

657
4

6470

13044

1,04

168,81

3,82

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013 (Desember)

1.

Persebaran, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk

a. Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk per tahun dalam periode 2012-2013
berdasarkan data tahun 2014 tidak terlalu mengalami peningkatan ,

dengan

kepadatan rata-rata penduduk tahun 2013 sebesar 168,17 jiwa/km 2. Persebaran


Penduduk paling banyak di daerah Abang batu dinding dengan wilayah yang
paling kecil dari desa lainnya. Perbandingan sex ratio rata-rata 1.03.
Persebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Kintamani IV tidak

merata terbesar terdapat di Desa Terunyan, Desa Abang Batu Dinding,sedangkan


wilayah dengan jumlah penduduk paling kecil di Desa Abang songan.

c. Kepadatan Penduduk.
Mengenai kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV
tergolong rendah yaitu dengan kepadatan 168,17 jiwa/km2. Kepadatan penduduk
per desa untuk tahun 2015 terpadat adalah Desa Abang Batu Dinding yaitu
329,80 jiwa/km2 dan terendah Desa Abang Songa yaitu 979,20 jiwa/km2
d. Sex Ratio
Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di
Puskesmas Kintamani IV tahun 2013 adalah 1,03

e. Struktur Penduduk Menurut Umur


Distribusi

penduduk

pada

tahun

2015

menurut

kelompok

umur

bersumber dari BPS Kabupaten Bangli menunjukkan: dari perhitungan proporsi


menunjukkan bahwa penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV berusia

muda (0-14 tahun) sebesar 3061 jiwa (23,33 %) dan berusia 65 tahun ke atas
1198 jiwa (9,13 %). Sedangkan kelompok umur produktif (15-64 tahun)
berjumlah 8863 jiwa (67,54 %), sehingga beban tanggungan (dependency ratio)
penduduk sebesar 48 % artinya 50 penduduk non produktif ditanggung oleh 100
penduduk produktif. Selengkapnya gambaran penduduk kelompok produktif dan
non produktif dapat dilihat pada tabel II.2

Tabel II.2
Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani IV Tahun 2015
Non Produktif
No

Desa

0-14 th

> 65 th

TOTAL

15-64 th

Total
Penduduk

Kedisan

555

376

931

1.554

2.485

Buahan

450

88

538

1.252

1.790

Terunyan

836

215

1.051

1.995

3.046

Suter

457

180

637

1.266

1.903

Abang Songan

247

115

362

785

1.147

Abang Batu
Dinding

516

224

740

2.011

2.751

3.061

1.198

4.259

8.863

13.122

Wilayah Kerja
Puskesmas tahun
2013

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013

C.

Produktif

TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas


sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas
sumber daya manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia penduduk di wilayah
mempunyai

tingkat

kerja Puskesmas

pendidikan

minimal

Kintamani

tahun.

Ini

IV umumnya
berarti

sudah

tamat/berijasah SLTP/MTS. Berikut ini dapat diperhatikan berdasarkan:


Tabel II.3
Prosentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut Jenis Kelamin
Dirinci
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangli
Tahun 2015
LAKI-LAKI
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

1.025

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP/
MTs

614

1.55
0

1.24
5

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLOMA

UNIVERSITA
S
70

514

138

PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP
/
MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLO
MA

UNIVERSITAS

1.135

1.210

1.67
3

673

228

156

28

Sumber: Data Penduduk tahun 2013

Pendidikan

yang

ditamatkan

merupakan

indikator

pokok

kualitas

pendidikan formal. Parameter penduduk berusia 10 tahun keatas di Kabupaten


Bangli untuk penduduk yang tidak/belum pernah sekolah; laki-laki 10 %,
perempuan 11 %, belum tamat SD; laki-laki 12 %, perempuan 12 %, yang tamat
SD/MI; laki-laki 15 %, perempuan 16 %,yang tamat SMP/MTS; laki-laki 12 %,
perempuan 7 %, untuk yang tamat SMA; laki-laki 5 %, perempuan 2 %, untuk
yang tamat AK/Diploma; laki-laki 1 %, perempuan 1 %, untuk yang tamat
universitas; laki-laki 1 %, perempuan 1 %.

D.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1.

Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi atau kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan

biasanya

akan

selalu

mengalami

perubahan

dari

waktu

ke

waktu

dan

dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, selera dan lingkungan. Tingkat pendapatan


penduduk di wilayah kerja puskesmas Kintamani IV adalah Rp. 1.000.000,sampai dengan 1.500.000,-

3.

Penduduk Miskin/sasaran jamkesmas


Berdasarkan pada kriteria diatas maka jumlah KK (Keluarga Miskin) yang

ditetapkan dengan Pra Sejahtera dan KS I dengan alasan ekonomi dari BPS untuk
tahun 2013 sebanyak KK Miskin sebanyak 4860 jiwa (47,04 %) dari jumlah jiwa
di Puskesmas Kintamani IV 13.122 jiwa

Tabel II.1
Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio,
Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Desa
Keadaan Terakhir Tahun 2015

Desa

Luas
Wilaya
h

Jumla
h KK

Penduduk
Laki

Perempu
an

Jumlah

Sex
Ratio

Kepadatan
Penduduk/
km2

Ratarata

1. Kedisan

11,75

628

117
1

1135

2485

1,03

212,39

3,96

2. Buahan

14,23

414

858

790

1648

1,08

115
,81

4,32

3. Terunyan

19,63

765

138

1318

2701

1,04

137,59

3,83

3
4. Suter

14,33

517

909

890

1799

1,02

143,23

3,55

5. Abang
Songan

12,56

356

581

554

1135

1,04

79,20

2,63

6. Abang
Batu
Dinding

7,08

731

116
0

1175

2335

0,98

329,80

3,53

Tahun 2013

79,58

3583

666
3

6439

13122

0,97

164,64

3,66

Tahun 2012

79,58

3452

661
8

6515

13133

0,98

165,03

3,80

Tahun 2012

77,27

3411

657
4

6470

13044

1,04

168,81

3,82

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013 (Desember)

1.

Persebaran, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk

a. Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk per tahun dalam periode 2012-2015
berdasarkan data tahun 2015 adalah -0,24 % dengan kepadatan rata-rata
penduduk tahun 2013 sebesar 168,17 iwa/km 2 dan sex ratio 1,03

b. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Kintamani IV tidak

merata terbesar terdapat di Desa Terunyan, Desa Abang Batu Dinding,sedangkan


wilayah dengan jumlah penduduk paling kecil di Desa Buahan.
c. Kepadatan Penduduk.
Mengenai kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV
tergolong rendah yaitu dengan kepadatan 168,17 iwa/km2. Kepadatan penduduk
per desa untuk tahun 2013 terpadat adalah Desa Abang Batu Dinding yaitu
329,80 jiwa/km2 dan terendah Desa Abang Songan yaitu 79,20jiwa/km2

d. Sex Ratio
Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di
Puskesmas Kintamani IV tahun 2013 adalah 1,03

e. Struktur Penduduk Menurut Umur


Distribusi

penduduk

pada

tahun

2013

menurut

kelompok

umur

bersumber dari BPS Kabupaten Bangli menunjukkan: dari perhitungan proporsi


menunjukkan bahwa penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV berusia
muda (0-14 tahun) sebesar 3061 jiwa (23,33 %) dan berusia 65 tahun ke atas
1198 jiwa (9,13 %). Sedangkan kelompok umur produktif (15-64 tahun)
berjumlah 8863 jiwa (67,54 %), sehingga beban tanggungan (dependency ratio)
penduduk sebesar 48 % artinya 50 penduduk non produktif ditanggung oleh 100
penduduk produktif. Selengkapnya gambaran penduduk kelompok produktif dan
non produktif dapat dilihat pada tabel II.2
Tabel II.2
Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani IV Tahun 2013
Non Produktif
No

Desa

Produktif

0-14 th

> 65 th

TOTAL

15-64 th

Total
Penduduk

Kedisan

555

376

931

1.554

2.485

Buahan

450

88

538

1.252

1.790

Terunyan

836

215

1.051

1.995

3.046

Suter

457

180

637

1.266

1.903

Abang Songan

247

115

362

785

1.147

Abang Batu
Dinding

516

224

740

2.011

2.751

Wilayah Kerja
Puskesmas tahun
2013

3.061

1.198

4.259

8.863

13.122

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013

C.

TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas

sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas


sumber daya manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia penduduk di wilayah
mempunyai

tingkat

pendidikan

kerja Puskesmas
minimal

Kintamani

tahun.

