Laporan Mikrobiologi
Laporan Mikrobiologi
MIKROBIOLOGI
PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
Disusun Oleh :
NAMA
: RUKMANA
STAMBUK
: G 301 12 008
: KIMIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
61
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan,
dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium
Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun
yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam
Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko
tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak
mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap
percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun
sama tapi ukurannya berbeda.
Ada
banyak
jenis-jenis
Laboratorium,
diantaranya
adalah
organisme
memungkinkan
yang
untuk
berukuran
melihatnya
sangat
dengan
kecil
mata
sehingga
telanjang.
tidak
Namun
dapat
61
Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam
mikrobiologi
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
61
laboratorium
61
61
mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar.
Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013).
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium di desain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena
fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan
dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai
seluas 100 m dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio
setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m dari keseluruhan luas
laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan
ukuran lebih luas lagi, misalnya 3-4 m untuk setiap mahasiswa (Suprianto, 2006).
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila
mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi
nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang
akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama
praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia.
Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam
praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang
diharapkan (Maink, 2013).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat alat yang digunakan,
salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan
menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air,
sehingga suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai
tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan yang telah
61
disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang
terdapat disekelilingnya. Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat
digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang
tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi
dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan
mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat
bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu
sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang disterilkan.
Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering atau
oven (Maink, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak
mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium.
Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat
diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan
dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan
penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout
bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan
begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak
sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum
membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran-ukuran ruang (Hilmi, 2007).
Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril.
Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada
praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau
bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan
yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan
lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja.
61
dan 10 ml.
Cara penggunaannya
adalah
cairan
disedot dengan
61
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal
Pukul
Tempat
Autoklaf
Bunsen
Cawan petri
Gelas ukur
Kaca preparat
Spatula
Corong kaca
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi.
Hot plate
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Menyiapkan
2.
mikrobiologi.
Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya
masing-masing.
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No
1.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Tabung
Untuk menyimpan
reaksi
mikroorganisme dalam
medium cair atau padat, alat
pengenceran, untuk
pengujian mikrobiologis.
2.
Rak tabung
reaksi
3.
Kaca preparat
Jarum ose
5.
Autoklaf
61
6.
Oven
7.
Inkubator
8.
penanaman mikroba
Untuk memanaskan dan
Bunsen
9.
Cawan petri
Sebagai tempat
pertumbuhan mikroba
secara kuantitatif dan
sebagai tempat pengujian
sampel.
61
10.
Pipet tetes
11.
Corong kaca
12.
Gelas ukur
13.
Spatula
14.
Handsprayer
61
15.
Mikroskop
16.
Laminar air
flow
17.
Enkas
18.
Colony
Counter
19.
Hot Plate
61
4.2 Pembahasan
Praktikum yang berjudul Pengenalan Alat Labratorium Mikrobiologi
ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum
Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, diperkenalkan pada
beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi,
diantaranya yaitu autoclave, tabung reaksi, pipet tetes, oven dan lainnya. Alatalat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang
sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda,
contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reksi digunakan
sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara di
laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan menggunakan
kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah untuk
menghindari kontaminasi dari udara luar.
Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting di laboratorium ini,
dikarenakan yang akan diteliti adalah mahluk-mahluk yang berukuran mikro
(sangat kecil). Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda sehingga
membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. Mikroskop pertama
dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalnya masih sangat
sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah
mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Menurut (Mored,
2005) mikroskop ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya :
1. Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk bayangan maya,
tegak dan diperbesar
2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata
3. Makrometer (pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan
mikroskop secara cepat
4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop secara
lambat
5. Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya
61
tabung
reaksi
digunakan
untuk
uji-uji
biokimiawi
dan
menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.
Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium
foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2
bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar
miring (slants agar). Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan
bahan sedangkan cawan petri fungsinya sebagai tempat pertumbuhan mikroba
secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur berfungsi
untuk mengukur volume suatu larutan. Corong digunakan untuk memasukkan
cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti labu ukur, buret dan
sebagainya.
Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, dan bunsen.
Autoklaf digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap,
sedangkan untuk oven digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan
terhadap panas dan bunsen fungsinya untuk memanaskan dan mensterilkan alatalat yang terbuat dari platina. Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi
61
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Alat-alat yang terdapat di laboratorium mikrobiologi ada yang terbuat dari
gelas dan dari logam dan plastik.
2. Alat-alat yang terbuat dari gelas diantaranya tabung reaksi, gelas ukur,
pipet tetes, cawan petri dan corong kaca.
3. Alat-alat yang terbuat dari besi contohya spatula dan jarum ose, dan alatalat yang terbuat dari plastic contohnya handsprayer.
4. Alat-alat yang termasuk alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven dan bunsen.
5. Setiap alat yang terdapat di laboratorium memiliki fungsi masing-masing
dan memiliki prinsip yang berbeda dalam penggunannya.
5.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, praktikan harus lebih tertib
lagi dalam menjalankan praktikum agar bisa lebih memahami fungsi dari
masing-masing alat di laboratorium mikrobiologi.
61
Daftar Pustaka
Alfi, Muhammad, 2013, Laporan Praktikum Mikrobiologi (http.muhammadalialfi.
blogspot.com/201112/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-1.html),
Diakses pada tanggal 09 Desemberi 2013, Palu.
Hilmi, Yusuf, 2007, Biologi Umum, Sinar Wijaya, Surabaya.
Hokayuruke, 2013, Pengenalan Alat Laboratorium (http.hokayuruke.blogspot.
com/201304/pengenalan-alat-laboratorium.html), Diakses pada tanggal 09
desember 2013), Palu.
Imam Khasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Maink. 2013. Pengenalan Alat-alat di Laboratorium Mikrobiologi ( http.www.
mainanakbugis.blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-mikrobiologi
.html), Diakses pada tanggal 09 desember 2013, Palu.
Sudarmadji, 2000, Penuntun Dasar Dasar Kimia, Lepdikbud, Jakarta.
Suprianto, Bambang, 2006, Biologi Umum II, Erlangga, Jakarta.
Tandra, Rian, 2013, Pengenalan Alat Mikrobiologi (http.www.riantandra.
wordpress.com/tag/pengenalan-alat-mikrobiologi/), Diakses pada tanggal
09 desember 2013, Palu.
Volk, Wesley., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta.
Walton, 2005, Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia, Ganeca, Bandung.
61
LEMBAR ASISTENSI
Nama
: Rukmana
Stambuk
: G 301 12 008
Kelompok : III
Jurusan
: Kimia
Asisten
Hari/tanggal
Keterangan
61
Paraf
61