Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TUMOR MAMAE
1. Pengertian (Definisi)

2. Anamnesis

3. Pemeriksaan Fisik

4. Kriteria Diagnosis

Benjolan pada payudara yang teraba keras, tidak berbatas


jelas, tumbuh dengan cepat, dan terdapat tanda infiltrasi
a. Benjolan dipayudara, keras, batas tidak tegas,
b. Berkembang dengan cepat
c. Adanya riwayat keluarga dengan penyakit yang sama,
KB, hormone, nullipara,
d. Keluar cairan yang tidak semestinya dari putting (darah
atau cairan keruh)
e. Ada tanda infiltrasi seperti kulit menjadi keriput
f. Adanya pembesaran kelenjar limfe, axila, supraclavicula
a. Pada payudara terdapat tumor padat keras, umumnya
pada permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada
tanda-tanda infiltrasi atau metastase.
b. Lokasi, ukuran, konsistensi, batas, melekat/terfixir,
bentuk tidak teratur.
c. Pembesaran kelenjar limfe axila, supraclavicula,
d. Adanya limfeoedema pada lengan ipsilateral
e. Adanya satelit nodul dan ulserasi
a. Keluhan : Tumor atau borok yang mudah berdarah pada
payudara, erosi perdarahan atau keluar cairan abnormal
puting susu.
b. Fisik : pada payudara terdapat tumor padat keras, batas
tidak tegas, bentuk tidak teratur, umumnya pada
permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada tandatanda infiltrasi atau metastase.
c. Tanda infiltrasi : mobilitas tumor terbatas, melekat kulit/
muskulus pektoralis/ dinding dada, eritema kulit diatas
tumor, peau dorange, satelit nodule, ulserasi.
d. Tanda metastase : regional ada pembesaran kelenjar limfe
ketiak/ mammaria interna atau ada tumor di organ tubuh.
e. Radiologi :
1. Mammografi ada tumor batas tidak tegas, bentuk
irreguler, stellate, kalsifikasi mikro tidak teratur.
2. USG mamma : ada tumor berbatas tidak tegas,

hiperechoic.
5. Diagnosis Kerja

6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan Penunjang

8. Tatalaksana

9. Edukasi
(Hospital
Promotion)

Tumor Mamae
a. Tumor jinak mamma
b. Displasia mamma
c. Tumor phyloides
d. Mastitis kronis
e. Sarcoma jaringan lunak
f. Limfoma maligna
a. Laboratorium DL
b. FNAB
c. Foto Thorax
d. USG mamma
e. VC/PC
Tranfusi darah bila anemia
Medikamentosa/ konservatif untuk Grade I-II
Operatif pada Grade III-IV

a. Edukasi Komplikasi Tumor mamae


Health b. Edukasi Tindakan Herniotomi dan Herniorafi
c. Edukasi Perawatan Luka pasca tindakan

10. Prognosis

Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam

11. Tingkat Evidens

II

12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

a. SMF Bedah Umum


b. SMF Bedah Digestif

14. Indikator Medis

80% pasien yang dirawat dengan Hernia ingunalis pulang


sembuh

15. Kepustakaan

a. Kapita selekta kedokteran jilid 2 edisi 3 Editor : Arif M,


Suporaita, Wahyu IW, Wiwiek S . 2000; 313-7
b. Nyhus LM, Bombeck CT, Klein MS. Hernia IN: Sabiston
DC. Texbook Of Surgery 14th ed. Philadelphia: WB
Sauders Company; 1991:958-65

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

GAGAL JANTUNG

1. Pengertian (Definisi)

2. Anamnesis

Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang terjadi karena


abnormalitas struktur dan/atau fungsi jantung yang
diturunkan atau didapatkan sehingga mengganggu
kemampuan pompa jantung.
Gagal jantung kronik/kongstif adalah suatu kondisi
patofisiologis terdapat kegagalan jantung memompa darah
yang sesuai dengan kebutuhan jaringan, terjadi sejak lama.
a. Fatigue
b. Dyspnea
c. Shortness of breath
d. Keluhan saluran pencernaan: anoreksia, nausea, dan rasa
penuh
e. Jika berat dapat terjadi konfusi, disorientasi, gangguan
pola tidur dan mood.

3. Pemeriksaan Fisik

4. Kriteria Diagnosis

a.
b.
c.
d.

Sesak
Irama gallop saat auskultasi jantung
Kongesti paru: ronki basah pada kedua basal paru
Peningkatan vena jugular akibat adanya tekanan pada
abdomen
e. Pada abdomen: hepatomegal, asites
f. Ikterus karena fungsi hepar yang terganggu
g. Edema ekstremitas yang umumnya simetris
Berdasarkan klasifikasi NYHA 2,3
a. Class I: pasien dengan penyakit jantung tanpa
keterbatasan aktivitas. Aktivitas biasa tidak menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina
b. Class II: penderita penyakit jantung dengan keterbatasan
ringan pada aktivitas fisik. Aktivitas biasa menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina; yang hilang dengan
istirahat
c. Class III: penderita penyakit jantung dengan keterbatasan
pada aktivitas fisik. Sedikit aktifitas menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina; hilang dengan
istirahat
d. Class IV: penderita penyakit jantung dengan
ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik. Keluhan
gagal jantung atau sindrom angina mungkin masih
dirasakan meskipun saat istirahat. Jika melakukan
aktivitas fisik, rasa tidak nyaman bertambah.
Pertimbangan rawat inap pada pasien gagal jantung:3
a. Tidak membaik dengan pemberian regimen sodium atau
setelah pembatasan cairan
b. Iskemik miokard akut
c. Tekanan darah tinggi yang tidak mengalami perbaikan
d. Atrial fibrilasi atau aritmia lainnya
e. Setelah pemberian obat penghambat inotropic (contoh:
verapamil, nifedipin, diltiazem, penyekat beta)
f. Emboli paru
g. Pemberian Non-steroid anti-inflammantory disease
(NSAID)
h. Penggunaan alcohol dan obat terlarang yang berlebihan
i. Kelainan endokrin (contoh: diabetes mellitus, hipertiroid,
hipotiroid)
j. Infeksi (contoh: pneumonia, infeksi virus)

5. Diagnosis Kerja

Gagal Jantung Kronik

6. Diagnosis Banding

a. Acute respiratory distress syndrome


b. Gagal ginjal

7. Pemeriksaan Penunjang

8. Tatalaksana

a. Laboratorium : DPL, elektrolit, urea, kreatinin, gula


darah, albumin, enzim hati. (1C)
b. Analisa gas darah
c. Natriuretic peptide (B type natriuretic peptides/BNP
atau NT-pro BNP)
d. Elektrokardiografi
e. Foto toraks
f. Ekokardiografi
g. Exercise Testing
h. Ultrasonografi (2bB)
a. Pasien HF yang dirawat dengan overload cairan
sebaiknya diterapi dengan diuretik IV. Pasien HF dengan
terapi loop diuretic sebaiknya mendapatkan dosis terapi
IV yang sama atau lebih tinggi daripada dosis diuretic
harian. Diuretik, bertujuan untuk mencapai tekanan vena
jugularis normal dan menghilangkan edema. (1B)
Furosemide 1-2x20-440 mg dosis maksimun 500
mg/hari,
Bumetadin 1-2x0,5-1,0 mg dosis maksimum 10
mg/hari,
Torasemid 1x10-20 mg dosis maksimun 200 mg/hari.
Hidroklorotiazid 1-2x25 qd dosis maksimum 100
mg/hari,
Metolazon 1x2,5 qd atau bid dosis maksimum 20
mg/hari,
Indapamid 1x25 mg,
Ailorid 1x5 mg dosis maksimum 40 mg/hari,
Triamteren 2x50 mg dosis maksimum 200 mg
Spironolakton 1x1,50-50 qd dosis maksimum 100200 mg/hari
Ketika diuresis tidak adekuat, dapat diberikan dosis
loop diuretin IV yang lebih tinggi atau tambahkan
diuretic kedua (contoh: Thiazide). (2aB)

b.