Ini

IV umumnya
berarti

sudah

tamat/berijasah SLTP/MTS. Berikut ini dapat diperhatikan berdasarkan:

Tabel II.3
Prosentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut Jenis Kelamin
Dirinci
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangli
Tahun 2015
LAKI-LAKI
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP/
MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLOMA

UNIVERSITA
S

1.025

1.55
0

614

1.24
5

514

138

70

PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
1.135

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP
/
MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLO
MA

UNIVERSITAS

1.210

1.67
3

673

228

156

28

Sumber: Data Penduduk tahun 2013

Pendidikan

yang

ditamatkan

merupakan

indikator

pokok

kualitas

pendidikan formal. Parameter penduduk berusia 10 tahun keatas di Kabupaten


Bangli untuk penduduk yang tidak/belum pernah sekolah; laki-laki 10 %,
perempuan 11 %, belum tamat SD; laki-laki 12 %, perempuan 12 %, yang tamat
SD/MI; laki-laki 15 %, perempuan 16 %,yang tamat SMP/MTS; laki-laki 12 %,
perempuan 7 %, untuk yang tamat SMA; laki-laki 5 %, perempuan 2 %, untuk
yang tamat AK/Diploma; laki-laki 1 %, perempuan 1 %, untuk yang tamat
universitas; laki-laki 1 %, perempuan 1 %.
D.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1.

Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi atau kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan

biasanya

akan

selalu

mengalami

perubahan

dari

waktu

ke

waktu

dan

dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, selera dan lingkungan. Tingkat pendapatan


penduduk di wilayah kerja puskesmas Kintamani IV adalah Rp. 1.000.000,sampai dengan 1.500.000,-

3.

Penduduk Miskin/sasaran jamkesmas


Berdasarkan pada kriteria diatas maka jumlah KK (Keluarga Miskin) yang

ditetapkan dengan Pra Sejahtera dan KS I dengan alasan ekonomi dari BPS untuk
tahun 2013 sebanyak KK Miskin sebanyak 4860 jiwa (47,04 %) dari jumlah jiwa
di Puskesmas Kintamani IV 13.122 jiwa

Tabel II.1
Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio,
Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Desa
Keadaan Terakhir Tahun 2013
Desa

Luas
Wilaya
h

Jumla
h KK

Penduduk
Laki

Perempu
an

Jumlah

Sex
Ratio

Kepadatan
Penduduk/k
m2

Rata
-rata

1. Kedisan

11,75

628

128
4

1201

2485

0,94

211,49

3,96

2. Buahan

14,23

414

927

863

1790

0,93

125,79

4,32

3. Terunyan

19,63

795

155
3

1493

3046

0,96

155,17

3,83

4. Suter

14,33

536

981

922

1903

0,94

132,80

3,55

5. Abang
Songan

12,56

436

583

564

1147

0,97

91,32

2,63

6. Abang
Batu
Dinding

7,08

774

133
5

1396

2731

1,05

385,73

3,53

Tahun 2013

79,58

3583

666
3

6439

13122

0,97

164,64

3,66

Tahun 2012

79,58

3452

661
8

6515

13133

0,98

165,03

3,80

Tahun 2012

77,27

3411

657
4

6470

13044

1,04

168,81

3,82

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013 (Desember)

1.

Persebaran, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk

a. Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk per tahun dalam periode 2012-2013
berdasarkan data tahun 2013 adalah -0,24 % dengan kepadatan rata-rata
penduduk tahun 2013 sebesar 165 jiwa/km2 dan sex ratio 0,97
b. Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Kintamani IV tidak

merata terbesar terdapat di Desa Terunyan, Desa Abang Batu Dinding,sedangkan


wilayah dengan jumlah penduduk paling kecil di Desa Buahan.
c. Kepadatan Penduduk.
Mengenai kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV
tergolong rendah yaitu dengan kepadatan 165 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk
per desa untuk tahun 2013 terpadat adalah Desa Abang Batu Dinding yaitu 386
jiwa/km2 dan terendah Desa Abang Songan yaitu 91 jiwa/km 2
d. Sex Ratio
Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di
Puskesmas Kintamani IV tahun 2013 adalah 0,97

