LAPSUS
Fakultas Kedokteran
Mei 2016
Disusun oleh :
Oktafira Eka Anggirawati
Pembimbing :
dr. A. Fatimah Yuniasari
Supervisor :
Dr. dr. Sonny T. Lisal, SpKJ
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
NIM
JUDUL REFARAT
Pembimbing
LAPORAN KASUS
GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH (F41.1)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. J
Usia
: 49 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Pekerjaan
: IRT
Alamat
LAPORAN PSIKIATRIK
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis dari :
Nama
: Tn. B
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: Laki laki
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: SMA
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Jl. Kacong Dg.Lalang, Gowa
Hubungan dengan pasien
: Suami
I.
RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Gelisah
2. Riwayat Gangguan Sekarang
juga
takut
dengan
perkembangan
bahasa
dan
perkembangan
motorik
G. Situasi Sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama suami dan ke 5 anaknya. Hubungan
dengan istri saat ini baik.
STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a) Penampilan: Tampak seorang wanita memakai kaos lengan panjang
berwarna ungu, celana panjang kain berwarna ungu muda, jilbab ungu
muda, perawakan sesuai umur, perawatan diri baik
b) Kesadaran: Baik
c) Perilaku dan aktivitas psikomotor: Agak gelisah
d) Pembicaraan: Spontan, lancar, intonasi biasa.
e) Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif
2. Keadaan Afektif (Mood), Perasaan, Empati dan Perhatian
a) Mood: Cemas
b) Afek: Cemas
c) Empati: Dapat di rabarasakan
3. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: Sesuai dengan
tingkat pendidikan.
2. Daya konsentrasi: Baik
3. Orientasi
-
Waktu
Tempat
Orang
: Baik
: Baik
: Baik
4. Daya ingat:
- Jangka Panjang
: Baik
- Jangka Sedang
: Baik
- Jangka Pendek
: Baik
- Jangka Segera
: Baik
5. Pikiran abstrak
: Baik
6. Bakat kreatif
: Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik
4. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: Tidak di temukan
2. Ilusi
: Tidak di temukan
3. Depersonalisasi
: Tidak di temukan
4. Derealisasi
: Tidak di temukan
5. Proses Berpikir
1. Arus pikiran
a. Produktivitas
: Cukup
b. Kontinuitas
: Relevan, Koheren
c. Hendaya berbahasa
: Tidak ada
2. Isi pikiran
a. Pre-okupasi
: Tentang penyakitnya
: Tidak ada
6. Pengendalian Impuls
Baik
7. Daya Nilai
-
Norma sosial
: Baik
: Baik
Penilaian realitas
: Baik
8. Tilikan (Insight)
Derajat VI : pasien merasa dirinya sakit dan butuh pengobatan
9. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat di percaya
III.
ikterus, jantung paru abdomen dalam batas normal, ekstermitas atas bawah
tidak ada kelainan.
2. Status Neurologis
Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), kernigs sign (-), pupil bulat
isokor 2,5 mm / 2,5 mm, refleks cahaya (+/+), fungsi motorik dan sensorik
keempat ekstremitas dalam batas normal. Tidak ditemukan refleks patologis.
IV.
menjalar ke
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan status mental,
ditemukan adanya gejala klinis berupa cemas dan takut. Keadaan ini
menybabkan pasien dan keluarga merasa terganggu (distress), sehingga sulit
melakukan aktivitas seperti biasa (diability) oleh karena dapat digolongkan
sebagai Gangguan jiwa. Karena tidak ada hendaya berat dalam menilai
realita, sehingga pasien digolongkan dengan Gangguan Jiwa Non Psikotik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan status internus dan pemeriksaan neuro tidak
ditemukan kelainan organik sehingga dapat di kategorikan Gangguan Jiwa
Non Organik.
Pasien merasa cemas dan takut, susah tidur, sulit bernafas, gemetaran, dan
sulit konsentrasi sehingga pasien dapat digolongkan dalam gangguan
anxietas, pasien merasa cemas kurang lebih 3 tahun memberat 7 hari terakhir,
dan dirasakan hampir setiap hari, dan tidak terbatas dan menonjol, pada
situasi khusus tertentu saja (Free Floating) maka berdasarkan PPGDJ III
diagnosis Ganguan Anxietas Menyeluruh (F41.1).
Axis II
Pasien merupakan orang yang aktif dan mudah bergaul, namun belum cukup
informasi untuk menentukan keperibadian.
Axis III
Tidak di temukan adanya diagnosis
Axis IV
Stressor psikososial pasien adalah pasien takut jika penyakitnya membuatnya
meninggal
Axis V
GAF Scale 70-61 (Berupa gejala ringan dan menetap, distabilitas ringan
secara umum baik)
VI.
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Tidak di temukan adanya kelainan fisik yang bermakna, tapi
terdapat
Psikologik
Ditemukan adanya perasaan cemas sehingga pasien memerlukan psikoterapi
Sosial
Ditemukan adanya hendaya ringan dalam penggunaan waktu senggang maka
membutuhkan sosioterapi.
VII.
RENCANA TERAPI
-
Psikofarmakoterapi :
R/ Alprazolam 3x0,5mg
Psikoterapi Supportif :
Ventilasi : memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
lega.
Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
sehingga dapat membantu pasien dalam memahami penyakitnya dan
bagaimana cara menghadapinya dan menganjurkan untuk berobat
teratur.
Sugestif : Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya
akan hilang dengan meningkatkan motivasi diri pasien.
VIII.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Faktor pendukung:
-
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, menilai
efektivitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping yang tidak di
inginkan.
X.
DISKUSI
Gangguan Cemas menyeluruh (F41-1):
Anxietas merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai
dengan gejala somatic yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari
susunan saraf autonomic (SSA). Anxietas merupakan gejala yang umum
tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu fungsi empati pasien.
Ganggusan anxietas menyeluruh menurut Diagnostic dan Statistical Manual
of Mental Disorder (DSM IV) merupakan anxietas dan kekhawatiran yang
berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari
selama sedikitnya 6 bulan. Seperti pada kebanyakan gangguan jiwa,
Kecemasan (Khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit
konsentrasi dsb)
Ketegangan mototrik ( Gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat
santai),dan
Overaktivitas otonom (Kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebardebar, sesak nafas, keluhan lambung, kepala pusing, mulut kering dsb)
Pada pasien itu, menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan kecemasan
yang di tandai dengan rasa cemas, susah tidur, nafsu makan berkurang,
jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetaran. Gejala tersebut sudah
berlangsung selama kurang lebih 1 tahun yang hampir sepanjang hari dan
tidak terbatas atau menonjol pada situasi khusus tertentu saja (Free Floating
atau
mengambang)
sehingga
dapat
disimpulkan
pasien
mengalami
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III. Jakarta : PT. Nuh Raya: 2001
2. Kaplan, Harold I, Benjamin J, Shadock dan Jack A. Grebb. Buku Ajar
Psikiatri Klinis Ed.2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2014
AUTOANAMNESIS
Keterangan :
C: Pemeriksa (Dokter muda) P : Penderita
P: 49 tahun.
C: ibu tinggal dimana skarang?
P: di Jl. Kacong dok, di Gowa
C: Tinggal dengan siapa disitu?
P: Saya tinggal dengan suami dan 5 anak ku dok
C: Apa Pendidikan terakhirnya bu?
P: SMA dok
C: Pekerjaan nya apa skarang?
P: Saya IRT ji dok
C: ohh iyee bu, Jadi Apa keluhan nya, sampai ibu datang ke poli jiwa?
P: Begini dok, saya klo malam susah tidur dok, gelisah terus saya rasa dok.
C: Dari kapan ibu alami susah tidur?
P: kurang lebih 3 tahun yang lalu dok, tapi memberat sekitar 7 hari ini dok.
C: kira-kira menurut ibu, apa pemicu nya sampai ibu sulit tidur?
P: kadang ndak ada dok, tiba tiba muncul begitu. Kan saya sering keluar masuk
rumah sakit dok. Karena ini penyakitku
C: apa biasanya keluhannya ibu kalo masuk rumah sakit selain gelisah dan sulit
tidur ?
P: saya sering sesak napas tiba tiba dok, sampe gemetaran dan pusing
C: oiya, berarti ibu sudah sering konsumsi obat juga ya?
P: iya dok, tapi kayak ndak ada perubahan saya rasa. Makanya saya coba datang
kesini
C: oh begitu. apakah ibu memiliki masalah dengan keluarga?
P : tidak ada dok, sejauh ini hubungan saya dengan keluarga baik-baik saja dok.
C : apa yang dirasakan ibu apabila gejala nya timbul?
P: itu tadi dok, kalau saya sudah mulai khawatir, saya sering sakit kepala,
perasaan tidak enak, sesak nafas kadang sampe gemetaran dok.
C : Waktu-waktu kapan saja kekhawatiran nya paling sering muncul?
P : Hampir setiap hari dok, tidak hanya di malam hari. Kadang-kadang juga siang
hari dok. Kadang kalo ingat anakku, sama ingat ini penyakitku. Saya takut
mati begitu dok. Jadi karena ini semua, saya tidak bisa konsentrasi dan fokus
kalo sedang ada yang saya kerja
C : Hanya itu saja bu?
P: Iyaa dok, hanya itu saja
A: ohh iyaa, Terima kasih bu, untuk pemeriksaan lanjutan nya, saya serahkan ke
dokter spesialis jiwa nya yah bu
P : oh iyaa dok, Terima kasih
C: Iyaa bu, sama-sama