Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat semakin besarnya arus globalisasi yang kian
hari

kian

meningkat

memacu

kebutuhan

akan

tenaga

profesional yang tinggi dibidangnya. Maka, salah satu upaya


yang akan dilakukan demi terciptanya para profesional kerja
untuk memenuhinya, sudah semestinya khususnya bagi dunia
pendidikan dibidang kejuruan yang salah satu tujuan akhirnya
mencetak generasi yang layak untuk aktif berperan didunia
usaha yang semakin lama semakin berat dalam persaingan.
Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan suatu
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional
yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi program
pendidikan di sekolah dan dunia usaha/dunia industri yang
dilakukan dengan bekerja langsung di dunia usaha/industri
sehingga diperoleh satu tingkat keahlian professional tertentu
yang dicapai siswa.
Praktik kerja industri ini merupakan kewajiban yang
harus ditempuh oleh semua siswa SMK Negeri 1 Talaga, yang
dilaksanakan selama 3 bulan dan merupakan bagian dari
penilaian keberhasilan belajar. Selama mengikuti program ini
diharapkan

dapat

memiliki

keahlian

professional

(Competency Professional ) yang ada di industri, seperti


memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan kerja, motifasi
kerja, inisiatif, kreatifitas serta disiplin dalam bekerja. Tujuan
utama prakerin adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Nasional.

Selain

itu,

prakerin

bertujuan

untuk

memperkenalkan dunia usaha diluar sana, agar mempunyai

pengalaman bekerja dan memiliki pengetahuan tentang


kendaraan ringan.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan skill dan teknik dapat
dipelajari di sekolah, sedangkan unsur kiat (arts) hanya dapat
diperoleh melalui proses pembiasaan (habit formatting) dan
internalisasi lansung pada bidang profesi tersebut. Prakerin
merupakan suatu program pendidikan di sekolah menengah
kejuruan (SMK) yang dirancang untuk menumbuhkan unsur
kiat (arts) pada peserta didik, dengan jalan memberikan
kesempatan untuk terjun langsung pada bidang profesi.
B. Maksud dan Tujuan
Praktik kerja industri

merupakan

penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan melalui pengalaman kerja pada


bidang profesi tertentu untuk para siswa SMK, bertujuan
untuk :
1. Memperkokoh Link dan Match (keterkaitan dan kesesuaian)
antara program pendidikan di

sekolah dan dunia kerja

(dunia usaha).
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas profesional.
3. Memberikan pengalaman dan penghargaan

langsung

terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses


pendidikan.
4. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki
keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan dan
keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
5. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia
Usaha/ Industri dengan lingkungan Sekolah
6. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas;
7. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa
akan

pengalaman

kerja

pendidikan

sebagai

bagian

dari

proses

8. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat


selama di bangku sekolah;
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin
Tempat Praktek Kerja Industri (Prakerin) penulis adalah
CV, OTTO CLEAN yang berada dijalan Jl. Peta NO. 52,
Bandung Telp. (022)-5210125 dan bergerak di Otomotif.
Penulis telah melaksanakan praktek kerja industri (prakerin)
selama kurang lebih 3 bulan terhitung sejak tanggal 01
Februari 2016 sampai dengan tanggal 30 April 2016.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Bengkel

CV. Otto Clean, merupakan sebuah perusahaan yang


didirikan pada tahun 1990 oleh Letty Lesmana. Perusahaan
ini bertempat di Jalan Peta NO. 52, Bandung Telp. (022)5210125.

Perusahaan

carwash,

salon

ini

mobil,

sebagainya.
Pada awalnya

melayani
balancing

perusahaan

ini

perbaikan
mobil,
hanya

mobil,

dan

lain

melayani

perbaikan mobil saja, tetapi semakin perusahaan ini


semakin maju dan akhirnya menambah beberapa jenis
usaha diantaranya salon mobil, carwash, balancing, dan
lain-lain.
B. Struktur Organisasi
Pimpinan
LETTY LESMANA

Kepala Bengkel
TEJO ASMORO

Mekanik
SUPARMAN

Mekanik
SUPARMAN

C. Bidang Usaha
Bengkel Otto clean bergerak di bidang :
a. Bengkel mobil
b. Carwash
c. Salon mobil
d. Balancing
e. Ganti oli

f. Penjualan Sparepart

BAB III
PEMBAHASAN
A. Uraian Materi
1. Pengertian
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor
termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan
dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem

berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan


sepeda

motor

dengan

cara

mengubah

tenaga

kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga


panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan
antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda
sepeda motor dengan suatu bahan yangdirancang khusus
tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam
pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat
untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang
tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar,
tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak
menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan
tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang
tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan
gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan
melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut
antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon,
kevlar,resin/damar,

fiber

dan

bahan-bahan

aditif/

tambahan lainnya
2. Macam-macam rem
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada
sepeda motor, yaitu: A) Rem tromol (drum brake) dan B)
rem cakram/piringan (discbrake). Cara pengoperasian
sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu; 1) secara mekanik
dengan memakai kabel baja, dan 2) secara hidrolik
dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian
sistem

rem

tipe

tromol

umumnya

secara

mekanik,

sedangkan tipe cakram secara hidrolik.


3. Fungsi Rem
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem
merupakan bagian penting dari sebuah kendaraan baik

sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap


kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem. Rem
a.

dalam kendaraan memiliki fungsi :


Untuk
mengurangi
atau
memperlambat

laju

b.
c.

kendaraan.
Menghentikan kendaraan.
Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan

d.

bagi pengendaranya.
Mengingat rem demikian penting peranannya dan
selau berhubungan dengan keselamatn pengendara
dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika
kondisi

rem

selalu

diperhatikan,

dirawat,

serta

mendapat pemeliharaan yang baik.


4. Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip
kerja mesin Mengubah energi panas menjadi energi
gerak

(kinetik)

untuk

menggerakkan

kendaraan

sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya


yaitu : Mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi
panas untuk menghentikan laju kendaraan
Rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan
penekanan
pengereman

melawan

sistem

diperoleh

dari

gerak
adanya

putar.

Efek

gesekan

yang

ditimbulkan antara dua obyek yaitu :


a. Kanvas rem dengan tromol pada sistem rem tromol
(drum brake), gesekan antara tromol dan kanvas rem
akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu sendiri,
biasanya

gesekan

akan

berkurang

dan

gaya

pengereman menjadi menurun ketika tromol dan


kanvas menjadi panas
b. Pad dengan cakram pada sistem rem cakram (disc
brake), karena bidang gesek selalu terkena udara,
radiasi

panasnya

dapat

disalurkan

secepatnya

sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai


kondisi.
5. Jenis rem
1) Pengertian
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah
menjadi metode pengereman standar yang digunakan
sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun
belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol
sederhana dan murah.
2) Komponen rem tromol
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari
a.

komponen-komponen seperti:
sepatu rem (brake shoe) berfungsi sebagai bidang
pengereman
tromol

b.

dengan

yang

cara

bergesekan

mengakibatkan

dengan

terjadinya

pengereman.
tromol (drum) sebagai bidang pengereman dengan
cara

bergesekan

dengan

kanvas

rem

yang

c.

mengakibatkan terjadinya pengereman.


pegas pengembali (return springs) Sebagai daya

d.

pengembali setelah pengereman


tuas penggerak (lever) untuk menggerakkan cam
sehingga kanvas merenggang dan bersentuhan

e.

dengan tromol dan terjadilah pengereman.


dudukan rem tromol (backplate) sebagai tempat

f.

dudukan rem tromol.


cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem
agar bersentuhan dengan tromol sehingga terjadi

g.

pengereman.
Seal untuk pelindung

h.

backplate agar tidak cepat aus.


Washer berfungsi untuk pengunci cam agar tidak

bergerak kemana-mana
3) Cara kerja

antara

lever

dengan

Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya


secara

mekanik

yang

terdiri

dari

pedal

rem

(brakepedal) dan batang (rod) penggerak.


Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak
ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak.
Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.
Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik,
lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada
sepatu

rem

sehingga

sepatu

rem

menjadi

mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan


dengan

tromol.

Akibatnya

putaran

tromol

dapat

ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan


atau menghentikan putaran roda.
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung
dengan hub saat rem digunakan sehingga panas
gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining
dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan
lining) yang berputar berlawanan dengan putaran
drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan
gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekan-gesekan
sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan
hasil

energi

panas

sehingga

bisa

menghentikan

putaran tromol tersebut.


1) Rem Cakram (Disc Brake)
a) Pengertian
Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan
memakai kabel baja dan batang/tangkai secara
hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem
cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan
dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah
sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai
sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari

stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan


dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc
tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja
sacara hidrolik.
b) Tipe Rem Cakram
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram
mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya
yang digunakan adalah rem cakram hidrolis
Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah
gerak

handel

digunakanlah
ditarik,

menjadi

minyak

piston

di

gerak

rem.

dalam

pad,

Ketika

silinder

handel
master

maka
rem
akan

terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.


Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh
minyak rem untuk mendorong piston yang berada di
dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper
ini mendorong pad untuk mencengkram cakram,
sehingga terjadilah aksi pengereman
c) Cara kerja rem cakram:
Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master
silinder mengubah gaya yang digunakan kedalam
tekanan cairan. Master silinderini terdiri dari sebuah
reservoir

yang

berisi

cairan

minyak

rem

dan

sebuahsilinder yang mana tekanan cair diperoleh.


Reservoir biasanya dibuat dariplastik atau besi
tuang

atau

aluminium

alloy

dan

tergabung

dengansilinder. Ujung dari pada master silinder di


pasang tutup karet untukmemberikan seal yang
baik dengan silindernya, dan pada ujung yang

10

lainjuga diberikan tutup karet untuk mencegah


kebocoran cairan.
Cara kerjanya:
Saat handle ditekan/ tangkai rem ditekan, piston
mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih
jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port
kembali dan piston bergerak lebih jauh. Tekanan
cairan dalam master silinder meningkat dan cairan
akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake
hose). Menekan piston dan piston menekan brake
shoe/kampas rem, kemudian kampas rem akan
menjepit disc brake/ piringan.
Saat handle/ tangkai rem dilepaskan/dibebaskan,
piston tertekan kembali ke reservoir lewat port
kembali (lubang kembali), kemudian seal akan
mendorong

piston

kembali

ke

tempat

semula,

sehingga disc brake/ piringan menjadi bebas.


B. Sfesifikasi
Merk
: Suzuki
Jenis/type
: Grand Vitara
Tahun
: 2008
C. Analisis Kerusakan
1. Bergetar.
Saat Rem diinjak terasa getaran pada pedal rem. Hal ini
disebabkan oleh permukaan disc break atau tromol rem
yang sudah tidak rata lagi. Penanganannya adalah dengan
membubut cakram atau tromol dibuat menjadi rata.
Pemerataan dengan pemapasan mulai dari ketebalan 0.51.5mm

masih

dianggap

aman.

Namun,

bila

kondisi

piringan sudah parah atau goresannya sudah terlalu


dalam, lebih baik mengganti komponennya.
2. Mengeluarkan Bunyi Dan Terasa Berat Saat Direm.
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan
kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya

11

mobil

moder

memperingan

sudah
injakan

menggunakan
pedal.

kalau

booster

untuk

berat

berarti

permasalahan ada di bagian Booster.


3. Kurang Mencengkeram.
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih
membutuhkan

waktu

berapa

meter

untuk

berhenti.

Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan


lapisan asbesnya sudah berkurang. penanganannya adalah
dengan mengganti kampas rem dengan segera supaya
piringan atau teromol tidak tergerus.
4. Lari Kiri Atau Kanan.
Pada gejala ini biasanya saat mobil

di

rem

akan

membuang ke salah satu arah. Hal ini disebabkan karena


piston

pada

master

rem

salah

satu

roda

macet.

penanganannya adalah dengan mengganti seal dan piston


pada master rem.
5. Rem Dalam.
Saat di injak, pedal rem terasa dalam. Hal ini disebabkan
karena kampas rem sudah tipis. penanganannya adalah
dengan mengganti kampas rem baru yang sesuai jenisnya.
6. Rem Harus Dikocok/Dipompa.
Sebelum dipompa pada pedal rem, mobil tidak bisa
berhenti. Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak
rem berkurang dan kemasukan angin. penanganannya
adalah dengan mengecek kebocoran mulai dari master
atas, slang sampai master bawah atau kaliper rem. Segera
Anda perbaiki melalui langkah membuang angin (bleeding)
untuk mengeluarkan angin.
D. Gejala-Gejala yang Bisa Timbul
a. Pedal bergetar ketika diinjak
b. Pedal rem keras dan kurang pakem
c. Pedal rem dalam dan kurang pakem

12

E. Urutan Langkah Pemeriksaan


1. Alat dan Bahan
a. Alat
1)
2)
3)
4)
5) Tang

Dongkrak
Kunci roda
Obeng min (-)
Palu

6) Kuas
7) Kunci

shok

sambunganya
8) Jack stand

13

&

b. Bahan Kerja
1) Amplas
2) Kampas Rem
3) Kanvas Rem
2. Gambar Kerja / Diagram System dan Data Servis
c.
TERLAMPIR
3. Langkah Pemeriksaan
a. Memeriksa gerak bebas pedal rem dengan cara
menginjaknya sampai mulai terasa ada tahanan. Jika
gerak bebas pedal terlalu banyak maka di system rem
terdapat udara, dan udara didalam system harus
dibuang dengan cara di bleeding.
b. Memeriksa ketinggian minyak rem didalam reservoir
tank. Jika ketinggian minyak kurang atau dibawah garis
MAX stsu FULL, maka menambah minyak rem dengan
merek dan kualitas yang sama (tingkatan DOTnya
sama)
c. Memeriksa kebocoran master silinder
d. Menginjak pedal rem sampai terasa tekanan yang kuat
dan kemudian tahan.
e. Jika lama-lama tekanan terasa turun maka terdapat
kebocoran, dan master silinder harus diperiksa.
d.
e.
f.
4. Langkah Perbaikan
a. Mengangkat mobil menggunakan car lift atau dongkrak.
b. Melepaskan roda belakang.
c. Membuka tromol rem.
g. Seandainya tromol tidak dapat dilepas dengan
tangan,

tromol

dapat

dilepas

dengan

cara

memasangkan baut pada lubang lubang ulir yang


tersedia (pada tromol) untuk pelepasan, kemudian
memutar baut secara bergantian setiap satu putaran
kedalam sampai tromol terlepas.
d. Mengukur ketebalan kanvas rem.
h. Jika ketebalan kanvas rem kurang dari 1 mm, maka
ganti kanvas rem dengan yang baru.

e. Membuka sedikit seal penutup master silinder roda, jika


terdapat rembesan minyak berarti terdapat kebocoran
dan master silinder roda harus diperbaiki dengan cara
membongkar sekaligus memeriksa piston dan silinder
roda.
f. Melepas kanvas rem dengan cara :
a) Melepas pegas pembalik
b) Melepas pegas penyetel rem
c) Melepas kabel handrem dan tuas handrem.
d) Melepas
penahan
sepatu,
sehingga

sepatu

rem/kanvas dapat terlepas.


