DAN ENDOKRIN
Gangguan pada Kelenjar di bawah otak (kelenjar lendir)
Hipopituitarisme
Penurunan fungsi pada kelenjar lendir menghasilkan penurunan aktivitas pada organ
dimana secara normal distimulasi oleh hormon tropik kelenjar lendir, yang mana yang paling
utama adalah ACTH (Adrenocorticotropic hormone,corticotropin) dan TSH (Thyroid Stimulating
Hormone).
a. Kekurangan ACTH
Untuk kekurangan adrenal yang menuju pada hipopituitarisme biasanya digunakan
glucocorticoid yang juga memiliki aktivitas mineralocortoid yang sama, seperti hydrocortisone
20-30 mg secara oral. Jika terjadi hipopituitarisme akut i.v. hydrocortisone sebaiknya digunakan
pada dosis yang sama.
Aktivitas berlebih pada Kelenjar Lendir
Giantisme dan acromegaly
Kondisi ini muncul dari peningkatan produksi hormon, biasanya berdasarkan pada
adenoma kelenjar lendir.
Hyperprolactinaemia
Faktor yang mempengaruhi sekresi prolaktin
1. Penyebab hyperprolactinaemia
Prolactin-sekresi adenoma kelenjar lendir
Abnormalitas endokrin lain
o Pengrusakan luka pada hipotalamus dan tungkai kelenjar lendir
o Hipotiroidisme utama
Obat
o Antagonis reseptor Dopamia
Butyrophenones
Domperidone
Metoclopramide
Phenothiazines
Sulpiride
Thioxanthenes
Benserazide
Carbidopa
Methyldopa
Antidepresan tricyclic
Fluvoxamine
Apomorphine
Bromocriptine
L-Dopa
Lisuride
Pergolide
Amphetamin
Methylphenidate
Nomifensine
Methysergide
GABAmimetics
o
Sodium valproate
Cholinolceptor antagonis
Atropin
Penghambat cholinesterase
Neostigmine
Physostigmine
Diabetes Insipidus
Penyerapan air dalam pipa ginjal dikendalikan oleh sekresi hormon antidiuretik (ADH
atau vasopresin) dalam kelenjar lendir bagian belakang (neurohypophysis), dan ini selama
perputaran utamanya dikendalikan oleh osmolalitas. Ketika plasma osmolalitas mencapai di
bawah 280 mosm/L ADH sekresi berubah dan diuresis terjadi. Diabetes insidipus terjadi baik
ketika terjadi kegagalan pada sekresi ADH dari neurohypophysis (cranial diabetes insipidus)
atau ketika produksi neurohypophyseal ADH memadai namun ginjal tidak merespon
(nephrogenik diabetes insipidus).
a. Mekanisme reaksi obat yang digunakan untuk menyembuhkan diabetes insipidus.
Thiazide diuretics memiliki efek paradoksikal dalam pengurangan aliran urin pada
diabetes insipidus. Mereka kemungkinan bereaksi dengan menyebabkan penipisan sodium.
Chlorpropamide, clofibrate, dan carbarnezepine bereaksi karena peningkatan pelepasan ADH
dari kelenjar lendir. Mereka tidak efektif dalam nephrogenik diabetes insipidus, yang mana
sekresi ADH meningkat, dan mereka secara umum tidak digunakan dalam diabetes insipidus
cranial karena efek yang merugikan.
(b) Aspek Praktikal dalam penyembuhan cranial dan nephrogenik diabetes insipidus
(1) Cranial Diabetes Insipidus
Dalam kasus yang lain, desmopressin merupakan pilihan untuk penyembuhan, karena
memiliki durasi reaksi lebih panjang dari pada bentuk lain dari ADH dan relatif lebih selektif.
Gangguan Pada Kelenjar Adrenal
(a) Kekurangan adrenokortikal kronis
(b) Kekurangan adrenokortikal akut
Adrenokortikal
Hiperaktivitas
Hiperaktivitas adrenokortikal dikenal sebagai penyakit Cushing ketika mengacu pada
hipersekresi dari ACTH oleh kelenjar lendir adenoma dan sindrom Cushing berdasarkan pada
penyebab lain.
Produksi ACTH Ectopic
Pengangkatan tumor (produksi ACTH) dapat menyembuhkan jika lengkap. Namun
demikian, penyembuhan dengan metyrapone atau aminoglutethimide akan membantu
pengurangan produksi kortikosteroid.
Hyperaldosteronisme Primer
Hyperaldosteronisme Primer (Sindrom Conn) kemungkinan mengacu pada adrenal
adenoma yang mensekresi aldosteron atau sekurangnya pada hyperplasia adrenal bilateral.
Gangguan Pada Kelenjar Tiroid
Hipotiroidisme
Penyembuhan pada Hipotiroidisme sama apapun penyebabnya. Pada kondisi tidak
terdapat sakit jantung, maka penyembuhan di awali dengan dosis tiroksin (50 mikrogram oral
o.d) Dosis dapat ditingkatkan dalam jangka waktu 6 minggu dengan kenaikan 50 mikrogram
hingga serum T4 normal.
Hipertiroidisme
Mekanisme reaksi obat yang mempengaruhi fungsi tiroid
Thionamides bereaksi karena dihambat oleh oksidasi iodat, iodinasi tirosin, dan
penyatuan dari iodotirosin menjadi bentuk T3 dan T4. Iodin bereaksi dengan menghambat
pelepasan T3 dan T4 dari tiroid ke dalam plasma. Dengan cara ini sangat cepat mengurangi fungsi
tiroid dan penggunaannya untuk menyembuhkan krisis tirotoksik (thyroid storm).
Hypercalcaemia
Penyembuhan Darurat dari gejala hypercalcaemia yang parah
Penyembuhan darurat dari gejala hypercalcaemia yang parah terdiri dari pertama,
penggantian cairan i.v. dengan saline d an penambahan potasium klorida. Ketika satu diyakini
bahwa penggantian cairan merupakan proses yang memadai satu mungkin menambah i.v.
frusemida untuk meningkatkan eksresi kalsium. Biophosphonate menghambat pertumbuhan dan
disolusi dari kristal hidroksiapatit dan memperlambat penyerapan kembali dan formasi pada
tulang. Mereka secara terpisah berguna dalam penyembuhan hypercalcaemia dikarenakan oleh
penyakit berbahaya.
Calcitonin menghambat aktivitas osteoclast dan mengurangi reabsorbsi kalsium pada
pipa saluran ginjal.
PENYEMBUHAN
Terapi non farmakologi (Tabel 30-1)
Presentasi terhadap wanita
Metode
Kontraindikasi
absolut
Keuntungan
hamil
Kerugian
Kondom,
Kemungkinan
laki-laki
alergi
termasuk
lateks
Penggunaan
Penggunaan
sempurna
tipikal
15
21
reaksi
terhadap
HIV (hanya
Kondom,
lateks)
Alergi terhadap Dapat
Penggunaan dosis 5
perempuan
polyurethane
dimasukkan
tinggi
Sejarah TSS
sebelum
menyebabkan
berhubungan
badan
pada
kerusakan
atau
waktu
perlindungan
STD,
Diafragma
termasuk HIV
Alergi terhadap Biaya murah
dengan
lateks,
spermisida
dengan
Sejarah TSS
neoplasia
peningkatan
Anatomi
servikal
frekuensi
ginekologi
Beberapa
berhubungan
abnormal
perlindungan
badan
karet Menurunkan
melawan
- Menurunkan
16
dapat 9
16
kemanjuran
- Meningkatkan
STDs
insiden
jamur
- Tidak
Cap
spermisida
Bebas lateks
digunakan
Sejarah TSS
Beberapa
selama
Anatomi
perlindungan
mentruasi
ginekologi
melawan
abnormal
STDs
Femcap dapat
digunakan
kembali
selama
Spermisida
Alergi
tunggal
spermisida
lebih
dari 2 tahun.
Tidak mahal
Harus
diaplikasikan
18
29
sebelum
berhubungan
Sponge
badan
Tidak
(Sekarang)
spermisida
digunakan selama
Sejarah TSS
mentruasi
Anatomi
Tidak
ginekologi
perlindungan
abnormal
terhadap STDs
dapat 9
16
Kondom untuk perempuan (realita) menemukan Labia, sebaik serviks. Karena itu, jika
mungkin lebih efektif dari kondom lai-laki dalam pencegahan penularan STDs. Bagaimanapun,
angka kehamilan dilaporkan mencapai 21% pada penggunaan di tahun pertama.
Terapi farmakologi
Spermisida
Spermisida
kebanyakan
mengandung
nonoxynol-9,
merupakan
surfaktan
yang
menghancurkan dinding sel sperma. Mereka tidak melakukan perlindungan terhadap STDs, dan
ketika digunakan lebih dari dua kali sehari, akan meningkatkan transmisi HIV. Wanita yang
terinfeksi HIV atau beresiko tinggi terkena HIV sebaiknya tidak menggunakan spremisida ini.
Penanaman Spermisida menggunakan teknik Barrier
Kontrasepsi sponge (busa) melalui vagina mengandung 1 gr nonoxynol-9 dan
menyediakan perlindungan selama 24 jam. Setelah berhubungan badan, sponge harus terletak
pada tempatnya selama kurang lebih 6 jam sebelum dicabut. Tidak boleh diletakkan pada
tempatnya selama lebih dari 24 hingga 30 jam untuk mengurangi resiko sindrom syok beracun.
