Anda di halaman 1dari 5

Apa yang dimaksud dengan komunikasi keluarga?

Komunikasi keluarga adalah proses hubungan timbal balik antara anggota


keluarga, komunikasi keluarga merupakan komunikasi antar pribadi yang sering
terjadi secara spontan dan tidak direncanakan terlebih dahulu. Komunikasi
dalam keluarga merupakan proses hubungan dalam upaya saling memahami
dan atau mengubah sikap, pendapat, dan perilaku.

Akibat komunikasi tidak efektif


-

Percekcokan dalam rumah tangga


Perselisihan pendapat antara orang tua dengan anak
Pertengkaran dengan tetangga
Gangguan atau penyimpangan pada anak usia 3-6 tahun : kesulitan
belajar, masalah sekolah, masalah pergaulan dengan teman atau anak
yang pasif dan takut serta kurang kemauan (inisiatif)

Mengapa komunikasi dalam keluarga penting?


-

Dapat
Dapat
Dapat
Dapat

menumbuhkan saling pengertian antar anggota keluarga


membentuk kepribadian
memenuhi kebutuhan kejiwaan dalam tiap anggota keluarga
saling membantu mengatasi kesulitan

Keterampilan komunikasi dalam keluarga


-

Keterampilan mendengar aktif


Kita tidak hanya mendengar saja, tetapi juga memperhatikan. Jika perlu,
menanggapi apa yang sedang dibicarakan dan berusaha merumuskan
kembali isi pembicaraan atau mengemukakan perasaan pembicara.

Keterampilan berdialog
Ciptakan dialog secara terbuka, dengan cara menghindari kata-kata yang
bernada:
Memerintah, mengarahkan, mengancam;
-Berceramah, menggurui;
-Menghakimi, mengkritik, menyalahkan;
-Mengejek;
-Mengalihkan perhatian.

Menyampaikan pesan Aku


Pesan Aku ialah komunikasi yang disampaikan kepada orang lain,
dengan mengungkapkan atau menyatakan perasaan / pikiran kita yang
sebenarnya.
Pesan aku mengandung ciri-ciri sbb:
-Dimulai dengan kata aku
-Mengungkapkan perasaan kita yang sebenarnya
Dalam berkomunikasi, sebaiknya menggunakan pesan aku. Karena,
menggunakan pesan kamu cenderung bersifat menilai dan menghakimi.

Memahami perasaan orang lain


Sebaiknya, dalam keluarga digunakan komunikasi yang mencapai tingkat
perasaan. Artinya, komunikasi itu selalu melibatkan perasaan seseorang.
Contoh:
Anak: Ibu, tadi saya kehujanan.
Ibu: Kedinginan, ya?
Anak: Ya, Bu, dingin.
Ibu: Bagaimana kalau memakai baju dingin?
Anak: Ya, Bu..
Ibu: Bagaimana pendapatmu, supaya kalau hujan kamu tidak
kehujanan?
Anak: Saya akan membawa payung, Bu.

Mengendalikan emosi
Sebaiknya anda menunda pembicaraan sampai keadaan menjadi tenang,
jika anda sedang dalam masalah dan dalam keadaaan emosi tinggi.
Karena bicara ketika sedang berada pada keadaan emosi tinggi akan
merusak komunikasi.

Mengasuh dan membimbing anak sesuai perkembangan


3-6 tahun
-

Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya sehingga


ia mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan belajar dari
kesalahan tersebut
Ikut sertakananak dalam aktivitas keluarga misalnya menyapu, berbelanja
ke pasar

Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat cemas


karena pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat kelaminnya
(kastrasi), sedangkan pada anak perempuan timbul rasa iri hati
Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh anak
Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau
menunda jawabannya
Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng kemudian
diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada
anak
Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman,dan saudara

Anda mungkin juga menyukai