NOMOR
TAHUN 2016
TENTANG
STATUTA SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
Pendidikan
Republik
Nasional
Indonesia
Tambahan
Lembaran
(Lembaran
Tahun
2003
Negara
Republik
Negara
Nomor
78,
Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
Tinggi
Tahun
(Lembaran
2012
Nomor
Negara
158,
Republik
Tambahan
4. Peraturan
Pemerintah
Nomor
100
Tahun
2000
Struktural
Indonesia
Tahun
Lembaran
(Lembaran
2000
Negara
Negara
Nomor
Republik
197,
Republik
Tambahan
Indonesia
Nomor
Nomor
13
Tahun
2002
tentang
Indonesia
Tambahan
Lembaran
Tahun
2002
Nomor
Negara
Republik
33,
Indonesia
Nomor 4194);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar
Nasional
Pendidikan
(Lembaran
Negara
Nomor
13
Tahun
2015
tentang
Tahun
2005
Standar
Nasional
Pendidikan
Agama
dan
Pendidikan
Keagamaan
Tahun
2008
Nomor
91,
Tambahan
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara
Tinggi
Tahun
(Lembaran
2014
Negara
Nomor
16,
Republik
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 5533);
14. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2007 tentang
Pendirian
Sekolah
Tinggi
Agama
Kristen
Negeri
Manado;
15. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
Agama
(Lembaran
Negara
Republik
Teologi/Kependetaan
dan
Jurusan
Pengangkatan,
Pemindahan,
dan
Pemindahan,
dan
Pemberhentian
Agama
Nomor
10
Tahun
2010
tentang
Kristen
Negeri
Manado
(Berita
Negara
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Penelitian
Masyarakat
pada
dan
Pengabdian
Perguruan
Tinggi
kepada
Keagamaan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Pada
Perguruan
Diselenggarakan
Oleh
Tinggi
Keagamaan
Pemerintah
(Berita
Yang
Negara
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
MENTERI
AGAMA
TENTANG
STATUTA
Keagamaan
Kristen
Negeri
di
bawah
Kementerian Agama.
2.
Statuta
Sekolah
Tinggi
adalah
peraturan
dasar
penyusunan
peraturan
dan
prosedur
operasional.
3.
4.
dan
menetapkan
pertimbangan
otonomi
kepada
perguruan
kebijakan,
Ketua
tinggi
dalam
bidang
akademik.
5.
6.
fungsi
memberikan
saran
dan
7.
Ketua
Jurusan
berwenang
adalah
dan
pimpinan
bertanggung
jurusan
jawab
yang
terhadap
penyelenggaraan pendidikan.
8.
9.
adalah
dengan
pendidik
tugas
profesional
utama
ilmuwan
mentransformasikan,
mengembangkan,
dan
pengetahuan
teknologi
dan
dan
menyebarluaskan
melalui
ilmu
pendidikan,
adalah
peserta
didik
pada
jenjang
pendidikan tinggi.
13. Alumni adalah lulusan dari Sekolah Tinggi.
14. Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas
dosen dan mahasiswa.
15. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat dengan tugas utama
menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi.
16. Warga kampus adalah sivitas akademika dan tenaga
kependidikan Sekolah Tinggi.
17. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung
yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan,
akademik dalam satu rumpun ilmu disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
19. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan
dan
pembelajaran
metode
yang
pembelajaran
pendidikan akademik.
memiliki
tertentu
kurikulum
dalam
satu
dan
jenis
23.
Direktur
Jenderal
adalah
Direktur
Jenderal
yang
unggul,
bermutu
dan
inklusif
demi
b.
c.
menghasilkan
berkarakter
sarjana-sarjana
Kristiani
yang
serta
berilmu
dan
mampu
d.
melaksanakan
pendidikan
yang
mampu
pengetahuan
Kristiani
untuk
yang
bernafaskan
memberi
sumbangan
nilai-nilai
kepada
peradaban Indonesia;
b.
c.
d.
menyelenggarakan
prinsip-prinsip
tata
kelola
(2)
(3)
10
Sekolah
Tinggi
memiliki
lambang
sebagaimana
(2)
b.
adalah
global
dalam
rangka
3.
keyakinan
dan
semangat
11
kristiani
yang
berdasarkan
karya
alkitab
berwarna
putih
(kode
gradasi
simbol
tongkat
dan
huruf
(khi)
hati
berwarna
#CF0206)
merah
tua
melambangkan
(kode
gradasi
keteguhan
hati,
lilin
yang
berwarna
putih
(kode
gradasi
gradasi
#D0C901)
melambangkan
dan
rela
hancur
pemberitaan
seperti
Firman
memperjuangkan
lilin
Allah
dalam
dan
makna
pengorbanan
MANADO
menunjukkan
Kristus; dan
8.
tulisan
STAKN
(2)
(3)
(4)
12
Kristiani,
berjiwa
Pancasila,
serta
mencerminkan
Hymne
sebagaimana
merupakan
lagu
yang
dimaksud
pada
bernada
sedang
ayat
(2)
(bariton),
13
14
Bagian Keempat
Bendera
Pasal 9
(1)
yang
lebarnya
dua
pertiga
dari
panjangnya;
b.
kebenaran
dan
pembangunan
Nasional;
c.
di
tengah-tengah
bendera
Sekolah
Tinggi
di
bawah
lambang
bertuliskan:
STAKN MANADO.
(2)
b.
tua
(kode
gradasi
#CB34A3),
melambangkan keagungan;
2.
gradasi
#CB0624),
melambangkan
kesetiaan;
3.
gradasi
#BAECED),
melambangkan
ketenangan; dan
4.
(kode
gradasi
#FC9031),
15
5.
Pascasarjana
berwarna
Pendidikan
dasar
biru
tua
Agama
Kristen
(kode
gradasi
di
tengah-tengah
Pascasarjana
bendera
terpampang
Jurusan
lambang
dan
Sekolah
Tinggi; dan
d.
(1)
(2)
(3)
(4)
toga
terdapat
lipatan-lipatan
(plooi).
16
(5)
bahan
berwarna
hitam
(kode
gradasi
c.
d.
kedua
dipertemukan
ujung
pita
lambang
kalung
Sekolah
jabatan
Tinggi
yang
(7)
(S1)
berbentuk
setengah
lingkaran,
dan
17
(8)
(9)
Sekolah
Tinggi
menjunjung
tinggi
kebebasan
melalui
pelaksanaan
tridharma
perguruan
tinggi.
(3)
(4)
ilmu
menemukan,
pengetahuan
dan
mengembangkan,
teknologi
untuk
mengungkapkan,
18
agar
setiap
anggota
sivitas
akademika
Mahasiswa
Indonesia
terdiri
dan
atas
juga
warga
warga
negara
negara
Republik
asing
yang
memenuhi persyaratan.
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
persyaratan
Tinggi
Mahasiswa
menjamin
untuk
seluruh
suatu
sistem
jenjang
penerimaan
pendidikan
yang
jenjang
diploma
dan
sarjana
melalui
pola
(3)
19
Paragraf 3
Sistem Perkuliahan
Pasal 15
(1)
Penyelenggaraan
perkuliahan
menerapkan
Sistem
(3)
(4)
Perkuliahan
dilaksanakan
berdasarkan
Tahun
(1)
(2)
Selain
Bahasa
Indonesia,
Sekolah
Tinggi
dapat
20
Paragraf 5
Kompetensi Lulusan
Pasal 17
(1)
(2)
(1)
(2)
Penilaian
proses
belajar
Mahasiswa
sebagaimana
Penilaian
hasil
belajar
Mahasiswa
sebagaimana
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
penilaian
(2)
21
(3)
(1)
dilakukan
dalam
rangka
pemberian
(5)
(1)
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
(2)
(3)
(1)
(2)
Tinggi
mengeluarkan
surat
keterangan
pendamping ijazah.
(3)
22
Pasal 22
(1)
Sekolah
Tinggi
dapat
memberikan
penghargaan
berjasa
atau
berprestasi
dalam
kegiatan
(3)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pemberian
(2)
(1)
23
(2)
(3)
(4)
Ketua
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
25
(3)
Ketua
diatur
tersendiri
dalam
Peraturan Menteri.
Pasal 27
(1)
menyiapkan
Rencana
Pengembangan
Sekolah
Tinggi;
b.
organisasi,
akademik,
24
d.
mengangkat
dan
memberhentikan
pejabat
di
lain
yang
berada
di
bawahnya
sesuai
f.
Tinggi
dengan
lingkungan
dan
mengusulkan
pembukaan,
penggabungan,
(2)
b.
(1)
Dalam
mengelola
dan
menyelenggarakan
Sekolah
(3)
(4)
(5)
25
b.
c.
b.
beragama Kristen;
c.
d.
e.
f.
g.
h.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
i.
tidak
sedang
dipidana
berdasarkan
putusan
k.
menyerahkan
pernyataan
kesediaan
bekerjasama
dengan Ketua.
Paragraf 2
Rangkap Jabatan
Pasal 30
Ketua dan Wakil Ketua
26
a.
b.
c.
pejabat
pada
badan
usaha
milik
negara/daerah
b.
c.
d.
e.
f.
dipidana penjara;
g.
h.
meninggal dunia.
Paragraf 4
Laporan
Pasal 32
27
menjalankan
fungsi
penetapan
dan
pertimbangan
Profesor;
b.
c.
(3)
dimaksud
pada
ayat
(2)
huruf
b.
(5)
b.
c.
telah
memiliki
pengalaman
mengajar
paling
(7)
seorang
Ketua
dan
dibantu
oleh
seorang
Sekretaris.
(8)
28
(9)
b.
memberikan
pertimbangan
kenaikan
jabatan
d.
menyusun
dan/atau
mengubah
Rencana
f.
mengawasi
kebijakan
Perguruan
Tinggi
dan
yang
pelaksanaan
telah
Tridharma
ditetapkan
dalam
29
Bagian Keempat
Satuan Pengawas Internal
Pasal 36
(1)
untuk
dan
atas
nama
Pemimpin
Perguruan Tinggi.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
mempunyai
fungsi
pemberian
saran
dan
(3)
yang
masyarakat.
berasal
dari
unsur
pemerintah
dan
30
(4)
(5)
(6)
(7)
b.
c.
pelayanan umum.
Paragraf 1
Ketua dan Sekretaris Jurusan
Pasal 39
(1)
(2)
Ketua
dan
Sekretaris
Jurusan
diangkat
dan
Masa
jabatan
Ketua
dan
Sekretaris
Jurusan
ayat
(2)
dapat
diangkat
kembali
dengan
31
(5)
berstatus PNS;
b.
beragama Kristen;
c.
d.
e.
f.
g.
h.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
i.
tidak
sedang
dipidana
berdasarkan
putusan
(2)
32
Pasal 43
Persyaratan calon Direktur:
a.
berstatus PNS;
b.
beragama Kristen;
c.
d.
e.
f.
g.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
h.
tidak
sedang
dipidana
berdasarkan
putusan
(2)
berstatus PNS;
b.
beragama Kristen;
c.
33
d.
e.
f.
g.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
h.
tidak
sedang
dipidana
berdasarkan
putusan
j.
memiliki
kemampuan
manajerial
dan
kompetensi
(2)
berstatus PNS;
b.
beragama Kristen;
c.
d.
e.
jabatan
fungsional
tertentu
paling
rendah
g.
34
sedang
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
h.
tidak
sedang
dipidana
berdasarkan
putusan
memiliki
kemampuan
manajerial
dan
kompetensi
calon
Ketua
Jurusan,
Direktur,
(3)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
panitia
seleksi
35
a.
b.
c.
d.
e.
f.
dipidana penjara;
g.
h.
meninggal dunia.
Paragraf 7
Pengangkatan Pejabat Antar Waktu
Pasal 51
(1)
berhalangan
atau
berhenti
sebelum
berhalangan
berakhir
masa
Penetapan
pengganti
antar
waktu
sebagaimana
(2)
36
a. PNS; dan
b. Pegawai tidak tetap.
(3)
(4)
ayat
(2)
dibayar
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 53
(1)
dilaksanakan
oleh
Pemerintah
berdasarkan
dalam
suatu
rencana
pengembangan
(3)
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
(2)
37
Bagian Kedelapan
Mahasiswa
Pasal 55
(1)
b.
kegiatan
kurikuler,
kokurikuler,
dan
kemahasiswaan
dan
ekstrakurikuler;
c.
membentuk
organisasi
mendapatkan
pendidikan
beasiswa
sesuai
dan
dengan
bantuan
persyaratan
biaya
yang
menjaga
norma
pendidikan
penyelenggaraan
proses
untuk
dan
menjamin
keberhasilan
pendidikan;
b.
c.
ikut
menanggung
pendidikan,
kewajiban
kecuali
tersebut
biaya
yang
sesuai
penyelenggaraan
dibebaskan
dengan
dari
ketentuan
mempertanggungjawabkan
penggunaan
dana
(1)
Mahasiswa
mengembangkan
bakat,
minat,
dan
38
(2)
(1)
dilakukan
secara
terprogram
untuk
(1)
dapat
diikuti
oleh
Mahasiswa
sebagai
(5)
Organisasi
kemahasiswaan
Sekolah
Tinggi
organisasi
dan
melaksanakan
(7)
(1)
(2)
Organisasi
Alumni
dapat
dibentuk
pada
tingkat
Hubungan
kerja
organisasi
Alumni
sebagaimana
39
(5)
antara
Alumni
dengan
Sekolah
Tinggi
sebagai almamaternya.
(6)
b.
membantu
peningkatan
peranan
almamater
menjalankan
usaha
dan
aktif
memberikan
untuk
kemajuan
serta
kesejahteraan
memberikan
motivasi
pengembangan
dan
kepada
Alumni
penerapan
untuk
keahlian
bagi
(8)
(9)
(1)
Wali
Mahasiswa
dapat
membentuk
forum
Wali
Mahasiswa.
(2)
(1)
dapat
dibentuk
pada
tingkat
Jurusan
Forum
Wali
Mahasiswa
dibentuk
dengan
tujuan
40
(4)
oleh
Wali
Mahasiswa
dalam
suatu
(6)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
forum
Wali
Sekolah
Tinggi
melaksanakan
penjaminan
mutu
Pelaksanaan
penjaminan
mutu
pendidikan
bertujuan
untuk
memenuhi
dan/atau
mengembangkan
mutu
pendidikan
yang
berkelanjutan.
(3)
(4)
Penjaminan
mutu
pendidikan
tinggi
sebagaimana
41
Hasil
akreditasi
sebagaimana
program
dimaksud
studi
pada
secara
ayat
(4)
berkala
digunakan
(2)
Ketua
berkewajiban
evaluasi
kegiatan
melakukan
pemantauan
akademik
sebagai
dan
bentuk
(4)
b.
(1)
Pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
kegiatan
kegiatan
nonakademik
bersama
42
BAB VI
TATA KELOLA
Bagian Kesatu
Tata Kerja
Pasal 62
(1)
dengan
satuan
organisasi/satuan
c.
d.
e.
f.
bimbingan
serta
petunjuk
bagi
43
Bagian Kedua
Prinsip Manajemen dan Akuntabilitas
Pasal 64
(1)
(2)
pada
ayat
(1)
meliputi
perencanaan,
transparansi,
responsif
terhadap
kinerja
dan
tata
kelola
sebagaimana
(2)
(1)
Ketua
menetapkan
standar
kinerja
pejabat
pada
Sekolah Tinggi.
(2)
Ketua
menilai
kinerja
para
pejabat
berdasarkan
44
Bagian Ketiga
Administrasi Akademik
Pasal 67
(1)
Administrasi
akademik
memberikan
pelayanan
diselenggarakan
teknis
dan
untuk
administratif
Pelayanan
administrasi
ayat
akademik
(1)
sebagaimana
dimaksud
pada
diselenggarakan
pada
Jurusan,
terkait lainnya.
Bagian Keempat
Standar Layanan
Pasal 68
(1)
pemerataan,
kesetaraan,
biaya
dan
(1)
dan
ditetapkan
oleh
Jurusan
45
(2)
dan
dilaksanakan
berdasarkan
kompetensi dasar;
b.
kompetensi utama;
c.
d.
kompetensi lain.
Paragraf 2
Pembukaan Program Studi
Pasal 70
(1)
(2)
(1)
Permohonan
izin
penyelenggaraan
program
studi
mengkaji
program
studi
kemungkinan
berdasarkan
pembukaan
persyaratan
yang
naskah
akademik
tentang
usulan
d.
Ketua
mengajukan
permohonan
izin
kepada
46
e.
(2)
Program
studi
yang
telah
mendapat
izin
(1)
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pengembangan
(2)
Kode
etik
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
Warga
kampus
yang
melakukan
pelanggaran
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
kode
etik
47
BAB VIII
BENTUK DAN TATA CARA PENETAPAN PERATURAN
Pasal 74
(1)
Selain
berlaku
undangan,
di
ketentuan
Sekolah
peraturan
Tinggi
perundang-
berlaku
peraturan
Peraturan
internal
Sekolah
Tinggi
sebagaimana
(3)
a.
Ketua;
b.
Senat;
c.
Direktur; dan
d.
Ketua Jurusan.
Peraturan
internal
Sekolah
Tinggi
sebagaimana
48
BAB X
PENDANAAN DAN KEKAYAAN
Bagian Kesatu
Pendanaan
Paragraf 1
Umum
Pasal 76
(1)
efektif,
efisien,
transparan,
pada
menerapkan
ayat
(1)
prinsip-prinsip
dijalankan
dengan
pengendalian
internal
yang baik.
(3)
penyelenggaraan
kegiatan
Tridharma
Perguruan Tinggi.
Pasal 77
Pengelolaan
keuangan
Sekolah
Tinggi
sebagaimana
perencanaan;
b.
penganggaran;
c.
pelaksanaan;
d.
pengawasan; dan
e.
pertanggungjawaban.
Paragraf 2
Perencanaan dan Penganggaran
Pasal 78
49
Pasal 79
(1)
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
(2)
Dalam
hal
Direktur
Jenderal
memberikan
pelaksanaan
anggaran
yang
menjadi
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
tata
cara
Ketua
dapat
mengajukan
perubahan
dokumen
Perubahan
dokumen
sebagaimana
dimaksud
pelaksanaan
pada
ayat
(1)
anggaran
dilakukan
apabila terdapat:
a.
b.
c.
alokasi
dana/program
dan
kegiatan
dari
Dokumen
sebagaimana
pelaksanaan
dimaksud
anggaran
pada
ayat
perubahan
(1)
harus
50
Paragraf 3
Pelaksanaan
Pasal 81
(1)
(2)
Ketua
menjalankan
kewenangannya
dalam
Dalam
menjalankan
kewenangannya
sebagaimana
Tinggi
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Pasal 82
(1)
b.
c.
d.
melakukan pembayaran.
Tinggi
dan
semua
pengeluaran
harus
51
(2)
dilaporkan
kepada
Ketua
secara
lengkap,
berdasarkan
standar
akuntansi
pemerintah.
(2)
Sistem
akuntansi
Sekolah
Tinggi
sebagaimana
keuangan;
b.
barang;
c.
jasa; dan
d.
biaya.
Pasal 85
(1)
(2)
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Sekolah
Tinggi
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 86
(1)
b.
keandalan
pembukuan/catatan
keuangan;
c.
dan
laporan
52
d.
dan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
(2)
(3)
(4)
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
(2)
(1)
Dalam
Sekolah
rangka
Tinggi
pertanggungjawaban
setiap
tahun
pengelolaan
Ketua
harus
laporan
keuangan
yang
sudah
diaudit
oleh
laporan
kinerja
kegiatan
akademik
dan
nonakademik.
(2)
b.
c.
neraca;
d.
e.
53
(3)
(4)
Laporan
keuangan
Sekolah
Tinggi
disusun
tinggi
oleh
Sekolah
Tinggi
yang
Selain
dana
yang
dialokasikan
dalam
APBN
Pendapatan
Sekolah
Tinggi
dari
masyarakat
Pengadaan
prinsip
barang/jasa
efisiensi,
dilakukan
ekonomis,
berdasarkan
transparan,
dan
akuntabel.
(2)
54
Bagian Keempat
Kekayaan
Paragraf 1
Umum
Pasal 92
(1)
(2)
(3)
(1)
benda
tak
bergerak,
kecuali
tanah
yang
c.
(2)
intelektual
lain,
baik
dimiliki
seluruh
55
Paragraf 2
Tanah dan Bangunan
Pasal 95
(1)
(2)
(1)
(2)
Sarana
dan
prasarana
bagi
penyelenggaraan
(4)
lain
untuk
mengadakan
dan/atau
lebih
dan
lanjut
sanksi
mengenai
perusakan
pengelolaan,
dan/atau
56
BAB XII
KERJA SAMA
Pasal 98
(1)
mutu
hasil
pendidikan,
penelitian,
dan
(3)
(4)
Kerja
sama
dengan
pihak
lain
dilakukan
atas
persetujuan Ketua.
(5)
Kerja
sama
bidang
akademik
dan
nonakademik
perundang-undangan
penyelenggaraan
dan
pengelolaan
tentang
Sekolah
Tinggi
dengan
ketentuan
dalam
Peraturan
Menteri ini.
(2)
Beban
anggaran
sebagai
akibat
pengembangan
57
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 100
(1)
Perubahan
Menteri
Statuta
hanya
berdasarkan
dapat
usulan
dilakukan
Ketua
oleh
setelah
Peraturan
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal