TUMOR MAMAE
1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
hiperechoic.
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tatalaksana
9. Edukasi
(Hospital
Promotion)
Tumor Mamae
a. Tumor jinak mamma
b. Displasia mamma
c. Tumor phyloides
d. Mastitis kronis
e. Sarcoma jaringan lunak
f. Limfoma maligna
a. Laboratorium DL
b. FNAB
c. Foto Thorax
d. USG mamma
e. VC/PC
Tranfusi darah bila anemia
Medikamentosa/ konservatif untuk Grade I-II
Operatif pada Grade III-IV
10. Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam
II
15. Kepustakaan
GAGAL JANTUNG
1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
a.
b.
c.
d.
Sesak
Irama gallop saat auskultasi jantung
Kongesti paru: ronki basah pada kedua basal paru
Peningkatan vena jugular akibat adanya tekanan pada
abdomen
e. Pada abdomen: hepatomegal, asites
f. Ikterus karena fungsi hepar yang terganggu
g. Edema ekstremitas yang umumnya simetris
Berdasarkan klasifikasi NYHA 2,3
a. Class I: pasien dengan penyakit jantung tanpa
keterbatasan aktivitas. Aktivitas biasa tidak menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina
b. Class II: penderita penyakit jantung dengan keterbatasan
ringan pada aktivitas fisik. Aktivitas biasa menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina; yang hilang dengan
istirahat
c. Class III: penderita penyakit jantung dengan keterbatasan
pada aktivitas fisik. Sedikit aktifitas menyebabkan
fatigue, dyspnea, atau nyeri angina; hilang dengan
istirahat
d. Class IV: penderita penyakit jantung dengan
ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik. Keluhan
gagal jantung atau sindrom angina mungkin masih
dirasakan meskipun saat istirahat. Jika melakukan
aktivitas fisik, rasa tidak nyaman bertambah.
Pertimbangan rawat inap pada pasien gagal jantung:3
a. Tidak membaik dengan pemberian regimen sodium atau
setelah pembatasan cairan
b. Iskemik miokard akut
c. Tekanan darah tinggi yang tidak mengalami perbaikan
d. Atrial fibrilasi atau aritmia lainnya
e. Setelah pemberian obat penghambat inotropic (contoh:
verapamil, nifedipin, diltiazem, penyekat beta)
f. Emboli paru
g. Pemberian Non-steroid anti-inflammantory disease
(NSAID)
h. Penggunaan alcohol dan obat terlarang yang berlebihan
i. Kelainan endokrin (contoh: diabetes mellitus, hipertiroid,
hipotiroid)
j. Infeksi (contoh: pneumonia, infeksi virus)
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tatalaksana
b.
e.
f.
g.
h.
9. Edukasi
Promotion)
10. Prognosis
(Hospital
Health
Angka kematian dalam 1 tahun setelah terdiagnosis
mencapai 30-40%, sedangkan dalam 5 tahun 60-70%.
Kematian disebabkan karena perburukan klinis mendadak
yang kemungkinan disebabkan karena aritmia ventrikel.
Berdasarkan klasifikasinya, NYHA kelas IV mempunyai
b.
c.
15. Kepustakaan
d.
CLINICAL PATHWAY
HERNIA INGUINALIS
Rumah Sakit Kelas B & C
No. RM
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
Diagnosa Masuk RS
Penyakit Utama
Penyakit Penyerta
Komplikasi
Tindakan
:
:
:
:
:
:
:
:
.
.
.
.
.
.
.
.
Dietary Counseling and
Surveillance
BB
TB
Tgl.Masuk
Tgl.Keluar
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD
Kode ICD
:
:
:
:
:
:
.
.
.
.
Kode ICD
Z71.3
1
KEGIATAN
Kg
cm
:
.
:
.
Lama Rawat
Rencana Rawat
R. Rawat/ kelas
Rujukan
HARI PENYAKIT
3
4
5
HARI RAWAT
3
4
5
Jam
Jam
:
:
:
..
..
.Hari
:
:
./.
Ya / Tidak
URAIAN KEGIATAN
KETERANGAN
1
1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL MEDIS
Dokter IGD
Dokter Spesialis
Perawat Primer:
Kondisi umum, tingkat kesadaran,
tanda-tanda vital, riwayat alergi,
skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, risiko
decubitus, kebutuhan edukasi dan
budaya.
178
Darah lengkap
Masa perdarahan
2. LABORATORIUM
Masa pembekuan
Gula darah sewaktu
Elektrolit
fungsi ginjal (ureum/creatinin)
3. RADIOLOGI/IMAGING
THORAX AP
EKG
4. KONSULTASI
Dokter Anestesi
5. ASESMEN LANJUTAN
a.
ASESMEN MEDIS
b.
ASESMEN KEPERAWATAN
c.
ASESMEN GIZI
d.
ASESMEN FARMASI
Dokter DPJP
Dilanjutkan dengan in
farmasi yang sesuai hasil
dan Rekonsiliasi
Telaah Resep
Rekonsiliasi Obat
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNOSIS MEDIS
Hernia Inguinalis
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Masalah
keperawatan
dijumpai setiap hari. Dibu
perawat penanggung jawa
179
c. DIAGNOSIS GIZI
7. DISCHARGE PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI
a.
Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Informed Consent
b.
c.
EDUKASI KEPERAWATAN
d.
EDUKASI FARMASI
Meningkatkan kepatuhan
180
Konseling Obat
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
EDUKASI TERINTEGRASI
meminum/menggunakan o
Di DTT Keluarga/Pasien
9 . TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Cefriaxone 1 gr IV/24 jam
a.
INJEKSI
Ketorolak tid
Ondancetron bid
b.
c.
OBAT ORAL
Varian
Cefadroksil 500 mg 3 x 1 tab = 12
Obat Pulang
Roboransia 1 x 1 tab = 6
Obat Pulang
Ranitidine 2 x 1 tab = 6
Obat Pulang
Obat pulang
OBAT ANESTESI
Herniotomi
Mengacu pada NIC
181
Dilanjutkan dengan in
farmasi sesuai hasil monit
Monitor perkembangan pa
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
Rencana Asuhan
a. Monitoring penurunan skala nyeri
pasien
b. Monitoring implementasi mandiri
teknik relaksasi untuk
menurunkan nyeri
c. Monitoring tanda-tanda
kecemasan yang dialami oleh
pasien
d. Evaluasi pemahaman pasien
tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan
e.
182
kecemasan
g. Monitoring luka
h. Monitoring tanda tanda infeksi
d. FARMASI
Monitoring Antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring Fisik/klinis terkait gizi
Mengacu
pada
(International
Dietetic
Nutrition Terminology)
Dilanjutkan dengan in
farmasi yang sesuai
Dibantu sebagian/mandiri
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME/HASIL
a. MEDIS
b. KEPERAWATAN
183
Status
Gizi
berd
antropometri, biokimia,
klinis
c. GIZI
d. FARMASI
Meningkatkan
pasien
Obat rasional
kualitas
Pasien
membawa
R
Perawatan/ Surat Rujukan
Kontrol/Homecare saat pu
VARIAN
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
184
Pelaksana Verivikasi
(____________________)
(__________________)
Keterangan :
185
(______________)