g. Memeriksa komponen yang telah dibongkar :
a) Mengukur diameter dalam tromol menggunakan
jangka sorong.
i.
Maksimal
: 230,6 mm (9,079 in)
j.
Standar
: 228,6 mm (9,000 in)
b) Apabila hasil pengukuran diameter berada pada
batas maxsimal ataupun lebih, maka tromol rem
harus diganti.
c) Memeriksa persinggungan pelapis sepatu dengan
tromol rem. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa gerakan dari kanvas rem yang bersinggungan
dengan tromol rem baik/ lancar, maka kanvas rem
maupun tromol rem tidak perlu digerinda.
h. Membongkar silinder roda dengan cara :
a) Memeriksa sil silinder roda dari kebocoran. Silinder
roda yang basah atau merembes menunjukkan
bahwa sil bocor dan harus diganti dengan yang baru.
b) Pada saat kanvas rem sudah terlepas semua,
kemudian kita melepas pipa minyak rem yang
menuju silinder roda menggunakan kunci naple.
c) Melepas silinder roda dengan cara melepas tiga baut
pengikatnya yang ada pada bagian belakang backing
plate.
d) Setelah terlepas, membongkar semua komponen
silinder roda dan membersihkannya.

e) Membersihkan

dinding

silinder

roda

dan

piston

menggunakan amplas halus dan mencucinya dengan


air sabun.
f) Jika terdapat goresan pada dinding silinder roda dan
piston, menggati dengan yang baru.
i. Merakit silinder roda dengan cara :
a) Mengganti sil piston dengan yang baru apabila sil
piston yang lama sudah sobek atau rusak.
b) Melumasi piston dan dinding dalam siinder roda
dengan minyak rem.
c) Memasang pegas pembalik, piston serta sil piston ke
dalam silinder roda
d) Memasangkan silinder roda pada backing plate dan
memasangkan pipa minyak rem beserta baut naple
pembuang udara yang sebelumnya telah dibersihkan
agar

tidak

terjadi

penyumbatan

saat

langkah

membleeding.
j. Merakit unit rem tromol, dengan cara :
a) Memberi vet/grease pada permukaan backing plate
yang bersinggungan dengan sepatu rem.
b) Memasangkan spatu rem dan kanvas rem pada
backing plate.
- Apabila ketebalan kanvas rem melebihi batas
minimum maka harus mengganti dengan sepatu
-

rem yang baru.


Tetapi apabila kanvas rem masih bagus maka
hanya perlu mengamplas permukaan kanvas rem

dan bagian dalam tromol.


c) Memasang pegas penahan sepatu rem, pen dan dua
buah mangkuk untuk mengikat sepatu rem dengan
backing plate supaya posisi pemasangan sepatu rem
tidak berubah.
d) Memasang tuas hand rem dan kabel handrem pada
sepatu rem.

e) Memasang

pegas

penyetel

rem

sekaligus

penyetelnya.
f) Memasang pegas pengembali sepatu rem.
g) Memasang tromol rem
k. Menyetel jarak kanvas rem dngan tromol, dengan cara :
a) Penyetelan dilakukan dengan cara memutar mur
penyetel melalui lubang kecil yang terdapat pada
backing plate.
b) Mengembangkan sepatu rem dengan memutar mur
penyetel

sampai

bersinggungan

kira

dengan

kira

tromol

kanvas
rem.

rem
Untuk

mengetahui kanvas rem telah bersinggungan dengan


tromol yaitu dengan cara memutar tromol rem, bila
putaran tromol agak serat maka penyetelan sudah
cukup.
k.
l.
m.
n.
5. Langkah Pengujian
o.
Dalam pengujian cukup di hidupkan mesin lalu
masukan gigi dan jalankan mobil, tekan pedal rem apakah
hasil pengereman maksimal atau dengan cara menekan
pedal rem apakah hasil pengereman maksimal atau tidak,
kalau hasilnya maksimal berarti pengujian berhasil dengan
baik.
6. Langkah Pencegahan Trouble
a. Ganti minyak rem secara rutin
p.
Untuk memaksimalkan daya pengereman mobil
Anda, sebaiknya ganti minyak rem setiap 25.000 km.
Kualitas minyak rem yang sudah menurun akibat masa
pemakaian dapat menyebabkan rem jadi blong.
b. Periksa kondisi kanvas rem
q.
Kanvas rem yang sudah terlalu tipis

dapat

mengurangi daya pengereman pada mobil Anda. Dan,


semakin tipis kanvas rem tersebut, maka banyak benda

dapat semakin melekat pada permukaan piringan rem


Anda sehingga mempercepat keausannya.
c. Periksa piston pada sistem rem
r.
Fungsi dari piston pada rem mobil Anda adalah untuk
menggerakkan kaliper penjempit kanvas rem ke piringan
rem. Jika terjadi kemacetan pada piston tersebut, maka
kaliper tersebut tidak dapat digerak. Hal ini berbahaya
bagi Anda karena rem dapat mengunci dalam waktu
seketika.
d. Setel ketinggian rem tangan dengan tepat
s.
Posisi rem tangan yang terlalu

rendah

dapat

mengkibatkan kemacetan di sistem rem mobil Anda. Pada


umumnya, ketinggian rem tangan hanya diperbolehkan
hingga 5 klik, karena semakin rendah posisinya, maka
jarak pada kanvas atau tromol rem belakang dengan
piringan atau tromol rem menjadi terlalu dekat. Ini dapat
mengakibatkan kemacetan pada sistem rem mobil Anda.
t.
u. BAB IV
v. PENUTUP
w.
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
x. Dalam bab ini penulis dapat menyimpulkan apa yang
telah dipelajari dan dilaksanakan selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dari awal hingga akhir kegiatan yaitu sebagai
berikut :
Kegiatan

Praktek

Kerja

Lapangan

(PKL)

sangat

bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi


SMK N 1 Talaga. Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) siswa di tuntut untuk mempunyai sikap
mandiri

dan

mampu

berinteraksi dengan orang lain

sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan


serta wawasan yang tinggi.

Praktek

Kerja

Lapangan

(PKL)

merupakan

kegiatan

praktek di luar jam sekolah yang bekerja sama dengan


instansi/perusahaan atau industri, sehingga siswa-siswi
dapat berlatih untuk mampu bergaul dan bekerja sama
dengan masyarakat luar.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat menunjang siswa
untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan
professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi
pasar nasional

atau

bahkan

internasional.

Dengan

begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan


menjadi

bekal

berkelanjutan

dasar

dan

pengembangan

dapat

diri

mengamalkan

secara

apa

yang

telah diperolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam suatu organisasi atau instansi, komunikasi kantor
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk
tercapainya

tujan

yang

diinginkan

oleh

karena

itu

kerjasama dari antara bagian merupakan salah satu


perwujudan sikap yang akan meningkatkan kemajuan
tugas operasional suatu perusahaan.
2. Saran Bagi Sekolah
Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan
keterampilan
teknologi

yang

didunia

relevan
kerja.

dengan

Dengan

perkembangan

demikian

peserta

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat mengaplikasikan


ilmu dan keterampilan yang diperoleh secara maksimal.
Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang
melaksanakan

Kerja

Praktek,

hendaknya

mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan


siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan ilmu yang
dimiliki juga dapat menambah pengetahuan
Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah
budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah

maupun

swasta.

melakukan

Dengan

PRAKTEK

demikian

KERJA

apabila siswa

LAPANGAN

(PKL)

pada

instansi sehingga para siswa akan dapat menyesuaikan


diri dengan mudah.
y.
3. Saran Bagi DU/DI
Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek
kerja industri dan mekanik
Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek
kerja industri senantiasa harus diperhatikan
Kelengkapan alat masing-masing mekanik

perlu

ditambahkan untuk meningkatkan kemudahan dalam


memperabiki

kendaraan

dan

siswa

yang

sedang

melaksanakan prakerin juga bisa mempelajarinya


z.
aa.
ab.
ac.
ad. DAFTAR PUSTAKA
ae.
af.http://yadien11.blogspot.com/2013/03/memperbaikisistem-rem-tromol-mobil.html
ag.

http://dunia-otomotif-

mobil.blogspot.com/2013/04/komponen-cara-kerja-danfungsi-rem.html
ah.

http://cahgondang.wordpress.com/2013/04/17/sistem

-rem-rem-tromol-tipe-leading-trailing-shoe/
ai.
aj.

Anda mungkin juga menyukai