Penghambat ACE bermanfaat untuk menekan aktivasi


neurohormonal, dan pada gagal jantung yang disebabkan
disfungsi sistolik ventrikel kiri.
Captopril dosis pemeliharaan 25-50 mg tid,
Benazepil 5-10 mg bid
Enalapril 10 mg bid
Lisinopril 5-20 mg/hari
Ramipril 2,5-5 mg bid
Trandolapril 4 mg qd.

c. Penyekat beta, memiliki manfaat yang sama dengan


penghambat ACE. Pemberian terapi penyekat beta
dimulai dengan dosis rendah setelah status volume cairan
tertangani. (1B)
Carvedilol dosis pemeliharaan 12,5-50 bid
Bisoprolol 2-10 qd
Metoprolol suksinat 10-30 mg.
d.

Angiotensin II antagonis reseptor digunakan bila ada


kontraindikasi penggunaan penghambat ACE
Valsatran dosis pemeliharaan 80-320 mg
Candesartan 4-32 mg
Irbesartan 150-300 mg
Lasartan 50-100 mg.

e.

Kombinasi hidralazin dengan isosorbite dinitrat untuk


pasien yang intoleran terdapat penghambat ACE.
Digoksin untuk pasien gagal jantung disfungsi sistolik
ventrikel kiri terutama dengan fibrilasi atrial. Dosis
0,125 qd dosis maksimal 0,375qd
Antikoagulan dan antiplatelet. Pemberian profilaksis
thrombosis/thromboembolism disarankan pada pasien
HF yang dirawat. (1B)
Hindari antiaritmia dan antagonis kalsium

f.
g.
h.
9. Edukasi
Promotion)
10. Prognosis

(Hospital

Health
Angka kematian dalam 1 tahun setelah terdiagnosis
mencapai 30-40%, sedangkan dalam 5 tahun 60-70%.
Kematian disebabkan karena perburukan klinis mendadak
yang kemungkinan disebabkan karena aritmia ventrikel.
Berdasarkan klasifikasinya, NYHA kelas IV mempunyai

angka kematian 30-70%, sedangkan NYHA kelas II 5-10%.1


11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Medis
a.

b.

c.
15. Kepustakaan

d.

Anil Chandraker A. Heart Failure. In: Fauci A, Kasper D,


Braunwald E, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J, editors.
Harrisons Principles of Internal Medicine. 18th ed.
United States of America; The McGraw-Hill Companies,
2012. Chapter 234
Pangabean M. gagal jantung. Dalam: Alwi I, Setiati S,
Setiyohadi B, Simadibrata M, Sudoyo AW, editors. Buku
Ajar Ilmu penyakit dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta:
Interna Publishing; 2006; Hal 1513-1514.
Gary S, Francis, Theodore G. Ganiats, Marvin A,
Konstam. 2009 Focused Update: ACCF/AHA Guidelines
for the Diagnosis and Management of Heart Failure in
Adults; 2009 Wrint Group to Review New Evidence and
Update the 2005 Guidelines for the Management of
Patients with Chronic Heart Failure Writing on Behalf
the 2005 Heart Failure Writing. Circulation. 2009; 119:
1977-2016. Diunduh dari http://circ.ahajournals.
Org/content/119/14/1977 pada tanggal 19 Juni 2012
Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D,
editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di
Bidang ilmu Penyakit Dalam. Indonesia. Interna
Publishing. 2015. P594-605.

CLINICAL PATHWAY
HERNIA INGUINALIS
Rumah Sakit Kelas B & C
No. RM
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
Diagnosa Masuk RS
Penyakit Utama
Penyakit Penyerta
Komplikasi
Tindakan

:
:
:
:
:
:
:
:

.
.
.
.
.
.
.
.
Dietary Counseling and
Surveillance

BB
TB
Tgl.Masuk
Tgl.Keluar
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD

:
:

:
:
:
:

.
.
.
.

Kode ICD

Z71.3

1
KEGIATAN

Kg
cm
:
.
:
.
Lama Rawat
Rencana Rawat
R. Rawat/ kelas
Rujukan

HARI PENYAKIT
3
4
5

HARI RAWAT
3
4
5

Jam
Jam

:
:
:

..
..
.Hari

:
:

./.
Ya / Tidak

URAIAN KEGIATAN

KETERANGAN
1

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL MEDIS

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN

Dokter IGD

Pasien masuk melalui IGD

Dokter Spesialis

Pasien masuk melalui RJ

Perawat Primer:
Kondisi umum, tingkat kesadaran,
tanda-tanda vital, riwayat alergi,
skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, risiko
decubitus, kebutuhan edukasi dan
budaya.

