Anda di halaman 1dari 5

Tugas PKPA Apotek

Nama : Sarah Nur Azkia


Nim : I4C017078

A. Studi Kasus Diskusi Swamedikasi


1. Seorang remaja datang ke Apotek untuk membeli obat untuk keponakannya.
Informasi yang didapat setelah penggalian informasi kepada remaja tersebut
yaitu bayi berusia 15 bulan mengeluhkan konstipasi selama 2 hari, lemes,
rewel, dan sering nangis. Diberikan ASI lancar dan makanan tambahan bubur
bayi teratur, belum minum obat apapun.
 Subjective
- Lemes
- Rewel
- Konstipasi 2 hari
 Objective
- Pasien berusia 15 bulan
 Assessment
- Pasien membutuhkan obat untuk mengatasi konstipasinya.
 Plan
- Pasien diberikan Dulcolactol syrup untuk mengatasi konstipasinya
 KIE yang diberikan
- Pasien diberikan informasi mengenai aturan dan cara penggunaan obat
yang baik yaitu diminum sehari 2 x 1 sendok teh (5 mL).
- Pasien juga diberikan informasi penggunaan obat ini tidak untuk
penggunaan jangka panjang, jangan mengambil lebih sering daripada
yang direkomendasikan atau untuk waktu yang lebih lama dari yang
direkomendasikan. Jangan gunakan obat pencahar lainnya saat
mengambil laktulosa. Pemberian terus ASInya secara aktif dan bahan
makanan penunjang pada umurnya dengan teratur dan pemberian air
putih yang banyak. Jangan gunakan jika mengalami sakit perut, mual,
atau muntah (DIH, 2009)
 Pembahasan
Pada pemberian Dulcolactol syrup sudah sesuai diberikan untuk
mengatasi konstipasi, karena dimana Dulcolactol mengandung laktulosa
sebagai zat aktif. Dan pada saat dikolon, laktulosa terhidrolisa
menghasilkan pH asam menghambat difusi NH3 ke dalam darah dengan
menyebabkan konversi NH3 menjadi NH4+, juga meningkatkan difusi
NH3 dari darah ke usus di mana konversi ke NH 4+ terjadi; menghasilkan
efek osmotik di usus besar dengan hasil yang dihasilkan mempercepat
peristaltik sehingga feses menjadi lebih lunak (DIH, 2009).

2. Remaja berumur 18 tahun datang ke apotek menginginkan obat asma berbentuk


inhaler untuk mempermudah pengobatan bila tiba-tiba kambuh. Dari hasil
penggalian informasi didapat pasien mempunyai riwayat asma dan biasa
mengkonsumsi obat oral salbutamol untuk pengobatan asmanya.
 Subjective
- Pasien perempuan
- Umur 18 tahun
 Objective
- Mempunyai riwayat asma
- Konsumsi obat oral salbutamol
 Assessment
- Pasien membutuhkan obat asma dalam bentuk sediaan inhaler untuk
mempermudah pengobatan bila tiba-tiba sesak nafasnya kambuh.
 Plan
- Pasien diberikan Ventolin inhaler untuk meringankan dan mengatasi
sesak nafas akibat asma.
 KIE yang diberikan
- Pasien diberikan informasi mengenai aturan penggunaan obat yang
baik yaitu sehari 1-2 puff dosis 3-4 kali/hari.
- Pasien juga diberikan informasi cara penggunaan Ventolin inhaler
yaitu
1) Jika perlu menggunakan lebih dari satu isapan per dosis, tiap akan
diberikan harus memberikan jeda waktu di antara setiap isapan dan
berikan jeda 1-2 menit.
2) Jangan menarik dan membuang napas dengan terlalu cepat di
antara setiap isapan.
3) Duduk tegak atau berdiri tegak saat menggunakan inhaler.
4) Kocok inhaler dengan baik sebelum menghirupnya.
5) Langsung tarik napas begitu Anda menekan inhaler.
6) Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya.
7) Bersihkan inhaler setiap bulan. Bersihkan mouthpiece setelah setiap
penggunaan. Keringkan secara alami. Jangan gunakan kain untuk
mengelapnya hingga kering
 Pembahasan
Pada pemberian Ventolin inhaler sudah sesuai diberikan untuk mengatasi
asma, karena dimana Ventolin inhaler ini mengandung salbutamol yang
dimana sama dengan penggunaan obat sebelumnya. Dengan mekanisme
kerja Agonis reseptor beta2 dengan beberapa aktivitas beta1 yang dapat
melemaskan otot polos bronkus sehingga mengurangi sesak yang diderita
(Medscape, 2018).
B. Studi Kasus Diskusi dan Konseling Resep

Resep yang didapat yaitu Spasmeco yang berisi hyoscine 10 mg


dan metampiron 250 mg, Omeprazol dan Ciprofloksasin. Dari hasil
skreening resep yang dilakukan kelengkapan resep tersebut sudah lengkap.
Pada pemberian obat kepada pasien yang tersedia di Apotek adalah
omeprazol dan ciprofloksasin, untuk spasmeco di apotek tidak tersedia
baik obat merek tersebut ataupun merek lainnya. Setelah konfirmasi ulang,
pasien setuju untuk menebus hanya 2 obat saja. Untuk pemberian obat
pasien diberikan omeprazol sebanyak 10 kapsul dengan diminum sehari
2x1 kapsul sebelum makan. Sedangkan untuk Ciprofloksasin diberikan
sebanyak 10 tablet dengan diminum sehari 2x1 tablet setelah makan dan
pemberian informasi untuk antibiotik ciprofloksasin harus dihabiskan dan
untuk penggunaan obatnya diminum secara teratur. Setelah itu pasien
dibuatkan copy resep untuk menebus obat yang tidak tersedia dan dapat
menebus di apotek lainnya.
Reference :
Charles, F., Lora, L., Marton, P., and Leonard, L., 2009,Drug Information
Handbook, 18th edition, Lexi-Comp, American.

Medscape Reference[https://reference.medscape.com/drug/proventil-hfa-ventolin-
hfa-albuterol]. [diunduh Juli. 2018] Tersedia dari: www.medscape.org.

Anda mungkin juga menyukai