e. Struktur Penduduk Menurut Umur


Distribusi

penduduk

pada

tahun

2013

menurut

kelompok

umur

bersumber dari BPS Kabupaten Bangli menunjukkan: dari perhitungan proporsi


menunjukkan bahwa penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV berusia
muda (0-14 tahun) sebesar 3061 jiwa (23,33 %) dan berusia 65 tahun ke atas
1198 jiwa (9,13 %). Sedangkan kelompok umur produktif (15-64 tahun)
berjumlah 8863 jiwa (67,54 %), sehingga beban tanggungan (dependency ratio)
penduduk sebesar 48 % artinya 50 penduduk non produktif ditanggung oleh 100
penduduk produktif. Selengkapnya gambaran penduduk kelompok produktif dan
non produktif dapat dilihat pada tabel II.2
Tabel II.2
Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani IV Tahun 2013
Non Produktif
No

Desa

Produktif

0-14 th

> 65 th

TOTAL

15-64 th

Total
Penduduk

Kedisan

555

376

931

1.554

2.485

Buahan

450

88

538

1.252

1.790

Terunyan

836

215

1.051

1.995

3.046

Suter

457

180

637

1.266

1.903

Abang Songan

247

115

362

785

1.147

Abang Batu
Dinding

516

224

740

2.011

2.751

3.061

1.198

4.259

8.863

13.122

Wilayah Kerja
Puskesmas tahun
2013

Sumber: Data Penduduk Tahun 2013

C.

TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas

sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas


sumber daya manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia penduduk di wilayah
mempunyai

tingkat

pendidikan

kerja Puskesmas
minimal

Kintamani

tahun.

Ini

IV umumnya
berarti

sudah

tamat/berijasah SLTP/MTS. Berikut ini dapat diperhatikan berdasarkan:


Tabel II.3
Prosentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut Jenis Kelamin
Dirinci
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangli
Tahun 2013
LAKI-LAKI
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP/
MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLOMA

UNIVERSITA
S

1.025

1.55
0

614

1.24
5

514

138

70

PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
1.135

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/M
I

SMP
/
MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
DIPLO
MA

UNIVERSITAS

1.210

1.67
3

673

228

156

28

Sumber: Data Penduduk tahun 2013

Pendidikan

yang

ditamatkan

merupakan

indikator

pokok

kualitas

pendidikan formal. Parameter penduduk berusia 10 tahun keatas di Kabupaten


Bangli untuk penduduk yang tidak/belum pernah sekolah; laki-laki 10 %,
perempuan 11 %, belum tamat SD; laki-laki 12 %, perempuan 12 %, yang tamat
SD/MI; laki-laki 15 %, perempuan 16 %,yang tamat SMP/MTS; laki-laki 12 %,
perempuan 7 %, untuk yang tamat SMA; laki-laki 5 %, perempuan 2 %, untuk
yang tamat AK/Diploma; laki-laki 1 %, perempuan 1 %, untuk yang tamat
universitas; laki-laki 1 %, perempuan 1 %.

D.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1.

Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi atau kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan

biasanya

akan

selalu

mengalami

perubahan

dari

waktu

ke

waktu

dan

dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, selera dan lingkungan. Tingkat pendapatan


penduduk di wilayah kerja puskesmas Kintamani IV adalah Rp. 1.000.000,sampai dengan 1.500.000,-

3.

Penduduk Miskin/sasaran jamkesmas


Berdasarkan pada kriteria diatas maka jumlah KK (Keluarga Miskin) yang

ditetapkan dengan Pra Sejahtera dan KS I dengan alasan ekonomi dari BPS untuk
tahun 2013 sebanyak KK Miskin sebanyak 4860 jiwa (47,04 %) dari jumlah jiwa
di Puskesmas Kintamani IV 13.122 jiwa

BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI WILAYAH KER JA
PUSKESMAS KINTAMANI IV

Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini adalah Paradigma Sehat yaitu


paradigma pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan uapaya-upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan kesehatan dalam jangka
panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak
mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri yaitu melalui kesadaran
terhadap pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Arah pembangunan nasional yang telah dilaksanakan dalam tiap dasa
warsa terakhir ini menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam
segala bidang.

A.

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN

1.

VISI
Visi Puskesmas Kintamani IV adalah mewujudkan Puskesmas sebagai

Pusat Pelayanan Kesehatan yang Prima.


2.

MISI
Untuk

dapat

mewujudkan

Visi

dimaksud

maka

ditetapkan

Misi

Puskesmas Kintamani IV sebagai berikut:

Mengembangkan jaringan kerja sama dengan sektor lain dalam


rangka menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di
Kecamatan Kintamani.

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang lebih


bermutu sesuai dengan standar sehingga dapat memuaskan
masyarakat termasuk kelompok penduduk yang rentan terhadap
masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Kintamani.

Ikut Mendorong Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan


masyarakat di Kecamatan Kintamani Bangli.

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,


keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya di
Kecamatan Kintamani.

B. STRATEGI
Untuk menyelenggarakan misi tersebut sehingga tercapainnya Visi
Puskesmas Kintamani IV maka perlu ditetapkan strategi sebagai berikut :

Sektor lain dilibatkan secara aktif dalam rangka menggerakan


pembangunan berwawasan kesehatan di Kecamatan Kintamani
dalam bentuk Badan Penyantun Puskesmas

Pelayanan kesehatan dasar dilaksanankan dengan lebih bermutu


sesuai dengan standar yang dievaluasi oleh Tim Gugus Kendali
Mutu sehingga dapat memuaskan masyarakat termasuk kelompok
penduduk yang rentan terhadap masalah kesehatan masyarakat di
Kecamatan Kintamani.

Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di


Kecamatan Kintamani Bangli didorong melalui UKBM

Kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta


lingkungannya di Kecamatan Kintamani dicapai melalui
PHBS dan dipantau melalui indikator Desa sehat.

1. Kebijakan
a. Puskesmas

Kintamani

IV

mengembangkan

database

komputer
b. Simpus dikembangkan berbasis komputer
c. SDM diarahkan menguasai teknologi informasi sederhana
2.

Program
a.Program Pokok Puskesmas

berbasis

b.Program Pengembangan Puskesmas


c. Program SP2TP, SIK, SIMPUS berbasis komputer

C. INDIKATOR HASIL
Indikator hasil adalah indikator untuk mengukur atau menunjukkan tingkat
pencapaian Kecamatan Sehat dibanding dengan target yang telah ditetapkan.
Indikator hasil ini meliputi :
1. Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat yaitu :
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
c. Angka Kematian Ibu Maternal
d. Angka Kesakitan dari Penyakit-penyakit yang Menonjol
e. Persentase Anak Balita yang Bergizi Buruk
f.

Persentase Ibu Hamil yang Kurang energi Kronik (KEK)

g. Persentase Ibu Hamil yang Anemi Gizi Besi (AGB)


h. Persntase Penderita Gondok Akibat Kurang Yodium (GAKY)
i.

Prevalensi Penderita GAKY pada Anak Sekolah

j.

Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

k. Persentase Wanita Usia Subur (WUS) yang Menderita Anemia


l.

Persentase Remaja Putri yang Menderita Anemia

m. Persentase Wanita Pekerja yang Menderita Anemia


n. Persentase Anak Sekolah yang Normal Perbandingan Tinggi dan Berat
badannya
2. Indikator Perilaku Sehat yaitu:
a. Persentase desa melaksanakan PHBS Strata III dan IV

b. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri


c. Persentase sekolah dan Madrasah yang bebas penyalahgunaan napza
d. Persentase penduduk yang tidak merokok
e. Proporsi penduduk yang menggunakan sarana kesehatan
f.

Persentase penduduk yang terlindungi Program JKN

3. Indikator Lingkungan Sehat yaitu :


a. Persentase rumah sehat
b. Persentase sekolah dan madrasah sehat
c. Persentase sarana ibadah, pesantren, majelis taklim sehat
d. Persentase tempat-tempat umum (kantor, hotel, toko, pasar dan lain-lain)
sehat
e. Persentase keluarga yang memiliki sarana lingkungan sehat jamban,
tempat sampah, pengelolaan air limbah, dan persediaan air bersih.
4. Indikator Pelayanan Kesehatan yaitu:
a. Rasio sarana kesehatan dasar terhadap penduduk
b. Rasio saran kesehatan rujukan terhadap penduduk
c. Persentase yang ditolong tenaga kesehatan
d. Persentase bayi yang telah diimunisasi lengkap (berdasarkan cakupan
imunisasi campak)
e. Persentase peserta KB terhadap pasangan usia subur (PUS)

Anda mungkin juga menyukai