Anda di halaman 1dari 26

Tugas Besar Estimasi Biaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Rumah merupakan kenutuhan dasar manusia yang tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan setelah pangan dan pakaian. Fungsi utama rumah adalah sebagai tempat tinggal
atau hunian dan sebagai temapt untuk pembinaan keluarga. Rumah juga berfungsi sebagai
tempat berlindung dari iklm dan tempat menjaga kesehatan keluarga.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan temapt tinggal juga
meningkat. Banyaknya pembangunan rumah saat ini, baik yang dibangun sendiri, pemerintah,
maupun swasta harus diperhitungkan dengan baik. Seperti dampak lingkungan, dampak
kesehatan, sehingga memberi kenyamanan bagi penghuninya.
Selain perencanaan rumah yang memenuhi standar teknis, hal lain yang penting dlam
pembangunan rumah tinggal yaitu Perencanaan Anggaran Biaya (RAB). Dengan adanya
perencanaan anggaran biaya, dapat mengatur biaya yang keluar sehingga dapat menghemat
biaya, dengan tidak membeli bahan dan material secara berlebihan.
Pada tugas desain ini, penulis ingin menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
rumah tempat tinggal luas bangunan 351 m2 berlatai dua. Penulis menghitung RAB rumah
tempat tinggal dua lantai yaitu untuk mengurangi penggunaan lahan sehingga lahan yang
tersisa bisa dimanfaatkan untuk taman dan hlaman, yang dapat membuat rumah kelihatan asri.
1.2

Perumusan dan Batasan Masalah


Banyaknya pembangunan rumah pada saat ini hendaknya ada ketelitian dalam

perencanaan dan pembangunannya sehingga dapat lebih menghemat biaya yang dibutuhkan.
Karena itu, perlu merencanakan rumah tinggal yang sesuai dengan persyaratan teknis serta
menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunannya.
Batasan masalah antara lain sebagai berikut :
1. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat teknis.
2. Menghitung volume pekerjaan.
3. Membuat Rencan Anggaran Biaya (RAB).

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari estimasi biaya adalah :


1. Dapat merencanakan rumah tempat tinggal luas banggunan 340 m 2 yang merupakan
banggunan berlantai dua.
2. Membuat Rencana AnggaranBiaya (RAB) rumah tinggal luas Banggunan 340 m2.
1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam menghitung estimasi biaya adalah :


1.

Untuk memperdalam teori tentang perhitungan anggaran biaya suatu rumah tinggal, yang
diperoleh selama di bangku kuliah.

2.

Sebagai sumbangan pemikiran terhadap berbagai pihak untuk menghitung anggaran biaya
suatu rumah tinggal.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Pengertian Umum dan Unsur-Unsur Perencanaan Rumah Tinggal


2.1.1 Pengertian Rumah
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembinaan keluarga, tempat berlindung dari iklim dan tempat menjaga kesehatan keluarga.
2.1.2 Fungsi Bangunan / Rumah
Menurut (Surowiyono Tutu TW, 2002) fungsi rumah tinggal adalah sebagai tempat
berlindung dari kepanasan dan tempat berlindung dari binatang buas. Selain untuk hal tersebut
juga sebagai tempat beristirahat, membina individu atau keluarga, tempat bekerja, dan
lambang sosial.
2.1.3 Persyaratan-Persyaratan Ruangan
Pada dasarnya suatu rumah tinggal merupakan kesatuan yang terpadu berbagai ruang
engan fungsi dan sifat yang berbeda-beda. Dalam penyusunan rangkaian ruangan yang
memiliki fungsi dan sifat yang berbeda-beda sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu,
diperlukan organisasi ruang yang baik.
Menyusun struktur organisasi ruang yang baik dan benar tidak terlepas dari faktorfaktor berikut :
Fungsi dan Sifat Dasar Setiap Ruangan
Dari segi fungsi, sebuah rumah tinggal mempunyai tiga fungsi umum yang selanjutnya
dibagi atas beberapa bagian :
1)

Bagian yang dipakai bersama


Pada rumah yang besar, setiap ruangan dapat dibuat secara terpisah satu persatu

menurut fungsi dan sifat khususnya. Tetapi pada rumah kecil, satu ruang dapat berfungsi
ganda asalkan kombinasi fungsi ruang tersebut masih merupakan satu kelompok ruang (area)
sejenis dan sifat dasar masing-masing ruang terlampau berbeda.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Yang termasuk bagian yang dipakai bersama diantaranya adalah :
a.

Ruang tamu
Fungsi ruang tamu adalah sebagai tempat untuk menerima tamu. Karena fungsinya untuk
menerima tamu, maka ruang tamu direncanakan mampu menampung interior tamu
seperti kursi tamu, almari fan sebagainya.

b.

Teras
Teras merupakan ruang transisi antara ruang luar dan ruang dalam. Fungsi teras depan
lebih ditekankan pada segi estetika dan lebih ditujukan sebagai welcome area bagi tamu.
Sedangkan teras samping atau belakang lebih bersifat privat dan fungsional, karena lebih
diarahkan untuk dapat menampung kegiatan keluraga atau sebagai media menyalurkan
hobi.

c.

Ruang makan
Fungsi poko ruang makan adalah tempat makan pemilik rumah yang digunakan secara
rutin setiap hari. Bentuk dan ukuran ruang makan sedapat mungkin direncanakan dapat
menampung minimal seluruh jumlah anggota keluarga dan direncanakan dekat dengan
dapur.

d.

Ruang keluarga
Ruang keluarga berfungsi sebagai ruang santai keluarga misalnya untuk menonton TV,
mendengarkan musik dan lain-lain.

2)

Bagian pribadi (privacy area)


Yang dimaksud area pribadi adalah area yang digunakan untuk beristirahat penuh

(tidur) dan melakukan kegiatan yang bersifat tertutup. Area pribadi terdiri dari kamar tidur
dan ruang belajar atau ruang kerja.
3)

Area pelayanan (serving area)


Area pelayanan adalah area pelengkap untuk pelayanan yang dibutuhkan dalam suatu

rumah. Ruang-ruang yang termasuk dalam kelompok area pelayanan adalah:


a.

Ruang dapur
Fungsi pokok dapur adalah sebagai tempat untuk mempersiapkan makanan dan minuman.

b.

Garasi
Fungsi utama garasi adalah sebagai tempat penyimpanankendaraan bermotor.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


c.

Tempat jemur dan cuci


Tempat jemur dan cuci merupakan kebutuhan ruang yang harus memiliki oleh setiap
rumah, karena kedua ruang tersebut tidak terlepas dengan runtinitas yang dilakukan oleh
pemilik rumah untuk mencuci pakaian maupu peralatan rumah tangga lainnya. Ruang
cuci sedapat mungkin diletakan dekat dengan jemuran dan sebagai ruang transisi antara
ruang dalam dan ruang luar sehingga menghindari basah pada permukaan dapur dan
ruangan lainnya saat menggangkut pakaian dan peralatan rumah tangga lainnya sesudah
dicuci.

Prinsip Penetapan Jumlah dan Ukuran Ruangan


Dalam menetapkan jumlah dan ukuran ruang terlebih dahulu dilakukan inventarisasi
atas hal-hal berikut ini :
1) Jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga dapat digunakan untuk menetapkan jumlah dan ukuran
ruang. Akan tetapi untuk menetapkan jumlah dan ukuran ruang yang tepat (efisien) perlu
dilihat susunan keluarga itu sendiri. Misalnya jumlah anak laki-laki, jumalh anak perempuan,
orang tua dan lain-lain. Sebab masing-masing memerlukan bentuk atau ukuran tertentu.
2) Adat dan kebiasaan
Jika adat dan kebiasaan keluarga tidak terpenuhi, maka rumah kurang lengkap dan
menyenagkan. Kadang-kadang kebiasaan bertalian erat dengan profesi kepala keluarga yang
bersangkutan.
3) Hobi dan selera
Hobi bukanlah kebutuhan pokok. Maka itu tidak mutlak harus dibuat ruangan untuk
kegiatan hobi. Tetapi jika mungkin dibuat ruang untuk menampung hobi tentu lebih baik.
4) Ukuran tanah dan dana yang tersedia
Ukuran tanah dan dana yang tersedia merupakan unsur yang sangat mempengaruhi
bentuk, ukuran, dan jumlah ruang yang dapat dibangun. Dengan ukuran tanah dan dana yang
besar tentu saja memungkinkan perencanaan ruang lebih luas baik dalam bentuk, ukuran dan
jumlah ruangan. Jika ukuran tanah dan dana terbatas, tidak berarti bangunan yang
direncanakan pasti kurang baik, kurang indah dan kurang menyenangkan. Walaupun ukuran
tanah dan dana terbatas, tetapi jika perancanaan dilaksanakan dengan benar akan terwujud
rumah yang cukup baik dan memenuhi persyaratan.
5) Teknis penyusun organisasi ruang

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Organisasi ruangan adalah hal yang penting untuk menjalani hubungan ruangan yang
serasi/terpadu. Mengigat rumah merupakan suatu kesatuan dari berbagai jenis, bentuk dan
ukuran ruang dengan fungsi dan sifat yang berbeda-beda.
2.2

Rencana Anggaran Biaya


Perencanaan bangunan adalah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan

faedah dalam penggunaannya (J.A. Mukomoko, 1982). Rencana Anggaran Biaya (RAB)
suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah
serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek
tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang harus dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda
di masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Biaya (anggara) adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan harga
satuan pekerjaan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan sebagai berikut :
RAB = (Volume x Harga satuan pekerjaan)
Dalam menyusun anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
2.2.1 Anggaran Biaya Sementara
Anggaran biaya sementara juga dinamakan sebagai rencana anggaran biaya kasar atau
taksiran. Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan haraga satuan
tiap meter persegi (m2) luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai sebagai pedoman terhadap
anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun
tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
2.2.2 Anggaran Biaya Teliti
Anggaran biaya teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung
dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran
biaya. Pada anggaran biaya, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap lantai
(m2). Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan teliti, berdasarkan atau
didukung oleh :
a.

