Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Ananlisis Situasi
Desa Karangbenda merupakan salah satu desa di Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran. Desa Karangbenda telah ada sejak tahun 1918, pada masa itu desa ini masih berada
dalam wilyah kekuasaan Kolonial Belanda. Pada tahun 1920 kecamatan parigi bermaksud
membentuk tatanan pemerintahan yang terkoordinir maka dibentuk desa-desa, salah satunya desa
Karang Jetak yang kemudian pada tahun 1923 berganti nama menjadi desa Karangbenda.
Desa karangbenda terletak antara 15o lintang selatan dan 60o bujur timur ,dengan luas
wilayah 692,344 ha, yang hampir 75% merupakan lahan persawahan dan perkebunan. Desa
Karangbenda terdiri dari 6 Dusun 15 RW, 40 RT dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1817
KK dan jumlah penduduk 5634 jiwa berdasarkan data terakhir sensus penduduk Desa
Karangbenda tahun 2013.
Nama Desa Karang Benda diberikan oleh satu keluarga besar kaya raya yang bertempat
dikarang jetak, yang kemudian berganti nama menjadi Karangbenda. Arti Karang Benda itu
sendiri adalah KARANG yang berarti Kuat atau bisa diartikan kekuatan besar yang
berkumpul, dan BENDA dari Kata BANDA yang berarti Harta , jadi bisa diartikan
Karangbenda adalah HARTA BASAR YANG BERKUMPUL ,
Keadaan sosial masyarakat Desa Karangbenda terjalin dengan baik, baik hubungan
antara aparatur pemerintah dengan warga maupun hubungan antar warga masyarakat itu sendiri.
Seluruh elemen masyarakat saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, hubungan
dari aparatur tingkat RT hingga pemerintahan desa, pengajian bulanan baik tingkat desa maupun
tingkat kecamatan, juga dalam menjaga ketertiban dan keamanan dalam siskamling.
Mata pencaharian masyarakat Desa Karangbenda pada umumnya adalah petani maupun
buruh tani, hanya sebagian kecil penduduknya yang bermata pencaharian di luar petani atau pun
buruh tani. Sebagian lainnya berwirausaha dan merantau ke luar kota. Kesejahteraan sosial
masyarakat desa terdapat sekitar 341 keluarga miskin dan 142 rumah tidak layak huni.
Dalam sektor kesehatan desa Karangbenda memiliki sarana dan prasarana yang
menunjang seperti posyandu, polindes, klinik, dokter, bidan, perawat dll. Selain itu untuk

pengobatan dan pencegahan penyakit sebagaian besar masyarakat masih memanfaatkan bahan
alam yang relative murah dan mudah didapat. Sebagian besar kalangan muda memilih hidup
merantau dikota sehingga yang tinggal desa sebagian besar merupakan kalangan orang tua. Oleh
karena itu penyakit yang paling sering ditemukan di masyarakat desa merupakan penyakit
degeneratife, seperti hipertensi, hiperkolesterol, diabetes, asam urat dan lain-lain. Wilayah desa
Karangbenda termasuk daerah dekat pantai sehingga kemungkinan rawan ditemukan penyakit
yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah dll.

Anda mungkin juga menyukai