Puasa Makruh
1. Puasa sunat yang dilakukan seorang tamu tanpa seijin tuan rumah, atau tuan rumah melarangnya
berpuasa.
2. Puasa seorang anak (yang belum akil baligh) tanpa seijin ayahnya dan puasa itu akan membahayakan
dirinya.
3. Puasa seorang anak yang dilarang ayahnya berpuasa, walaupun puasanya itu tidak akan membahayakan
dirinya.
4. Puasa seorang anak yang dilarang ibunya berpuasa, walaupun jika puasa itu dilakukan tidak akan
membahayakan dirinya .
5. Puasa hari Arafah bagi orang yang bila ia berpuasa akan menyebabkan badannya lemah, sehingga tidak
mampu membaca doa
Mengganti puasa diluar bulan ramadhan selama 2 bulan berturut-turut, jika tidak mampu
Melatih Disiplin Waktu Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka
tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa.
Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk
mendapatkan rejeki (makanan).
2.
Keseimbangan dalam Hidup Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk
beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita
sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan
melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
3.
Mempererat Silaturahmi Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika
berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid,
memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang
dilaksanakan di Masjid.
4.
Lebih Perduli Pada Sesama Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika
berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid,
memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang
dilaksanakan di Masjid.
5.
Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat
menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa
berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi
kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
6.
Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong
orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di
jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah.
Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.
7.
Berhati-hati Dalam Berbuat Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain
menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan.
atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong,
memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
8.
Berlatih Lebih Tabah Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik
dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan
orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada
Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa.
9.
Melatih Hidup Sederhana Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja
kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan
bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
10. Melatih Untuk Bersyukur Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih
mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih
mensyukuri nikmat Allah SWT.
ZAKAT
Zakat (Bahasa Arab: transliterasi: Zakah) dalam segi istilah adalah harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya).Zakat dari segi bahasa berarti bersih,suci,subur,berkat dan
berkembang.Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Zakat merupakan rukun
ketiga darirukun Islam.
Zakat terbagi kepada dua macam :
1. Zakat Mal (harta); yaitu harta kekayaan seseorang atau badan hukum yang wajibdiberikan kepada orang yang
berhak menerimanya (mustahiq) setelah mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka
waktu tertentu pula.
2. Zakat Firtah (zakat badan ; yaitu zakat yang diwajibkan pada akhir puasa Ramadhanbagi setiap muslim, baik
anak kecil maupun orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
Sumber Zakat
Didalam al-quran, yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta benda atau kekayaan : QS:9.103. Jenis-jenis
kekayaan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Emas dan Perak.
b. Binatang Ternak.
c. Harta Perdagangan.
d. Hasil Tanaman dan Buah-buahan.
e. Harta Rikaz (Barang Galian) dan Madin.
f. Hasil Laut.
g. Harta Profesi.
h. Hasil Investas
Penerima Zakat Mal ini berdasarkan Alqur'an Surat At-Taubah : 60 terdiri dari 8 golongan :
1.
Fakir
2.
Miskin
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Para Musafir (yang kehabisan bekal dalam perjalanan tapi tidak berniat untuk bermaksiat)
ya
berangkat
menuju
Allah,
arafah
untuk
dengan
membaca
berhaji.
talbiah
untuk
menyatakan niat: Labbaik Allhumma labbaik, labbaik l syarka laka labbaik, inna al-hamda, wa nimata laka
wa
al-mulk,
syarka
laka Artinya: Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu; Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku
datang; Sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan adalah milik Engkau; tiada sekutu
bagi- Mu.
2. Wukuf di Arafah
Dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit fajar pada
hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Zulhijah. Saat wukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan,
yaitu: shalat jamak taqdim dan qashar zuhur-ashar, berdoa, berzikir bersama, membaca Al-Quran,
shalat jamak taqdim dan qashar maghrib-isya. 3. Mabt di Muzdalifah, Mekah Waktunya sesaat setelah tengah
malam sampai sebelum terbit fajar. Disini mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk
melempar jumrah di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju
Mina.Kemudian berhenti sebentar di masyar al-harm (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada
Allah SWT (QS 2: 198), dan mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah menyingsing.
4. Melontar jumrah aqabah
Dilakukan
di
bukit
Aqabah,
pada
tanggal
10
Zulhijah,
dengan
butir
salam)
dan melakukan tawaf. Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat
di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat sunah 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di
kompleks Masjidil Haram). Kemudian melakukan sai antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari Bukit Shafa
dan berakhir di Bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut
sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan,
sehingga
semuanya
kembali
halal
untuk
dilakukan.
Selanjutnya
kembali
ke
Mina
sebelum
selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah). Dengan selesainya melontar jumrah maka selesailah seluruh
rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah.
7. Tawaf ifdah
Bagi yang belum melaksanakan tawaf ifdah ketika berada di Mekah, maka harus melakukan tawaf ifdah dan
sai. Lalu melakukan tawaf wada sebelum meninggalkan Mekah untuk kembali pulang ke daerah asal.
Umroh adalah mengunjungi Ka'bah (biatullah) untuk melaksanakan serangkaian kegiatan ibadah
( thawaf, sa'i, tahallul ) dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam al-Qur'an maupun
sunnah Rasulillah SAW.
Mandi kemudian berpakain ihram di Miqot ( boleh juga dilakukan di pemondokkan sebelum berangkat
miqot )
Berpakain ihram sambil sholat sunnah ihram 2 rakaat, dianjurkan dalam sholat sunnah ihram (setelah
membaca al-fatihah ) membaca surat al-kafirun pada rakaat pertama dan membaca surah al-Ikhlas pada
rakaat kedua
Melafalzkan niat umroh minimal membaca " labbaikallahu umrotan " atau yang lengkap membaca "
nawaitul 'umrota wa ahromtu bihaa lillahi ta'aalaa
Selanjutnya seluruh jamaah menuju Mekkah dengan menempuh perjalanan sejauh 450 KM dengan
berpakain ihrom sambil membaca talbiah sebanyak-banyaknya sepanjang perjalanan sampai masuk ke kota
Mekkah
Sampai di pemondokkan menata barang bawaan dan jamaah tetap dengan berpakaian ihram
Selanjutnya menuju Masjidil haram dengan tetap berpakaian ihram dan diusahakn masuk Masjidil
harom melalui pintu Baabussalam. Melihat ka'bah dan melintas makam nabi Ibrahim sambil berdo'a,
kemudian langsung menuju rukun Hajar Aswad.
Melakukan thawaf, yaitu berjalan antara bukit Safa dan Marwa sebanyak 7 kali balikkan
Setelah selesai melakukan sa'i yang berakhir di bukit Marwa, melakukan Tahallul / menggunting
rambut minimal 3 helai rambut
Setelah itu selesailah kegiatan umroh, dan jamaah dihalalkan / dibebaskan dari larangan selama
melakukan ihram, boleh melepas pakaian ihram dan berganti dengan pakaian biasa.