Anda di halaman 1dari 18

1.

0Rangkuman Eksekutif

Nordic merupakan sebuah brand baru yang akan memasuki pasar


industri baju jadi di daerah Yogyakarta. Nordic memiliki tagline yaitu
Variance of simple and elegant dan akan mengeluarkan produk-produk
ciptaanya dalam industri baju yang diawali dengan produk berupa t-shirt
dengan desain khusus ala Nordic. Jika dilihat secara mendasar Nordic
mencoba memenuhi kebutuhan sandang konsumen di Yogyakarta, akan
tetapi selera berpakaian yang simpel namun tetap elegan, smart dan
eksklusif yang ditawarkan Nordic lewat produk-produknya.
Nordic menawarkan produknya dengan pilihan bahan yang terbaik dan
nyaman untuk dipakai, dengan bentuk t-shirt yang tidak sama seperti
seperti bentuk t-shirt (kaos) pada umumnya. Faktor ini yang membuat
produk Nordic akan lebih elegan dibandingkan dengan produk sejenis
lainnya.

Selain

itu

pemilihan

desain

hingga

pencetakan

desain

disesuaikan dengan ciri produk Nordic yang simpel namun tetap elegan,
smart

dan eksklusif. Desain yang diusung Nordic

merupakan desain

yang simpel tapi terlihat smart, desain Nordic juga diproduksi dengan
jumlah

terbatas

sehingga

ciri

eksklusif

produk

Nordic

dapat

tersampaikan.
Nordic membidik secara keseluruhan pasar konsumen di Yogyakarta,
membawa desain sekaligus trend yang berbeda dari trend yang sedang
banyak berkembang pada saat ini yaitu trend penggunaan desain fullprint, menonjolkan nama brand, atau dengan gambar-gambar abstrakrural yang cenderung orang awam akan kesulitan untuk mengetahui
artinya.
Tujuan utama dari rencana pemasaran ini adalah memperkenalkan brand
Nordic kepada orang orang yang berada di Yogyakarta terutama
kepada segmen yang kita tuju, peningkatan brand awareness yang
disasar ialah konsumen mengingat brand Nordic karena bentuk dan
desain produk Nordic yang unik dan memiliki ciri tersendiri.

2.0Analisis Situasi
Nordic berdiri pada Januari 2010 atau kurang lebih 4 bulan yang
lalu.Nordic didirikan 5 mahasiswa jurusan manajemen yang memiliki visi
dan misi yang sama serta karena melihat adanya peluang pasar. Kita
melihat

adanya

kejenuhan

pada

konsumen

Yogyakarta,

terutama

kalangan mahasiswa terhadap trend desain dikalangan anak muda di


Yogyakarta, yang bisa dibilang cukup didominasi oleh desain desain
distro

(Distribution

Outlet)

yang

seragam.

Sehingga

kita

berlima

memutuskan memasuki pasar industri ini dengan konsep yang berbeda


dan pastinya lebih fresh. Selama 4 bulan terakhir, Nordic melakukan
penjualan

langsung

(Personal

Selling)

dilingkungan

sekitar

UGM

khususnya FEB UGM. Hasilnya dapat dibilang memenuhi target, karena


pasar dapat dikategorikan antusias dengan konsep berbeda yang
ditawarkan Nordic melalui produk t-shirt -nya.

2.1 Rangkuman Pasar

Pada dasarnya pasar yang dapat dijangkau oleh Nordic dapat dibilang
cukup luas karena produk sandang yang ditawarkan Nordic merupakan
kebutuhan primer, sehingga produk sandang yang Nordic tawarkan
dapat digunakan oleh siapa saja.
Akan tetapi pasar yang Nordic tuju yaitu konsumen yang memiliki selera
berpakaian sesuai dengan ciri khas produk yang Nordic tawarkan. Ciri
khas produk Nordicialah simpel namun tetap elegan, smart dan eksklusif.
Jika dilihat dari kesesuaiannya (ukuran baju dan materi isi desain),
produk Nordic dapat digunakan oleh konsumen dari umur 17 tahun
keatas. Karena sejak umur 17 tahun konsumen sudah cocok dengan
ukuran t-shirt dari Nordic, juga dari materi isi desain Nordic yang
memang ditujukan untuk konsumen berumur 17 tahun keatas.

Selera berpakaian konsumen jika diklasifikasikan berdasar umur-nya,


maka Nordic menargetkan produknya dapat masuk kepada selera
konsumen dengan umur berkisar antara 15 34. Jika dilihat dari
pekerjaannya Nordic menyasar pelajar, mahasiswa dan seniman.
Jika dilihat dari data yang ada, di Yogyakarta industri clothing seperti ini
sangat potensial dan berkembang. Maka dari itu kita memilih bisnis ini
karena kita melihat adanya peluang untuk melakukan breakthrough
dalam pasar industri jogja. Kita menampilkan desain yang tampilannya
berbeda dengan yang sudah ada. Kita lebih menonjolkan sesuatu yang
simpel berbeda seperti distro yang lebih menonjolkan nama brand-nya,
full-print desain, tema monster, grunge-metal atau gambar abstrak-rural.

2.1.1 Demografi Pasar

Geografi
Nordic tidak menyasar pada satu daerah tertentu. Namun pemasaran
yang dilakukan Nordic memfokuskan pada daerah Yogyakarta dan belum
keluar daerah Yogyakarta. Sehingga Nordic diharapkan bisa menjadi
salah satu clothing co. yang unggul di keseluruhan daerah Yogyakarta.
Demografi
Nordic menawarkan produk untuk pria dan wanita, sehingga kita tidak
menyasar salah satu gender. Untuk umur yang menjadi pasar Nordic
ialah umur 15-34 tahun, yang berdasarkan proyeksi penduduk indonesia
per provinsi yang dikeluarkan BPS jumlah penduduk Yogyakarta dengan
kisaran umur 15-34 tahun pada tahun 2010 ialah 1.299.800 orang. Belum
dijumlah dengan mahasiswa pendatang yang tiap tahunnya datang. Jadi
calon konsumen di Yogyakarta untuk umur 15-34 termasuk banyak dan
potensial.
Behaviour factors
Konsumen yang jenuh dengan trend desain t-shirt di Yogyakarta pada
saat ini, yang desainnya terlalu rame dan seragam. Konsumen yang
menginginkan desain dan bentuk t-shirt yang lebih simpel namun tetap
elegan, sehingga penggunanya terlihat lebih dewasa dan smart.

2.1.2 Kebutuhan Pasar


Sebelumnya Nordic telah melakukan wawancara kepada 40 orang
mengenai kebutuhannya untuk produk t-shirt. Dari 40 orang dengan
3

kriteria umur 19-30 tahun, pria dan wanita di Kabupaten Sleman,


Yogyakarta didapatkan hasil beberapa poin penting yang konsumen cari
pada produk t-shirt.
1. Bahan yang nyaman dan jahitan rapi
Kebutuhan pertama yang paling banyak diungkapkan ialah bagaimana
t-shirt tersebut nyaman digunakan konsumen. Dari 40 orang 29 orang
menjadikan bahan sebagai prioritas pertama dalam memilih t-shirt.
2. Desain yang unik dan simpel
Diluar dugaan 32 orang mencari t-shirt dengan desain yang simpel dan
tidak terlalu mencolok. Ini bisa dikarenakan kejenuhan akan desain
trend yang seragam pada saat ini, dan juga karena konsumen sudah
mulai ingin tampil lebih dewasa dan sederhana melalui pakaiannya.
3. Lainnya
Dari hasil wawancara didapatkan pula faktor warna t-shirt, merk, serta
harga. Namun faktor-faktor tersebut dapat dibilang lebih subjektif dan
beragam.

2.1.3 Tren Pasar

Pasar yang sedang berkembang ialah trend baju-baju distro yang


desainnya cenderung tidak simpel. Dengan desain yang memenuhi t-shirt
(full-print), atau yang menonjolkan nama merk t-shirt tersebut serta yang
bertema abstrak-rural atau monster dan grunge-metal. Tema monster
yang pada saat ini sedang banyak digemari.

2.1.4 Pertumbuhan Pasar

Pasar sandang di Yogyakarta akan terus berkembang karena sandang


sebagai kebutuhan primer, serta jumlah penduduk dan pendatang yang
terus meningkat tiap tahunnya. Faktor tersebut membuat pasar sandang
di Yogyakarta akan terus tumbuh dan hampir tidak ada matinya.

2.2 Analisis SWOT

Brand Nordic yang belum dikenal masyarakat Yogyakarta menjadi


kelemahan utama dalam produk kami, akan tetapi dengan produk t-shirt
Nordic yang menawarkan konsep berbeda dari trend pasar yang ada
menjadi faktor penting untuk menciptakan brand awarness di kalangan
masyarakat Yogyakarta. Nordic juga melihat peluang besar dari adanya
kejenuhan dilingkungan Yogyakarta atas desain t-shirt yang selama ini
telah beredar. Sedangkan ancaman terbesar adalah dari sifat industri
4

baju jadi itu sendiri yang selalu berkembang dan kemungkinan akan ada
trend follower atas konsep yang kita tawarkan.
Kekuatan (Strengths) :

Nordic menawarkan produk dengan konsep yang berbeda dan lebih


fresh, dibandingkan dengan konsep yang banyak digunakan oleh distro

kebanyakan pada saat ini.


Nordic memiliki produk yang berkualitas dan nyaman dengan desain
yang unik, menarik, eksklusif, smart dan simpel namun tetap elegan.

Ini sebagai nilai tambah dan keunggulan dari produk Nordic.


Sebagai nilai tambah bagi konsumen yang menggunakan produk
Nordic adalah kesan eksklusif, smart, simple namun tetap elegan yang

selalu terasa pada produk-produk Nordic.


Produk t-shirt Nordic dikategorikan sesuai dengan konsep desain yang
digunakan, hal ini bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk
memilih produk sesuai konsep yang diinginkan. Nordic

membagi

produk t-shirt nya menjadi 5 kategori, yaitu Quote, Sketch, Music,


Hobby dan Couple.
Kelemahan (Weaknesses):

Brand Nordic tergolong baru di industri baju jadi, sehingga belum


dikenal oleh konsumen di Yogyakarta. Ini merupakan tantangan bagi

Nordic untuk menciptakan brand awarness.


Trend fashion yang sedang berkembang pada saat ini membuat konsep
berbeda yang ditawarkan Nordic akan lebih sulit untuk dikenalkan.
Karena untuk menciptakan merubah dan menciptakan trend perlu
sasaran yang tepat.

Peluang (Opportunities):

Perilaku pasar yang mulai menunjukkan adanya kejenuhan atas konsep


industri

baju

jadi

di

Yogyakarta.

Sehingga

ada

peluang

untuk

menawarkan konsep yang berbeda dan lebih fresh dibanding konsep

dan trend sebelumnya.


Industri baju jadi yang terus berkembang dan konsumen untuk industri
ini yang relatif terpengaruh pada trend tertentu menjadi peluang bagi
5

Nordic yang menawarkan produk dengan konsep berbeda untuk


menciptakan trend yang baru.
Ancaman (Threats) :

Nordic yang menawarkan konsep berbeda dapat menciptakan trend


fashion baru di Yogyakarta, hal ini bisa menjadi ancaman ketika konsep
yang Nordic usung mulai banyak dicontoh oleh pebisnis lain. Atau

dengan kata lain adanya trend follower.


Industri baju jadi juga bergantung pada selera konsumen dan trend
fashion dunia, membuat permintaan dari industri ini lebih sulit untuk
diperhitungkan (unpredictable). Sehingga ancaman yang diperkirakan
ialah adanya perubahan permintaan yang fluktuatif.

2.3

Persaingan

Nordic memasuki industri yang telah banyak pemainnya.Untuk daerah


Yogyakarta sendiri ada banyak jenis pemain dari distro, factory outlet,
clothing line hingga butik.Nordic sendiri tidak mengaklamasikan jenis
yang kita lakukan, kita menyerahkan hal tersebut kepada konsumen
untuk menilainya. Tapi untuk pertimbangan kompetitor, Distro menjadi
pesaing dekat secara tidak langsung kita dengan pertimbangan jenis
produk yang sama yaitu t-shirt. Sedangkan Affair menjadi pesaing dekat
secara langsung karena mengusung konsep desain yang hampir sama.
Distro
Distro di Yogyakarta cenderung memiliki konsep desain yang hampir
serupa.Slackers yang merupakan salah satu distro terkenal di Yogyakarta
contohnya, selain memiliki produk sendiri mereka menjual kembali brand
dari produsen lainnya. Karena berada dalam jenis usaha yang sama yaitu
menjual produk sandang, semua distro menjadi pesaing bagi Nordic.
Tiga nama teratas yang perlu diperhitungkan dan sudah memiliki nama di
Yogyakarta yaitu Slackers, Brain dan Outlet Biru. Untuk bersaing dengan
distro-distro tersebut kita memiliki competitive advantage pada konsep
desain yang berbeda dan lebih fresh. Oleh karena itu distro menjadi
pesaing dekat secara tidak langsung, dengan distro yang jumlahnya
6

diperkirakan kurang dari 100 ini, Nordic merasa dapat mengungguli dari
segi desain dan bentuk t-shirtnya yang lebih menarik.
Affair
Sedangkan jika dipertimbangkan dari konsep yang diusung dalam industri
ini, hanya sedikit distro yang memiliki konsep hampir sama (namun tidak
serupa). Contohnya Affair yang mengusung konsep simpel juga didalam
produk-produknya. Oleh karena itu Affair menjadi pesaing utama kita
untuk masuk kedalam industri ini.Langkah yang kita ambil untuk bersaing
dengan Affair ialah memperkuat konsep desain, lebih beragam namun
tidak keluar dari koridor simpel dan elegan.Selain itu program promosi
yang lebih agresif dan lebih inovatif untuk memperkenalkan produk dan
brand merupakan keunggulan bersaing Nordic.

2.4 Penawaran Produk


1.

Produk pertama dan produk utama Nordic yang akan ditawarkan


kepada pasar berupa t-shirt. Dengan bahan Cotton combed (20-40 S)
dan jahitan dengan metode jahit rantai akan ditawarkan dengan 4
ukuran, yaitu Small (S), Medium (M), Large (L) dan eXtra Large (XL).
Nordic juga akan mempermudah konsumen dengan membagi kategori
t-shirt berdasarkan konsep desainnya, kategori yang digunakan oleh
Nordic ada 5 yaitu Quote, Sketch, Music, Hobby dan Couple. Selain
menyediakan t-shirt berdesain Nordic juga akan menawarkan t-shirt
polos. Sesuai dengan konsep dasar dari Nordic yang bercirikan
eksklusif, smart, simpel namun tetap elegan ini setiap desain akan
disesuaikan dengan konsep dasar tersebut. Selain itu setiap desain
hanya akan diproduksi sebanyak satu lusin (12). Sehingga setiap

2.

desain akan terasa lebih eksklusif.


Produk kedua yang akan ditawarkan ialah kemeja dengan bahan
drill dan desain baju yang dapat digunakan untuk kegiatan formal.
Konsep kemeja yang ditawarkan ialah kemeja yang dapat digunakan
untuk acara apa saja dengan bergaya simpel dan tetap elegan. Produk
ini akan ditawarkan ketika Nordic membuka outlet pada tahun kedua.
7

3.

Produk ketiga yang Nordic tawarkan ialah Polo Shirt, berbahan


dasar drill dengan desain yang simpel dan tetap elegan dan tidak
banyak corak. Konsep dari produk ini adalah memberikan konsumen
kesan elegan yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari
ataupun kegiatan formal. Produk ini juga akan ditawarkan oleh Nordic
pada tahun kedua.

2.5 Kunci Keberhasilan

Dengan desain produk yang berbeda namun sesuai dengan permintaan


pasar yaitu desain yang lebih simpel, maka Nordic dapat merebut hati
para konsumen dengan cepat.Kekuatan konsep Nordic juga menjadi
modal penting untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Selain karena
konsep yang terus dijaga konsistensinya, juga desain yang unik dan
simpel membuat desain Nordic lebih menarik.

2.6 Isu-isu Penting


1.

Sebagai pemain baru Nordic ingin menciptakan brand awarness


serta meningkatkan Share of Minds masyarakat Yogyakarta atas
keunikan dari konsep desain yang ditawarkan oleh Nordic.

2. Nordic akan selalu melakukan pengawasan pasar dan operasional


untuk mengontrol penawaran yang kita siapkan dengan permintaan
pasar. Dengan menyeimbangkan keduanya diharapkan Nordic bisa
menghindari adanya kerugian.
3.

Dengan melihat hasil penjualan, kami akan memproyeksikan


tingkat kepuasan pelanggan kami. Juga melalui beberapa program
antara lain melalui wawancara informal atau kuisioner untuk mengukur
kepuasan pelanggan. Setelah mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
Nordic akan melakukan kebijakan terkait.

3.0Strategi Pemasaran
8

Salah satu inti dari strategi marketing yang dilakukan Nordic ialah kita
melakukan sesuatu yang lebih unik terutama di kota Yogyakarta. Dengan
konsep dan design yang dipunyai Nordic, kita bisa menembus segmen
segmen yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh perusahaan yang
melakukan usaha sejenis dengan Nordic.

3.1 Misi

Misi dari Nordic

ialah untuk menyediakan kebutuhan konsumen atas

produk sandang dengan ciri yang eksklusif, smart, simpel namun tetap
elegan. Kami akan menyediakan kebutuhan konsumen di Yogyakarta
yang mencari produk sandang bergaya simpel namun elegan dengan
desain yang

smart

dan menarik

serta dapat merasakan adanya

eksklusifitas ketika mereka memakainya.

3.2 Tujuan Pemasaran


Memperkenalkan

produk

Nordic

dengan

keunikannya

sehingga

konsumen akan mengingat brand Nordic melalui desainnya yang

memiliki ciri sendiri.


Mengenalkan keberadaan Nordic sebagai salah satu pemain baru
dalam industri baju jadi untuk mempermudah dalam mempromosikan

program Nordic yang akan datang.


Memperkuat brand awarness serta

share

of

minds

konsumen

terhadap Nordic beserta produknya.

3.3 Tujuan Keuangan

Meningkatkan margin laba sebesar 10% dalam tiap tahunnya.


Meningkatkan penjualan sebesar 20% pada tiap tahunnya.
Mempertahankan tingkat permintaan dan penawaran

untuk

menghindari adanya kerugian.

3.4 Pasar Sasaran (Target)

Untuk industri baju jadi di Yogyakarta pasar potensial yang Nordic sasar
yaitu konsumen dari umur 15-34, yang pada tahun 2010 diproyeksikan
sebesar 1.299.800 orang. Namun konsumen yang kita sasar berumur 1829 dengan kriteria orang-orang yang menjadikan pakaian bukan hanya
sebagai alat menutup badan, tapi juga untuk memberikan citra smart,
eksklusif, simpel namun tetap elegan. Juga konsumen yang telah jenuh
atas trend desain pakaian di Yogyakarta pada saat ini. Jika dilihat dari segi
9

pekerjaannya, produk Nordic menyasar para pelajar yang cenderung


mengikuti mode yang sedang trend (sebagai sasaran tambahan) dan
para mahasiswa dan seniman sebagai sasaran utama kita. Termasuk juga
semua konsumen yang mencari desain yang lebih simpel.

3.5 Positioning

Nordic memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang menjual pakaian


dengan desain yang lebih simpel dibanding dengan desain yang sedang
berkembang pada saat ini.Nordic menjadi perusahaan yang merubah
trend mode di Yogyakarta untuk menjadi lebih eksklusif karena tidak
pasaran,

smart

karena

dapat

memberikan

nilai

tambah

bagi

penggunanya dan orang lain serta tampil secara simpel namun tetap
elegan.

3.6 Strategi

Strategi utamanya ialah memperkenalkan dan memperkuat pengetahuan


konsumen

tentang

adanya

Nordic

sebagai

perusahaan

yang

menyediakan produk pakaian dengan desainnya yang berbeda dari yang


lainnya.Dari
konsumen

pengetahuan
untuk

tersebut

membeli

produk

diharapkan
Nordic.

akan

Batasan

mengundang
lainnya

juga

bagaimana Nordic memperkenalkan keberadaanya melalui keunikan


desain produknya bukan karena pencantuman nama brand Nordic pada
produknya.
Dalam program promosinya Nordic

juga menekankan untuk tetap

menjaga eleganitas dan eksklusifitas salah satu cara yang digunakan


adalah lebih memprioritaskan promosi melalui Word of Mouth bukan
melalui iklan.
Pada tahun

pertama

strategi

yang

digunakan

antara

lain

memanfaatkan word of mouth (dari teman ke teman) dan kami


memiliki beberapa teman yang secara sukarela mempromosikan

hingga menjual produk kami.


Proses penjualan akan dibentuk lebih memudahkan konsumen, selain
adanya

kategori-kategori

konsumen

juga

yang

memilihnya

memudahkan
melalui

dalam

katalog

pemilihan,

produk

yang

menampilkan desain t-shirt.


10

Pengenalan Nordic pada tahun pertama juga memanfaatkan media

Twitter.
Pada empat bulan pertama harga t-shirt yang pada dasarnya dipatok
dari harga Rp 90.000 s/d Rp 120.000 akan ditetapkan pada harga Rp
90.000 saja, ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
penjualan produk.
Setelah empat bulan awal penjualan melalui peroarangan, Nordic

akan mengembangkan cara penjualannya dengan memanfaatkan


media transportasi (VW Combi) untuk menjual produknya di tempattempat yang memiliki konsumen potensial.
Sejak bulan kelima Nordic mulai menggunakan media cetak flyer

yang isinya hanya untuk memperkenalkan konsep perusahaan Nordic

dan informasi akan dibukanya outlet Nordic.


Nordic akan menginformasikan penjualannya menggunakan VW

Combi melalui radio selama jangka waktu kurang lebih 5-7 hari.
Pada bulan ke enam, Nordic akan mencari Endorse yang sesuai
dengan karakter Nordic. Kemungkinan pengambilan endorse dari
kalangan seniman.
Sejak awal desainer Nordic akan menambah desain baru dalam tiap

bulannya, dengan tambahan 2 desain untuk setiap kategori. Berarti


ada sepuluh desain baru tiap bulannya.
Pada tahun kedua Nordic berencana untuk membuka outlet didaerah

Kaliurang, pembukaan outlet itu akan diisi dengan endorse Nordic

dan adanya program soft opening.


Pada tahun kedua itu pula Nordic akan mengeluarkan produk kemeja

dan polo shirt.


Mulai tahun kedua Nordic akan membuka web untuk pembelian
secara online.

Jika

dibagi

dalam

tiga

tahapan,

Nordic

akan

mengenalkan

dan

memperkuat brand pada satu tahun pertama. Selanjutnya pada tahun


kedua dan ketiga prioritas utama untuk memperkuat pasar. Lalu pada
tahun keempat Nordic akan mulai memperluas pasar.

3.7 Bauran Pemasaran

Penetapan Harga
Harga yang ditetapkan berasal dari biaya bahan dan print desain,
packaging, biaya pemasaran rata-rata dan margin profit yang diharapkan.
11

Harga juga ditentukan disesuaikan untuk mencitrakan ekslusifitas dan


elegan dari produk Nordic.
T-Shirt
: Rp 90.000 Rp 120.000
Polo Shirt : Rp 150.000 Rp 200.000
Kemeja
: Rp 250.000 Rp 300.000
Distribusi
Nordic memutuskan

untuk

menjual

produknya

langsung

kepada

konsumen dan dengan bantuan agen sukarela penjualan.


Iklan dan Promosi
Iklan dan promosi skala besar secara khusus akan disesuaikan dengan
event-event tertentu. Akan tetapi Nordic tetap akan membuat stiker dan
flyer pada tiap bulannya.
Layanan Pelanggan
Nordic akan memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk
menentukan produknya, dan juga menerima kritik serta saran dari
konsumen mengenai produk Nordic. Kritik dan saran dapat disalurkan
secara langsung melalui anggota Nordic atau melalui web Nordic.

3.8 Riset Pemasaran

Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar menjadi keuntungan


tersendiri bagi Nordic. Pengembangan dan penyesuaian produk bisa
dilakukan secara langsung di Yogyakarta.Karena banyaknya mahasiswa
pendatang serta perkumpulan seni dapat menjadi tolak ukur selera
konsumen, informasi ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar
Nordic.

Untuk mengetahui kebutuhan pasar Nordic juga telah

melakukan wawancara kepada 40 orang berumur 19-30 tahun, pria dan


wanita di kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan menggunaan metode
wawancara.

4.0Finansial

Informasi ini akan mengaitkan kegiatan pemasaran yang dilakukan


Nordic dengan tinjauan keuangan.

4.1 Analisis Titik Impas


Variable Cost per Unit
Bahan

Rp 25.000
12

Print

Rp 15.000

Promosi dan Lainnya

Rp 10.000

Jumlah Variable Cost

Rp 50.000

Rata-rata Fixed Cost per Bulan pada tahun pertama


Bensin

Rp 1.000.000

Katalog

Rp

Stiker

Rp

Jumlah Fixed Cost

150.000

30.000
Rp 1.180.000

Asumsi Penjualan 200 unit pada satu bulan, dengan harga rata-rata Rp
105.000 akan mendapatkan keuntungan Rp 9.820.000.
Sales

: 200 x Rp 105.000

Variable Cost

= Rp 21.000.000

: 200 x Rp 50.000

Contribution Margin

= (Rp 10.000.000)
= Rp 11.000.000

Fixed Cost

= (Rp

Operating Income

1.180.000)
= Rp

9.820.000

Jumlah Unit = Biaya tetap / Kontribusi Margin per unit


= Rp 1.180.000 / (Rp 105.000 Rp 50.000)
= Rp 1.180.000 / Rp 55.000
= 21,45 unit => 22 Unit => Rp 2.300.000
Jadi dengan penjualan 22 unit atau penjualan sebesar Rp 2.300.000 pada
satu bulan akan mencapai titik impas.

4.2 Sales Forecast

Tahu
n

Unit
Produk
si

Unit
Terjual

2010

2136

2134

2011
2012

3600
3723

3600
3725

TVC
Rp
106.800.000
Rp
180.000.000
Rp

Total
Penjualan
Rp
217.410.000
Rp
378.000.000
Rp

Margin
Rp
110.610.000
Rp
198.000.000
Rp

13

186.150.000

391.125.000

204.975.000

2010
Bulan

Januari

Produ
ksi
Unit

120

Unit
Terju
al

60

Juml
ah
Unit

120

Sis
a
Un
it

Varia
ble
Cost

Total VC

60

Rp
50.000

Rp
6.000.000
Rp
6.000.000

Februari

120

110

180

70

Rp
50.000

Maret

120

134

190

56

Rp
50.000

Rp
6.000.000

April

120

140

176

36

Rp
50.000

Rp
6.000.000

Mei

120

155

156

Rp
50.000

Rp
6.000.000

Juni

180

165

181

16

Rp
50.000

Rp
9.000.000

Juli

180

185

196

11

Rp
50.000

Agustus

216

205

227

22

Rp
50.000

Rp
9.000.000
Rp
10.800.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
106.800.
000

Septem
ber

240

225

262

37

Rp
50.000

Oktober

240

265

277

12

Rp
50.000

Novemb
er

240

250

252

Rp
50.000

Desemb
er

240

240

242

Rp
50.000

2136

2134

Total

Harg
a Jual
Rp
90.00
0
Rp
90.00
0
Rp
90.00
0
Rp
90.00
0
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00

Total
Penjuala
n

Margin

Rp
5.400.000

Rp
(600.000)

Rp
9.900.000
Rp
12.060.00
0
Rp
12.600.00
0
Rp
16.275.00
0
Rp
17.325.00
0
Rp
19.425.00
0
Rp
21.525.00
0
Rp
23.625.00
0
Rp
27.825.00
0
Rp
26.250.00
0
Rp
25.200.00
0
Rp
217.410.
000

Rp
3.900.000
Rp
6.060.000
Rp
6.600.000
Rp
10.275.00
0
Rp
8.325.000
Rp
10.425.00
0
Rp
10.725.00
0
Rp
11.625.00
0
Rp
15.825.00
0
Rp
14.250.00
0
Rp
13.200.00
0
Rp
110.610.
000

14

2011
Produ
ksi
Unit

Unit
Terju
al

Juml
ah
Unit

Sis
a
Un
it

Januari

360

250

362

11
2

Rp
50.000

Februari

180

270

292

22

Rp
50.000

Maret

300

280

322

42

Rp
50.000

April

300

290

342

52

Rp
50.000

Bulan

Varia
ble
Cost

Mei

300

300

352

52

Rp
50.000

Juni

300

315

352

37

Rp
50.000

Juli

300

320

337

17

Rp
50.000

Agustus

360

330

377

47

Rp
50.000

Septem
ber

360

340

407

67

Rp
50.000

Oktober

360

350

427

77

Rp
50.000

Novemb
er

360

355

437

82

Rp
50.000

Rp
50.000

Desemb
er
Total

120

200

3600

3600

202

Total VC
Rp
18.000.00
0
Rp
9.000.000
Rp
15.000.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
6.000.000
Rp
180.000.
000

Harg
a Jual
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00

Total
Penjuala
n
Rp
26.250.00
0
Rp
28.350.00
0
Rp
29.400.00
0
Rp
30.450.00
0
Rp
31.500.00
0
Rp
33.075.00
0
Rp
33.600.00
0
Rp
34.650.00
0
Rp
35.700.00
0
Rp
36.750.00
0
Rp
37.275.00
0
Rp
21.000.00
0
Rp
378.000.
000

Rp
8.250.000
Rp
19.350.00
0
Rp
14.400.00
0
Rp
15.450.00
0
Rp
16.500.00
0
Rp
18.075.00
0
Rp
18.600.00
0
Rp
16.650.00
0
Rp
17.700.00
0
Rp
18.750.00
0
Rp
19.275.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
198.000.
000

Total
Penjuala
n
Rp
31.500.00
0
Rp

Margin
Rp
13.500.00
0
Rp

Margin

2012
Bulan

Januari
Februari

Produ
ksi
Unit

Unit
Terju
al

Juml
ah
Unit

Sis
a
Un
it

Varia
ble
Cost

360
360

300
310

362
422

62
11

Rp
50.000
Rp

Total VC
Rp
18.000.00
0
Rp

Harg
a Jual
Rp
105.0
00
Rp

15

50.000

Maret

360

320

472

15
2

Rp
50.000

April

360

280

512

23
2

Rp
50.000

Mei

360

270

592

32
2

Rp
50.000

Juni

240

290

562

27
2

Rp
50.000

Juli

240

340

512

17
2

Rp
50.000

Agustus

240

355

412

57

Rp
50.000

Septem
ber

288

315

345

30

Rp
50.000

Oktober

300

300

330

30

Rp
50.000

Novemb
er

315

305

345

40

Rp
50.000

Rp
50.000

Desemb
er
Total

300

340

3723

3725

340

18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
18.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
12.000.00
0
Rp
14.400.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
15.750.00
0
Rp
15.000.00
0
Rp
186.150.
000

105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00
Rp
105.0
00

32.550.00
0
Rp
33.600.00
0
Rp
29.400.00
0
Rp
28.350.00
0
Rp
30.450.00
0
Rp
35.700.00
0
Rp
37.275.00
0
Rp
33.075.00
0
Rp
31.500.00
0
Rp
32.025.00
0
Rp
35.700.00
0
Rp
391.125.
000

14.550.00
0
Rp
15.600.00
0
Rp
11.400.00
0
Rp
10.350.00
0
Rp
18.450.00
0
Rp
23.700.00
0
Rp
25.275.00
0
Rp
18.675.00
0
Rp
16.500.00
0
Rp
16.275.00
0
Rp
20.700.00
0
Rp
204.975.
000

Dari table perkiraan penjualan diatas dapat dilihat peningkatan margin


profit dalam 2 tahun mendatang.

4.3 Expense Forecast

Berikut

merupakan

perkiraan

pengeluaran

Nordic

pada

tahun

mendatang dan tahun 2010. Pengeluaran yang belum ditanggung oleh


biaya tetap atau variable, biaya yang dipergunakan untuk melaksanakan
strategi pemasaran yang telah direncanakan Nordic.

Pengeluaran
Situs Web
Biaya Bensin

2010
Rp
8.000.000
Rp
8.000.000

2011
Rp
1.500.000
Rp
1.000.000

2012
Rp
1.500.000
Rp
1.000.000

16

Iklan
Endorse
Total

Rp
1.500.000
Rp
4.000.000
Rp
21.500.000

Rp 500.000

Rp
4.000.000
Rp
7.000.000

Rp
4.000.000
Rp
6.500.000

5.0Pengendalian

Pengawasan pada Nordic ditujukan untuk menjaga segala kegiatan yang


berlangsung di Nordic. Pengawasan melingkupi kegiatan pemasaran,
operasi, keuangan dan sumber daya manusianya. Sedangkan untuk
mengukur kinerja yang akan diamati ialah :
Pendapatan perbulan dan pertahun
Pengeluaran perbulan dan pertahun
Tingkat kepuasan pelanggan
Pengembangan produk

5.1 Implementasi

Tahapan

pemasaran

pada

tahun

pertama

(2010)

yang

butuh

penganggaran sebesar Rp 22.000.000. Untuk biaya flyer diambil dari


variable cost yang telah disisihkan untuk promosi sebesar Rp 10.000 per
unit.

Tahapan Penting
Penyelesaian rencana
pemasaran
Penyelesaian Flyer
Penjualan dengan VW
Combi
Informasi Nordic di
Radio
Endorse Nordic
Penyelesaian situs

Tanggal
Mulai

Tanggal
Berakhir

02 Mei 2010
06 Mei 2010

04 Mei 2010
08 Mei 2010
31 Desember
2010

05 Mei 2010
15 Oktober
2010
10 Juni 2010
27 Oktober
2010

21 Oktober 2010
10 Agustus 2010
17 Desember
2010

R. Anggaran
Rp 500.000
Rp 8.000.000
Rp 1.500.000
Rp 4.000.000
Rp 8.000.000
Rp
22.000.000

5.2 Organisasi Pemasaran

Untuk setiap perencanaan pemasaran semua manajer serta direktur


perusahaan ikut berperan serta menyumbangkan ide. Namun dalam
pengawasannya akan dipimpin langsung oleh Manajer Pemasaran Nordic

17

yaitu Lucky Ari Sudrajat yang sekaligus bertanggung jawab atas semua
kegiatan pemasaran.

5.3 Perencanaan Darurat

Kesulitan dan Resiko


Sebagai pemain baru Nordic menghadapi tantangan yang berat

dalam mengenalkan produk sekaligus brand nya.


Adanya pesaing yang mengikuti konsep Nordic yang sedang menjadi
trend.

Resiko Terburuk

Pasar tidak antusias terhadap konsep yang Nordic tawarkan


Adanya pemain besar di industri baju Yogyakarta yang terlebih dahulu
mengambil konsep Nordic.

18

Anda mungkin juga menyukai