Bestek
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.

b.

Gambar bestek
Gunanya untuk menentukan atau menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan.

c.

Harga satuan pekerjaan

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungn analisa SK
SNI.
2.3

Langkah-Langkah Perhitungan Biaya Rumah Tinggal


2.3.1 Daftar Analisa
Daftar analisa merupakan perumusan atau pedoman untuk menetapkan harga san upah

dari masing-masing bagian pekerjaan dalam bentuk satuan. Dapat dipakai untuk menghitung
kebutuhan bahan bangunan yang akan digunakan untuk keperluan pekerjaan. Harga satuan
pekerjaan dapat dibagi dalam harga satuan bahan dan harga satuan upah, sehingga dalam
anggaran biaya dapat dilihat perbadingannya.
Kuantitas atau koefisien yang terdapat dalam daftar analisa terdiri dari dua kelompok yaitu :
a.

Kuantitas satuan untuk bahan


Kegunaanya untuk kalkulasi biaya bahan yang diperlukan.

b.

Kuantitas satuan pekerja


Kegunaanya untuk menghitung jumlah upah yang mengerjakan.
Cara penggunannya adalah angka analisa / koefisien dikalikan dengan harga bahan

atau harga upah setempat, maka didapatlah harga satuan pekerjaan.


Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaa ialah menghitung banyaknya atau
volume masing-masing bahan serta besarnya biaya yang dibutuhkan.

Sedangkan yang

dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya tenaga kerja
yang diperlukan, serta besarnya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
2.3.2 Volume atau Kubikasi Pekerjaan
Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan
dalam satu satuan. Volume disebut juga sebagai kubikasi pekerjaan. Dengan kata lain volume
suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya) melainkan jumlah volume
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Sedangkan yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan ialah menguraikan secara
rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan berarti menghitung besar
volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.
Cara menghitung volume tiap-tiap pekerjaan adalah sebgai berikut :
a.

Pekerjaan persiapan

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


1.

Menyiapkan tanah untuk bangunan termasuk menebang pohon, membersihkan dan


meratakan tanah dihitung dalam m2.

2.

Pembuatan bouwplank diukur dalam satuan m1.

b.

Pekerjaan tanah

1.

Galian tanah untuk pondasi dihitung dalam satuan m3.


Cara menghitung : Penampang galian x Jumlah panjang pondasi (as ke as)

2.

Pekerjaan timbunan dalam satuan m3.


Cara menghitung : 2/3 Galian tanah

c.

Pekerjaan pasangan dan plesteran

1.

Pondasi batu bata dalam satuan m3.


Cara menghitung : Luas penampang x Panjang pondasi (P x L x T).

2.

Tembok atau dinding dalam satuan m3.


Cara menghitung : Luas bidang tembok x Tebal

Untuk luas bidang tembok :


(Jumlah panjang x Tinggi tembok) Jumlah luas kusen pintu/jendela/ventilasi
3.

Pekerjaan beton dan beton bertulang dalam satuan m3.


Cara menghitung : Panjang x Lebar x Tinggi

4.

Plesteran dalam satuan m2.


Cara menghitung : 2 x Panjang x Lebar (2 disini adalah bidang plesteran luar dan dalam)

d.

Pekerjaan kayu

1.

Kozen pintu dan jendela dalam satuan m3.


Cara menghitung : Luas penampang kayu x Jumlah panjang.

2.

Daun pintu dan jendela dalam satuan m2.


Cara menghitung : Lebar x Tinggi jendela atau daun pintu

3.

Kuda-kuda dalam satuan m3.


Cara menghitung : Penampang x Jumlah panjang
Sebuah kuda-kuda terdiri dari makelar, kaki kuda-kuda, balok tarik, gapit, skor

tegak/miring dan sebagainya.


4.

Rangka plafond dihitung dalam satuan m2 dan piri-piri dihitung dalam satuan m2.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya

e.

Pekerjaan atap
Cara menghitung : Sesuai dengan bentuk atap (satuan yang diguanakan m2)
Bidang segiempat = Panjang x lebar
Bidang segitiga = Alas x Tinggi
Bidang trapesium = Jumlah sisi sejajar x Tinggi

f.

Pekerjaan lantai

1.

Urungan pasir bawah pondasi setebal yang telah ditentukan dalam gambar bestek
dihitung dalam saatuan m3.
Cara menghitung : Panjang x Lebar x Tebal pasir

2.

Lantai keramik dihitung dalam satuan m2.


Cara menghitung : Panjang x lebar

g.

Pekerjaan pengecetan
Pekerjaan pengecetan adalah mengecet segala kayu yang terlihat / terketam dihitung

berdasarkan satuan luas.