Dilanjutkan dengan asesm


psiko, sosial, spiritua
budaya

178

Darah lengkap
Masa perdarahan
2. LABORATORIUM

Masa pembekuan
Gula darah sewaktu
Elektrolit
fungsi ginjal (ureum/creatinin)

3. RADIOLOGI/IMAGING

THORAX AP
EKG

4. KONSULTASI

Usia > 40 tahun

Dokter Anestesi

5. ASESMEN LANJUTAN
a.

ASESMEN MEDIS

b.

ASESMEN KEPERAWATAN

c.

ASESMEN GIZI

d.

ASESMEN FARMASI

Dokter DPJP

Visite harian/ Follow up

Dokter non DPJP/dr. Ruangan

Atas Indikasi/ Emergency

Perawat Penanggung Jawab

Dilakukan dalam 3 Shift

Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietisien)

Lihat risiko malnutrisi


skrining gizi dan mengk
antropometri, biokimia,
klinis, riwayat makan te
alergi makanan serta
personal. Asesmen di
dalam waktu 48 jam

Dilanjutkan dengan in
farmasi yang sesuai hasil
dan Rekonsiliasi

Telaah Resep
Rekonsiliasi Obat

6. DIAGNOSIS
a. DIAGNOSIS MEDIS

Hernia Inguinalis

b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Kode : 00132 Nyeri Akut

Masalah
keperawatan
dijumpai setiap hari. Dibu
perawat penanggung jawa

Kode : 00133 Nyeri Kronis

179

Kode : 00146 Ansietas

c. DIAGNOSIS GIZI

7. DISCHARGE PLANNING

Kode : 00044 Kerusakan Integritas


Jaringan
Prediksi suboptimal asupan energi
berkaitan rencana tindakan bedah/
operasi ditandai dengan asupan
energi lebih rendah dari kebutuhan
(NI - 1.4)
Informasi tentang aktivitas yang
dapat dilakukan sesuai dengan
tingkat kondisi pasien
Terapi
yang diberikan meliputi
kegunaan obat, dosis dan efek
samping
Menjelaskan gejala kekambuhan
penyakit dan hal yang dilakukan
untuk mengatasi gejala yang muncul
Diet yang dapat dikonsumsi selama
pemulihan kondisi yaitu diet lunak
yang tidak merangsang dan tinggi
energi serta protein

Sesuai dengan data a


kemungkinan saja ada di
lain atau diagnosis b
selama perawatan.

Program pendidikan pas


keluarga

8. EDUKASI TERINTEGRASI
a.

EDUKASI/ INFORMASI MEDIS

Oleh semua pemberi


berdasarkan kebutuhan d
berdasarkan Discharge Pla

Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Informed Consent

b.

EDUKASI & KONSELING GIZI

Diet pra dan pasca bedah. Diet cair,


saring, lunak, biasa bertahap. Tinggi
Energi dan Tinggi Protein selama
pemulihan
Tanda-tanda infeksi

c.

EDUKASI KEPERAWATAN

d.

EDUKASI FARMASI

Pengisian formulir inform


edukasi terintegrasi oleh
dan atau keluarga

Edukasi gizi dilakukan sa


masuk pada hari 1 atau ke

Diet selama perawatan


379 Edukasi persiapan operasi
Informasi Obat

Meningkatkan kepatuhan

180

Konseling Obat
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
EDUKASI TERINTEGRASI

meminum/menggunakan o

Lembar Edukasi Terintegrasi

Di DTT Keluarga/Pasien

9 . TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Cefriaxone 1 gr IV/24 jam

a.

INJEKSI

Ketorolak tid
Ondancetron bid

b.

c.

RL, Nacl, Dextrose 5 %


CAIRAN INFUS

OBAT ORAL

Varian
Cefadroksil 500 mg 3 x 1 tab = 12

Obat Pulang

Roboransia 1 x 1 tab = 6

Obat Pulang

Ranitidine 2 x 1 tab = 6

Obat Pulang

Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab = 10

Obat pulang

Midazolam, IV : 0,1 - 0,4 mg/kg


d.

OBAT ANESTESI

Gas Anestesi (N2O, Sevo, Iso Flu)

Tergantung pilihan GA/RA

Bupivacain 0,5 % hiperbarik 12,5 mg


10. TATA LAKSANA/INTERVENSI
a. TATA LAKSANA/INTERVENSI
MEDIS
b. TATA LAKSANA/INTERVENSI
KEPERAWATAN

Herniotomi
Mengacu pada NIC

a. NIC: 1400 Manajemen Nyeri

b. NIC: 6040 Terapi Relaksasi


c.

NIC: 5820 Reduksi Ansity

d. NIC: 3660 Perawatan Luka


e. NIC : 6540 Control Infeksi

181

f. NIC : 4190 Pemasangan infus


g. NIC : 2314 kolaborasi obat IV
h. NIC : 309 Persiapan Operasi:
edukasi, persiapan fisik: mandi,
penyiapan organ, enema, ganti
pakaian, pelepasan perhiasan,
persetujuan tindakan.
i. NIC : 2304 Kolaborasi obat oral
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI

Diet cair/saring/lunak/biasa secara


bertahap pasca bedah. Diet TETP
(Tinggi Energi Tinggi Protein)
selama pemulihan

Bentuk makanan, kebutu


gizi disesuaikan dengan u
kondisi klinis secara berta

Menyusun Software intera


d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
FARMASI

Rekomendasi kepada DPJP

Dilanjutkan dengan in
farmasi sesuai hasil monit

11. MONITORING & EVALUASI


a. DOKTER DPJP
b. KEPERAWATAN

Monitor perkembangan pa
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
Rencana Asuhan
a. Monitoring penurunan skala nyeri
pasien
b. Monitoring implementasi mandiri
teknik relaksasi untuk
menurunkan nyeri
c. Monitoring tanda-tanda
kecemasan yang dialami oleh
pasien
d. Evaluasi pemahaman pasien
tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan

e.

Monitoring ekspresi non verbal


pasien (pasien menunjukkan
ekspresi lebih tenang dan pasien
mengungkapkan lebih
aman/nyaman
f. Monitoring implementasi mandiri
terapi relaksasi untuk menurunkan

182

Mengacu pada NOC

kecemasan
g. Monitoring luka
h. Monitoring tanda tanda infeksi

Sesuai dengan masalah g


tanda gejala yang akan
kemajuannya

Monitoring asupan makan


c. GIZI

d. FARMASI

Monitoring Antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring Fisik/klinis terkait gizi

Mengacu
pada
(International
Dietetic
Nutrition Terminology)

Monitoring Interaksi Obat

Menyusun Software intera

Monitoring Efek Samping Obat

Dilanjutkan dengan in
farmasi yang sesuai

Pemantauan Terapi Obat


12. MOBILISASI / REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWATAN

Dibantu sebagian/mandiri

c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME/HASIL
a. MEDIS
b. KEPERAWATAN

Nyeri daerah operasi (-)


Luka operasi kering dan bersih
a. NOC : 1605 Control Nyeri

Mengacu pada NOC

b. NOC: 2101 Effect Destructive

Dilakukan dalam 3 shift

c. NOC : 2102 Level Nyeri


d. NOC : 1211 level ansietas
e. NOC : 1402 Ansity Self Control
f. NOC:1102 penyembuhan Luka

183

g. NOC 0703 Severity Infeksi

Status
Gizi
berd
antropometri, biokimia,
klinis

Asupan makanan > 80%

c. GIZI

Optimalisasi Status Gizi


Terapi obat sesuai indikasi

d. FARMASI

Meningkatkan
pasien

Obat rasional

kualitas

Status pasien/tanda vital


dengan PPK

14. KRITERIA PULANG

Resume Medis dan Keperawatan


15. RENCANA PULANG /
EDUKASI PELAYANAN LANJUTAN

Pasien
membawa
R
Perawatan/ Surat Rujukan
Kontrol/Homecare saat pu

Penjelasan diberikan sesuai dengan


keadaan umum pasien
Surat pengantar kontrol

VARIAN

_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

Perawat Penanggung Jawab

184

Pelaksana Verivikasi

(____________________)

(__________________)

Keterangan :

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
Bila sudah dilakukan

185

(______________)

Anda mungkin juga menyukai