Kontrasepsi ini terjual tanpa resep.
Kontrasepsi Hormonal
Komposisi dan formulasi
Kontrasepsi hormonal mengandug kombinasi dari estrogen sintetis dan progestin sintetis
atau progestin tunggal.
Progestin mempertebal lendir serviks, menghambat aliran sperma, dan merangsang atrofi
endometrial.
Komponen
Dua estrogen sintetis yang digunakan dalam kontrasepsi hormonal di Amerika Serikat
adalah ethinyl estrdiol (EE) dan mestranol. Mestranol harus diubah menjadi EE dalam hati agar
menjadi aktif. Progestin beragam dalam aktivitas progestasional. Progestin meliputi desogestrel,
drospirenone,
ethynodiol
diacetate,
norgestimate,
norethindrone,
norethindrone
asetat,
BAB 31
TERAPI HORMON MENOPAUSE & PERIMENOPAUSAL
& POSTMENOPAUSAL
DEFINISI
Menopause merupakan penghentian permanen menstruasi yang diikuti dengan
kehilangan aktivitas folikular ovarium. Perimenopausal merupakan periode utama menuju
menopause dan tahun pertama setelah menopause.
FISIOLOGI
Kelenjar lendir hipotalamik pada sumbu ovarium mengendalikan reproduksi fisiologi melalui
reproduksi tahunan. Follicle-stimulating hormone / Hormon stimulasi folikel (FSH) dan
hormon lutein diproduksi oleh kelenjar lendir dalam reaksi terhadap pelepasan hormon
gonadotropin dari hipotalamus, mengatur fungsi ovarium.
Patofisiologi merubah asosiasi bahwa menopause disebabkan oleh berkurangnya aktivitas
folikal ovarium.
Seiring bertambahnya usia wanita, sirkulasi FSH secara progresif meningkat, dan ovarium
inhibin menurun.
PRESENTASI KLINIS
Gejala vasomotor (contohnya berkeringat pada malam hari) biasanya terjadi pada gejala
jangka pendek ketika terjadinya penarikan estrogen, hingga akhirnya lenyap pada waktu 1-2
tahun namun terkadang bertahan hingga 20 tahun.
Gejala lain dari perimenopause dan menopause adalah kekeringan pada vagina, dyspareunia,
gangguan tidur, gangguan seksual, dan ketidakstabilan konsentrasi dan ingatan.
Gangguan pendarahan uterin mungkin terjadi selama perimenopause.
DIAGNOSA
Diagnosa menopause termasuk sejarah medis dan tes secara fisik, jumlah darah dan
pengukuran serum FSH.
TERAPI HORMON
Terapi hormon merupakan pilihan pengobatan yang paling efektif untuk gejala vasomotor dan
vaginal. Pada wanita dengan uterus utuh, terapi hormon terdiri dari estrogen plus progesteron.
Pada wanita yang mengalami hysterectomy, terapi estrogen diberikan tidak berlawanan
dengan progesteron
ALTERNATIF OBAT PILIHAN
Pada wanita dengan kontraindikasi terhadap terapi hormon, serotonin selektif penghambat
kemungkinan digunakan, namun kekurangan dari kemanjuran dan interakasi obat dalam
jangka panjang mugkin akan jadi masalah.
MODULATOR RESEPTOR-ESTROGEN SELEKTIF
Merupakan senyawa yang bereaksi sebagai agonis estrogn dalam beberapa lapisan seperti
tulang dan antagonis strogen dalam beberapa lapisan seperti payudara melalui ikatan yang
kuat dengan reseptor estrogen.
Tamoxifen merupakan antagonis dalam lapisan payudara dan agonis pada tulang dan
endometrium.
Raloxifene disepakati untuk mencegah osteoporosis dan pengurangan dari resiko dari kanker
payudara infasif pada wanita postmenopausal dengan kondisi osteoporosis. Dosisnya 60 mg
sehari sekali. Raloxifene kemungkinan memperburuk gejala vasomotor dan meningkatkan
resiko tromboembolisme vena dan stroke fatal.
TIBOLONE
Tibolone memiliki kombinasi estrogenik, progestogenik, aktifitas androgenik. Efeknya
tergantung pada metabolisme dan aktivasi dalam lapisan periferal. Tibolone memiliki efek
pada mood dan libido dan memperbaiki gejala menopausal dan atrofi vaginal.
KEUNTUNGAN DARI TERAPI HORMON
Estrogen lebih efektif dibandingkan terapi lainnya pada penyembuhan gejala vasomotor, dan
semua jenis dan pengaturan rute sistemik. Jika pengobatan dapat dipercepat dan dihentikan
dalam waktu 5 tahun, tidak ada bukti dari peningkatan resiko kanker payudara yang terlihat.