Untuk kozen = (Ketiga sisi : Empat sisi penampang) x Panjang kozen
Untuk dinding dihitung berdasarkan satuan luas = Panjang x Tinggi dinding
h.

Pekerjaan gantungan dan kunci

1.

Pemasangan kaca jendela dan pintu dihitung dalam satuan m2.

Volume = Panjang x Lebar dihitung kaca yang masuk kedalam kozen atau rangkanya.
2.

Engsel pintu dan jendela dihitung jumlah pemakaian yang dibutuhkan dengan satuan
buah.

3.

Kunci tanam dihitung pemakaian dan merek yang digunakan.

4.

Grendel dan hak angin dihitung berapa kebutuhannya.

i.

Pekerjaan instalasi listrik dan air


Pada instalasi listrik biaya dihitung jumlah titik lampu ditambah stop kontak yang

dipakai dan dikalikan dengan biaya pertitik, tidak termasuk biaya bola lampu.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Pada instalasi air biaya dihitung jumlah panjang pipa air bersih, pipa air kotor dan pipa
ke septictank ditambah dengan jumlah klosed, kran air dan alat sanitasi lainnya yang
digunakan.
j.

Pekerjaan lain-lain

1.

Besi angker, baut mur dihitung dan ditaksir dalam satuan kilogram atau buah.

2.

Pembersihan lokasi taksir.


2.3.3 Harga Satuan Pekerjaan
Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah

tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan dapat dipasaran dibuat dalam satu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Harga upah didapat di lokasi proyek yang
dibangun yaitu upah setempat dan dibuat dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga
satuan upah.
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya bangunan
yaitu haraga satuan bahan, harga satuan upah dan harga satuan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya
atau volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Berikut skema
dari harga satuan pekerjaan :
Haraga Satuan
Bahan

Bahan

Analisa Bahan
Harga Satuan
Pekerjaan
Harga Satuan
Upah
Analisa Bahan

2.4

Pedoman Pelaksanaan
2.4.1 Bestek

Kelompok 6

Upah

Tugas Besar Estimasi Biaya


Bestek berasal dari bahasa Belanda yang bearti peraturan dan syarat-syarat
pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Jadi, bestek adalah suatu peraturan yang
mengikat diuraikan sedimikan rupa, terinci jelas dan mudah dipahami. Pada umunya besek
dibagi tiga bagian antara lain :
a.

Peraturan umum

b.

Peraturan administrasi

c.

Peraturan dan syarat-syarat teknis


2.4.2 Gambar Bestek
Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok atau tolak ukur baik dalam

menentukan kualitas dan skop pekerjaan maupun dalam menyusun rencana anggaran biaya.
Gambar bestek terdiri dari :
1.

Gambar situasi PU 1 : 200 atau 1 : 500 terdiri dari :

a.

Rencana letak bangunan

b.

Rencana halaman

c.

Rencana jalan dan pagar

d.

Rencana saluran pembuangan air hujan

e.

Rencana garis batas tanah

2.

Gambar denah PU 1 : 100


Gambar denah melukiskan gambar tapak setinggi 1,00 m dari lantai. Hingga gambar

pintu dan jendela terlihat dengan jelas sedangkan gambar penerangan atas (bovenlich)
digambar dengan garis putus-putus. Pada denah juga digambar garis atap dengan garis putusputus lebih awal dan jelas sesuai dengan bentuk atap. Lantai gedung induk dengan dua (peil)
ditandai dengan 0,00. Gambar kolom (tiang) dan beton dibedakan dari pasangan tembok.
3.

Gambar potongan PU 1 : 100

Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluannya.
Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu konstruksi pada gambar potongan harus
tercantum duga (peil) dari lantai. Misalnya dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu,
tinggi langit-langit, tinggi bangunan, nok reng balok atau muurplat.
4.

Gambar tampak (pandangan) PU 1 : 100

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Pada gambar tampak tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun tinggi
bangunan. Gambar tampak lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan perencanaan.
5.

Gambar konstruksi PU 1 : 20 atau 1 : 50


Gambar konstruksi lengkap dengan ukuran-ukuran terdiri dari :

a.

Gambar rencana pondasi

b.

Gambar konstruksi beton bertulang

c.

Gambar konstruksi kayu

6.

Gambar rencana atap PU 1 : 15


Gambar rencana atap menggambarkan bentuk konstuksi rencana atap lengkap dengan

kuda- kuda, nok gording, muurplat atau reng balok, talang air, usuk atau kasaau dan
konstruksi penahan dengan jelas.
7.

Gambar rencana plafond PU 1 : 150


Gambar rencana plafond menggambarkan bentuk plafond, rangka plafond, dan tinggi

plafond dari permukaan lantai yang diberi tanda (+).


8.

Gambar pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari :

a.

Gambar instalasi listrik

b.

Gambar sanitasi

c.

Gambar saluran pembangunan air kotor

d.

Gambar saluran pembuangan air hujan


2.4.3 Rencana Kerja Syarat-syarat Teknis
Rencana kerja dan syarat-syarat teknis merupakan bagian dari bestek. Disini penulis

akan membatasi pada pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat teknis yaitu menjelaskan hal
yang berkaitan pada teknisnya saja. Rencana kerja dan syarat-syarat teknis penulis bahas pada
bab IV kertas karya ini.

BAB III
DATA PERENCANAAN

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Rumah yang akan direncanakan adalah :
1.

Tipe

: 150 / 350 m2

2.

Luas tanah

: 351 m2

3.

Jumlah lantai

: 2 lantai

4.

Jumlah kamar

: 5 kamar

5.

Ruangan

:-

Kelompok 6

Ruang tamu

Ruang keluarga

Ruang makan

Ruang funtry

Ruang baca

Ruang santai

Balkon

Tugas Besar Estimasi Biaya


300

450

150

300

100

650

700
Taman

150

Teras
Km/Wc

300

400
Fantry
R. Keluarga

350

Teras
R. Makan
Km/Wc

150
27.00

Nk

K. Tidur
Anak

400

400
R. Tamu

K. Tidur
Pembantu

100

100
200

200

Teras

Car Port

Taman

650

650

300

300

300

200

200

1300

Gambar 1. Denah Lantai 1

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya

100 200 150 150

300

Balkon

150

200

150

Km/Wc
R. Baca

400

Tn

350

VOID
R. Santai

250

400

K. Tidur
Anak

K. Tidur
Anak

300

100

300

150 150 200

Gambar 2. Denah Lantai 2

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


BAB IV
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA
4.1

Perencanaan Rumah
Perencanaan rumah tempat tinggal ini merupakan bangunan berlantai dua, yang

memiliki beberapa ruangan diantaranya teras, ruang makan, ruang kerja, ruang sholat, ruang
tamu, ruang keluarga, ruang santai, WC, kamar tidur, gudang, dan dapur.
Pada bangunan ini, dapur dan ruang makan didesain menyatu untuk memberikan
kemudahan dalam berlalu lintas. Keistimewaan berikutnya adalah 5 kamar tidur yang cukup
luas dengan demikian ruang tidur bisa menjadi tempat beraktivitas yang menyenagkan.
Pada bagian depan rumah terdapat teras yang berfungsi untuk bersantai. Bentuk atap
bangunan ini berbentuk persegi panjang yang mengunakan bahan atap genteng metal. Rumah
ini dilengkapi dengan sanitasi yang baik. Rumah ini juga dilengkapi dengan saluran keliling
sebagai tempat pembuangan air kotor dan air hujan.
Gambar rencana teras, ruang makan, ruang baca, ruang tamu, ruang keluarga, ruang
fantry, ruang santai, dan dapur. Gambar tersebut dapat dilihat pada lampiran.
4.2
1.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis


Pekerjaan Persiapan
a. Sebelum melakukan pekerjaan fisik, harus dipersiapkan jalan ke lokasi proyek untuk
mempermudah pemasukan bahan bangunan ke lokasi proyek / pekerjaan.
b. Sebelum di mulai pekerjaan fisik, terlebih dahulu lokasi harus dibersihkan dari
semak-semak dan pohon-pohon yang akan menggangu kelancaran pekerjaan.
c. Pemebersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan ukuran areal yang akan ditetapkan
dalam gambar atau ditentukan oleh pengawas. Semua lokasi proyek harus bersih dan
bekas-bekas pembuangan sampah.
d. Sebelum memulai pelaksaan pekerjaan, maka pemborong / pemilik bangunan harus
terlebih dahulu merundingkan pembagian halaman kerja untuk tempat mendirikan
gudang dan los kerja tempat penimbunan bahan dan sebagainya.
e. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di lokasi, maka pemborong / pemilik
bangunan dengan biaya sendiri harus menyediakan gudang tempat penyimpanan
bahan dan alat serta los kerja.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


f. Gudang dan los kerja dapat di bongkar setelah pekerjaan selesai 100% dan
pembongkaran mendapat izin dari pemilik bangunan tersebut.
g. Pekerjaan pemasangan bouwplank
-

Pemasangan bouwwplank (pematokan) dilaksanakan bersama-sama pemilik


proyek dan pengawas serta kepala tukang.

Pematokan harus dilaksanakan dengan memakai alat ukur yang sesuai dengan
kebutuhan, peil lantai + 0,00 adalah 30 cm dari muka halaman yang tertinggi dari
bangunan.

Pasang bouwplank dilaksanakan 150 cm dari sisi bangunan

Peil + 0,00 dibuat dari patok kayu 5/7 yang ditanam dalam tanah, telah ditentukan
pada waktu pematokan.

2.

Pekerjaan Pondasi
a. Sebelum dimulai pekerjaan pondasi, maka semua lubang untuk pondasi harus
mendapat persetujuan dari pemilik bangunan mengenai ketepatan ukuran dan
bentuknya.
b. Dasar galian pondasi diberi lapisan pasir setebal 8 cm padat, memadatkannya tidak
boleh disiram dengan air.
c. Cor lantai kerja 1 pc : 3 ps : 5 kr. Tebal 5 cm.
d. Sistem pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah
-

Pondasi telapak beton bertulang bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar
rencana.

Pondasimenerus dari batu campuran 1 pc : 3 ps, ukuran harus sesuai dengan


gambar rencana

Balok sloof beton bertulang yang menghubungkan antara dua pondasi telapak,
bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

3.

Pekerjaan Struktur Beton


a. Rangka bangunan dipakai kolom induk dan kolom praktis dimensi sesuai gambar.
Untuk ukuran dan bentuk pembesian sesuai gambar dan terpasang baik pada waktu
pengecoran.
b. Balok lantai terdiri dari balok induk, yaitu balok yang membentang diantara dua
kolom betuk ukuran maupun pembesiannya sesuai gambar.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


c. Pekerjaan ring balok
-

Diameter besi dan bentuk penulangan harus sesuai dengan gambar rencana /
detail.

4.

Tinggi dan lebar ring balok sesuai dengan ukuran gambar rencana.

Cor ring balok dengan perbandingan 1 pc : 3 ps : 5 kr.

Pekerjaan Dinding
a. Batu bata yang digunakan dari daerah asal dengan kualitas baik.
b. Pasangan batu bata seluruh dinding di atas sloof setinggi 30 cm dipasang dengan
adukan spesi 1 pc : 2 ps (trasram). Untuk kamar mandi, tinggi trasram 1,5 m.
c. Pasangan batu bata diatas ketinggian 30 cm sampai ring balok menggunakan adukan
spesi 1 pc : 4 ps.
d. Pasangan batu bata padadinding harus dipasang dengan sebaik-baiknya. Pasangan
harus rapi, pasangan batu bata yang tidak rata harus dibongkar.

5.

Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela


a. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu kemper atau sejenisnya dengan ukuran yang
disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Pemasangan kusen harus benar-benar waterpass dan tegak lurus.
c. Pemasangan vebtilasi atau lubang angin yang digunakan adalah dari kayu kemper
atau sejenisnya.
d. Pemasangan yang tidak waterpass atau tegak lurus harus dibongkar dan diperbaiki.
e. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.
f. Kaca jendela dan kaca mati menggunakan kaca setebal 5 mm.

6.

Pekerjaan Plesteran
a. Sebelum memulai pekerjaan plesteran, semua pipa untuk instalasi listrik atau instalasi
air yang akan terpasang atau tertanam dalam dinding harus sudah tertanam dengan
baik.
b. Permukaan dinding batu bata yang akan diplester disiram dengan air sampai jenuh.
c. Pondasi menerus batu bata diplester campuran 1 pc : 3 ps.
d. Dinding batu bata luar dan dalam ketinggian ukuran dari 30 cm di plester dengan
adukan 1 pc : 2 ps (trastam).

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


e. Dinding batu bata dalam dan luar dalam ketinggian di atas 30 cm di plester dengan
adukan 1 pc : 4 ps.
f. Dinding kamar KM/WC setinggi 150 cm dari lantai dipasang keramik ukuran 20x20
dengan masterina atau sejenisnya.
7.

Pekerjaan Rangka Atap


a. Rangka atap berupa kuda-kuda, balok gording, kasau, reng dan lain-lain dibuat dari
kayu meranti atau kayu kelas II berkualitas baik, tua dan kering.
b. Pembuatan kuda-kuda untuk ketetapan bentuk ukuran harus memperlihatkan gambar
detail kuda-kuda.
c. Hubungan antar kuda-kuda diperkuat dengan menggunakanklos dan jarak antara
gording disesuaikan dengan gambar detail.
d. Perletakan gording harus diperkuat dengan menggunakan klos dan jarak antara
gording disesuaikan dengan gamabr detail.
e. Diatas gording dipasang kasau kayu, diatas kasau dipasang kayu reng sebagai tempat
perletakan atap. Ukuran dan jarak disesuaikan dengan gambar rencana.
f. Padapucuk kuda-kuda diberi nok gording dan kemudian dipasang papan ruiter atau
papan perabung ukuran 2/20 cm sebagai lapisan pemasagan perabung.
g. Pekerjaan lisplank.
-

Lipslank menggunakan lipslank beton campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr.

Pemasangan lipslank harus benar-benar lurus dan rapi.

h. Seluruh permukaan kayu kuda-kuda, gording dan skor angin, balok bubung, kayu
kasau, kayu reng diberi residu dengan baik dan rata terlebih dahulu sebelum ditutup
dengan atap.
i.
8.

Sambungan diberi baut penguat dan plat.

Pekerjaan Penutup Atap


a. Atap yang digunakan adlah atap genteng metal super steel setera multi roof tebal 0.2
mm.
b. Pemasangan atap genteng metal harus dilaksanakan dengan baik dan rapi. Dipasang
dengan menggunakan paku atap yang berkualitas baik.
c. Rabung atau jurai atap dipasang rabung atau jurai genteng metal.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


d. Atap, rabung, dan nok pinggir merupakan genteng metal setara multi roof dengan
ketebalan 0.2 mm.
9.

Pekerjaan Plafond
a. Untuk rangka dipakai triplek 4 mm.
b. Pemasangan rangka plafond sesuai dengan pembagi plafond.
c. Ketinggian pemasangan rangka plafond sesuai dengan balok penggantung 5/7 cm
yang kuat.
d. Penutup plafond pada talang lipslank menggunakan piri-piri, dipakai kayu 2/10 cm
sejenis meranti.

10. Pekerjaan Lantai


a. Sebelum pemasangan lantai dasar dimulai terlebih dahulu dilakukan penimbunan
tanah urug padat pada seluruh luasan lantai ruangan, pemadatan tidak boleh disiram
dengan air. Pemadatan dilakukan dengan cara menumbuk mekanik atau stamper.
b. Diatas tanah timbun yang telah dipadatkan diberi lapisan pasir setebal 5 cm,
pemadatan pasir disiram dengan air.
c. Setelah urungan pasir diberi coran beton campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr setebal 10 cm.
d. Bahan lantai yang digunakan adalah :
-

Untuk seluruh lantai ruangan dipakai keramik 40x40 cm setara masterina.

Untuk lantai KM/WC dipakai keramik 20x20 cm setara masterina.

11. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung


a. Pemasangan kunci tanam harus dikerjakan dengan teliti, sehingga menghasilkan suatu
pekerjaan yang baik dan memuaskan.
b. Setiap daun pintu dipasang 2 buah engsel, 2 buah grendel, sedangkan pada jendela
kaca setiap daun pintu dipasang 2 buah engse, 2 buah grendel, 2 buah hakangin dan 1
buah tangan-tangan.
12. Pekerjaan Sanitasi dan Septic Tank
a. Pemasangan pipa air bersih, instalasi air kotor harus sesuai dengan gambar rencana.
b. Instalasi air bersih
-

Saluran air bersih untuk diluar bangunan dipakai pipa PVC 3/4 pemasangan
tertanam didalam tanah.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


-

Saluran air bersih untuk didalam ruangan dipakai pipa PVC 3/4 pemasangan
tertanam pada dinding.

Penyambungan pipa menggunkan soket untuk sambungan lurus dan elbow untuk
pembelokan, penyambungan harus kuat dan tidak bocor.

Titik instalasi air bersih dianggap selesai setelah diadakan pengujian seluruh
instalasi.

c. Instalasi air kotor


-

Air kotor dari klosed dialirkan ke bak control dengan menggunakan pipa PVC 4
, tebal 3mm dan dari bak kontrol ke septicktank dengan menggunakan pipa yang
sama.

Baikpipa air kotor maupun airbersih yang lewat dari lantai II kelantai I dapat
ditempatkan pada jalur pipa berupa saf pasangan bata dan bagian luarnya diplester
seperti pasangan dinding.

d. Instalasi air buangan atau air hujan


-

Air hujan dari atap dialirkan menggunakan pipa PVC 2,5 yang ditanamkan
didalam kolom.

Air buangan dari dapur dialirkan menggunakan pipa PVC 2,5 yang dipasang
dinding bagian luar.

Air buangan dari kamar mandi dialirkan menggunakan pipa PVC 2,5 yang
dipasang sesuai dengan gambar rencana.

Semua air buangan dan air hujan dialirkan ke parit.

e. Septik tank
-

Ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan gambar detail persapan.

Adukan untuk batu bata, raben dan plesteran dinding menggunakan adukan 1 ; 2
(kedap air).

f. Peresapan
-

Ukuran dan bentuknya lapisan sesuai gambar detail resapan.

Air kotor dari septic tank di alirkan keperesapan dengan menggunakan pipa PVC
4 tebal 3mm.

g. Alat-alat sanitasi yang digunakan antara lain


-

Klosed duduk porselin

Wastafel porselin

bak air fiber

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


-

Floor drain

13. Pekerjaan Listrik


a. Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 volt, pemasangan harus memakai
Biro Instalator yang sudah diakui atau mendapat izin dari Perusahaan Listrik Negara
setempat.
b. Jumlah titk lampu dan stop kontak maupun perletakannya sesuai dengan gambar
rencana.
c. Saklar dan stop kontak ditanamkan dalam tembok setingggi 150 cm dari lantai.
d. Semua amateur lampu dipasang menempel diluar plafond.
e. Pipa instalasi dan kabel listrik dipakai harus memenuhi panel penghubung.
f. Pada lantai dasar diberi panel box yang berfungsi sebagai panel penghubung dan
pembagi atau pendistribusian arus.
g. Bentuk letak disesuaikan dengan gambar rencana.
14. Pekerjaan Pengecatan dan sejenisnya
a. Pengecatan tembok
-

Sebelum pengecetan dimulai tembok yang akan dicat harus benar-benar kering.

Tembok yang akan dicat terlebih dahulu diberi lapisan pelamir hingga merata dan
kering, kemudian dihaluskan dengan amplas.

Setelah lapisan pelamir dihaluskan, permukaan tembok diberi lapisan cat dasar.

Setelah cat dasar mengering dilanjutkan dengan pengecatan kedua.

Semua bata dan pertisi gypsum dicat dengan cat air berkualitas baik.

b. Pengecatan kayu
-

Komponen-komponen bangunan yang dicat untuk pekerjaan kayu.

Semua kuda-kuda, rangka atap, rangka plafond diawetkan dengan residu


minimum dengan tiga kali saouan merata pada seluruh permukaan kayu.

Piri-piri dicat dengan minyak tiga kali sapu.

c. Proses pekerjaan pengecetan


-

Diratakan hingga lubang yang ada dan pertemuan kayu tertutup dengan rata dan
digosok samapi halus dengan amplas.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


-

Diberi cat finishing minimal tiga kali sapuan hingga merata dengan platone, dan
warna disesuai dengan keinginan pemilik atau gambar rencana.

15. Pekerjaan Pembersihan


a. Sesudah bagian dari gedung lengkap sesuai dengan spesifikasi gambar rencana dan
memenuhi syarat rencana teknis.
b. Lantai, cat, pekerjaan atap, parit, perataan tanah atau halaman dan seluruh kotoran
telah dibersihkan.
c. Setiap pintu dan jendela sudah dapat dibuka dengan baik.
d. Pekerjaan cat sudah selesai secara garis besar, yang tinggal hanya untuk
penyempurnaanya saja.
16. Pekerjaan Penutup
a. Meskipun dalam bestek ini uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan dengan
kata-kata yang harus disediakan oleh pemilik disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
ini, pekerjaan tersebut diatas tetap dianggap ada dan dimuat dalam bestek.
b. Pekerjaan yang akan nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini tetapi
tidak diuraikan atau dimuat dalam bestek ini tetapi diselenggarakan dan dilaksanakan.
Dianggap seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam bestek.
c. Pekerjaan penggantian terhadapa item jenis pekerjaan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari pemilik atau pengawas.
Untuk mendapatkan harga bahan bangunan dengan memperhitungkan anggaran biaya
teliti, maka yang perlu diketahui adalah
1. Bestek dan gambar bestek
Dari bestek dapat diketahui mengenai peraturan-peratuaran yang mengikat pada
proyek tersebut. Sedangkan gambar bestek dibutuhkan untuk dapat menghitung
volume atau kubikasi pekerjaan.
2. Volume kubikasi pekerjaan
Dari perhitungan volume dapat diketahui berapa banyak kebutuhan bahan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


3. Daftar harga bahan dan upah
Daftar harga bahan dan upah yang diperoleh dari menanyakan langsung atau
survey pasar pada toko-toko yang menjualnya.
4. Analisa harga satuan pekerjaan diperoleh dari menanyakan langsung atau survey
pasar pada toko-toko yang menjualnya.
5. Rencana anggaran biaya
Rencana anggaran biaya diperoleh dengan cara mengalikan daftar analisa
pekerjaaan dengan harga bahan dan upah.

6. Rekapitulasi pekerjaan
Rekapitulasi merupakan dari rencana anggran biaya tersebut.
7. Persentase bobot pekerjaan
Yaitu persentase pekerjaan yang diperoleh dengan cara

Dimana :
V

= Volume

HSP

= Harga Satuan Pekerjaan

HB

= Harga Bangunan

PBP

= Persentase Bobot Pekerjaan

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


Dari hasil perhitungan rencana anggaran biaya rumah sederhana dengan luas lantai 15
m2 didapatkan total biaya yaitu sebesar Rp 1.096.126,00 (Satu Milyar Sembilan Ratus Enam
Puluh Juta Seratus Dua Puluh Enam Ribu Rupiah.
5.2

Saran
Dalam perhitungan rencana anggaran biaya, faktor harga bahan dari toko rujukan

sangat menentukan nilai RAB. Untuk itu, sebaiknya dalam perencanaan rencana anggaran
biaya sebaiknya memiliki rujukan harga bahan dari beberapa toko agar kita bisa memilih
harga bahan yang murah. Supaya RAB kita dapat memiliki nilai yang paling optimal.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ibrahim, H. Bachtiar. 1993. Rencana dan Estimate Real Of Cost. Jakarta : Bumi
Aksara.

Kelompok 6

Tugas Besar Estimasi Biaya


2. 1983. Analisis BOW ( Analisa Upah dan Bahan). Bandung : M2S.
3. Analisa Satuan Upah dan Bahan (SK SNI 2002).
4. Analisa Satuan Upah dan Baha (SK SNI 2008).
5. SNI Bangunan Gedung, SNI 20DT 2091 0006-2007.

Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai